TAHAP REVISI
Maaf sebelumnya ini karya pertamaku guys
jadi author minta maaf kalo masih banyak kesalahan dalam penulisan🙏🙌
Alana Putri Hendrawan seorang mahasiswi cantik yang mempunyai sifat ceria dan sedikit bar bar, berumur 21th terpaksa menerima perjodohan karena hutang budi orang tuanya, dia di jodohkan dengan CEO dari Wijaya Corp yang bernama Raka Wijaya laki-laki yang berumur 29th, yang mempunyai sifat angkuh,arogan,dan sombong, pokoknya jauh dari kata baik.
Raka mempunyai kekasih yang bernama Jessy Alfani seorang model terkenal di negaranya.
Akankah Alana lebih memilih pergi dari hidup Raka, atau akan tetap mempertahankan pernikahanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
"Ini minumanya Mah" ucap Alana, mendadak semuanya diam membisu, mereka takut Alana mendengar obrolanya.
"Eh iya Sayang, terima kasih"ucap Mama Ella tersenyum gugup.
Alana diam aja seolah dia tidak mendengar apa yang mereka obrolkan, Alana sadar karena dirinya juga belum mencintai Raka, sebenarnya dia bingung, mau di bawa kemana pernikahan ini kedepanya.
Mereka berbincang hingga malam, sampai akhirnya semua memutuskan untuk istirahat.
Di dalam kamar Raka membuka bajunya dan menggantinya dengan pakaian tidur, Alana yang melihat itu sontak langsung menutup matanya.
Alana dan Raka tidur satu kamar, karena mereka tak ingin orang tuanya curiga kalau selama ini mereka tidur terpisah.
"Kau kenapa"tanya Raka santai menatap Alana.
"Kamu bisa tidak sih memakai pakaianmu di kamar mandi atau di ruang ganti saja"kesal Alana.
"Tidak, karena aku sudah terbiasa seperti ini, tanpa ada yang protes, lagian ini kamarku, jadi terserah aku mau ngapain juga" ucapnya santai.
"Dasar ngga ada otaknya, jelas tidak akan ada yang protes, dulu kan kamu tinggal sendiri" sungut Alana.
"Lalu kenapa sekarang kamu protes"tanya Raka.
"Sekarang ada aku Bambang, jadi mulai sekarang biasakan pakai pakaianmu di kamar mandi" tegas Alana.
"Siapa Bambang, apa dia kekasih mu"tanya Raka penuh selidik.
"Bambang nama kang cimol depan sekolahanku dulu"ucap Alana nyleneh. dahlah ingin rasanya Alana menenggelamkan Raka di laut merah.
"Kalau kau tidak suka tinggal pindah aja ke kamar tamu, gampang kan" kata Raka santai, membuat Alana makin ngreog.
"Terus mau kamu nanti di interogasi sama mama"ucap Alana.
"Bener juga apa yang dia katakan" pikir Raka.
"Kalau Mama sampai curiga kau orang pertama yang aku salahkan" ucap Raka.
"Kau...dasar balok es yang tidak berperikeistrian" kesalnya. Raka tidak menggubris omongan Alana, ia memilih membaringkan tubuhnya di tempat tidur, karena besok pagi dia akan berangkat ke Paris.
"Dasar pohon pisang, punya jantung doang, tapi tidak punya hati "gerutu Alana.
Alana membaringkan tubuhnya di sebelah Raka dan membelakanginya.
Tidak butuh lama Alana sudah terlelap, Raka yang mendengar nafas Alana sudah mulai teratur akhirnya dia membalikan tubuhnya menghadap Alana, tanpa sadar dia tersenyum tipis, sebenarnya Raka mendengar gerutuan Alana yang mengatai dirinya.
Keesokan paginya Alana terbangun, dia mulai membuka matanya, dia menengok ke samping ternyata Raka sudah tidak ada di sampingnya.
"Sebegitunya kamu membenciku, sampai kau tidak menganggap kehadiranku" gumam Alana.
Alana memilih untuk mandi,dia hari ini berencana akan mengunjungi orang tuanya, karena besok dia sudah mulai berangkat kuliah.
Setelah selesai dia turun ke bawah menuju dapur.
"Hari ini masak apa bi"tanya Alana pada pelayan mansion.
"Masak nasi goreng sama ayam nyonya" jawab Pelayan.
"Panggil Alana aja bi, Alana nggak suka di panggil nyonya"ucap Alana.
"Bibi panggil Nona aja ya"ucap Bibi gak enak.
"Iya terserah Bibi deh, yang penting jangan nyonya"ucap Alana.
Setelah selesai memasak dia menyusun makananya di meja makan di bantu pelayan.
Tak lama Mama dan Papa mertua Alana turun di ikuti Arga di belakangnya.
"Selamat pagi ma, pa, Arga"sapa Alana. membuat semuanya tersenyum.
"Pagi sayang/ka " balas mereka bersamaan.
"Raka kemana Ma"tanya Alana pura-pura tidak tahu.
"Oh Raka, tadi pagi pamit sama mama katanya ada perjalanan bisnis ke Paris Sayang"jawab Mama berbohong, Alana mengangguk.
"*Kenapa mesti berbohong sama Al*ana ma" batin Alana kecewa mendengar pernyataan bohong dari mertuanya.
"Maaf Alana tidak tau ma"ucap Alana sedih.
"Tak apa Sayang, tadi Raka mau bangunin kamu tapi dia takut menganggu tidur kamu" jawab Mama beralasan.
"Kamu sudah terlihat rapih mau kemana nak" tanya Papa mengalihkan pembicaraan mereka.
"Alana hari ini mau berkunjung ke rumah mama papa Alana" jawab Alana.
"Kamu naik apa sayang" tanya Mama Ella.
"Alana naik taksi Ma"ucap Alana. karena mobil Alana masih di Rumah orang tuanya, ia tidak enak kalo harus memakai mobil milik suaminya tanpa ijin dari Raka.
"Kamu di antar sopir aja ya Sayang, Mama khawatir kamu kenapa-kenapa" kata Mama Ella.
"Enggak usah repot-repot Ma, Alana sudah memesan taksi tadi" ujarnya, sebenarnya Alana masih merasa kecewa karena di bohongi mertuanya, tapi mungkin itu yang terbaik untuk kesehatan mentalnya.
Setelah selesai sarapan Alana dan Arga pamit sama Mama Papanya.
"Pak tolong buka gerbangnya ya"ucap Alana.
"Nona mau kemana"tanya Penjaga rumah.
"Saya mau ke rumah orang tua saya pak" jwab Alana.
"Nona sendiri, tidak di antar sopir?"tanya Penjaga.
"Iya pak, saya sudah pesen taksi kok, itu taksinya sudah datang"ucap Alana.
"Baik nona, hati-hati di jalan"ucap Penjaga.
Selama di jalan Alana hanya diam memandangi gedung-gedung yang berjejer di sepanjang jalan, tanpa terasa ternyata Alana sudah sampai rumah orang tuanya.
"Terima kasih pak, ini uangnya"ucap Alana menyodorkan uang ke sopir taksi.
"Sama-sama nona"ucap sopir taksi.
Alana berjalan masuk kedalam rumah.
"Selamat pagi bi, Mama Papa ada?" sapa Alana.
"Nyonya ada di kamar, kalo tuan sudah berangkat ke kantor dari tadi non" terang bibi.
"Ya sudah , terima kasih bi"ucap Alana.
Alana berjalan menuju kamar mamanya, yang saat ini Alana butuhkan adalah pelukan mamanya, dia membutuhkan sosok yang mampu menguatkan dia dalam menjalani pernikahan yang rumit ini.
Tok
Tok
Tok
"Mama ini Alana" triak Alana dari depan pintu kamar.
Ceklek
"Kamu pulang sayang" ucap Mama Lita dengan haru, ia memeluk putri semata wayangnya.
"Gimana kabar mama" tanya Alana melepaskan pelukannya
"Kabar mama baik sayang, gimana dengan pernikahan kamu sayang" tanya Mama Lita.
"Pernikahan Alana baik ma" jawabnya.
"Terus kenapa kamu kesini sendirian?, dimana Raka nak" cecar Mama Lita.
"Raka tadi pagi berangkat ke Paris ma, dia lagi ada perjalanan bisnis kesana.
"Apa ada yang sedang kamu pikirkan sayang" tanya Mama yang melihat kesedihan di mata anaknya.
"Hmm..."
"Ceritakanlah sama mama nak, mama tahu kamu sedang tidak baik-baik saja" ucap mama menatap mata Alana intens, feeling orang tua pasti kuat apa lagi seorang ibu.
Alana tidak tahu harus dari mana ia mulai menceritakannya, apa Alana harus cerita kalo Raka sudah punya kekasih, sungguh Alana bingung.
Sedang mama tau apa yang putrinya pikirkan, karena dia juga sama-sama wanita, apa lagi dia yang melahirkanya dulu.
"Ma, apa Alana harus minta cerai Raka" ceplos Alana sambil menunduk.
"Memang kenapa sayang, pernikahan kalian baru kemarin di langsungkan, kenapa harus cerai" tanya Mama kaget, baru kemaren menikah udah bahas cerai.
"Raka sudah mempunyai kekasih ma, Alana tidak mau menjadi penyebab keretakan hubungan mereka" ucap Alana.mencoba menahan air matanya.
"Apa Raka menyuruh kamu buat menjauhinya sayang"ucap Mama mencoba menenangkan Alana.
"Raka baik sama Alana ma, cuma terkadang dia mencoba bikin Alana tidak nyaman" jawab Alana.
"Mulai sekarang kamu harus bisa membuat Raka nyaman sama kamu nak, buat dia mencintai kamu, kamu istri sahnya sekarang, tidak seharusnya kamu menyerah" kata Mama menguatkan.
~Ketika anda harus memilih antara bertahan dan melepaskan , dengarkan logikamu. karna jika tulus, hatimu tidak akan memberimu pilihan**.
***Bersambung
jangan lupa like,koment, dan vote
happy reading guys🙏***
