"Umi, mau ngenalin kamu dengan anak teman Umi Zah.." . Jelas Umi dengan Lembut. Sungguh, bagai tertusuk peri di hatiku. Dari dulu Umi tak perna membicarakan soal perjodohan untukku. Dan begitu sedih hatiku karna Aku benar benar tak mampu menolak apapun keinginan Umi. Dan yang membuat aku dilema adalah aku sudah merimah sebuah ta'aruf dari santriwan juga di sini yang sudah bergelar seorang Ustadz.Meski aku belum menceritakan semua pada keluargaku.
Dan lebih mengejutkan lagi aku harus mau menerimah perjodohan ini, untuk menuntun calon suamiku yang Notabennya adalah anak Geng Motor. Lantas, dapatkah aku mencintainya..? dan menjadikan keluarga kecil kami sakinah mawaddah warrohmah..??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna Anisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar Bahagia
Selesai sholat ashar, Al dan Azizah bersiap-siap untuk ke tempat dokter Riska.
Saat hendak menutup pintu kamar, Al teringat handphone yang tertinggal di meja sofa.
"Sayang, kamu turun dulu ya. Ponselku tertinggal. " Ucap Al sambil membuka kembali pintu kamarnya.
"Iya Mas. "
Azizah pun turun dengan berlahan, karena kepalanya masih terasa pusing.
Tepat ia turun dari tangga. Terlihat Mama Ratih membuka pintu depan.
Melihat menantunya di depannya dengan pakaian rapi Mama pun bertanya.
"Mau kemana Sayang,? "
Al yang sudah berdiri di belakang istrinya pun, mendahului menjawab pertanyaan Mamanya.
"Al mau ngajak Azizah periksa Ma. Soalnya Azizah masih mual terus Ma. " Jawab Al sambil berjalan dan menggandeng tangan istrinya.
"Oh, ya Sayang. Lebih baik di periksakan ke dokter. " Ucap Mama .
"Kalau gitu kami berangkat ya Ma. "
Mereka berdua pun bersalaman kepada Mama Ratih.
"Assalamualaikum.. "
"Waalaikum salam. "
_____
Keduanya sudah masuk ke mobil dan melaju menuju dokter Riska.
Al menggenggam tangan Azizah dengan lembut. Hatinya di penuhi rasa khawatir dan cemas akan keadaan istri tercintanya.
Al sangat takut terjadi sesuatu pada istrinya.
"Kamu gak papa Sayang. ? " Tanya nya dalam kecemasannya.
"Sedikit pusing saja Mas. " Jawab Azizah yang terlihat lemas.
"Sabar ya Sayang. Bentar lagi nyampai. "
_____
tiiiiitt.....
Mobil mereka pun sampai di depan Rs. Kasih Ibu.
Al turun dan bergegas membuka pintu mobil untuk Azizah, Ia menggandeng tangan istrinya dan berjalan menuju ruangan Dokter Riska.
Suasana sudah sedikit sepi, ia berjalan menulusuri setiap lorong di rumah sakit itu dan sampailah ke ruangan Dokter Riska.
Melihat tidak ada pasien yang menunggu, ia pun mengetuk pintu ruangan dokter Riska.
'Tok.. tok..! '
Selang kemudian pintu terlihat di buka oleh salah seorang perawat.
"Saya Alfa mau bertemu dokter Riska. Kita sudah buat Janji. " Ucap Al pada suster tersebut.
"Iya Pak Al. Bu Riska sudah menunggu Anda. " Ucap suster itu, yang ternyata sudah tau akan kedatangan Al.
"Silakan masuk pak. " Sambil membukakan pintu lebar-lebar.
Al pun membawa Azizah masuk, lalu dokter Riska pun menyuruh untuk Azizah merebahkan dirinya di tempat pasien.
"Tuan Al bisa duduk di sini. Saya akan memeriksa kondisi Nyonya Azizah. " Ujar dokter Riska.
"Iya Dok. " Jawab Al.
Kemudian Al memposisikan duduknya di depan meja dokter.
Beberapa saat kemudian, Dokter Riska mengajak Azizah turun dari ranjang pasien dan duduk di samping Al.
"Silakan duduk Mbak Azizah. " Ucap Dokter Riska.
Azizah pun duduk di samping Al. Al dengan hati-hati memegang tangan istri tercintanya.
"Sudah berapa hari Mbak Azizah merasa mual dan pusing.. ? " tanya dokter Riska.
"Hampir satu mingguan Dokter. " Jawab Azizah.
"Kalau menurunnya selera makan , apa pada hal tertentu.? " tanya nya kembali.
"Iya Dok, Kalau makanan yang berbau cukup sedap , tiba-tiba membuat saya nek dan ingin muntah. "
"Jadi tidak seluruh makanan ya. "
"Tidak dok, kalau sekedar roti dan makanan ringan lainnya yang manis, saya malahan suka. Jadi akhir-akhir ini saya lebih suka makan makanan yang seperti itu. " Jelas Azizah.
"Em.. iya.. Mbak Azizah sendiri sudah telat menstruasi berapa hari, apakah lebih dari satu minggu.? " Tanya Dokter Riska kembali.
"Kalau telat bulanan sudah hampir 1 bulan dok. " Jawab Azizah. "Iya kan Mas, yang aku bilang ke Mas. Aku telatnya lama banget. " mengalihkan pandangannya pada Al.
"Nah betul sekali Mbak Azizah, " Seketika wajah Dokter Riska berubah sumringah.
"Sebenarnya Anda sedang tidak sakit. Tapi ini semua tanda-tanda Kehamilan Anda. " Ucap Dokter Riska dengan senyum.
"Hah... istri saya hamil Dok. ! " Al merasa tidak percaya.
"Ia Tuan Al. Mbak Azizah hamil dan usia kandungannya sudah masuk minggu ke 5. Selamat ya Mbak Azizah dan Tual Al. "
"Ya Allah Sayang. Alhamdulillah. Makasih ya Sayang. " Al langsung memeluk Azizah dan mencium keningnya. Sudah tak memperdulikan lagi sedang di mana saat ini. Yang ada di hati Al adalah kebahagiaan yang tiada duanya.
Begitu pun dengan Azizah, rasa bahagianya memenuhi seluruh jiwanya.
"Iya Mas. Alhamdulillah Ya Allah . " Air matanya pun menetes saking bahagianya.
"Makasih ya Dok. " Ucap Al pada Dokter Riska.
"Iya Tuan Al. Ini resep vitamin yang harus di tebus. Dan karena ini masih kandungan dengan usia muda, yang masih rentang . Harus lebih berhati-hati dulu ya mbak Azizah. Jangan terlalu capek, dan istirahat yang cukup. Sebisa mungkin walau tidak enak makan, harus di usahakan perut terisi, entah susu atau biskuit. Dan satu lagi. Karena ini kehamilan pertama, jika ada problem yang belum di mengerti, jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi saya, untuk berkonsultasi langsung dengan Saya. " Jelas dokter Riska dengan panjang lebar.
"Iya dok. Sekali lagi terima kasih ya dok. " Ucap Azizah.
"Kalau begitu saya pamit pulang terlebih dahulu dok. " Ucap Al sambil menerima resep Vitamin untuk Azizah.
"Iya Tuan Al. "
Keduanya pun keluar dari ruangan dokter Riska.
_____
Setelah menebus resep Azizah di Apotik, Al dan Azizah pun berjalan menuju parkir mobil mereka.
Al pun membukakan pintu mobil dan mempersilakan Azizah masuk. Setelah Azizah masuk, Al pun cepat-cepat masuk kedalam dan melajukan mobilnya untuk pulang.
"Sayang, mau beli sesuatu. ? " Tanya Al sambil menggenggam tangan Azizah.
Azizah menggelengkan kepalanya.
"Langsung pulang saja Mas. Aku mau istirahat, kapala ku rasanya masih pusing. "
"Iya sudah langsung pulang ya. " Ucap Al sambil membelai pelan kepala istrinya.
"Makasih ya Sayang. " Lirih Al kembali.
"Iya Mas. Aku janji akan menjaganya sampai tiba waktunya dia tiba." Azizah sambil mengelus perutnya. Kini rasanya dia sudah menjadi seorang istri, yang sebentar lagi akan menjadi seorang ibu.
Al pun ikut mengelus perut Azizah, yang masih terlihat biasa.
"Baik-baik ya Sayang, Baby nya Ayah. " Ucap Al dengan lembut.
_____
semangat🥀
dukung terus karya saya ya kak
tunggu part selanjutnya🥰🥰🙏🙏