NovelToon NovelToon
Terbelenggu Takdir Ke 2

Terbelenggu Takdir Ke 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Diam-Diam Cinta
Popularitas:25.7k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Hafsah bersimpuh di depan makam suaminya, dalam keadaan berbadan dua.

Karena kesalahan fatal dimasalalunya, kini Hafsah harus hidup menderita, dan berakhir diusir oleh orangtuanya.

Sepucuk surat peninggalan suaminya-Raga, berpesan untuk diberikan kepada sahabatnya-Bastian. Hafsah bertekad untuk mencari keberadaan sahabatnya itu.

5 tahun pencarian yang nihil, akhirnya Hafsah bertemu juga dengan Bastian. Namun, pertemuan itu mengungkap sebuah rahasia besar, yang akhirnya membuat Hafsah semakin benci setengah mati kepada Bastian.

"Bunda ... Yuna ingin sekali digendong Ayah!" Ucapan polos Ayuna mampu menggunjang jiwa Hafsah. Ia dihadapkan pada kebingungan, dan sebuah pilihan sulit.

Mampukah Hafsah mengendalikan rasa benci itu, demi sang putri? Dan, apa yang sebenarnya terjadi?

SAQUEL~1 Atap Terbagi 2 Surga~
Cuma disini nama pemeran wanitanya author ganti. Cerita Bastian sempat ngegantung kemaren. Kita simak disini ya🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 1

Hari itu, langit Malang begitu mendung, seperti menggambarkan hati Hafsah yang tengah terkoyak. Tidak ada yang bisa meggambarkan perasaan yang tengah dikuasai dirinya, selain rasa kehilangan yang begitu dalam.

Ragantara, pria yang sangat dicintainya, kini telah meningalkan dia untuk selama-lamanya. Seperti sinar yang padam, ia meninggalkan Hafsah dengan kesunyian yang tak tertahan. Kepergiannya tidak hanya meninggalkan luka, tetapi sebuah tanggung jawab yang kini harus dipikul Hafsah seorang diri.

Ragantara tidak hanya sebagai seorang suami, dia adalah cinta pertama Hafsah yang begitu sulit tergantikan. Setiap kata yang telontar, setiap senyuman, semua itu menjadi kenangan yang mengiris hati. Namun kini, wajah indah itu hanya mampu dikenang, tanpa dapat diraih lagi.

Tidak peduli dengan abayanya yang sudah bercampur dengan tanah basah, Hafsah terus saja menumpahkan rasa sesak didadanya, sambil mengusap nisan sang suami.

Kedua mata Hafsah memerah, bahkan telihat lebih sembab dari biasa. Tangisan itu menyirat rasa putus asa yang begitu dalam, karena dia harus berjuang sendiri dalam keadan berbadan dua.

"Kenapa kamu tidak mengajak kita saja, Mas! Siapa lagi yang menguatkanku, saat putri kita lahir nanti. Aku tidak sanggup hidup tanpamu, Mas!"

Suara Hafsah nyaris tak terdengar, karena isakan tangisnya. Bibir tipis itu bergetar, karena saking kuatnya terisak. Bagaimana Hafsah tidak merasa kehilangan, jika semasa hidup Raga, pria itu selalu memperlakukan Hafsah dengan lembut penuh kasih.

Hafsah masih teringat betul, perjuangan Raga saat meminta restu kedua orang tuanya dulu. Tidak hanya hinaan yang Raga dapat, pukulan bahkan cacian sudah sering dia rasakan dari pak Mulyo~Mertuanya.

"Dari dulu hidupmu sudah menderita, Mas ... Mengapa hingga di hari terakhirmu pun, kamu tidak mendapat kebahagiaan," suara Hafsah tercekat, hingga hanya sesegukan saja yang terdengar.

Seorang wanita tua yang memakai daster panjang di padukan jilbab hitam, kini mulai mendekat, karena dia merasa iba sejak tadi menatap Hafsah.

"Hafsah ... Sudah nak, ikhlaskan suamimu! Tidak baik berlama-lama disini. Ingat, kamu sedang hamil besar," ucap mbok Nah, nenek dari Ragantara.

Perlahan, Hafsah mulai menyeka air matanya, dia mendongak sekilas kearah sang Nenek, lalu kembali mengusap nisan sang suami sebagai bentuk pamitan.

"Aku pulang dulu ya, Mas! Besok-besok aku pasti akan mengunjungimu lagi."

Dan setelah itu, mbok Nah membantu Hafsah untuk bangkit. Walaupun hati kecil Hafsah tidak rela meninggalkan pusara itu, tetapi dia tidak berdaya akan kehamilannya saat ini.

Jika saja Hafsah dapat sehisteris itu saat kehilangan Raga, lalu bagaimana kabar mbok Nah yang sejak dulu merawat Raga, setelah ibunya tiada.

Wanita renta itu begitu kuat menghadapi ujian hidupnya. Dulu dia sudah pernah kehilangan putrinya, disaat melahirkan sang cucu. Kini ganti sang cucu yang telah pergi lebih dulu darinya. Entah sehancur apa hati mbok Nah, walaupun dia masih bisa tersenyum, demi menguatkan Hafsah dan calon buyutnya.

_____

~Malang, 2015~

Hafsah Nur Amala. Seorang mahasiswi cantik berusia 21 tahun yang kini menduduki bangku fakultas ternama di bagian Jawa Timur. Karena kecerdasan yang Hafsah miliki, jadi dia mendapat beasiswa pendidikan hingga S2. Hafsah terlahir dari pasangan bu Mirna dan pak Mulyo. Orang tua Hafsah sendiri adalah seorang perangkat desa biasa, yang memiliki penghasilan pas-pasan.

Namun karena kepintaran putrinya, kedua orang tua Hafsah merasa terbantu dengan adanya beasiswa tersebut.

Pagi itu, seperti biasanya. Hafsah sudah bersiap akan berangkat kekampusnya menggunakan sepeda motor matic, yang dia beli dari hasil jerih payahnya bekerja. Selain kuliah, Hafsah juga bekerja paru waktu di rumah makan dekat desanya.

Waktu itu Hafsah belum menggunakan jilbab. Dia kuliah dengan pakaian seadanya, namun sangat terlihat sopan. Rambut di ikat kuda, tas selempang kain yang sedang trend pada masanya, dan juga sepatu sneakers dengan warna sedikit usang.

Hafsah tidak mempedulikan itu. Entah dipandang sebelah mata atau tidak, Hafsah tetap menjalani harinya dengan penuh positif. Sikapnya yang humble dan periang, membuat dua pria tampak tertarik untuk bersahabat dengannya.

Dia adalah Ragantara, dan juga Bastian. Raga sendiri juga seorang Mahasiswa yang beruntung menginjakan kakinya di Fakultas tersebut, berkat beasiswa yang dia emban sama seperti Hafsah.

Sementara Bastian, pria berusia 23 tahun itu tidak perlu ditanyakan lagi dari mana seluk beluknya. Sudah pasti, Bastian adalah putra seorang pengusaha sukses, yang kini menjadi penanam saham terbesar di Universitas Pancasila.

"Kok baru dateng, Sah?" ucap Raga yang sudah sejak tadi menunggu Hafsah diparkir khusus motor.

"Ban motorku bocor, Ga! Mana jauh lagi tukang tambal bannya," gerutu Hafsah sambil membuka helm, namun terlihat kesusahan.

Raga terkekeh, lalu segera mendekat membukakan helm sahabatnya itu.

"Bastian juga belum dateng? mending kita tunggu didalam aja. Panas disini," Hafsah menggeser langkahnya, saat sang surya mulai mendekat kearahnya.

Setelah itu mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas mereka. Banyak pasang mata yang merasa iri, melihat Hafsah begitu dekat dengan dua pria favorit Kampus. Tidak sedikit yang begitu membenci Hafsah, karena dia dianggap wanita gatal, dapat menaklukan dua pria tampan sekaligus.

Tidak halnya seorang Mahasiswi yang bernama Puspita. Wanita cantik berdarah batak itu begitu terobsesi ingin memiliki Raga sepenuhnya. Dan saat inipun, disaat Raga memasuki kelas bersama Hafsah, Puspita menatap sinis kearah Hafsah, begitu muak ingin sekali menghancurkan hidup Hafsah.

Tempat duduk Raga berada dibarisan paling depan. Dan dibelakangnya ada bangku Hafsah, baru tempat duduk Bastian. Melihat Raga sudah duduk, Puspita segera menggeser kursinya, lalu mendekat kearah sang pujaan.

Dan disaat yang sama, Bastian baru saja masuk dengan senyum mengembang, tangan terangkat, yang ia tujukan untuk dua sahabatnya.

"Lama banget kamu, Bas?" seru Raga, saat Bastian berhenti sejenak disamping bangkunya.

"Macet, Ga!" setelah itu Bastian sedikit membungkuk, "Awas, Ga ... Disebelah kamu ada kucing betina, ntar kamu dicakar lagi," bisik Bastian terkekeh. Lalu dia berjalan lagi menuju bangkunya. Namun sebelum dia duduk, Bastian sempat mengacak pelan kepala Hafsah, karena dia merasa gemas terhadap sahabatnya itu.

"Aku potong tanganmu, Bas!" gerutu Hafsah melayangkan sebuah penggaris besi kearah belakang.

Bastian hanya dapat tertawa lepas, karena dia tidak akan bisa, jika sehari tidak mengganggu sahabatnya, terutama Hafsah.

"Ga ... Kamu besok ikut kan? Semua anak-anak Fakultas Hukum, diundang kok! Dateng ya," pinta Puspita menyerongkan duduknya menatap Raga.

Raga yang terkenal pendiam, namun cukup hangat sikapnya. Dia hanya melirik Puspita sekilas.

"Aku nggak tahu, Pus! Aku aja belum denger berita pesta itu. Jikapun di undang, aku akan hadir, itupun jika Bastian dan Hafsah hadir!" jawab Raga yang begitu menghargai para sahabatnya.

"Kalau Bastian sih oke oke aja, kalau di undang! Tapi aku nggak yakin, kalau Hafsah juga di undang," sahut Puspita melirik sinis kearah Hafsah.

Bastian yang menyadari gerak gerik mata Puspita begitu sinis, dia langsung saja menepuk bahu Hafsah sambil berkata, "Hafsah ... Kamu tahu nggak, kegunaan penggaris besi yang utama?"

Hafsah spontan menoleh sahabatnya dengan mengernyitkan dagi. Setelah itu dia menggeleng kebingungan.

"Untuk mencolok mata seseorang, kalau senang melirik sinis kearah kita!" suara Bastian begitu keras, sambil menatap tajam Puspita.

Sebagian teman temannya ada yang tertawa, ada juga yang bergeleng geleng, melihat tingkah absurd Bastian. Hafsah yang baru sadar, spontan dia tertawa lepas sambil menoyor kepala Bastian.

Raga juga ingin tertawa kencang, namun dia tahan karena melihat wajah Puspita yang begitu malu, hampir menahan tangis.

'Bastian benar-benar pria gila! Untung saja dia tampan dan kaya, kalau tidak ... Sudah kubalas perbuatanya!'

"Pus ... Mending kamu pindah ketempatmu deh! Sebentar lagi pak Dadang datang," pinta Raga yang masih menatap buku didepanya.

"Kok Pus sih, Ga? Panggil aku Pita! P I T A ... Pita! Kesannya kaya kamu manggil kucing. Pas pus pas pus!" geram Puspita mecoba bersikap layaknya anak kecil.

Dikira Raga akan peduli. Pria tampan itu masih tetap membaca bukunya, "Tapi aku sudah terbiasa panggil kamu, Pus! Kalau nggak suka, ya ... Itu terserah kamu. Seharusnya yang kamu salahkan orang yang memberi nama kamu itu!" bantah Raga, membuat dua sahabatnya cekikikan.

Puspita mendesah dalam. Dia lalu menggeser kembali kursinya, saat pak Dadang sudah masuk kedalam kelas.

*

*

*

Mereka bertiga saat ini tengah berada dikantin kampus, saat kelas mereka telah selasai pukul 11.00 tadi.

Raga dapat melihat gerak gerik Bastian, kalau sahabatnya itu menaruh rasa terhadap Hafsah. Pria itu terus saja bercerita, walaupun kedua netranya menangkap sesuatu yang janggal.

Karena Hafsah tidak suka dengan minuman dingin, jadi Bastian memindahkan beberapa es batu kedalam minumannya. Setelah itu dia geser kearah Hafsah, agar memudahkan sang sahabat nanti.

Hafsah yang begitu terpaut oleh cerita Raga, dia hanya memegang gelas minuman tadi. Dan apa yang Hafsah lakukan ... Bukanya dia meminum, Hafsah malah menggeser segelas jus itu untuk diberikan pada Raga. Gerakan spontan itu tanpa Hafsah sadari. Dia terus saja menjawab ucapan Raga, dengan sesekali diiringi tawa lepas.

Dari sorot mata Bastian, Raga dapat menangkap, kalau sahabatnya itu tengah kecewa. Namun karena Bastian tidak ingin merusak suasana, dia langsung ikut nimbrung dalam obrolan sahabatnya.

"Hafsah ... Kamu minum, ya! Perutku masih kenyang, soalnya tadi sebelum kelas aku sudah makan banyak, hehe ...." Raga menggeser kembali segelas jus alpukat tadi.

"Tapi ini jus kesukaanmu, Raga! Bastian sudah membelikannya untukmu. Biar aku minum air-"

Eitss!!!

"Aku haus, maaf ya Hafsah!" Raga dengan cepat merampas air mineral yang digenggam Hafsah, dan langsung dia minum seketika. "Tapi kamu juga menyukai jus alpukat itu, Hafsah! Minum, ya!"

Suara Raga yang begitu lembut, mampu memporak porandakan jiwa Hafsah saat ini. Dengan cepat Hafsah langsung menurut, dan meminum jus tersebut.

'Kamu begitu beruntung, Ga! Aku tau kalau Hafsah sebenarnya mencintaimu'

Bastian hanya tersenyum, melihat pertikaian dua sahabatnya itu.

Hafsah merogoh ponsel didalam tas selempangnya. Waktu sudah menunjukan pukul 12, yang artinya 1 jam lagi dia harus bekerja.

"Guys ... Udah jam 1 nih! Aku pamit langsung kerja dulu, ya!" Hafsah segera bangkit, setelah menghabiskan segelas jus tadi.

"Eh, Hafsah ... Tunggu dulu," Raga segera beranjak sambil membawa satu masker baru yang dia simpan didalam tasnya.

"Ada apa lagi, Raga?"

Hai kak, kembali lagi dengan cerita sederhana Author. Jika suka berilah dukungan dan bintang 5nya. Jika tidak, cukup tinggalkan saja.

🙏🙏

1
Sunaryati
Kamu saja sampai tidur di rumah Hafsah kenapa marah Jessica bersama pria lain sebenarnya hatimu untuk siapa Bastian
Sunaryati
Semoga terlaksana pernikahan kalian, jika terjadi maka tidak akan ada sebutan pelakor untuk Hafsah karena sudah menikah. Dan aku juga lebih suka jika Hafsah menikah dengan Amar, biarkan yoh dulu pernah berjanji akan meikahi Jessica, jika mau mengikuti keyakinan Bastian.
yumi chan
hduh jesika siap prng ke 2 sm baztian....thor bt hafsah bhgia thor kasihn sama yuna thor dia ingin punya ayh..dn mersakn ks syg seorng ayah thor
Septi.sari: kak yumi❤❤🤗🤗🤗
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Septi.sari: kak udah 3 episode🤗🤗❤
Septi.sari: kak udah 3 episode🤗🤗❤
total 2 replies
yumi chan
bt aja bastian mnysl thor...hafsah jgn mau kmbli sm bnstian..dn km hafsah lbh krs lg sm bastian ..ingt hafsah kluarga bastian gk sk sm kmu..jd km sama yuna krus mnjauh i bastian agar kluarga mnysl nanti..
Sunaryati
Kamu benar Hafsah, teguhlah hatimu. Jessica lepaskan Bastian ada ustadz yang terpesona padamu, dan sudah beberapa kali bertemu padamu mungkin itu jodoh sejatimu.
Septi.sari: Jesica juga berhak bahagia kok.🤧
total 1 replies
Sunaryati
Kamu juga keterlaluan Bastian dari pada kau sisa batin Jessica kemar tak usah menikahinya. Walau itukeegoisan Jessica, kasihan juga namun Karena Jessica memaksakan Bastian nikmati saja Jes
Septi.sari: membingungkan ya bu🤣🤧🤧
total 1 replies
Retno Harningsih
up
Septi.sari: kak udah kak❤❤❤ kak retno mana ya
total 1 replies
yumi chan
thor jgn smpai hafsah di sebt plokor thor karna ke rgoisan bastian...jngn smpk hafsah terluka ke dua klinya karna sift egois bastian..septutnya slsaikn mslh km dlu bas sm jesica.
Septi.sari: kak otw bahagia ya mereka❤❤
Ambo Nai: cepat ceraikan Jesica,biar bersatu dengan Hafsah dan ayuna.
total 2 replies
Sunaryati
Terimakasih upnya thoor
Septi.sari: sami-sami bu🙏🙏🙏❤❤❤
total 1 replies
Sunaryati
Jessica sudah sakit hati Sah,karena semalam tidur di teras rumahmu. Bastian akan mempersulit Hafsah bahkan bisa dapat sebutan pelakor, padahal dia sudah menolak Bastian. Sikap Bastian sudah menyakiti Hafsah dan Jessica , walau itu resiko yang harus ditanggung Jessica.
Septi.sari: mau kasihan sama Jesica, tapi lebih sakit jadi Hafsah. kesanya Hafsah kek jadi wanita gak bener. 🤧🤧
total 1 replies
Sunaryati
Sebenarnya aku kasihan sama Jessica MP kok malah ditinggal namun sejak awal Bastian sudah menolaknya, Jessica sendiri yang memaksa karena saking cintanya. Sedangkan Hafsah yang dikejar-kejar Bastian tidak punya perasaan apapun Kalau aku sih suka jika Hafsah berjodoh dengan Amar
Septi.sari: kisah cintanya lebih sulit dari tugas ujian ya bu, terlalu rumit🤣🤣
total 1 replies
yumi chan
jgn mau hafsah...karna bastia sndrilh yg gk ada penderian wktu itu..biarlh dia mndrita dgn apa yg dia putuskn mau menuruti orngtuonya..thor bt lah yuna bhgia tmpa bstian ..
Septi.sari: kak maksih tetap stay❤❤🤗
total 1 replies
Retno Harningsih
up
Septi.sari: 🤗❤❤❤❤❤
total 1 replies
Ambo Nai
selesaikan dulu hubunganmu dengan wanita tak tau malu itu,bawa Hafsah dan ayuna menjauh dari kota itu dan mulai hidup baru .demi kebahagian putri mu yang kamu sia siakan selama ini.kamu harus tegas
Septi.sari: benar kak, kalau itu aku setuju. 🤧
total 1 replies
Sunaryati
Terlambat Bastian, seharusnya kamu berkata seperti itu sebelum menikahi Jessica. Benar banyak wanita yang terluka karena sikapmu yang tidak tegas. Dan lebih berat nama dan harta dari pada putrimu pada tindakanmu. Ingat Jessica sudah berkorban keyakinan dan memupuk sikap egoisnya hanya demi meiksh denganmu Bastian.
Septi.sari: benar bu, tidak hanya satu yang sakit. wanita seantero merasa tertipu😭
total 1 replies
Sunaryati
Penderitaan kamu baru dimulai Jessica itulah jika memaksakan kehendakmu, ingat ya kamu sebelumnya sudah mantan
Septi.sari: jesica juga kasian bu, dia tidak tahu. ahhh ini pekara Bastian jdi runyam🤧🤧
total 1 replies
Sunaryati
Benar kamu Hafsah biarkan saja orang tahu siapa bapak biologis Ayuns toh orang yang menjebakmu sudah mengakui. Jika keluarga Tuan Gading tetep malu mengakuinya biarkan karma yang menghampirinya.
Septi.sari: ❤❤❤🤗betul bu
total 1 replies
Sunaryati
Selamat berumah tangga yang mungkin akan penuh derita, Jessica nikmati buah egoismu. Hafsah seger buka hatimu untuk menjalin hubungan yang halal dan raih kebahagiaan kamu bersama putrimu Ayuna. Bastian hidupmu akan terbelenggu dalam penyesalan
Septi.sari: mereka sama2 terbelenggu, bu🤧❤
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Septi.sari: kak retno udah otw 3 episode langsung. spesial ya, biar bacanya puas😭❤❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!