NovelToon NovelToon
Cinta Tumbuh Dari Luka Masa Lalu

Cinta Tumbuh Dari Luka Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:198.7k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Hannah, seorang perempuan yang tuli, bisu dan lumpuh. Ketika melihat perut Hannah terus membesar, Baharudin—ayahnya—ketakutan putrinya mengidap penyakit kanker. Ketika dibawa ke dokter, baru diketahui kalau dia sedang hamil.

Bagaimana bisa Hannah hamil? Karena dia belum menikah dan setiap hari tinggal di rumah.
Siapakah yang sudah menghamili Hannah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Cuaca siang itu cerah tanpa awan, hawa kering sedikit berangin—cuaca yang nyaris sempurna bagi Yasmin untuk bermain di halaman samping warung-rumah. Sinar matahari memantul di ubin teras, membuat boneka-boneka Barbie yang baru saja ia dapat dari Arka berkilau seperti benar-benar mengenakan permata.

Dengan berlutut di atas tikar mendong, Yasmin memegang Barbie mahkota merah, memasang suara lembut penuh wibawa. “Namaku Putri Yasmin. Aku sedang mencari bunga mawar emas,” katanya, menggerakkan lengan boneka bak aktris teater kecil.

Ia meraih Barbie bergaun hijau toska dan mengganti nada suaranya menjadi sedikit lebih dewasa, tenang. “Aku Peri Hannah, penguasa negeri ini,” lanjutnya, membuat kedua boneka itu seolah-olah saling membungkuk hormat.

Di ambang pintu, Pak Baharuddin berdiri bersandar pada kusen, tangan bersilang, bibirnya mengulas senyum yang menua oleh kenangan. Paket boneka yang dikirim Arka berisi dua figur—satu Barbie dewasa dan satu versi anak—dan Yasmin langsung menghidupkannya dengan imajinasi tanpa batas sesuai pikiran anak-anak.

Bagi sang kakek, adegan ini seperti menonton tayangan ulang masa lampau: Hannah kecil dulu juga gemar “mementaskan” cerita sambil bernyanyi dan tertawa, lengkap dengan properti seadanya.

Saat ingatan mengalir, hati Pak Baharuddin digelitik rasa haru. Hannah kecil dulunya gadis yang lincah meski mengenakan alat bantu dengar. Orang-orang suka mengajaknya bermain baik anak-anak seumurannya atau yang lebih tua darinya. Tak ada satu pun teman sekampung yang mencemooh; justru keunikan Hannah membuatnya disayang banyak orang.

Lalu, datanglah hari kelabu itu—kepulangan Pak Baharuddin dari luar kota disambut cerita buruk. Bahwa putrinya jatuh sakit parah untuk kedua kali dalam hidupnya. Sejak hari itu, suara Hannah menghilang, kaki melemah, dan dunia mereka berubah. Kejadian itu semua sebelum Hannah masuk TK.

Pak Baharuddin masih ingat betapa putus asanya ia membawa Hannah dari satu dokter ke dokter lain, dari kota hingga keluar provinsi. Sebagian dokter berkata pita suara Hannah rusak, sebagian bilang syaraf kakinya yang bermasalah, sebagian lagi tak menemukan apa-apa. Jawaban yang saling bertolak, namun semuanya berujung sama: tak ada perubahan. Sejak itulah Pak Baharuddin bersumpah menjadi tangan, kaki, sekaligus suara bagi putrinya—dan kini, bagi cucunya.

TING! TING! TING!

Suara bel warung memecah kenangan, menandakan di warung makan sedang ramah. Hiruk-pikuk mendadak terdengar di depan; pelanggan berdatangan.

Ketika Pak Baharuddin dan Yasmin tiba di warung, banyak sekali pekerja produk jalan berhelm kuning telah memenuhi bangku kayu panjang. Mereka datang untuk makan siang.

Yasmin seketika berubah dari putri kerajaan menjadi “asisten pelayan cilik”. Dia memberi tahu makanan yang rekomendasi untuk mereka makan. Orang-orang kagum kepada gadis kecil itu karena bisa beramah tamah dan melayani pembelian dengan baik.

Hannah mendadak masak lagi karena menu Ma kanan di etalase tinggal sedikit lagi. Dia memasak menu yang bisa cepat disajikan.

Waktu jam makan siang sudah lewat, tetapi para tenaga kuli itu baru saja mulai beristirahat. Karena harus menyelesaikan pekerjaannya yang tinggal sedikit lagi.

Di tengah keramaian, seorang pria paruh baya berjaket proyek dan helm kuning khas para pekerja lapangan, menatap Pak Baharuddin dengan dahi berkerut.

“E … Pak Baharuddin?!” serunya tak percaya.

Pak Baharuddin menyipit, mencoba mengingat. “Iya. Anda siapa, ya?”

Pria itu bertubuh tegap dengan kulit cokelat legam akibat sering terpapar sinar matahari. Wajahnya tampak tegas dengan rahang tirus dan hidung sedikit melengkung menyerupai paruh burung.

"Pak, ini aku, Samsul! Anak Pak Sanusi — yang dulu sering dipanggil Gareng. Ingat, enggak? Bapak saya pernah kerja di kebun Bapak dulu," ujarnya sambil tersenyum ramah.

"Sanusi Gareng?" Pak Baharuddin sempat berpikir beberapa detik, lalu wajahnya berseri-seri saat mengenali nama itu. "Oh iya, ingat! Kamu anak sulung, ya? Dulu yang suka bawain Hannah jambu air?"

Samsul tertawa kecil. "Iya, itu saya, Pak. Sudah lama banget, ya. Sejak Bapak meninggal, saya dan adik-adikku dibawa kakek pergi dari kampung. Sejak itu kita nggak pernah ketemu lagi."

Pak Baharuddin merasa sedih mengingat kejadian waktu dulu. Dia tahu keluarga Sanusi dengan baik, termasuk Samsul, pemuda cerdas.

"Kamu sekarang tinggal di mana?" tanya Pak Baharuddin dengan hangat.

"Di Kota Gede, Pak. Nggak terlalu jauh dari sini, sekitar tiga kilometer," jawab Samsul. Tatapannya kemudian menyapu sekeliling warung. "Hannah sekarang di mana, Pak?"

"Itu Hannah!" Pak Baharuddin menunjuk ke arah Hannah yang datang dari arah dapur dengan menggunakan kursi roda.

Samsul mengikuti arah tangan Pak Baharuddin dan terkejut melihat sosok gadis berambut panjang menggunakan kursi roda. Wajah cantiknya mengingatkan masa lalu, sekarang lebih dewasa, tetapi pucat.

"Hannah? Kenapa dia di kursi roda, Pak?" tanya Samsul dengan suara nyaris tercekat. Matanya menatap penuh tanda tanya dan ketidakpercayaan.

Dalam kepalanya, masih terbayang jelas kenangan masa kecil. Hannah kecil berlari-lari di halaman rumah sambil tertawa bersama adik bungsunya. Mereka sering menagih jambu air yang biasa dia petik di jalan pulang sekolah. Rasanya mustahil gadis ceria itu kini hanya bisa duduk diam tak berdaya.

"Hannah," panggil Samsul.

Hannah menoleh. Dahinya mengkerut karena tidak mengenali orang yang kini berdiri di depannya.

"Siapa?" Hannah menggerakkan tangan sebagai bahasa isyarat.

Mata Samsul terbelalak. Dia tidak menyangka selain lumpuh, gadis kecil yang sudah dia sayangi sejak dulu, rupanya bisu juga.

"Hannah? Ada apa denganmu? Kenapa kamu bisa menjadi begini?" tanya Samsul dengan suara bergetar.

***

1
Nar Sih
semagatt arka semoga dgn bantuan putri mu kmu bisa bersatu dgn hana
Wanita Aries
Part mengandung bawang😢
Ita rahmawati
kalo aku yg jd ibunya yasmin pasti udh bilang tau apa kamu anak kecil ikut²an 🤣
untung ibunya yasmin hannah jd jwbnya lembut dn kata²nya bijak utk anak kecil 🤗
kaylla salsabella
semoga berhasil arka dan yasmine
Cindy
lanjut kak
Sugiharti Rusli
di samping apa yang sudah Atka lakukan terhadap Hannah dengan memberikan pengobatan terbaik, kan hadirnya sosok Yasmin juga karena Arka yang menanam benihnya dulu secara ga sadar,,,
Sugiharti Rusli
Yasmin memang putri yang cerdas dan kritis, walo dia tahu kesalahan sang papa mungkin sangat besar yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya, dia mau meyakinkan mamanya kalo Arka perlu dikasih kesempatan memperbaiki keslahannya dulu,,,
Sugiharti Rusli
Hannah masih belum mau menerima alasan sebenarnya, kalo Arka melakukan bukan dengan kesengajaan
Sugiharti Rusli
karena kalo dari karakter asli Arka, dia bukan tipikal laki" tidak bertanggung jawab bila melakukan kesalahan fatal kalo dia tidak hilang ingatan yah,,,
Sugiharti Rusli
untuk sekarang ego Hannah masih sangat tinggi, dia tahu hatinya juga amat sangat mencintai Arka pasti
Sugiharti Rusli
asli sedih lho baca part ini sampai ikutan nyesek sih mendengar ungkapan hati Arka😭😭😭
Ema
/Cry/........lanjut ka
Sunaryati
Hannah jika tidak terjadi sesuatu sama Arka tak akan ada Yasmin, maka itu maafkan Arka, bukankah kau menyayangi Yasmin? Kabulkan permintaan Yasmin ingin memiliki orang tua lengkap, dengan memberikan kesempatan pada Arka
Susi Akbarini
setelah Hannah menerima Arka maukah Yasmin nerima Arka..
kalo dia tau Arka adalah Ayah biologisnya...
😍😙😗😗❤❤❤❤
Susi Akbarini
Arka wwbenaenya orang yg baik dan bertanggung jawab..
hanya saja terkena air setan entah kiriman siapa itu..
❤❤😍😍😙😙
Akasia Rembulan
nyesek ya..
maafkan Arka Hanna... demi Yasmin
ken darsihk
Terima Arka Hana , tolong maaf kan Arka semua untuk kebahagiaan kamu dan Yasmin
Eva Karmita
tetap semangat Arka jangan menyerah 💪❤️
Esther Lestari
tidak mudah memang bagi Hannah dan pak Baharudin untuk memaafkan perbuatan Arka.
Tapi cobalah buka hati sedikit....ada Yasmin yang hadir dari masa lalu Hannah dan Arka.
Siapa tahu itu akan membantu ingatan Arka yang hilang karena kecelakaan 6 tahun lalu
Muji Erawati
semangat Arka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!