NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pelakor

Aku Bukan Pelakor

Status: tamat
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:124.1k
Nilai: 5
Nama Author: Erny Su

"Aku mungkin mencintai mu! tapi aku tidak bisa merusak kebahagiaan kalian. maaf lebih aku pergi saja daripada harus menjadi orang ketiga di antara kalian."ujar seorang gadis yang merupakan mahasiswi fakultas kedokteran.

Dia adalah Adista Putri seorang gadis yang terlahir dari keluarga broken home.

Adista terjebak dalam dilema, antara mempertahankan hubungan persahabatan dan juga hubungan dirinya dengan ayah dari sahabatnya sendiri.

Adalah Elang Putra Anggara, pria tampan berusia tiga puluh lima tahun yang ternyata merupakan ayah dari sahabatnya Megan, gadis blasteran indoneia Jerman.

Akankah Adista mempertahankan cintanya demi sebuah persahabatan.... atau sebaliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Megan pun pulang dalam keadaan emosi tingkat tinggi karena sebuah fakta yang ia temukan sungguh sangat mengejutkan.

Sampai Megan hampir memukuli kandungannya itu, jika saja seseorang tidak datang menghampirinya.

"Sedang apa? kau,,, setelah berbuat yang tidak baik sekarang kau ingin membuat dosa baru dengan membunuh bayi yang tidak berdosa."ucap Georgio.

"Diam kau, dasar kakak tidak berguna."ucap Megan.

"Apa?katamu... memangnya siapa? yang sudi menjadi kakak dari adik seperti dirimu."ucap Georgio.

"Protes sana pada daddy mu."ucap Megan.

"Terserah gue suka-suka gue mau protes atau pun enggak yang jelas gue gak peduli pada kalian, gue kesini disuruh adik gue untuk mengantar uang bulanan Lo."ucap Georgio.

Wanita itu langsung mengambil amplop yang disodorkan oleh Georgio.

"Heumm... terimakasih."ucap Megan yang langsung menyimpan itu kedalam tasnya.

"Uang bulanan dari Gibran cukup untuk satu bulan sesuai perincian pemuda itu, sementara dari Elang masih dengan jumlah yang sama seperti dulu. meskipun sebenarnya Elang tidak punya kewajiban untuk menafkahi Megan.

Tapi mungkin karena Elang tidak bisa melupakan Megan begitu saja, jadi dia tetap meminta asisten pribadinya untuk memberikan uang bulanan pada gadis itu.

Sementara Elang dan Olivia yang kini baru kembali dari rumah kedua orang tua Olivia.

Mereka saat ini tengah berada di apartemen yang pernah ditempati oleh Olivia saat itu.

"Sayang, semua masih sama."ucap Olivia saat ini.

"Heumm... karena aku tidak ingin mengubah semua tentang mu."ucap Elang.

"Gege...sedang apa? ya, sama Bu Ning jadi kangen mereka."ucap Elang.

"Heumm... aku tidak di kagenin gitu?."ucap Elang yang super cemburuan dan posesif.

"Heumm...sama Gege saja cemburu."ucap Olivia.

"Tentu saja cemburu, kamu itu hanya boleh kangen dan cinta juga sayang sama aku tidak boleh sama yang lain."ucap Elang.

"Heumm... iya-iya tuan posesif."ucap Olivia.

"Harus sayang ku karena aku sangat mencintaimu, ayo bobo."ucap Elang yang menepuk tempat tidur yang ada di sampingnya itu.

"Heumm... sayang ku, kamu terlalu posesif."ucap Olivia lagi yang kini berbaring di samping Elang.

"El boleh tau di atas seperti apa?."ucap Olivia yang penasaran.

"Kalau kamu mau kamu bisa melihat itu besok atau mau tinggal di atas."ucap Elang.

"Tidak, aku tidak suka bekas wanita lain."ucap Olivia.

"Sayang,,, kamu bicara apa? apa kamu lupa aku juga bekas dia."ucap Elang yang tidak terima kata bekas.

"Eum... aku yang kurang beruntung."ucap Adista dengan sengaja.

"Apa? kamu bilang sayang... kamu kurang beruntung."ucap Elang semakin terbakar emosi.

"Ya,,, aku tidak beruntung karena aku tidak berjodoh dengan seorang perjaka."ucap Olivia lagi.

Elang langsung bangkit dan dan turun dari ranjang tanpa bicara, amarahnya sudah di ubun-ubun, meskipun dia tahu jika saat ini istrinya tidak salah.

Olivia yang melihat itu langsung menyusul Elang ke arah balkon. dia menatap kearah pria yang kini tengah menengadah ke langit.

Olivia pun berdiri di ambang pintu balkon menatap pada pria super posesif yang kini telah menjadi suaminya itu.

Namun Olivia tidak tahu jika Elang saat ini tengah merasa sakit hati karena disebut barang bekas oleh istrinya sendiri meskipun itu adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa ia pungkiri.

Elang pun memejamkan matanya saat itu juga dia tidak ingin melupakan emosinya di hadapan istrinya.

Dia marah pada takdir, luka batin yang selama ini ia pendam kini kembali mencuat karena Adista sudah mengorek luka lama itu.

Jujur saja, jika dia memilih waktu itu dia memilih untuk mati bersama dengan kedua orang tuanya yang telah lebih dulu pergi.

Disaat anak seusianya masih sibuk menikmati masa mudanya yang terjadi pada Elang justru sebaliknya.

Sejak usianya tujuh belas tahun dia sudah diharuskan untuk memimpin perusahaan yang bahkan dua perusahaan besar sekaligus, disaat itu bahkan dia sudah di hadapkan pada pernikahan , yang menunggu dirinya menginjak usia dewasa.

Meskipun dia tidak menolak tapi hatinya berontak dan orang tua yang selama ini membesarkan dirinya pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain mengorbankan sang cucu y Triang di haruskan menanggung beban lebih berat lagi dengan status nya yang baru yaitu menjadi seorang ayah dari anak yang bahkan usianya hanya selisih sepuluh tahun dari Elang.

Jika Elang bisa mungkin Elang akan memilih menolak untuk menikah dengan Astrid, meskipun dirinya memiliki kuasa, tapi bagaimana bisa menolak permintaan dari wanita yang sudah membesarkan dirinya sejak kecil. Elang tidak akan pernah tega untuk melakukan hal itu.

Saat Elang hendak berbalik tiba-tiba dia menatap seseorang yang sedang ia hindari karena luapan emosi.

"Mas marah karena perkataan ku tadi?."ucap Olivia.

"Kenapa? tidak tidur."ucap Elang yang menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

"Mas, tadi aku tanya apa? mas marah dengan apa? yang aku katakan tadi."ulang Adista lagi.

"Tidurlah malam telah larut."ucap Elang yang berjalan melewati istrinya itu.

"Mas, apa? yang aku katakan."

"Sudahlah!! aku bilang tidur jangan di lanjutkan lagi."

Bug.... tangan Elang meninju dinding yang ada di samping Adista dengan sangat keras.

"Aku minta maaf El, ternyata tidak cukup besar cinta yang kamu miliki saat ini hingga kamu pun tidak bisa membedakan yang mana candaan dan yang mana keseriusan! sekarang atau nanti aku akan menunggu surat gugatan cerai dari mu."ucap Adista yang kini meraih tas dan ponsel miliknya dia hendak pergi tapi tangan Elang langsung menghentikan langkahnya dan Olivia memekik keras karena tubuhnya terlempar ke atas ranjang.

Elang kini mencengkeram erat kedua pergelangan tangan Olivia dengan posisi tangan berada di atas kepala.

Elang terlihat benar-benar marah, terlihat dari sorot mata tajam yang kini menatap kearah Olivia.

"Jangan pernah bermimpi untuk pergi dariku, karena aku tidak akan pernah mengijinkan mu pergi barang selangkah pun!."ucap Elang pelan tapi penuh penekanan.

Sementara Olivia hanya memalingkan wajahnya dengan derai air mata yang mengalir deras.

"Tidurlah aku ada urusan."ucap Elang yang pergi meninggalkan Olivia yang kini menangis sesenggukan sambil memeluk erat bantal guling itu.

Sementara Elang kini pergi ke lantai atas gedung apartemen tersebut untuk menuju hunian miliknya yang ada di sana.

Sesampainya di sana, dia langsung mengambil tongkat baseball dan menghancurkan seluruh pajangan yang Astrid tempatkan di sana.

Tidak hanya itu dia juga menghancurkan semua furnitur yang pernah mereka gunakan untuk bercinta, seperti sofa meja makan, dan masih banyak lainnya.

...********...

Dia tidak ingin semua masalalu itu terus menjadi bayang-bayang bagi kehidupan rumah tangga mereka.

Semua sudah hancur berantakan, dia yang sudah benar-benar lelah itupun langsung duduk di depan meja bar mini yang ada di samping ruang santai.

Diraihnya sebotol wine yang kini tengah dia pegang dengan cepat dia membuka tutup botol tersebut.

Pria itu langsung menenggak minuman itu langsung dari botolnya.

Bayangan rasa kecea yang terlihat dari wajah Olivia membuat ia semakin tidak terkontrol Elang mampu menghabiskan satu botol wine dengan beberapa kali tegukan.

Setelah itu ia pun kembali menuju lantai dimana? hunian yang kini ditempati oleh istrinya itu berada.

Sesampainya di dalam hunian yang kini terlihat gelap itupun, membuat Elang kaget karena istrinya sudah tidak ada di sana.

Elang yang sudah mabuk berat pun langsung berbaring di atas ranjang, dia tidak sadarkan diri lagi.

Sementara Olivia yang tadi sempat turun untuk membeli pembalut ditengah malam buta itu beruntung ada super market yang buka hingga 24 jam akhirnya Olivia tidak perlu lagi bimbang saat darah haid itu mengalir deras.

Tapi lama kelamaan rasa sakit itu semakin menjadi, Elang bahkan tidak tahu jika saat ini istrinya tengah menangis karena kesakitan, darah yang mengalir dari ************ Olivia membuat gadis itu menjerit keras karena tidak mungkin darah menstruasi sebanyak itu.

Akhirnya Elang pun terbangun di tengah kepanikan tersebut.

"Kamu kenapa sayang apa? yang terjadi."ucap Elang yang kini terlihat bingung.

"Darah El, kenapa? darah menstruasi ku banyak sekali dan mengalir deras seperti ini."ucap Olivia yang kini terlihat meringis kesakitan.

"Sayang.... kamu tidak sedang hamil kan."ucap Elang yang kini tengah kebingungan.

Aku memang sudah terlambat datang bulan mas dan itu hanya beberapa hari ini, tapi tidak biasanya aku menstruasi sebanyak ini dan sakit."ucap Olivia.

"Sayang kita ke kamar mandi dulu ya, kamu ganti pembalut dulu setelah itu kamu istirahat dulu, aku akan buat minuman hangat."ucap Elang yang kini terlihat sangat bingung.

Olivia pun pergi diantar oleh Elang dengan membawa kain yang digunakan untuk membersihkan darah dari lantai.

Sampai saat Olivia keluar dari dalam kamar mandi dan Olivia langsung berbaring di atas ranjang empuk itu.

Elang pun membawa minuman hangat yang dia buat tadi saat Olivia berada di dalam kamar mandi.

"Sayang coba minum ini agar perutnya tidak terasa sakit."ucap Elang.

"Mas kamu minum."ucap Olivia yang semakin merasa tertekan saat ini.

"Aku hanya ingin...ah lupakan saja sayang."ucap Elang.

Sementara Olivia semakin meringis kesakitan, entahlah mungkin karena terlalu banyak pikiran atau memang itu bukan menstruasi biasa.

"Mas sakit."ucap Olivia yang memang tidak bisa merasakan sakit saat ini.

"Kita ke rumah sakit saja sayang."ucap Elang yang kini hendak menggendong istrinya.

"Tidak usah di gendong mas, aku jalan sendiri saja."ucap Olivia.

Elang tidak mendengarkan istrinya, dia langsung menelpon seseorang untuk menyiapkan mobil sesegera mungkin karena dia bilang istrinya keguguran, hingga saat Olivia memukul lengan Elang yang kini benar-benar bicara sembarangan.

"Kamu do'a kan aku keguguran El, lalu untuk apa? kita menikah jika kamu tidak ingin memiliki anak dariku, aku memang tidak sesempurna Astrid dan Aira ."ucap Olivia yang kembali mendapatkan tatapan tajam dari Elang.

Olivia pun pergi meninggalkan Elang yang kini tengah mengejar dirinya.

"Olivia,,,, tunggu! Adista."ucap Elang memanggil nama istrinya saking marahnya.

"El sebaiknya kamu tidak usah ikuti aku aku bisa sendiri."ucap Olivia yang kini benar-benar sudah tidak tahan.

Saat Olivia tengah berjalan menuju pintu keluar, tiba-tiba tubuhnya melayang di udara.

Elang tidak membiarkan istrinya marah dan melangkah dan pergi sendiri disaat seperti ini meskipun dirinya kini masih dalam keadaan mabuk.

Sesampainya di lobby sebuah mobil sudah terparkir di depan sana.

Elang langsung masuk saat pintu mobil itu terbuka.

"Kerumah sakit ."ujar Elang datar.

Mereka pun pergi meninggalkan apartemen tersebut menuju rumah sakit yang tidak jauh dari sana.

Sesampainya di rumah sakit, Olivia langsung dibawa ke ruang IGD untuk melakukan pemeriksaan sementara Elang mengurus administrasi setelah selesai dia langsung kembali ke depan ruang tunggu.

Keluarlah seorang dokter yang tadi menangani istrinya itu, dokter tersebut bilang.

"Maafkan saya tuan saya tidak bisa menyelamatkan calon anak tuan karena kondisinya sudah terlambat jika saja anda membawa nyonya Olivia datang lebih awal mungkin janin yang baru tumbuh itu bisa diselamatkan."ujar sang dokter.

Tiba-tiba saja mata Elang melotot tajam saat mendengar penjelasan dari dokter obegyn tersebut.

"A apa? dok istri saya hamil."ucap Elang.

"Ya tuan bisa diperkirakan usia kehamilan baru berusia dua Minggu."ucap dokter itu.

"Boleh saya melihat istri saya dokter."ucap Elang yang langsung menerobos masuk.

Saat tiba di sana, tatap mata nanar ia dapatkan dari istrinya.

"Selamat El, kamu memang benar aku keguguran dan selamat juga karena kamu tidak menjadi ayah dari anak ku."ucap Adista lirih yang kini berbalik memunggungi ilang.

Dia benar-benar tidak habis fikir kenapa? suaminya sendiri tega melukai calon buah hatinya sendiri.

"Yank.. aku bersumpah tidak pernah berniat untuk menyakiti kalian, aku minta maaf aku terbawa emosi tadi dan kamu salah faham jika kamu berfikir bahwa aku tidak pernah berharap memiliki anak darimu kamu salah sayang justru aku sangat menginginkan hal itu. aku ingin segera memiliki buah cinta kita secepatnya."ucap Elang.

"Semua sudah terlambat El, sekarang kamu bisa pergi dengan bebas."ucap Olivia sambil memejamkan matanya yang begitu mengantuk setelah tindakan yang dilakukan oleh dokter.

Sementara Elang tidak beranjak sedikit pun dia terus bersama dengan istrinya sampai saat dipindahkan ke ruang rawat inap.

Elang benar-benar merasa sangat bersalah, karena tindakan spontan dia yang tengah marah saat itu melempar Olivia keatas ranjang.

Sampai saat Olivia kembali bangun, Elang masih berada di samping Olivia.

Dengan posisi duduk dan kepala tertunduk di samping ranjang pasien yang kini di tempati oleh istrinya itu.

Akhirnya Olivia pun hanya bisa menghela nafas panjang, dia tidak tahu bila semua akan menjadi seperti ini. jika saja saat itu dia tidak bercanda pada suaminya yang menganggap serius candaan tersebut.

Kini Olivia hanya bisa menitikkan air mata karena duka atas kehilangan buah cinta mereka yang baru tumbuh itu.

Elang masih tertidur pulas sampai saat istrinya mengelus puncak kepalanya itu.

"El, bangun tidurnya pindah ke sofa, agar sedikit jauh lebih baik."ucap Olivia.

"Sayang kamu sudah baikan."

1
Sukma Amir
novel nya sangat memuas kan
Zikran Zikran
Luar biasa
Syamsudin Syamsudin
nyesekkkkk bngt...kok olivier jahat bngt sma putranya sndri
Yuliawati Sajo
pemeran utama bodoh bin tolol.
Syamsudin Syamsudin
yeayyy ada lanjutannya
Umisah Asther
kok hubungan nya sama penghianat trs Tiana sama Zayn trs Oliver sama Tiara bakal terulang
Syamsudin Syamsudin
happy ending...
aduhh Tiara aku msh nyimpen pemberian mantan aku aja sma suamiku sruh di buang pas awal2 nikah.... Oliver udh berubah gak egois lgi
Syamsudin Syamsudin
Trs bhgia buat Tiara& Oliver+Anak2 nyaaa
Umisah Asther
gitu dong harmonis .... jangan kayak bocah dikit2 marah mintak cerai...hello kadang keadaan GK seperti harapan...hadapi dengan kepala dingin jangan mudah emosi
Umisah Asther
jijik banget udah tau si Vera jalang kanapa masih mau gib kecewa Ama km...GK Tiara GK bapaknya bodoh banget pantes aja mudah di kibulin...bahkan Vera udah jahat Sama Tiara masih aja mau baikin ...ya ampun punya otak GK sih km gib
Umisah Asther
pemeran utamanya bodoh mudah maafin kesalahan orang....tapi nanti di manfaatin untuk kepentingan orang lain ...gedek Ama tiara
Umisah Asther
ya ampun kok cara nyelesaikan masalah koyok cah cilik 🤦
Umisah Asther
tuh Tiara liat kelakuan dokter Reza masih ngarepin km ...hrs tegas dong ..untuk Oliver kejadian itu Tiara maa dokter Reza udah lama GK perlu marah dong kayak km suci aja
Umisah Asther
haduh runyam ....Tiara ini kenapa wajar kl Oliver marah menghajar Reza karena dia memanggil sebutan itu kepadamu yg udah punya suami....dan dokter Reza sengaja biar Oliver marah ... dan berhasil gara Reza mereka bertengkar...kok bodoh km pelihara Tiara punya suami yg selalu melindungi menyayangi km bukannya menjaga malah bertingkah...bego km Tiara
Umisah Asther
satu keluarga yg hebat takut sama tikus oh lucu banget bin mustahil sampe bertahun2 cuma cari bukti ...ketawa dulu hahaha 😂😂😂😁
aira aira
hm
Syamsudin Syamsudin
kasian bngt Bpk&anak(Gilbran Tiara)
Syamsudin Syamsudin
yola jhat bngtt sih
Syamsudin Syamsudin
ayolah Thor buatlah Tiara bucin lagi entah gmna caranya Yar mrka bsa bersama lgi...singkirkanlah Yola yg picikk itu Thor
Syamsudin Syamsudin
Thor buatlah Tiara& Oliver bersama bhgiaaaaa...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!