NovelToon NovelToon
Anak jeniusku mencari ayah

Anak jeniusku mencari ayah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:392.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Yanti Topato

Aliyha Sutesja, wanita 18 tahun yang hamil di luar nikah, hingga dia usir dari rumahnya. Pria yang menghamilinya hilang bak di telan bumi, Aliyha tak menemukannya lagi.

Sembilan tahun setelah melahirkan seorang anak laki-laki, putranya kini tumbuh dengan IQ di atas rata-rata hingga dalam dua tahun pelajaran kini Darel menduduki kelas 5 Sd.

Di usia yang baru menginjak 9 tahun, Darel sudah mengusai ilmu teknik komputer dan berbagai hal lainnya. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Darel berusaha mencari keberadaan ayah kandungnya.

Apakah Darel akan menemukan ayah kandungnya? Apakah Darel akan di terima setelah bertemu dengan ayahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti Topato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.32 ~Aliyha pergi

"Darel, siapkan barang-barangmu. Kita akan pergi!" pinta Aliyha segera.

"Kemana, Bun?" tanya Darel.

"Jangan bertanya dulu. Siapkan barang-barangmu, kita pergi sekarang juga." jawab Aliyha.

Darel tak membantah lagi, dia pergi menuju kamarnya dan membereskan barang-barangnya seperti perintah Aliyha.

"Ada apa dengan, Bunda?" batin Darel.

Di kamar Aliyha, dia mengambil sebagian pakaiannya dan barang yang dia perlukan.

Aliyha akan pergi membawah Darel bersamanya, tak akan dia biarkan Daniel sampai mengambil Darel darinya. Aliyha tak sudi Darel menyebut Daniel, ayah, lebih baik dia menjauhi Daniel.

Aliyha menarik kopernya keluar kamar bersamaan dengan Darel juga yang keluar dari kamarnya.

"Bun, sebenarnya kita mau kemana, sih? Kenapa buru-buru sekali?" tanya Darel, kebingungan.

Aliyha menunduk menyamaratakan tingginya dengan Darel.

"Nak, ikut Bunda, ya. Bunda tidak mau kehingan kamu, bunda tidak mau kau meninggalkan bunda." ujar Aliyha dengan nada seraknya.

"Tapi, kenapa, Bun?" tanya Darel lagi.

"Sudah. Ayo kita pergi," ajak Aliyha.

Aliyha menggandeng tangan Darel dan pergi dari sana. Darel mengikuti langkah Aliyha, pergi dari rumah itu.

Aliyha sudah mengambil keputusan untuknya dan Darel. Dan kini dia melangkah tanpa tahu kemana kakinya akan melangkah.

Di sebiah stasiun bus, Aliyha membawah Darel ke sana. Bus menuju Surabaya, kini mereka berdua berada di dalamnya, Aliyha akan kembali ke Surabaya dengan membawah Darel bersamanya.

*

*

Di tempat Daniel, ayahnya sudah kembali pulang. Daniel teringat kembali pada Aliyha yang pergi tanpa tahu kemana. Dia ingin menyusul saat ini, namun pekerjaannya masih banyak dan tidak ada orang saat ini yang akan membantunya.

Saat pulang kerja, Satya dan Regina menunggu Aliyha di parkiran mobil, tapi yang ditunggu-tunggu tak kunjung terlihat batang hidungnya.

"Sat, sudah setengah jam. Kok, Aliyha nggak turun-turun ya?" tanya Regina.

"Mungkin dia lembur lagi. Coba di telvon," pinta Satya.

Regina meraih ponselnya dan menghubungi Aliyha, namun ponselnya tak dapat di hubungi.

"Nggak bisa," ujar Regina.

"Itu, ada Angel. Coba tanyain," pinta Satya lagi.

"Eh, Sat. Nggak, ah. Kan, akhir-akhir ini, tuh orang kayak gimana gitu. Nggak pernah kumpul bareng, nggak saling sapa juga. Nanti pas ditanyain, dia ngelantur jawabnya, bisa ku tonjok nanti bibirnya itu." ucap Regina.

"Ok. Kamu tunggu sini, biar aku yang tanya," ujar Satya lalu melangkah mendekati Angel yang baru keluar dari pintu lobby.

"Angel!" panggil Satya dengan melambaikan tangan dan sedikit berlari ke arahnya.

Angel yang mendengar panggilan namanya, segera berbalik ke arah pria yang mendekat ke arahnya.

"Mas Satya," sapa Angel tersenyum.

"Angel, kamu lihat Aliyha, nggak. Kok, dia nggak turun-turun?" tanya Satya to the point.

Tiba-tiba senyum di wajah Angel pudar. "Aku nggak tau, Mas." jawab Angel.

"Masa, sih? Bukannya dia belum turun ya?" tanya Satya lagi.

"Aku tidak melihatnya. Mungkin belum," jawab Angel lagi.

"Oh, ya. Tank's. Aku balik dulu," pamit Satya pada Angel yang masih berdiri di tempatnya.

"Re, nggak ada katanya!" ujar Satya setelah hampir sampai pada Regina.

"Nggak ada! Maksudnya?" tanya Regina bingung.

"Dia nggak tau!"

"Ya, iyalah. Mana dia tahu! Orang deket-dekat kita aja, nggak mau! Salah nanya kamu!" ucap Regina kesal.

"Nggak tau juga. Kenapa dengan Angel?"

"Jangan-jangan, gara-gara kamu lagi. Dia suka barangkali sama kamu, trus kamu nggak pernah tanggapin." ujar Regina.

"Mana ada," ucap Satya membantah.

"Ya, siapa tau!" ucap Regina lagi.

"Udah. Mending, hubungi Aliyha lagi. Ini sudah setengah jam lebih!" pintah Satya.

"Hmm,"

"Nggak bisa, Sat! Nggak aktif ponselnya." jawab Regina setelah gagal mencoba menghubungi ponsel Aliyha.

"Apa aku naik, saja?" tanya Satya yang sudah khawatir.

"Serah, deh. Aku juga bingung. Kok Aliyha nggak ngasih kabar, biasanya dia ngabarin kita kalau ada lembur atau apa." jawab Regina.

"Eh, eh! Re, itu Daniel. Kamu tanya sama dia!" pinta Satya lagi.

"Kenapa nggak kamu aja, sih?" geram Regina.

"Kamu mau! Aku berantem sama, tuh orang di sini! Dia itu...," Satya menjeda ucapannya. Dia tak ingin Regina berpikir dia terlalu pencemburu.

"Dia, kenapa?" tanya Regina penasaran.

"Tidak! Sudah. Ayo cepat! Orangnya mau pergi!" ujar Satya dengan mendorong bahu Regina ke arah Daniel yang akan memasuki mobilnya.

Regina melangkah dwngan cepat kearah Daniel yang tengah memasuki mobilnya.

"Tuan!" panggil Regina yang akan segera sampai.

Daniel memalingkan wajahnya, melihat Regina yang setengah berlari ke arahnya.

"Tuan. Apa Aliyhanya sudah turun?" tanya Regina cepat.

"Aliyha?" tanya Daniel lagi memastikan.

"Iya. Bukannya sekarang dia sekertaris Tuan?"

"Iya. Tapi, dia sudah keluar sejak siang tadi dan tidak kembali hingga sekarang," jelas Daniel.

"Apa!!" kejut Regina dengan mulut menganga.

"Ah! Maaf. Mungkin dia sudah di rumah." ucap Regina seraya pamit dengan menundukan kepalanya pada Daniel.

Daniel memandang punggung Regina yang telah berlalu dari hadapannya.

"Apa Aliyha tidak pulang ke rumahnya?" batin Daniel.

..."Sat! Katanya Aliyha sudah keluar dari siang dan tidak kembali sampai sekarang!" ucap Regina khawatir....

"Mana mungkin! Kenapa dia tidak mengabari kita?" ucap Satya.

"Ayo! Kita ke rumah aja!" ajak Regina cepat, yang sudah khawatir dengan keadaan Aliyha.

Satya segera menyalakan mesin mobilnya dan menancapkan gas menuju rumah kontrakan Aliyha dan Regina.

*

*

Sementara kini Aliyha masih berada dalam bus menuju Surabaya. Dia akan kembali ke Surabaya, namun tidak akan kembali ke rumahnya. Aliyha akan pergi ke kontrakan Refika, jika dia masih tinggal di sana, tapi jika tidak, mungkin dia akan mencari kontrakan untuknya dan Darel.

"Bun, sebenarnya kita mau ke mana, sih?" tanya Darel pada Aliyha dengan penasaran.

"Kita akan ke Surabaya," jawab Aliyha, menatap Darel dengan kasihan. Putranya akan bermasalah dan itu karena dirinya.

Darel berpikir, ibunya memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Rumah di mana Aliyha di usir oleh ayahnya sendiri.

Darel menantikan sebuah keluarga yang lengkap, seperti anak-anak yang lainnya, namun apakah kakek dan neneknya akan menerima mereka kembali, sedangkan dia adalah cucu yang tak di inginkan oleh mereka.

Darel tak mau berharap lebih, sangat mustahil jika mereka pulang dan akan di sambut hangat oleh mereka. Biarlah waktu yang akan menentukan kapan semuanya akan membaik.

*

*

Di sisi lain, Satya dan Regina telah sampai di rumah kontrakan. Pintu rumah tertutup rapat sepertinya tidak ada orang di dalamnya.

"Sat," panggil Regina yang masih berada dalam mobil dan memandang lekat rumah yang berada di hadapannya.

"Ayo. Mungkin ada di dalam," ajak Satya.

Regina mencoba membuka pintu rumah itu, namun di kunci rapat. Dia memandang Satya yang berada di samping, tatapan kwahatir dengan apa yang ada dalam pikirannya.

"Al. Aliyha!" panggil Satya sambil mengetuk-ngetuk keras pintu rumah.

Regina terdiam di depan itu, berharap pintunya terbuka tiba-tiba, namun nihil. Setelah beberapa menit mengetuk dan tidak ada jawaban, perlahan Regina mengangkat pot bunga yang berada di teras itu.

"Sat," panggil Regina pelan. Sebuah kunci rumah berada di sana, pertanda Aliyha tidak berada di dalam.

Satya segera mengambil kuncinya dan membuka pintu rumah itu. Mereka masuk dan... sunyi, tak ada siapa-siapa di dalam.

"Al! Aliyha!" panggil Regina dengan melangkah mencari ke seluruh ruangan.

"Re, Aliyha nggak ada. Darel juga," ujar Satya setelah mencari ke sana, ke mari di dalam rumah.

"Ada apa dengan Aliyha. Kenapa pergi tidak memberi tahu kita?" kesal Regina.

"Tenang Re, mungkin mereka ke pasar atau jalan-jalan sebentar." ucap Satya.

"Nggak mungkin, Sat! Aliyha nggak pernah seperti itu, bahkan ke kamar mandi pun dia akan memberi tahuku atau kamu jika ada!" jawab Regina.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan rumah itu. Kedua pasang mata itu tertuju pada mobil yang berhenti di sana.

"Mungkin itu Aliyha," batin Regina.

.

.

.

.

Comentnya positif, ya...😄

1
Cherly_Lenda Akay
Luar biasa
Mazree Gati
sukurlah klo end,,untung aku lihat akhirnya dulu..
Mazree Gati
jangan sampai bertemu tapi nggak mengundurkan diri kan tolol blok
Ririn Nursisminingsih
yg cerdas dong alya..
Ririn Nursisminingsih
hadeh alya mnding mngundurkan diri...yg cerdas dong..
Tria Putri Menti
Lumayan
Andariati Afrida
Luar biasa
NAI.IN
lanjutin seson dua dong kak
Les Tary
kok ceritanya gantung sih Thor gimana endingnya
Les Tary
jgn" Kenan CEO yg lg sedang menyamar😀😀
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
D'mok Pilled
next sis
D'mok Pilled
best.
Suwojo Hadi
ending yg menggantung
Puji Wati
lanjutin dong yang jelas ending nya
Norah Selen
lau gini2 aja ceritanya bagaimna gue beri dokongan engga ada endingnya
Norah Selen
ngapa hnya segini ceritanya thor ngga ada kelanjutanya bikin stress ngabacanya
Mahira Kaylasahra
aku kangen thooor lanjut donk semangt 💪💪
Risti Anggriani
lanjut
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!