Mertuaku Selingkuhanku

KE ESOKAN Pagi nya David sudah bangun pagi lebih awal dan segera mandi setelah ia menghubungi Ibu Melinda pada jam enam pagi. Ibu Melinda pun segera menyuruh pembantu rumah itu untuk membangunkan Almira, tetapi Almira sudah lebih dulu bangun awal. Almira nampak bersemangat sekali hari itu dan Almira sudah berdandan cantik dan memakai pakaian gaun yang anggun. Ibu Melinda pun tak kalah cantik nya berdandan dan memakai pakaian gaun yang cukup sopan.

Awal nya Ibu Melinda ingin memakai gaun yang seksi yang menampilkan belahan dada nya. Tapi ia takut pakaian nya itu menjadi masalah malapetaka nanti ketika pertemuan mereka bersama keluarga nya David. Kini David sudah sampai didepan rumah Ibu Melinda dan tak lama Ibu Melinda dan Almira keluar rumah dan masing-masing membawa koper kecil. Isi koper tersebut hanyalah pakaian ganti saja karena mereka akan menginap dirumah nya David yang cukup besar dan luas juga.

Rumah dititipkan kepada para pembantu dan satpam rumah itu dan Ibu Melinda serta Almira kini sudah masuk ke dalam mobil nya David. Ibu Melinda duduk di belakang, karena ia tak enak hati jika ia yang duduk didepan berdampingan dengan David. Almira tak ada rasa curiga sedikitpun terhadap David dan Ibu nya itu. Disepanjang perjalanan PERGI KE SURABAYA Mereka asyik mengobrol dan sesekali tertawa canda memperbincangkan apa saja yang menurut mereka lucu.

Setelah menempuh perjalanan sekitar sepuluh jam karena diperjalanan cukup macet juga, akhirnya mobil David sampai di depan rumah nya. Pintu gerbang tersebut segera dibuka oleh satpam penjaga dan mobil David segera masuk. Mereka lalu keluar dari dalam mobil dan gerbang rumah tersebut ditutup kembali. Suara mobil tersebut terdengar oleh kedua orang tua David dan mereka segera keluar rumah untuk menyambut anak nya dan juga calon menantu nya itu.

Ayah dan Ibu David berdiri didepan teras rumah mewah itu dan tersenyum menatap anak nya yang datang bersama dua orang perempuan cantik. Ayah David sempat terpukau oleh kecantikan Ibu Melinda, tapi ia simpan saja perasaan suka itu dalam hati nya. Mereka lalu bersalaman dan saling mengenalkan nama,

"Ini Pah, Mah. Pacar ku nama nya Almira dan ini Tante Melinda, ibu nya Almira." Ujar David dan Almira serta Ibu Melinda berjabat tangan dengan kedua orang tua David.

"Salam kenal kembali, saya Papah nya David yang bernama Agustio dan Ini Mamah nya David yang bernama Ayunda." Setelah perkenalan singkat itu, kedua orang tua David mengajak anak nya dan dua tamu itu untuk masuk ke dalam rumah.

Mereka kini berada di ruangan tamu dan dimeja tamu tersebut sudah banyak tertata kue-kue dan cemilan serta minuman aneka warna yang disediakan untuk jamuan para tamu.

"Ayo silahkan di cicipi hidangan ala kadar nya ini." Ujar Ibu Ayunda kepada Almira dan Ibu nya.

"Aduh tak perlu repot-repot begini, Ibu Ayunda. Kedatangan kami ini hanya untuk saling bersilaturahmi saja kok." Ujar Ibu Melinda dan Ayah David lalu berkata,

"Kalau boleh saya tahu, suami Ibu Melinda tak ikut juga?" Hening seketika dan David lupa mengatakan bahwa Ibu Melinda adalah seorang janda.

Kemudian Ibu Melinda segera menjawab pertanyaan itu dengan malu-malu.

"Saya sudah lama menjanda Pak Agustio."

"Oh Maaf jika begitu, saya tak tahu menahu akan soal itu. Sebab David tak menceritakan nya."

"Tak apa kok Pak, mungkin David lupa." Lalu Ibu Ayunda bertanya kepada Almira.

"Apa Memang benar Nak Almira ini katanya satu kelas dengan David dikampus nya?"

"Iya Tante, saya memang sekelas dengan David."

"Ouh bagaimana dengan tingkah laku dan kelakuan David dikelas? rajin apa nakal Nak Almira?" Seketika David menatap Almira dan Almira paham tatapan itu.

"David tak pernah nakal Tante, malah Mira selalu di bantu jika sedang belajar bersama. David selalu mendapatkan nilai bagus dikelas Tante, Mira juga kadang sering iri pada nya."

"David memang pintar Nak, di kampus di daerah ini ia selalu juara satu soal mata pelajaran. Makanya Tante dan Om menyuruh David untuk mandiri dan pindah ke universitas yang lebih tinggi yang ada di Jakarta agar pengalaman nya lebih luas lagi." Almira pun manggut-manggut.

Kemudian Ayah nya David berkata,

"Jadi kapan rencana anak kita menikah, Ibu Melinda?"

"Saya tak bisa memastikan nya Pak, biar Bapak dan Ibu Ayunda saja yang memastikan nya kapan. Tapi kalau soal tempat nya, saya sudah menemukan nya."

"Dimana itu Bu Melinda?" Tanya Kedua orang tua David bersamaan. Ibu Melinda pun menjelaskan nya bahwa ia berencana akan mengadakan acara pernikahan David dan Almira itu menyewa tempat disebuah gedung yang ada di Jakarta.

Ibu dan Ayah nya David pun menyetujui tempat lokasi nya setelah melihat gambar yang diperlihatkan oleh Almira. Lalu Ayah nya David bertanya kepada anak nya,

"Menurut Papah, kamu terlalu dini untuk menikah David. Sebenarnya Papah ingin kamu bisa hidup mandiri dan memiliki pekerjaan yang layak tanpa harus bergantung kepada Papah dan Mamah mu. Jika kamu sesudah lulus wisuda dan langsung menikah dengan Almira sedangkan kamu belum bekerja, mau dikasih makan apa nanti istri mu David...???" Ucapan Ayah nya David itu segera dijawab oleh Ibu Melinda.

"Kalau soal itu tak usah khawatir Pak Agustio, saya yang akan memperkerjakan David dikantor tempat ku bekerja." Lalu Ibu Ayunda bertanya karena penasaran.

"Oh Iya kami penasaran soal profesi pekerjaan Ibu Melinda itu apa."

"Saya adalah CEO Pemilik perusahaan pabrikan tekstil dan kain Bu."

"Oh hebat juga Ibu Melinda." Sanjung Ibu Ayunda terkagum-kagum dan kemudian Ayah nya David bertanya.

"Kalau begitu sama seperti saya, beda nya saya hanya CEO di bidang restoran dan pangan saja. Sedangkan Istri saya bekerja sebagai dosen di universitas bekas David kuliah dulu." Ibu Melinda pun manggut-manggut kagum juga ketika mendengar profesi sepasang suami istri itu.

Kemudian topik pembicaraan beralih ke inti nya lagi.

"Jadi nanti David akan dipekerjakan sebagai apa Bu Melinda? Bukankah anak kami ini masih belum berpengalaman dalam bekerja di bidang kantoran?" Tanya Ibu nya David dan semua mata menatap ke wajah nya Ibu Melinda. Ibu Melinda pun menjawab pertanyaan itu tanpa ragu-ragu,

"Dikantor saya sebenarnya semua divisi sudah terisi semua, yang belum terisi hanya Asisten CEO saja." Seketika Almira bertanya kepada ibu nya.

"Berarti posisi jabatan David satu tingkat dibawah Mamah dong?" Ibu Melinda menganggukan kepala nya dan Almira lalu bertanya soal alasan mengapa David diberikan jabatan tinggi seperti itu dan Ibu Melinda nanti akan memberikan alasan nya di bab selanjutnya.

...*...

...* *...