NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri CEO Manis

Pembalasan Istri CEO Manis

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:984.7k
Nilai: 4.5
Nama Author: mommy JF

hi semuanya,
ini karya perdanaku, mohon dimaklum tahap belajar dan bantu koreksi ya semuanya.

"vir, tunggu!!" suara teriakan mama indah sampai seisi rumah bisa mendengarnya, " jangan sampai ada yg kau bawa, itu bukan milikmu" lanjut mama indah.
"sudahlah biarkan dia pergi " ucap papa jodi, dengan membantu vira untuk membawa kopernya keluar.
Sampai di luar rumah vira hanya sang mertua yg mengantarkannya sampai naik taxi seraya berucap "hati hati nak, jaga dirimu " papa jodi tak tega melihat menantunya pergi begitu saja.

"vir,vir,vir mau kemana sekarang" vira berucap pada dirinya sendiri yang tak tau akan tujuannya sekarang. Air mata nya sudah tak bisa di bendungnya lagi mengalir bagai air mancur.

Uang oh ya baru teringat dia, inilah saatnya untuk digunakan, ya walau tak banyak. Pendidikan jangan di tanya pastilah bisa digunakan kelak untuk bekerja kembali.

Bagaimanakah perjuangan Vira dalam meraih kebagiaannya?
Dengan cara apa Vira membalas semua masa lalunya?termasuk mantan suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Setiap manusia sudah mempunyai jalan hidup dan rezeki masing masing, bila ingin merubah jalan hidupnya hanya bisa dilakukan oleh dirinya seorang dengan tekad dan niat yang kuat. Hukum karma didunia sudah pasti ada dan nyata, hanya waktu yang bisa membuktikan itu.

Begitu pula yang tengah di alami Zian, Isala dan Mommy Indah tidak luput dari sebuah karma. Karena hingga kini Isala masih terbaring lemas ditempat tidurnya, sudah 2 bulan terlewati dengan kandungan empat bulan.

"Honey," ucap Zian.

"APA?" Bentak Isala.

"Terimalah dia, Honey. Lihatlah perutmu sudah mulai terlihat tonjolannya. Anak kita kuat didalam kandunganmu, Honey,"lirih Zian.

"Apa hakmu meminta ini, kau sudah menghancurkan masa depanku," marahnya Isala dengan ketidakberdayaan tubuh lemas.

"Aku tak ingin anak ini!" Meninggi suara Isala.

"Ini anak kita, Honey," berusaha Zian membujuk dengan memegang perut yang membuncit.

"Kau yang inginkan, bukan aku,"ucapnya.

"Dia tidak berdosa, Honey. Tolong jangan sakiti anak kita."

"Aku akan mengandung anak ini, tapi_" terjeda ucapan Isala.

"Tapi apa, Honey?"Sudah ada lampu hijau dilihatnya, Zian jadi semangat menunggunya. Pikirnya penantian panjang selama 4 bulan ini akan berhasil.

"Ada syarat," ucap Isala.

"Apa iti, Honey?" Heran dan penasaran Zian dengan Isala.

"Anak lahir, kita cerai dan jangan ganggu aku dengan urusan anak ini." Ucap Isala.

"Apa!" Kaget Zian dengan permintaan Isala.

Terdiam Zian kini dengan permintaan menurutnya konyol, bagaimana seorang ibu tega membuang anak kandungnya sendiri. Rela memilih pergi untuk karirnya, bukan untuk keluarganya. Sangat sakit hati Zian mendengar permintaan istrinya itu.

"Apa kamu setuju?" Tanya Isala.

"Jika setuju, akan rela Aku mengandung anak ini. Menerima keadaan susah mengandung anak ini," ucap Isala dengan menunjuk perutnya.

"Baiklah," lirih Zian. Tidak berdaya dan tidak tega melihat anak dalam kandungannya akan terus tidak diterima ibunya. Biarlah kini ia mengalah supaya anak dalam kandungannya dapatkan kasih sayang ibunya walau hanya sesaat. Terlihat juga Isala yang sering meronta dan berteriak akan ketidakinginkanya anak dalam kandungannya. Akan susah jika tidak mengalah.

"Aku ingin pulang," ucap Isala.

"Tapi_" ucap Zian terjeda.

"Aku sudah lebih baik, tidak butuh ini lagi." Tunjuk Isala ke arah jarum infus.

"Tunggu aku berbicara dengan Dokter, jika sudah boleh. Maka akan aku urus kepulanganmu, Honey," ucap Zian.

"Hem,"

Zian keluar dari ruang rawat inap itu menuju ruang konsultasi dokter yang selama ini merawat dan menjaga istrinya. Setelah beberapa waktu didalam ruangan Dokter, lalu menuju ke ruang administrasi untuk menyelesaikan administrasi istrinya.

Langkah kakinya menuju ruang istrinya berada, diwaktu itu dalam hatinya. "Semoga akan ada perubahan kelak, Honey. Menerima anak kita dan tidak berpisah."

Klik

Pintu sudah terbuka masuk kedalam ruangannya. "Honey, ayo siap siap. Kita akan pulang," sebelumnya sudah telp Mama Indah memberi kabar bahwa istrinya bisa pulang.

"Hem," singkat Isala.

Setelah merapihkan semuanya, keduanya beranjak dari sana keluar rumah sakit. Dalam perjalanan menuju rumah hanya ada keheningan dan sunyi tidak ada perbicangan keduanya, hanya diam. Beberapa lama sudah terlewati setiap jalan hingga sampai didepan rumah.

"Sini, Honey. Ku bantu." Ucap Zian.

Dengan merangkul bahu istrinya menuju rumah arah masuk ke dalam kamarnya. Mama indah melihat keduanya masuk.

"Sudah pulang, Sayang," Tanya Mama Indah.

"Iya, Ma. Aku bantu Islama ke kamar dulu ya," pamit Zian.

Langkah kaki terus berjalan menuju kamar mereka.

"Hati hati, pelan pelan," ucap Zian melangkah mendampingi Isala dintangga rumahnya itu.

"Nah, Honey. Istirahatlah dulu," pinta Zian yang sudah terbaring Isala di tempat tidur mereka. "Tunggu, Honey. Aku bersih kan badan dulu," ucap Zian kembali.

Hanya anggukan Isala menjawabnya. Tidak lama setelah bersihkan badan yang sudah lengket dibadan Zian keluar dengan wangi kini di tubuhnya.

"Honey, kita makan malam di kamar saja. Supaya tidak lelah ya, Honey," ucap Zian.

"Ya."

Zian keluar kamar dengan menutup pintu. Sedangkan Isala yang terdiam di kamar dengan pikiran sendiri. "Aku akan terima kamu dalam perut ini, menjaga sebaik baiknya mulai saat ini. Tapi jika sudah lahir, maka biarkan aku pergi menggapai mimpi, jangan pernah mencari atau mengganggu, ya," Isala berucap seorang diri dengan mengusap perut yang mulai buncitnya itu.

Tidak lama kemudian pintu sudah terbuka lagi dengan Zian membawa makan dan minum untuk mereka.

"Sini, Honey. Kita makan sekarang," ucap Zian

Flashback On

"Ma," sapa Zian.

"Sayang, sini makan sama Mama disini," pinta Mama Indah.

"Mama sendiri dulu, ya. Isala tidak bisa turun dulu atau terlalu lelah, Ma." Ucap Zian.

Dengan mempersiapkan makan dan minum untuk mereka berdua di nampan jadi satu. Sebelum ke kamar Zian ke Mama Indah dengan memegang tangannya.

"Ma,"

"Kenapa, Sayang. Apa ada beban yang sedang dipikirkan? Coba ceritakan, supaya Mama bisa bantu, Sayang." Tanya Mama Indah.

"Ma, kita akan cerai." Jawab Zian sebentar dengan menarik nafas dalam dalam. Mama Indah masih menunggu ucapan selanjutnya dari Zian.

"Satu syarat itu yang Isala inginkan, jika tetap mengandung anak kita. Dan kelak setelah lahir tidak ingin di ganggu dan dilibatkan dengan anak kita, Ma," ucap Zian dengan berat beban yang di pikulnya kini.

Mama Indah langsung memeluk Zian dengan erat. Tidak bisa berkata apapun saat ini, air mata Mama Indah sudah menetes keluar. Hanya telupukan di bahu Zian. Zian masih mengontrol dirinya agar tetap tegar.

"Ma, bantu aku untuk menjaga Isala. Jangan lagi bertengkar tidak baik untuk kehamilannya." Pinta Zian sopan.

"Ya, Sayang," pelukan Mama Indah meyakinkan bahwa saat ini sangat sedih dengan kondisi anaknya.

Flashback Off

"Habiskan, Honey." Ucap Zian.

"Sudah kenyang," ucap Isala.

"Istirahatlah lagi, tunggu disana. Aku bersihkan ini dan ke dapur untuk menyimpannya." Ucap Zian.

*

*

*

"Selamat Nyonya dan Tuan jenis kelamin anak kalian Laki laki, itu terlihat tongkat kecil di sana." Ucap Dokter Sinta.

Air mata kebahagiaan menetes keluar dari mata Vira dengan kabar gembira bahwa yang dikandungnya ini penerus keluarga Pradana. Pewaris generasi selanjutnya.

"Alhamdulillah, selamat ya, Sayang." Ucap Mommy Sisi dan langsung peluk Aldi yang disampingnya. Tampak jelas di layar televisi didepan mereka hasil pemeriksaan Vira.

"Sus, bantu bersihkan," ucap Dokter Sinta.

"Baik, Dok" ucap Suster.

"Nah, sudah bersih, Nyonya." Ucap Suster.

"Terima kasih," ucao Vira.

"Jaga kondisinya ya, Nyonya dan jangan lupa minum vitaminnya. Kembali kemari bulan depan ya, Tuan dan Nyonya," ucap Dokter dengan memberikan resep untuk ditebusnya.

"Baik, Dokter." Ucap bersama.

Mereka berjalan ke arah keluar, Aldi menuju ke arah apotek untuk menebus vitamin sedangkan Vira dan Mommy ke lobi.

"Mom, aku mau Somay yang itu." Tunjuk Vira ke arah penjual somay di pinggir jalan yang ramai pelanggannya.

"Yuk, kesana."Jawab Mommy Sisi.

Sesudahnya membeli somay dan menunggu di lobi kembali, tidak lama Aldi sudah ada di depan membawa mobilnya.

"Ayo masuk, Sayang, Mom," ucap Aldi.

"Makan apa itu, Sayang," Tanya Aldi.

"Somay, mau Mas?" Tanya Vira.

Hap

Langsung memakan somay yang di tangan Vira. "Beli di sana ya," ucap Aldi.

"Ya, Mas."

"Enak itu," ucap Aldi.

"Ayo jalan Al. Daddy nanti sudah menunggu dirumah," pinta Mommy Sisi.

"Ok, Mom,"

Mobil sudah berjalan menuju mansion dengan santai tidak terburu buru, walau Mommy bilang Daddy sudah di rumah menunggunya. Pikir Aldi, biarlah Daddynya menunggu yang penting datang selamat mereka

...****************...

Hi semuanya,

Akan hadir tuai dalam hidup, tapi tidak ada yang tahu kapan kedatangannya. Maka selalu berbuat baiklah.

Bantu like dan koment ya,

Love you 😘

1
Rusmini Rusmini
masih datar aja nih thor gak ada konplik atau apa ..
Taeyung V
kecepatan alurnya ketemu keluarganya ...
Marianty Poerba
sudah mulai paham alurnya thor
ziear: terima kasih kak🙏👍
total 1 replies
Marianty Poerba
, suka Thor
hermawan dwi susanto
Luar biasa
Eko Nur Yanto
terlalu lebay yg di bahas kok Cuma Urusan Ranjang aja Huh jadi Bosan bacanya
Nizma Mauli
Lumayan
Andriyati
pede banget kamu,,ana mwerwka rekrut kamu, apa lagi kamu salah satu penyebab istri nya pernah tersakiti
Rulia: bagus vira semangat
total 1 replies
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
bagus ceritanya
Orang Pinggiran
Biasa
CikCintania
ok fhm dah Pak Joni org kepercayaan Papanya Vina.
CikCintania
masih tak fhm jalan ceritanya tpi xpa masih Eps 9 sy baca semoga seru eps selanjutnya..
novi 99
ceritanya sebenarnya menarik ..

coba baca dialog nya agak muyeng , banyak typo jg ..
Noorjamilah Sulaiman
alur cerita kurang matang ya,atau perasaan sya aja
kompiang sari
katanya orang tua Vira kecelakaan trus Tuan Budi itu siapa thor?
Anonymous
Waater nyta ada yg sudah jatu cinta ni ye..
Vannya.bee@gmail.com Septiani.bee
mas Aldi
Ernita Anwar
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!