David Ferrero
adalah seorang pengusaha muda yang berbakat dan tampan namun sayang ketampanannya tertutup oleh sikap dingin dan galaknya sebagai CEO dari Ferrero grup. sikapnya yang dingin membuat para wanita takut untuk sekedar menyapa atau meliriknya
Bela diana putri
adalah wanita sederhana yang berasal dari desa terpencil. bela memiliki karakter ceria, ramah dan sangat baik terhadap semua orang, walaupun bela berasal dari desa terpencil tapi otaknya sangat cepat tanggap dalam menerima sesuatu yang berkaitan dengan ilmu atau perusahaan. oleh sebab itulah bela direkomendasikan bekerja oleh kampusnya di perusahaan terkenal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
"permisi" bela langsung bergegas keluar dan menutup pintu dari luar
hati ku kenapa sangat aneh melihat tingkah nya yang dingin seperti itu. ini sedikit sakit aah tidak bahkan sangat banyak. batin bela
bela duduk di salah satu meja sambil menepuk dadanya perlahan karena sulit bernafas sedari tadi
tring,,, tring
From Mr.DavidFerrero
masuk
bela menghela nafas melihat pesan itu, bela berdiri dan merapikan penampilannya sebelum masuk kedalam
ceklek
"anda memanggil saya tuan?" tanya bela dengan senyum termanis nya
"makanan apa yang kau pesan, sampah!" jawab david sedikit meninggikan suaranya
"maaf tuan memang nya ada masalah apa?" tanya bela memudar kan sedikit senyumnya
"nona pryzel tidak suka makan makanan manis kenapa kau memesan makanan seperti itu!" ujar david sembari menggebrak meja
"tuan sebenarnya ini masalah kecil anda tidak perlu marah seperti itu pada sekertaris anda" saut pryzel
"tidak, dia harus pintar dalam segala hal jika dia terus lalai seperti ini dia tidak pantas menjadi sekertaris David Ferrero"
bela terus menunduk karena hujatan demi hujatan yang dilontarkan oleh david padanya
"maaf nona anda ingin makan makanan yanh sedikit pedas?" tanya bela berusaha mengatur gerak tubuhnya agar tidak terlihat lemah
pryzel mengangguk ragu ragu karena tidak enak dengan bela
"baik nona saya akan menyiapkan itu untuk anda" kata bela menunduk lalu pergi
beberapa saat kemudian bela kembali dengan nampan Steak yang tidak manis dan tidak pedas
"bagaimana nona? sudah seperti yang anda inginkan?" tanya bela sopan
"mm ini cukup baik, terimakasih dan maaf merepotkan" jawab pryzel
"tidak masalah itu sudah menjadi tugas saya. baiklah saya akan menunggu diluar, permisi"
"tunggu!" bela menghentikan langkahnya sambil memejamkan mata sekilas lalu memutar balikkan tubuh
"ada lagi yang anda perlukan tuan?"
"tidak, kau boleh pulang sekarang!" jawab david datar sambil menyilangkan kakinya
bela terdiam mencerna ucapan david, ini artinya david menyuruh bela untuk pulang sendiri bukan dengannya
"terimakasih, permisi tuan permisi nona" ucap bela melempar senyum termanis nya lalu pergi
"tuan apa anda memiliki kekasih?" tanya pryzel sebelum bela benar benar pergi jauh
"tidak!" jawab david singkat
bela menghentikan langkahnya mendengar jawaban david, perlakuan nya terhadap bela selama ini apa? bela tidak bisa berpikir terlalu jauh
harusnya aku senang dengan semua ini, kenapa aku harus kecewa. batin bela
bela keluar meninggalkan hotel, dia memilih untuk berjalan kaki menikmati hembusan angin malam yang bercampur dengan sedikit luka di hati nya. bela tersenyum sinis melihat bintang bintang di langit
"seharusnya aku tau dari awal jika bintang itu terlalu jauh untuk ku gapai" ucap bela pada dirinya sendiri sambil terus menatap bintang yang mengiringinya berjalan diatas trotoar
"haahh kenapa aku terbuai dengan kehidupan kota, seharusnya aku sadar jika gadis desa dan biasa biasa saja harus banyak banyak bermimpi untuk hidup layaknya putri" gumam bela tersenyum sinis sambil menggelengkan kepalanya
hampir 2 jam bela berjalan kaki hingga sampai dirumah david, tidak ada rasa sakit walaupun kakinya sudah terluka banyak, ya begitulah jika hati sudah tersakiti maka luka fisik tidak akan berarti
tring,,, tring,,,tring
"kakak!" teriak syifa dari seberang sana
"jangan berteriak aku mendengar mu" ucap bela
"ada apa dengan suara mu kak, kenapa sangat ketus?" tanya syifa
"tidak, kakak sedang lelah pekerjaan hari ini sangat banyak, bagaimana dengan nyonya Ferrero?" tanya bela
"hmm mama dan papa baik baik saja, kak bela benar hanya lelah? bukan bertengkar dengan kak david?" tanya syifa sedikit curiga
hening sejenak diantara mereka, bela tidak ingin memberitahu syifa karena dia pasti akan memberitahu papa dan mamanya