Dihianati, di Fitnah dan diperlakukan curang oleh orang-orang yang disayangin dan dipercaya membuat kematian Azzura tidak terima dan bersumpah bahwa dendamnya akan terus menghantui mereka yang menyakitinya.
Azzura dihukum mati karena difitnah telah berzina dengan pamannya yang seorang jendral. yang mana sanga Paman juga dihukum mati.
Saat itu Azzura mengucapkan sumpahnya dihadapan para penghianat dengan tatapan mata tajam penuh dendam.
Setelah sadar ternyata dia kembali dikehidupan saat umurnya berusia 15 tahun. Disaat sang Ayahnya akan diangkat menjadi Raja.
Dan dari sinilah balas dendamnya dimulai.
Bagaimana kisah selanjutnya? ayo ikuti cerita Azzura...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon young bee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Semua pandangan orang langsung tertuju pada Ketiga Putri Tuan Cariann lagi. “Siapa incaran Pangeran Choki sebenarnya?” Kira-kira begitulah isi percakapan mereka.
“Tuan Cariann, aku ingin mengenal lebih jauh Nona Vanesa, dan jika disetujui aku ingin menikahinya juga.” Ucap Pangeran Choki tanpa ragu.
Semua orang terkejut dan menutup mulut mereka. Azzura tersenyum mendengar ucapan Pangeran Choki tersebut dan melihat kearah Vanesa yang marah, bingung dan kesal.
Dia tahu jika Vanesa dangat tidak menyukai Pangeran Choki, meski tampan dan seorang Pangeran namun dia tidak berwibawa dan juga di ingatan Azzura sebelumnya dia mendengar jika Pangeran ini sering sekali keluar masuk rumah Bordil. “Ckck…” Azzura menggeleng.
Selir Luisa langsung menghampiri putrinya dan berbicara pada Tuan Cariann.
“Tuan, ini sangat tidak sopan. Melamar seorang Putri didepan umum seperti ini.” Selir Luisa berbicara dengan Sopan dan Anggun lalu melirik sinis kearah Pangeran Choki.
“Oh, Ternyata Selir Luisa yang menolaknya. Baiklah aku akan membuat hal menarik untuk kalian.” Batin Azzura.
Saat Vanesa ingin berdiri dan pergi, Azzura langsung berbicara pada Ayahnya.
“Ayah, lebih baik perintahkan Pangeran Choki untuk kemansion dan berbicara langsung pada anda. Jika anda menolak disini juga maka akan sangat tidak sopan dan mempermalukan kedua belah pihak.” Ucapnya dengan lembut.
“Kau benar Putri ku, Selir Luisa, Vanesa kembali ketempat duduk kalian.” Tegas Tuan Cariann.
Vanesa dan Selir Luisa sangat kesal kepada Azzura yang berhasil mempropokasi Ayahnya. Mereka takut jika tidak ditolak saat ini juga maja Vanesa benar-benar akan dinikahkan dengan Pangeran yang tidak berguna itu. Selir Luisa dan Vanesa hanya bisa mengepalkan tangan dan kembali ketempat duduk mereka masing-masing.
“Jika itu niat baik mu Pangeran, lebih baik kita bicarakan secara langsung di Kediaman ku. Aku mengundang mu secara khusus.” Ucap Tuan Cariann dengan Bahagia.
“Terima Kasih Tuan Carian,” Pangeran Choki sangat senang dan langsung menuruni panggung karena menunjukkan jika ini adalah peluang besarnya untuk menikahi Vanesa.
Dia sudah menaruh hati pada Vanesa sejak lama. Dan pikirnya jika dia memanangkan pacuan ini makan Vanesa bisa langsung dia bawa untuk dinikahi tapi ternyata dia kalah di Final. Namun tidak menyurutkan niatnya sama sekali.
“Baiklah, acara hari ini selesai dengan membanggakan dan menyenangkan. Para tamu undangan nanti sudah disiapkan perjamuan makan malamsilahkan yang sudah mendapatkan undangan bisa langsung datang.” Tuan Cariann terlihat Bahagia dengan semua nya.
Azzura tersenyum puas karena rencana awalnya mulai berjalan. Menjelang Sore hari Mereka semua kembali kemansion dengan kereta kuda masing-masing dan Azzura yang berada dengan Ayah dan ibunya langsung membuka pembicaraan.
“Apakah kak Vanesa akan menikah secepatnya Ayah?” Tanya Azzura dengan polos.
Tuan Cariann tersenyum mendengar ucapan Putrinya itu.
“Kita tidak tahu sayang, Ayah harus menanyakan dahulu kepada kakak mu.” Ucapnya dengan pelan.
“Tapi jika aku lihat Pangeran itu tampan Ayah, Aku akan sangat mendukung jika Kakak menikah dengan Seorang Pangeran.” Ucap Azzura yang ceria. Azzura mencoba berbicara dengan gaya sehari-harinya dulu, sikap manja dan cerewetnya sangat menyenangkan sang Ayah.
“Ah, ternyata kau sudah kembali ceria.” Ucap Tuan Cariann dengan tertawa.
“Lalu apa kau menyukai Pangeran Vargas?” Lanjut sang Ayah mencoba menelisik.
“Aku tidak tahu,” Azzura menunduk dan melirik kedua orang tuanya.
“Tapii…” Azzura mendekatkan diri kesamping sang Ayah dan membisikan sesuatu.
“Dia terlihat sangat menakutkan Ayah,” Ucapnya dengan meilirik sang Ibu karena takut dimarahi.
Tuan Cariann tertawa lebar sementara Nyonya Elena hanya menggeleng saja. “Azzura, jaga ucapan mu.” Ucap sang Ibu.
Azzura langsung pindah duduk disamping Ibunya dan merangkul tangannya.
“Bu, jangan selalu galak pada ku. Aku ini Putri mu, jika aku kau marah-marah terus pada ku maka aku akan sedih.” Azzura berkata dengan memasang wajah imutnya dan menatap sendu sang Ibu.
Nyonya elena melihat wajah Putrinya. ”Anak ini, aku seperti ini karena kau akan menjadi Putri Mahkota. Kelak kau yang akan membantu Ayah mu mengatur Negara.” Tegas Ibunya.
Azzura langsung melepaskan rangkulannya. “Tapi aku masih anak-anak bu,” Rengeknya. Azzura bertingkah supaya ibunya tidak memikirkan perubahannya.
“Justru itu lebih bagus, Jika kami tahu sejak dulu Ayah mu akan diangkat menjadi Raja. Sudah sejak bayi kau ibu didik dengan keras dan tidak memanjakan mu.” Ungkap Sang Ibu.
“Itu benar sayang, mulai saat ini hentikan rengekan mu dan jadilah Putri Mahkota yang berwibawa.” Ucap Sang Ayah membenarkan.
Azzura tidak marah dengan kata-kata mereka. Justru dia yang menyesal. “Jika aku juga mengetahui Kau akan mejadi Raja, maka aku tidak akan menyetujui diri mu membawa Wanita-wanita itu Ayah,” Batin Azzura sedih.
Tuan Cariann melihat Azzura sedih langsung menyuruhnya duduk disamping dia. “Kemarilah, biar Ayah memegang tangan mu.” Ucapnya.
Azzura Kembali duduk disamping Ayahnya dan mereka berpegangan tangan sampai tiba dikembali diMansion keluarga mereka.
Kereta lainnya milik keluarga Cariann pun tiba. Vanesa langsung yang turun dengan kesal disusul yang lain. namun Azzura tidak melihat Selir Maya.
"Kemana Dia?" Batinnya.
Selir Maya terkenal pendiam dan tidak banyak berbicara. Dimasa lalu Azzura Selir Maya juga banyak menyimpan rahasia. Antara mendukung Azzura namun tetap berdiri disisi Selir Luisa.
“Aku harus mencari tahu ada apa dengan Selir Maya.” pikirnya lagi. Azzura juga tidak mengetahui latar belakang keluarga Selir Maya, Jika selir Luisa dan Inez dari keluarga bangsawan.
Namun Selir Maya datang sendirian dan saat itu langsung dibawa oleh Ayahnya, Azzura yang masih kecil tidak berani bertanya apa-apa. Hanya saja dia pernah mendengar dari para pelayan jika Selir Maya diselamatkan Ayahnya dari perang.
Dulu dia tidak terlalu memperdulikan Selir Maya karena tidak pernah bersinggungan langsung dengannya. Namun sekarang dia sangat penasaran. Jika tidak salah ingat Selir Maya tidak pulang beberapa hari ini.
“Ayah aku ingin langsung beristirahat kekamar.” Ucap Azzura.
“Ya, kembalilah nanti malam. Karena kau akan bertemu para Pangeran.” Jawab Sang Ayah.
“Baik,”
Azzura Kembali kekamar dengan Lola. Sesampainya dikamar dia langsung menyuruh Lola mencari Selir Maya bagaimana pun caranya.
Dulu karena Lola memaksakan diri ingin ikut dia berperang dan melindungi Azzura Lola berlatih dengan giat, sekarang Azzura ingin Kembali melatih Lola namun dengan perlahan.
“Lola, cari tahu dimana Selir Maya saat ini dan apa yang dilakukannya,” perintah Azzura.
“Tapi Nona, bagaimana aku mendapatkan informasinya,” Keluh Lola. Selama ini dia tidak pernah keluar Mansion sama sekali. Bagaimana dia bisa mendapatkan informasi.
“Temui orang ini dan beri dia beberapa keping emas. Dia banyak mengetahui informasi dan dapat dipercaya.” Azzura menyerahkan lembaran kertas yang bertuliskan Alamat dan nama seseorang.
Azzura juga membisikkan sesuatu pada Lola yang masih bingung namun membalas dengan anggukan tanda dia mengerti dan langsung pergi menuruti perintah Azzura.