[NOT] Beautiful Wedding

Sebuah mobil BMW i8 berhenti tepat di depan sebuah gedung pengadilan agama. Kedatangan mobil super mewah berwarna hitam pekat itu sontak saja mencuri perhatian para manusia yang sedang berlalu lalang di sekitaran gedung pengadilan. Decak kagum juga rasa penasaran membuat mereka enggan memutus tatapan mereka dari mobil super mewah tersebut.

Tak lama kemudian, turunlah 3 orang perempuan super cantik dan modis dari dalamnya membuat semua orang menatap kagum pada ketiganya. Namun, rasa kagum itu juga disertai tanda tanya, untuk apa 3 dara cantik bak bidadari itu datang ke gedung pengadilan agama. Apakah salah satu dari mereka ada yang akan bercerai atau sekedar menghadiri karena ada salah seorang keluarga yang akan mengikuti prosesi sidang perceraian.

"Heh, itu kan cewek-cewek yang lagi viral pagi ini?" gumam seseorang pada rekan di sebelahnya.

"Iya, bener. Mereka cantik-cantik banget, jadi iri."

"Jangankan kamu, aku juga iri, kok bisa sih mereka cantik-cantik kayak gitu."

"Ya bisalah, pertama emang mereka pada dasarnya cantik, kedua mereka banyak duit jadi bisa perawatan ke salon," timpal yang lainnya.

...***...

"Sayang, liat mobil itu, bagus banget! Aku udah lama lho pingin mobil itu tapi nggak dikasi papa. Mahal banget katanya," ujar Githa saat melihat mobil BMW i8 masuk ke halaman parkir pengadilan agama.

"Hmmm ... kamu benar, sayang. Nanti kalau aku udah berhasil membesarkan usaha papa, aku pasti akan membelinya untuk kamu," ujar Hendrik penuh percaya diri.

"Kamu serius, sayang?" tanya Githa memastikan dan Hendrik pun mengangguk masih dengan kepercayaan dirinya membuat Githa tersenyum dengan lebarnya.

Namun senyum itu tak bertahan lama, saat sosok penghuni mobil itu keluar dari dalamnya, mata kedua orang itu membelalak sempurna seakan ingin melompat dari dalam sarangnya. Bagaimana tidak, mereka melihat 3 perempuan yang pagi tadi baru saja mereka bahas, tiba-tiba datang dengan mengendarai mobil supercar yang berharga milyaran.

Mereka bertiga turun dari dalam mobil dengan anggun. Bak super model, mereka melangkahkan kakinya menuju ke dalam gedung pengadilan agama membuat semua mata terpana. Tak lama kemudian, seorang pria tampan datang menghampiri mereka dengan senyum lebarnya.

"Sya, Sha," sapa pria itu yang disambut ramah Tisya dan Ayesha.

"Kak Kiandra, udah lama?' tanya Ayesha ramah.

"Nggak terlalu sih," sahut Kiandra, pengacara yang akan menangani proses perceraian Oryza. Biarpun masih muda, tapi dia merupakan salah satu pengacara andalan Yudhistira Law and Firm milik Diwangga Yudhistira.

Lalu tatapan Kiandra beralih ke arah Oryza, ia pun segera mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Kiandra Putra Pratama," ujar Kiandra yang disambut Oryza dengan ramah.

"Oryza Sativa," sahut Oryza.

"Nama latin padi, right?"

"Yes, it is," sahut Oryza seraya tersenyum lebar.

Lalu mereka pun segera mencari tempat duduk untuk berbincang sebentar sembari menunggu giliran mereka untuk masuk ke ruang sidang. Mereka berbincang dengan begitu hangat dan ceria. Derai tawa tak henti-hentinya keluar dari bibir keempat orang itu seolah mereka adalah kawan lama yang baru berjumpa kembali.

Karena terlalu asik berbincang, tanpa sadar ada seseorang yang mengepalkan tangannya dengan erat dan rahang mengetat melihat keakraban keempat orang itu. Termasuk salah seorang yang tengah duduk di pojokan dengan tubuh dibalut hoodie hingga bagian kepalanya tertutup. Ia hanya bisa mengerang melihat keakraban itu.

"Kenapa dia yang dikirim sih?" dengus seseorang itu yang sudah seperti seorang penguntit.

...***...