Akan aku buat suamiku mencintai ku, Begitu bathin Aisyah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fiah MSI probolinggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 Mengejar Cinta Istri
Keluarga Aditya sudah mendengar semua kejadian yang terjadi di rumah Aisyah, Mereka tidak menyangka bahwa Naura bisa nekad mengejar Aditya hingga ke kampung Aisyah dan berbuat masalah di sana, Beruntung nya Reno memberi kan lokasi keberadaan Naura pada mantan Suaminya Naura.
******
"Aku ingin laporan sebulan terakhir hari ini juga, dan kalian ... laporkan semua tanpa ada yang terlewat" ucap seseorang yang kini berjalan dengan langkah lebar nya
"Tapi Tuan, Manager di bagian keuangan sudah mengundurkan diri seminggu yang lalu" lapor sekertaris Neneknya Rian, Ya ... Kini Rian sudah kembali ke perusahaan, Perusahaan Neneknya mengalami masalah besar, karena itulah Sekertaris sang nenek sudah berulang kali menghubungi Rian, Namun Tian enggan untuk menerima telfon nya, Sehingga kini Neneknya jatuh sakit karena serangan jantung.
"Cari dia sampai ketemu, dan bawa kehadapan mu" titah Rian seraya masuk kedalam ruangan yang awalnya di tempati oleh sang Nenek.
Neneknya masih belum bisa di ajak bicara, Karena akan memicu pada sakitnya.
"Baik Tuan" hanya itu yang sekertaris Neneknya ucapkan.
Rian pun duduk di kursi kebesaran nya.
"Tuan, Ini ada sedikit laporan mengenai pengeluaran terakhir ini,Tapi kamu masih akan menyelidiki lainnya" ucap Sekertaris itu dengan takut. Rian mengambil berkas itu lalu membukanya.
"Sial, dan kalian tidak bisa menemukan kejanggalan itu, Apa yang Kalian lalukan" ucap Rian kesal seraya melempar berkas itu.
"Maafkan kami, Tuan" ucap Sekertaris Neneknya Rian.
"Dia pasti ada yang membantu, Uang yang ia bawa kabur bukanlah uang yang sedikit, selidiki semua hal yang tentang bersangkutan dengannya" ucap Rian, membuat Sekertaris itu terhenyak kaget.
"Baik, Tuan" Ucap sekertaris itu, Lalu berlalu dari ruangan Rian menuju ke ruangan nya.
Rian menghela nafas dalam-dalam, Ia tidak tahu harus bagaimana saat ini, Ia sudah lama tidak terjun dalam perusahaan, tiba-tiba ia teringat tentang Aisyah yang memegang anaknya.
'Sial, aku belum menghubungi mbak Aisyah sama sekali, bahkan meski hanya sekedar bertanya tentang Kenzo ' bathin Rian. Lalu merogoh ponselnya yang ada di dalam sakunya, Menghubungi Aisyah, Namun dua panggilan, Aisyah belum mengangkat ponselnya. Namun panggilan ketiga barulah sambungan telfon itu terhubung.
"Assalamualaikum, Mas Rian.Maaf tadi saya tidak pegang ponsel " ucap Aisyah
"Waalaikumsalam, Mbak, atidak apa-apa, malah saya yang minta maaf, Bagaimana kabar disana, Kenzo bagaimana, mbak ?" tanya Rian
"Mas Rian tidak perlu cemas, Kenzo baik-baik saja, sayangnya dia sudah tidur" ucap Aisyah
"Tidak apa-apa, Mbak. Jika masalah Nenek sudah selesai, aku pasti akan datang, Oh iya mbak, Kirimkan No rekening Mbak," Ucap Rian
"Loh, untuk apa, Mas?" tanya Aisyah
"Kemaren saya lupa mbak untuk memberikan uang untuk kebutuhan Kenzo, Susu dan Pampers Kenzo akan segera habis kan,mbak" ucap Rian yang di sadari oleh Aisyah
"Oh, Iya. Tapi tidak apa-apa kok,Mas. Mas bisa pakai uang saya dulu, Mas sekarang fokus untuk kesehatan Neneknya Mas" ucap Aisyah yang mengira bahwa Rian adalah orang biasa.
"Aku ada uangnya kok,Mbak. Aku tunggu ya mbak" ucap Rian yang mana di dekatnya susah datang pamannya Rian. Karena itulah Rian mematikan ponselnya tanpa mengucapkan salam pada Aisyah.
"Apa yang kau lakukan ? kau meminta laporan sebulan terakhir, Kau masih baru dua hari disini, jangan banyak bertingkah kau !" ucap Pamannya Rian.
"Karena aku baru, Paman. Makanya aku ingin semua laporan di berikan padaku, Laporan keuangan sudah berkurang 200 juta dalam bulan ini, hanya bulan ini saja, 3ntah bulan sebelumnya.Kenapa paman cemas dan tidak suka dengan tindakan yang aku ambil ? Apakah paman tahu sesuatu ? atau ... jangan bilang kalau paman lah dalang dari semua masalah yang ada di perusahaan ini" ucap Tian dengan terus mengawasi gerak-gerik pamannya.
"Rian, kau telah diusir dari rumah 2 tahun yang lalu, dan aku yang telah menjalani perusahaan ini, lalu apa salahnya jika aku menikmati sedikit dari hasil kerja kerasku"
Pyaar ...
Hempasan gelas ke la tai membuat suara pecahan itu menjadi nyaring.
" Apa yang paman katakan! coba ulangi, Menikmati hasil kerja keras paman yang mana perusahaan bukannya maju malah menuju kebangkrutan, begitu !" teriak Rian pada pamannya, Membuat sang paman menjadi menciut.
"Paman tidak akan bebas, jika semua bukti mengarah pada paman, maka siap-siaplah mengahadapi ku di rana hukum, kecuali ... paman mengembalikan dana perusahaan, maka aku akan memilih jalan damai " ucap Rian seraya duduk di kursi Nenek nya.
"Ingat baik-baik paman, aku adalah pemilik perusahaan ini, dan paman hanya pembantu disini, jadi harus tau tempat" ucap Rian tanpa melihat kearah pamannya
"Kau akan menyesal Rian, kau akan menyesal karena telah berurusan dengan ku, dasar suami si pel*cur" cebik paman Rian seraya meninggalkan ruangan Tian, Rian yang mendengar ucapan terakhir pamannya langsung menghentikan tangannya yang hendak membuka berkas.
'Suami Si Pel*cur ?' bathin Rian mengulang kata yang diucapkan pamannya
*****
"Aisyah, Siapa yang menelfon" tanya sang mertua saat masuk kedalam kamar Aisyah
"Ayahnya Kenzo, Bu, kasihan dia ... Ibunya kabur meninggalkan Kenzo" ucap Aisyah seraya menatap Kenzo yang tertidur pulas di atas ranjang Aisyah
Tiba-tiba ada pesan masuk, Saat Aisyah membukanya ternyata dari M Banking nya, Mata Aisyah terbelalak saat melihat nominal yang masuk ke rekening nya.
"Ada apa, Syah, tidak terjadi sesuatu kan?"tanah Mertua Aisyah saat empat keterkejutan menantunya
"Ibu, Ayahnya Kenzo mengirimkan uang 10 juta, hanya untuk susu dan popok anaknya, aku_" sebelum Aisyah meneruskan kata-katanya, Ada pesan dari Rian.
"Jangan menolak atau protes, saya hanya ingin yang terbaik untuk anak saya, Mbak. dan itu juga untuk Mbak yang sudah sangat tulus merawat Kenzo" pesan dari Rian
."Kau wanita yang baik Aisyah, Ayahnya Kenzo pasti bukanlah orang biasa, tidak mungkin dia akan mengirimkan uang sebegitu banyak, jika dia hanyalah kurus biasa, Ya sudah ayo kita sarapan" ajak Martha pada sang menantu
Aisyah pun mengikuti langkah mertuanya dengan pikiran kemana-mana, dan hati yang masih tak tahu harus berkata apa.
"Assalamualaikum kakak ipar" goda Ramdhan pada Aisyah, Yang mana Aisyah hanya tersenyum
"Nenek sering menanyakan kakak ipar, Kalau mau ke Nenek, kakak ipar bareng saya saja" ucap Ramdhan seraya melirik Aditya
"Lah, kok bareng kamu, suaminya kan ada disini" protes Aditya tidak terima
"Kemaren-kemaren kemana?" ucap Ramdhan yang mana membuat Martha menggelengkan kepalanya, Ia tersenyum akhirnya Aditya dan Ramdhan bisa seperti dulu lagi.
"Sudah, kalian makanlah, tidak baik bicara saat sedang sarapan, Susi ... Terimakasih dan maafkan semua yang Aditya lakukan" ucap Martha
"Dalam berumah tangga, Memang akan selalu ada cobaan nya, Nyonya. Hanya saja ... kita harus bisa berfikir dengan lebih jernih lagi, agar tidak salah mengambil jalan, Allah sangat tidak melarang akan perceraian, tapi Allah tidak suka dengan perceraian" ucap Bibinya Aisyah
*****
"Nona, tenanglah. Tuan tidak akan menyakiti Nona, bekerjasama lah dengan kami, agar semuanya berjalan dengan lancar ucap utusan Mantan suami Naura
Sambil menunggu kelanjutan kisah,*Mengejar Cinta Istri* kita baca juga karya teman Othor ya kakak, Karyanya keren-keren