NovelToon NovelToon
Miss. Rich

Miss. Rich

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:227.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosee_

"Aku bisa menjadi mommy-mu."

"Apa kau kaya?"

"Tentu saja! Aku sangat kaya dari para orang kaya di negara ini."

"Setuju, Mommy!"

Bukan kisah anak genius, melainkan kisah sederhana penguasa muda yang terlambat jatuh cinta. Melalui perantara manis, keduanya dipertemukan lagi sebagai sosok yang berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berebut?

"Hei, kau!" hardik seseorang dengan suara yang belum dewasa itu. "Menjauh dari mommyku!" Liam bersilang dada dengan wajah garang di depan anak perempuan yang berkedip polos menatapnya.

"Mommymu?" tanyanya menelengkan kepalanya seperti berpikir.

"Jangan bodoh. Kau berteriak sambil bilang menyukainya tadi! Aku lihat semuanya. Jangan coba-coba merebut mommyku!" bentak Liam. Ia tahu seperti apa watak mommynya yang sangat menyukai anak kecil itu. Di bujuk sedikit saja, Oliver bisa tidak tahan karenanya. Ia tidak mau jika mommy barunya berpaling demi anak perempuan ini.

"Hei, Mera. Dengarkan Liam. Jika ingin ibu, jangan merebut milik orang lain!" Seorang anak lain di samping Liam juga berkata dengan angkuhnya.

"Benar! Cari ibumu sendiri," tambah satu anak lagi. Ada dua anak yang selalu mengikuti Liam kemana-mana.

"Aku tidak merebutnya," cicit Mera sambil menunduk. "Oliver sangat baik, itu sebabnya aku menyukainya." Bibirnya mengerucut seperti akan menangis.

"Mommyku memang baik, tapi kau tidak boleh terlena olehnya. Dia milikku dan daddyku!" hardik Liam lagi dengan Mera yang masih menunduk sambil melirik kecil ke sekitarnya. Tidak ada satu orang pun yang berani ikut campur di kelasnya.

Siapa yang tidak tahu Liam Charles. Meski mereka hanya sekumpulan anak kecil yang belum dewasa, bukan berarti tidak bisa mengenali orang.

"Kau dengar itu, Mera!" Dua anak tadi ikut menghardik juga.

"Jangan mengganggu Mera! Kalian semua bocah nakal!" Entah gadis kecil dari mana lagi juga datang, namun untuk berpihak pada Mera yang belum melawan sejak tadi.

"Siapa yang kau sebut bocah nakal!" Liam tidak terima.

"Kalian bertiga!"

"Sudahlah, Leah." Mera menarik tangannya mundur. "Kau tidak perlu takut, Liam. Jika Oliver memang memilihmu, dia akan menjadi milikmu," kata Mera dengan berani, kemudian menarik temannya untuk segera pergi.

"Astaga, dia benar-benar ingin merebut ibumu, Liam," ucap teman pertama.

"Bagaimana caranya dia merebut ibu orang lain? Tentu saja Mrs. Charles akan memilih putranya sendiri." Tampaknya teman kedua yang ini sudah salah mengira.

Sedangkan, Liam menatap tajam pada Mera dengan tangan mengepal. Padahal ia tidak pernah berurusan dengan siapapun, kecuali dua orang temannya, tapi kehadiran anak perempuan itu menarik perhatiannya untuk bersaing.

Tidak— bukan bersaing. Sejak awal, Oliver adalah miliknya lebih dulu.

"Aku bukan milik siapa-siapa," sahut Oliver tak suka. "Aku milik diriku sendiri."

"Meski pria itu berkoar-koar mengatakan kau miliknya." Sebastian tidak yakin dengan ucapan Oliver.

"Pria itu terlalu pencemburu dan seenaknya. Dia akan mengatakan apapun yang ada di kepalanya," cibir Oliver tidak terlalu peduli.

Keduanya tengah makan bersama menjelang siang ini. Masih sekitar satu jam sampai Liam pulang sekolah. Sebenarnya, sejak bertemu Liam, baru sekarang ia merasa sesenggan ini sebagai seorang pemimpin. Biasanya ia hampir tidak memiliki waktu untuk makan di luar dengan santai seperti saat ini.

"Pada akhirnya kau memilihnya," gumam Sebastian. Oliver melirik padanya dengan datar. Sebastian langsung tersadar, kemudian menggeleng dengan cepat. "Aku tidak keberatan, sungguh! Meski aku pernah kesal padanya, itu bukan masalah."

"Daddy melihatnya?" Justru pertanyaan ini yang membuat Oliver penasaran.

"Apa? Kalian berciuman setelah mengeluarkan semua kisah terpendam?"

"Ternyata Dad lihat." Oliver menyimpulkan. Itu bukan masalah, pikirnya. Ia hanya penasaran saja.

Kini Sebastian yang menatapnya datar. Ia pikir putrinya ini akan mengomel padanya. "Aku telalu berpikir berlebihan," gumamnya sangat pelan.

Keduanya makan dengan tenang sambil berbicara hal-hal kecil yang penting atau tidak penting sekalipun. Sangat jarang mereka bisa makan berdua saja di luar karena Sebastian sendiri sangat jarang berada di New York. Sejak bercerai, sang ayah tiba-tiba menjelma menjadi seorang traveller.

Daddy perlu menenangkan diri. Aku bisa mati kebosanan jika diam di mansion saja. Begitu kata ayahnya saat ingin memulai.

Bertepatan keduanya selesai, ponsel Oliver berbunyi. Telepon dari Jeremy langsung di jawab olehnya.

"Tuan muda bertengkar, Nona!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Endang Sulistia
Thor....bagus banget ceritanya
Endang Sulistia
kocak banget nih pasangan😄😄😄
Endang Sulistia
lucu liat Olie kalo dah selesai marah2....
Endang Sulistia
gemes liat pasangan ini
Endang Sulistia
makin banyak nanti anak yg terserempet mobil si Olie..🤭🤭🤭
Endang Sulistia
gila rame2..
Endang Sulistia
awas kena lempar ..baru tau
Endang Sulistia
kasian Olie...
Endang Sulistia
si Olie garang tapi polos....
Jeng Ining
mungkin Tyler trauma liat Caytlin melahirkan dn meninggal dunia, dia ketakutan akan kehilangan Ollie dg cara sprti itu jg🤔
Endang Sulistia
Luar biasa
Endang Sulistia
Olie mantap..
Endang Sulistia
bagus ceritanya...
Endang Sulistia
beraninya dalam hati kau jer...
Endang Sulistia
pada drama semua ini...
Sri Udaningsih Widjaya
Ceritanya bagus thor
Morince Moren
Biasa
Bengkalis- Eva Okktafia
Luar biasa
Citra Julinar
💝💝💝💝💝
Ranny Sutrisna
Novel ini masuk dalam kategori novel fav ku, Othor. Semoga othor sehat selalu agar terus bisa berkarya dan terus mengeluarkan karya tulis yang akan menjadi fav ku yang lain.
ig: arosee23: masya allah, makasi banyak sayangku❤❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!