Rebecca tidak pernah menyangka kemiripan wajahnya dengan seorang putri konglomerat akan membawa malapetaka baginya saat wanita itu menjebaknya untuk menikah dengan tunangannya sendiri.Dan di saat cinta dihatinya mulai tumbuh kepada pria itu,Eva kembali datang untuk meminta tunangannya kepada Rebecca.
bagaimana kisah cinta ketiga manusia itu ikuti lanjutan cerita ini jangan lupa dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32 ~ Terpukul ~
Carles segera berangkat ke rumah sakit dengan membawa mobil sendiri,akhir-akhir ini dia sangat takut pergi bersama supir,karena kejadian yang terjadi seminggu yang lalu,yang mengakibatkan istrinya hilang sampai saat ini.
Carles masuk ke ruangan IGD,di sana beberapa perawat sedang membersihkan luka bekas ledakan mobilnya.Sampai saat ini Leon belum juga sadar mungkin karena dia sangat kaget dengan kejadian itu.
Carles memandang seluruh tubuh Leon yang terluka,belum selesai Maslah istrinya yang belum di temukan sampai detik ini sekarang asistennya sudah mendapat musibah kembali.
Carles keluar dari dalam ruangan lalu dia duduk di ruang tunggu,dia cukup terpukul dengan semau kejadian yang terjadi kepada keluarga nya akhir-akhir ini.Dari kejauhan dia melihat ibunya Leon sudah datang memasuki rumah sakit,langkah kakinya begitu gemetaran,mungkin karena dia sangat ketakutan.
"Tuan,..Bagaimana keadaan anakku? apa dia baik-baik saja,hu....hu....hu...hu..." wanita itu menangis sesenggukan dia datang bersama anaknya yang masih sekolah.
"Tenang bibi,dia baik-baik saja,bibi belum bisa menemuinya karena para perawat masih membalut lukanya.bibi,dimana wanita yang tempo hari bersama kalian."
"Dia di rumah tuan,anakku melarangnya untuk keluar dari dalam rumah,dia selalu bersembunyi karena ada yang selalu mencarinya."Ucap Wanita itu,Carles tersenyum kecil lalu dia menghela napas panjang,sekarang dia harus menjaga dirinya lebih hati-hati karena dia tidak tau rencana apa saja yang sudah di susun oleh keluarga Bram.
*****
Sementara itu Eva kembali pulang ke rumah orang tuanya,dengan membawa mobil mewah koleksi suaminya tampa ijin terlebih dahulu.
"Wah....Anak mama datang berkunjung ke rumah ini dengan membawa mobil mewah,harusnya kita jalan-jalan dengan mobil ini." Ucap Rini,wajahnya sangat bahagia saat melihat putri kesayangannya kembali menemui mereka.
"Mana papa ma?"
"Di kantor lah sayang,untuk apa kamu mencari papamu,di saat aku masih mampu menyelesaikan semua masalah,ada apa kamu kesini apa kamu mendapat ijin dari suami mu."
Eva menarik napas panjang,dia begitu kesal saat tidak menemukan papanya di rumah.Padahal dia kembali ke rumah orang tuanya karena dia ingin memberitahu kalau dia ingin mundur dari hubungannya dengan suaminya yang begitu kejam kepadanya.
"Mama,aku sudah tidak tahan dengan sikap Carles ma,aku ingin kami cerai saja,atau aku lebih baik kembali ke luar negri." Rini langsung menatap sinis kepada Eva,setelah semua perjuangan mereka dengan mudahnya eva meminta cerai dengan suaminya.
"Dasar anak tidak tau diri,setelah berjalan sejauh ini kami ingin mundur,di mana kamu tarok pikiranmu,kamu tidak melihat di sosmed papamu menjebak Leon asisten belagu itu agar semua berjalan dengan mulus,sekarang kamu minta mundur....Iya" hardik Rini,kali ini dia benar-benar emosi melihat Eva yang tidak punya tanggung jawab sedikit pun.
"Tapi ma_
"Diam......Apa kamu ingin melihat perusahan kita ini bangkrut,apa kamu ingin kita tinggal di jalanan kamu tau rumah mewah ini saja sudah milik bang seluruh mobil juga sudah di gadaikan apa kamu tidak berniat sedikit pun membantu keluarga ini,lama-lama kamu ngelunjak iya sini kamu..." Rini menyeret Eva ke dalam kamarnya lalu mengunci pintu rapat-rapat karena dia tidak ingin ada pelayan yang mendengar pertengkaran mereka.
"Eva...Kamu harus ingat sekalipun pun Carles menyiksa fisik mu,kamu harus tetap bertahan disisinya mama tidak mau tau tentang keluhan mu atau penderitaan mu,tugasmu buat pria itu jatuh cinta kepadamu,dan lahir kan anak untuk keluarga itu agar kita bisa jaya kembali." Ucap Rini.Eva terdiam dengan ucapan ibunya,dia sudah membayangkan betapa sulit untuknya mendapatkan hati pria itu apalagi mengingat kejadian tadi malam Carles mengusirnya dari dalam kamar.
"Eva....Kamu mengerti ucapan mama,aku tidak mau mendengar keluhan dari mu,lagi ingat perusahaan kita masih bisa berjalan itu karena bantuan dari keluarga suami mu,jadi jangan bertingkah,sesekali hubungi mertua mu dan suruh dia kembali pulang ke Indonesia,supaya ada yang membela mu dari sikap arongan suamimu.Jangan sampai papa tau kamu berbicara seperti ini,bisa-bisa dia murka kepadamu." Ucap Rini,membuat Eva menghela napas panjang,cerita kepada ibunya bukan menambah semangat malah dia mematahkan semangatnya lagi.
"Baik ma...Aku tau harta segalanya buat keluarga ini,bahkan mungkin kalian akan lebih baik kehilangan aku dari pada perusahaan itu,kalian orang tuan yang kejam." Ucap Eva lalu pergi keluar dari dalam kamar meninggalkan ibunya.
"Eva....Mama belum selesai bicara sini kamu!!!" Rini terlihat emosi mendengar ucapan Eva,dia kesal mengingat selama ini mereka membesarkan Eva penuh kasih sayang,ternyata Eva tidak bisa di andalkan.
"Anak tidak tau diri." Sungut Rini,dia beranjak ke depan jendela dia melihat mobil Eva yang sudah meninggalkan rumah mereka.
****
Carles berdiri menatap tubuh Leon yang sudah dibungkus kain kasa,dia cukup prihatin dengan asistennya.Carles tidak mengerti apa yang terjadi kepada keluarganya belakangan ini hingga orang-orang yang di sayangi nya mengalami hal mengerikan ini.Sampai detik ini Leon belum juga sadar mungkin dia sangat syok karena belum pernah mengalami hal mengerikan seperti ini sebelumnya.
"Tante...Kamu bisa kembali pulang ke rumah,biarkan kami yang menjaga Leon,Tante tidak usah khawatir Leon pasti baik-baik saja."
"Benarkah tuan,apa anakku akan selamat,apa dia masih bisa hidup." Tanya mama Leon,wajahnya terlihat takut dan dia tidak ada lelahnya menangis dari tadi saat dia melihat keadaan Leon yang begitu memprihatinkan.
"Aku akan mengurus semuanya tante." Ucap Carles,membuat mamanya Leon merasa sedikit lebih tenang.
****
Bram dan tiga orang pria duduk di ruangannya,mereka tampak bahagia karena semua rencana mereka berjalan dengan lancar.
"Ini bayaran kalian,aku memberi bonus tambahan karena semua rencana kita berjalan dengan lancar.Dan wanita yang kemarin kalian sudah yakin dia mati bersama anaknya itu kan,aku tidak ingin suatu saat dia kembali merusak rumah tangga putriku." Ucap Bram dengan wajah penuh kelicikan senyumnya yang begitu menyeramkan membuat orang yang melihatnya ketakutan.
"Tenang saja bos,aku yakin wanita itu sudah membusuk apalagi dalam berita kemarin di temukan mayat wanita di tempat kami membangun mayat wanita itu,jadi sudah bisa di pastikan dia mati...Hahaha.." suara tertawa keempat pria itu terdengar menakutkan, hingga sekretaris yang ingin masuk kedalam ruangan Bram mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam.
"Baiklah kita akan tetap kerja sama,kalian silahkan keluar dari ruangan ini sebelum ada yang curiga nantinya." Ucap Bram,lalu menyerahkan amplop ke pada pria bayarannya.
*** bersambung***
