Mengandung benih kekasih sahabatnya sendiri, sungguh bukanlah hal yang pernah terbayangkan oleh Meisya. Akibat obat perangsang yang tanpa sengaja ia minum di acara party membuatnya terjebak melewatkan malam panas bersama Kenzo. Teman sekaligus kekasih dari sahabat baiknya.
Niat hati ingin melupakan kejadian malam panas bersama Kenzo, Meisya justru mendapatkan kenyataan pelik karena ia dinyatakan hamil tepat sebulan setelah kejadian malam kelam itu.
“Menikahlah denganku demi anak kita, setelah anak kita lahir, kita akan berpisah.” Kata Kenzo ingin bertanggung jawab.
Tak punya pilihan, Meisya menerima tawaran Kenzo. Dengan syarat menutupi pernikahan mereka dari Bianca karena Meisya tidak ingin menyakiti hati Bianca bila dia mengetahuinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MBKS 25 - Ku Tak Mampu
“Sayang, akhirnya kamu datang juga!” Bianca rasanya senang sekali melihat kedatangan Kenzo. Karena tadi dia sempat cemas jika Kenzo tak menepati janji untuk datang ke rumahnya.
Kenzo mengulas senyum menatap wajah Bianca. “Mami sama papi udah nungguin aku?” Tanya Kenzo memastikan.
Bianca mengangguk. “Udah nungguin banget dari tadi. Ayo sekarang masuk!” Ajak Bianca.
Kenzo mengangguk. Dia segera masuk ke dalam rumah Bianca. Seperti perkataan Bianca, kedua orang tuanya sudah menunggu Kenzo di ruangan tengah rumah.
“Apa kamu udah makan? Kalau belum ayo makan dulu.” Ajak Papi Amar.
“Gak perlu repot-repot, Om. Kebetulan aku udah makan sebelum ke sini.”
Papi Amar mengangguk. Dia tak lagi banyak berbasa-basi dengan Kenzo. Setelah Mami Lidya membawakan minuman untuk Kenzo, Papi Amar langsung mempertanyakan sesuatu yang sejak tadi sudah tersimpan di benaknya.
“Hubungan kamu dan Bianca sudah berjalan cukup lama menurut, Om. Kalian juga sudah dewasa satu sama lain. Jadi kapan kamu akan meresmikan hubungan kalian berdua. Karena sebagai orang tua, Om tentu saja ingin Bianca mendapatkan status yang jelas sebagai pasangan kamu. Supaya Om juga bisa tenang melepaskan dia pergi berdua sama kamu.”
Kenzo menatap intens wajah Papi Amar. Ternyata tebakannya benar jika Papi Amar ingin memperjelas hubungannya dengan Bianca. “Untuk saat ini aku belum bisa memberikan kepastian. Karena masih ada hal yang harus aku selesaikan lebih dulu sebelum membawa Bianca ke tahap pernikahan.”
“Apa masalah dengan kedua orang tua kamu?” Tebak Papi Amar.
Kenzo menoleh menatap wajah Bianca. Sepertinya kekasihnya itu sudah memberitahu masalahnya dengan kedua orang tuanya. “Ya, itu adalah salah satu alasannya, Om.”
Papi Amar menghela nafas. Kemudian menjawab perkataan Kenzo. “Kenzo, Om pikir kamu udah sangat dewasa dalam menyelesaikan masalah kamu dengan kedua orang tua kamu. Om yakin kamu bisa segera menyelesaikannya tanpa mengundur waktu lebih lama. Toh kamu hanya diminta untuk menyelesaikan masalah dengan kedua orang tua kamu.”
Kenzo menghela nafas. Ternyata memamg tidak ada yang bisa mengerti dirinya selain dirinya sendiri.
“Om gak tau sebesar apa masalah kamu dengan kedua orang tua kamu. Tapi Om minta cepat selesaikanlah. Setelah itu pastikan hubungan kamu dan Bianca mau dibawa kemana. Kalau kamu gak bisa memberikan kejelasan, lebih baik kamu lepaskan saja Bianca!”
“Papi!” Bianca segera menyahut. Dia menggeleng merasa tidak terima dengan perkataan papinya barusan.
“Diam, Bianca. Papi gak meminta kamu untuk berbicara!”
Kenzo menghela nafas melihat sikap Papi Amar. Tapi Kenzo tak bisa menyalahkan sikap Papi Amar. Karena Papi Amar bersikap seperti itu karena ingin putrinya mendapatkan status yang jelas dari dirinya. Bukan hanya sekedar kekasih.
“Baik, aku akan berusaha untuk menyelesaikan masalahku dengan keluargaku. Tapi aku gak bisa janji bisa memberikan kepastian dalam waktu dekat.”
“Berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk memberikan kepastian pada Bianca?” Papi Amar segera menyahut.
“Mungkin satu sampai dua bulan ke depan. Karena kedua orang tuaku juga tidak mungkin bisa langsung merestui aku untuk menikah meski kami sudah berbaikan nanti.”
Papi Amar mengangguk. “Baiklah kalau begitu. Om tunggu niat baik kamu. Tapi kalau dalam dua bulan ke depan kamu belum bisa memberikan kepastian, Om minta sama kamu lepaskan Bianca!”
Kenzo mengangguk saja. Meski dalam hati dia tidak yakin bisa melakukannya. Karena alasan terbesarnya sulit untuk mewujudkan keinginan Papi Amar adalah Meisya. Dia tidak mungkin menikah dengan Bianca di saat dia masih menjalin hubungan pernikahan dengan Meisya.
“Sayang, kamu pasti bisa kan memberikan kepastian untuk hubungan kita satu bulan lagi?” Tanya Bianca saat mengantarkan Kenzo ke depan rumah.
“Aku akan mengusahakannya.”
“Harus, Sayang. Kamu harus berhasil melakukannya. Karena aku gak mau kita berpisah. Aku gak mau nikah sama orang lain selain kamu.”
Kenzo mengangguk saja. Sebenarnya dia juga ingin menikah dengan Bianca. Tapi masalah yang ia hadapi saat ini cukup rumit. Tak semudah itu baginya bisa menikah dengan Bianca.
“Kenapa sulit banget sih buat Kenzo menikahi aku secepatnya. Kenapa juga dia gak mau memperbaiki hubungannya dengan kedua orang tuanya!” Bianca menggeram sebal. Rasanya dia ingin memaksa Kenzo untuk segera menikahinya. Toh dia juga tidak ingin menjalin hubungan tampa kepastian terlalu lama.
Di perjalanan pulang ke apartemen, Kenzo memikirkan percakapannya dengan orang tua Bianca tadi. Kenzo kepikiran dengan keinginan kedua orang tua Bianca yang begitu besar pada dirinya untuk segera menikahi Bianca.
“Sulit. Itu semua sangat sulit untuk terjadi dalam waktu dekat ini. Meski mama dan papa merestui aku untuk menikahi Bianca, tapi aku gak mampu untuk menduakan Meisya sebagai istriku. Sungguh, aku gak mampu.” Lirih Kenzo.
****
Jika teman-teman suka dengan cerita Meisya dan Kenzo, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.
Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa
Terima kasih🌺
Kenzo membela meisya bianca menuduh meisya, pdhal kenzo dan meisya sama2 terpengaruh obat merasa pd saat melakukannya....
Meisya terpaksa menikah sirih sm kenzo sudah hamidun....
Bianca merasa meisya merebut kenzo darinya.....