NovelToon NovelToon
THE TALE OF ZELVA

THE TALE OF ZELVA

Status: sedang berlangsung
Genre:ketos / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ichasthetic

Zelva Althea Bahran merupakan gadis berusia 15 tahun berparas cantik nan imut. Tapi jangan tertipu dengan wajahnya yang terbilang polos, karena itu hanya cover. Kelakuannya 180 derajat berbanding terbalik. Jahil, barbar dan absurd.

Gadis itu biasa dipanggil Zelva, tingkahnya mampu membuat siapa saja tertarik padanya, termasuk 4 Prince SMA Nusa Bangsa.

Memiliki dua kakak laki-laki dengan kepribadian yang berbeda.

Gadis itu juga mempunyai 5 sahabat. Mereka bersahabat sejak SMP.

Ini kisah seorang gadis cantik namun barbar yang harus menghadapi berbagai kejadian yang tak pernah terlintas dipikirannya. Kisah tentang percintaannya, keluarganya dan persahabatannya tertera di cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichasthetic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. JAMBAK-JAMBAKKAN

Para siswi terbelalak kaget. Melihat Zelva dan Gevan berangkat ke sekolah berdua. Dengan Gevan yang membonceng Zelva menggunakan motor sportnya. Ini pertama kalinya sang badboy Nusa Bangsa berangkat bersama perempuan.

Kini kedua manusia yang menjadi sorotan itu berjalan beriringan di lapangan. Bak sepasang kekasih, membuat siapa saja iri bukan main.

Tak sampai situ, dibelakang kedua sejoli itu terdapat dua Most Wanted. Raka dan Vincent.

Sungguh pemandangan yang membuat hati para perempuan meraung-raung. Mereka juga ingin berada di posisinya Zelva.

Tiba di depan kelas 10 IPS 2. "Va," panggil Gevan sebelum Zelva melangkah masuk kelas.

Zelva menoleh. "Iya Kak," jawabnya.

Sementara Raka dan Vincent sudah ke kelas duluan. Katanya sih ingin menyalin PR dari teman-temannya yang baik hati. Kalau mereka tak diperbolehkan untuk menyalin. Justru tak menghentikan aksi keduanya, malah mereka menggunakan jurus jitunya.

Memaksa.

"Lo punya panggilan kesayangan gak, buat gue?" tanya Gevan penuh harap.

Semalam, saat dirinya di prank chat oleh Zelva. Ia juga ingin memiliki panggilan kesayangan, seperti Zaka si Baby Caka.

Alis Zelva terangkat sebelah. "Panggilan kesayangan?" ulangnya.

Gevan mengganguk.

"Ada." Ucapan Zelva membuat Gevan mengembangkan senyumannya.

"Apa?" tanya Gevan tak sabaran. Dalam hati, laki-laki itu sudah berteriak kegirangan.

"Buaya jantan."

Senyuman Gevan memudar, kedua bahunya merosot. Tragis sekali panggilan kesayangan untuk dirinya. Sementara Zelva tertawa melihat raut masam Gevan.

"Kalo gue buaya jantan, lo buaya betina, jadi kalo kita nikah, anak kita jadi buaya muara," ucap Gevan sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Anj--"

Cup

"Gak boleh ngomong kasar. Ntar gemesnya ilang." Gevan langsung lari kala mencium pipi Zelva meninggalkan sang pemilik pipi yang termenung, mencerna kejadian yang hanya terjadi beberapa detik itu.

Untung saja tak ada yang melihat.

Zelva menangkup kedua pipinya kala merasakan panas, sepertinya wajah gadis itu memerah karena malu. "Gevanjing," makinya.

__________________

"Eh." Zelva berusaha membantu kakak kelasnya yang terjatuh di lantai koridor.

Ayana. Princess Nusa Bangsa.

Ayana dengan tampang polosnya, merintih kesakitan. Padahal Zelva telah mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu tetapi tak diterimanya. Ia malah terus terduduk dilantai, ditatap para murid yang berjalan di koridor dengan tatapan bingung dan iba.

"Lo kalo jalan hati-hati dong." Suara melengking nan sinis itu berasal dari Oliv. Ia dan Velin membantu Ayana untuk berdiri. Di belakang Ayana ada Lily yang menepuk-nepuk rok Ayana, membersihkannya dari debu.

Zelva sedikit menarik sudut bibirnya. Ia tau kakak kelasnya ini sedang mencari masalah dengannya.

"Minta maaf sama Aya," kata Kinta menatap sinis pada Zelva.

Dilma yang berada di samping Zelva mengepalkan tangannya. Tadi dirinya lihat bukan Zelva lah yang menabrak Ayana melainkan gadis itu sendiri yang menabrakkan dirinya.

"Buruan," sahut Bella.

Senna berdecih. "Yang jatuh siapa yang meraung-raung siapa," gumamnya sinis.

Zelva menatap Ayana yang juga menatapnya. "Ma..." Zelva menggantung ucapannya. Lalu dibibir nya terpatri seringaian. "Makanya Kak, kalo jalan tiati," sambungnya.

Ayana dan kelima temannya tertegun. Mereka pikir adik kelasnya ini akan meminta maaf. Tanpa sadar, Ayana mengepalkan tangannya dan itu tak luput dari penglihatan Zelva.

Zelva dapat simpulkan gadis ini, serigala berbulu domba. Tampangnya polos tapi hatinya busuk. Zelva sangat muak dengan orang-orang seperti ini.

Masa bodoh jika itu adalah kakak kelas, selagi dirinya benar buat apa takut.

"Kamu kenapa ngomong kayak gitu, harusnya kamu minta maaf sama aku." Lihatlah tutur katanya lembut sekali, sampai-sampai Senna ingin mencolok kedua mata gadis itu.

Zelva tersenyum tipis. "Gue gak salah. Kakak aja yang tiba-tiba nyenggol gue, eh malah terpental sendiri. Dikira gue sekuat Hulk apa," katanya membuat Dilma dan Senna menahan tawa.

"Ngomong yang sopan sama kakak kelas. Cepat minta maaf," sahut Oliv. Ia menatap tajam kearah Zelva.

Zelva memutar bola matanya malas. "Iya-iya," balasnya. Zelva beralih menatap Ayana. "Kak, maapkeun akyu yaaa, gara-gara akyu kakak jadi jatyuhhh," ucapnya dengan nada alay ditambah tampang menyebalkan membuat keenam princess Nusa Bangsa itu menggeram kesal. Sementara Dilma dan Senna sudah tak bisa menahan tawanya.

"Si anjir, emang gak ada lawan," kata Senna disela-sela tawanya.

Bella sedikit maju tepat dihadapan Zelva, menatap gadis itu dari atas sampai bawah sembari bersedekap dada, terpancar aura angkuh dari dirinya. Sementara yang ditatap tiba-tiba membuat pose berkacak pinggang bak Miss universe. "Gimana dewan juri, apakah saya yang jadi pemenang Miss universe tahun 2030," kata Zelva bercanda.

Disamping Zelva, terlihat Senna yang memegangi perutnya karena sakit akibat terbahak-bahak.

Tiba-tiba dari arah samping ada yang mendorong bahu Zelva. "Gak usah bercanda, anjing," sarkas Lily.

Ayana memegangi lengan Lily. "Jangan kasar Ly," ucapnya selembut mungkin. Ingat! Itu hanya pura-pura.

Kini mereka menjadi sorotan di koridor.

"Kalo main kasar gue maju," sahut Dilma sembari menggulung lengan pendek seragamnya. "Enam lawan tiga, siapa takut," lanjutnya.

"Halah, kalian bertiga disentil dikit nanti nengeeess," kata Velin meremehkan.

Sontak, perkataan Velin mengundang gelak tawa Zelva dan kedua sahabatnya. "Gilak, kakak ngelawak? Dapat dari mana? Gugel apa Bintang Emon Dangdut Academy," balas Zelva ikut meremehkan.

Dilma menjitak kepala Zelva membuat gadis itu meringis. "Bintang Emon stand up comedy, asu," ucapnya kesal.

"Yang penting sama-sama dari channel ikan terbang 'kan," kata Zelva membuat Dilma ingin sekali mencekik gadis itu.

Channel ikan terbang : Indosiar.

"Udah emosi gue." Oliv yang sedari tadi menahan emosinya, kini lepas kendali. Tangannya menjambak rambut Zelva membuat gadis itu terkesiap dengan serangan tiba-tiba.

"Anjir." Zelva tak tinggal diam, ia juga ikut menjambak gadis itu. Sementara Ayana panik, lebih tepatnya pura-pura panik.

Dilma dan Senna yang ingin membantu Zelva dihadang oleh Kinta dan Bella. Sementara Lily dan Velin tengah menyemangati Oliv.

Ayana? Gadis itu menampilkan raut paniknya berbanding terbalik dengan hatinya yang puas karena Zelva mendapat jambakan dari Oliv.

Para murid yang berada di koridor menampilkan ekspresi berbeda-beda. Ada yang panik, heboh, senang bahkan takut melihat kedua gadis itu bak banteng yang sedang beradu tanduk.

"Dipisahkan woy, malah ditontonin," sahut salah satu murid laki-laki. Tetapi dirinya juga hanya ikut menonton tak berniat memisahkan.

"Dasar adek kelas anjing," maki Oliv disela-sela aksi jambak-jambakannya.

"Berarti Kakak tainya," balas Zelva sengit.

"Sahabat gue weh, astaghfirullah," teriak Senna heboh. Ia tak bisa membantu Zelva karena kedua tangannya dipegang Kinta dan Lily. Sementara Dilma dipegang Velin dan Bella. Disini, nampaklah Ayana bak seorang bos.

Zelva yang sedang panas-panasnya menarik rambut Oliv merasa tubuhnya melayang. Tangannya dipaksa lepas oleh tangan kekar dari rambut Oliv. "Jangan pisahin gue anjir, belum puas nih, gue mau copotin rambut Mak lampir itu dari kepalanya." Zelva memberontak dalam pelukan laki-laki itu yang tidak digubrisnya.

Sementara para murid yang menyaksikan ajang jambak-jambakan melongo melihat siapa yang menghentikan Zelva, bukan hanya mereka tetapi enam princess Nusa Bangsa dan kedua sahabatnya Zelva juga ikutan melongo.

Laki-laki itu adalah Rain Anjasmara.

"Sudah," ucap Rain lembut. Tangannya melingkar di pinggang ramping gadis itu.

"Sudah sudah, biji mata lo," sentak Zelva. Belum sadar siapa laki-laki yang menghentikannya.

Rain tersenyum tipis. "Gadis nakal," ucapnya pelan yang hanya didengar oleh Zelva.

Zelva terdiam mencermati suara laki-laki ini. Ia menoleh dan langsung terlonjak. "Lah," kagetnya dengan mata melotot. Dengan cepat Zelva menjauh dari pria itu.

"Kenapa bisa buat keributan?" tanya Rain, menatap Zelva dan Oliv bergantian.

"Dia duluan." Oliv menunjuk Zelva sembari menatapnya tajam.

Zelva berdecih dan itu dilihat oleh Rain. "Udah kuno ya, kata-kata itu," cibir Zelva. "Kakak denger nih, kalimat gue." Zelva berdehem, menatap Rain yang juga menatap dirinya.

"Gini loh Pak, semisal seseorang tiba-tiba dituduh, itu berarti si penuduh adalah pelakunya. Dan apabila seseorang belum sempat menjawab atau diam itu berarti dia korbannya. Nah disini saya belum menjawab tapi langsung dituduh itu berarti saya korbannya. Dan dia..." Zelva menunjuk Oliv. "Adalah pelakunya," lanjutnya.

Rain menarik sudut bibirnya, menatap lekat wajah muridnya yang sedang berceloteh ini.

"Kalo bapak gak percaya ya, terserah. Percuma juga saya nyuruh bapak tanya ke murid-murid yang cuma diem nonton aksi gelud saya. Palingan jawabannya ngawur semua."

Oliv ingin membalas Zelva tetapi suara berat nan seksi menghentikannya. "Sudah sudah. Lebih baik semuanya bubar dan kembali ke kelas, sedikit lagi jam istirahat berakhir," ucapnya. "Dan yang tadi jambak-jambakan, bapak bebasin, tapi lain kali jika bapak lihat kejadian seperti tadi, bapak tidak segan-segan untuk memberikan hukuman," lanjutnya tegas membuat para siswi meleyot.

Murid-murid pun bubar kecuali satu orang.

"Kecuali kamu, Zelva Althea Bahran," titah Rain menghentikan langkah Zelva.

1
Luluk Atunnasihah
lanjutkan epsdnya
Noey Aprilia
Rain Anjasmara kli,kn inisialnya R A...
dia sngja msuk jd gru d sma,biar lbh gmpng nyri trget....jgn blng vava jg udh d incar?????
Noey Aprilia
Ya ampyyuuunnn....
cntik plus gmesin,tp mkannya buanyakakkk.....siap2 yg bkln jd pcarnya,mst tbel dong y dompetnya...isi dmpetnya trutama....
😁😁😁
Noey Aprilia
Waahhh.....
c kk lg bgus mood'ny y????up bnyk hr ni....mksh kk....lope sekebon y....
😁😁😁
Noey Aprilia
Rsiko jd cwek cntik....d klilingi cogan mlu jdinya,kn iri.....lg dtng blan aja khwatir udh ky skit para,bkin iri pra jmblo....trmsuk akohhh.. 🤭🤭🤭
Noey Aprilia
Jgn blng vava pnya sisi psikopat jg????atw mngkn mau jd psikopat??
Duuuhhh....jgn y,mndingn jd cwek imut aja...lbh mnggemaskn drpd jd psikopat....
Noey Aprilia
Alamaaakkkk.....
yg drama kn mreka,laahhh....yg bca ikutn bapeeuurrrr......
Noey Aprilia
Duuuhhh.....jd psing nihhh....
mngkn zelva bkn adik kndungnya zigas kli y????mngkn zelva cma ank angkat....mslhnya,dia jg amnesia...jd lupa kjdian d msa lalu,atw mngkn sngja d buat lupa....
Ada rhsia apakh????
Noey Aprilia
Rbutan terooosss.....
untng regan sm gevan plus antek2nya ga pd mncul,kl nongol pst ikutn gelut....emng y,kl jd cwek cntk tu bs bkin huru hara....🤣🤣🤣
Noey Aprilia
Hai kk....
crtanya seru pke bgt...bru nemu hr ni,lngsung ngebut buat baca....
btw...zigas,zaka,sm zelva tu saudra kndung bkn sih????ko zigas jth cnta sm adeknya????tp bkn cnta kya'ny,tp obsesi.....mna psesif bgt lg....
lnjut dong.......😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!