Seorang lelaki dengan pakaian sederhananya selalu dicaci maki oleh keluarga istrinya hanya karena kemiskinannya. Dia adalah lelaki pekerja keras dan pantang menyerah.
Lelaki tersebut bernama Andrew Carlos Lewis. Andrew demi mendapatkan wanita yang tulus mencintainya, ia menyamar sebagai lelaki sederhana. Hingga ia dipertemukan oleh wanita cantik nan baik hati disitulah ia jatuh cinta pada sosok wanita baik hati itu. Dengan perjuangan dan pantang menyerahnya ia berhasil mempersunting wanita yang dicintainya. Tetapi Andrew belum ingin memperlihatkan jati dirinya yang sebenarnya.
Oleh sebab itu Andrew selalu dicaci, dihina, direndahkan oleh keluarga istrinya, begitupun mertuanya. Apa lagi di sini Andrew bekerja hanya ketika ada dari keluarga istrinya membutuhkan Andrew seperti mencuci mobil, menyupir dll. Tetapi istrinya bernama Aidah Mutiara Carend biasa dipanggil Aidah sangat menghormati dan menghargai suaminya.
Karena ketulusan yang diperlihatkan Aidah itu membuat Andrew tetap bertahan dengan cacian dan makian yang diterimanya. Tapi jika ada yang berani menghina istrinya maka Andrew tidak akan tinggal diam, karena bagi Andrew istrinya lah ratu dan yang terpenting dalam hidupnya.
Kenapa Andrew tetap menyembunyikan jati dirinya?
Akankah Andrew akan memberitahukan atau membongkar jati dirinya sebenarnya?
Yuk kepoin ceritanya!🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mipuss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepercayaan
Aidah dan Andrew memutuskan untuk pergi di salah satu destinasi wisata yang sudah terkenal di mancanegara untuk para pasangan yaitu Sungai Seine yang memiliki pemandangan yang sangat indah dengan latar belakang menara Eiffel yang tak kalah indahnya.
Dulu, saat baru sampai di jembatan Sungai Seine para pendatang sudah disuguhkan dengan ratusan ribu gembok cinta yang terpasang di dinding-dinding jembatan, namun sayang sejak tahun 2015 pemerintah di kota Paris, Prancis memutuskan untuk membongkar gembok cinta agar tidak merusak jembatan Sungai Seine, dan mengganti pagar jembatan yang dulunya besi menjadi semacam lembaran plastik kaca agar para wisatawan tidak lagi dapat memasang gembok cinta di dinding-dinding jembatan.
Aidah, dan Andrew saat ini tengah berdiri di atas jembatan dengan memandangi pemandangan yang suguhkan dari atas jembatan yang nampak sangat indah.
"Sayang, kamu mau naik kapal?" tanya Andrew dengan memandangi istrinya.
"Iya Mas, Aidah mau pasti seru" jawab Aidah antusias.
"Baiklah, tunggu Mas disini dulu. Mas mau pesan tiketnya" ujar Andrew.
"Baiklah Mas" Aidah mengangguk dengan senyum cerahnya.
Andrew pun pergi ke tempat pemesanan tiket. Sementara, Aidah kembali melihat-lihat pemandangan di sekitar Sungai Seine.
Saat melihat-lihat dan berjalan-jalan kecil, Aidah tak sengaja bertabrakan dengan seorang pria.
Bruk
"Aww" rintih Aidah merasa sedikit sakit di lengan tangannya karena bertabrakan dengan seseorang.
"Eh, astaga maaf" ucap seseorang itu dalam bahas Inggris.
"Tidak apa-apa" jawab Aidah juga dengan bahasa Inggris.
"Honey, kenapa kamu lari-larian sih" ujar seorang wanita yang baru datang dengan ngos-ngosan yang juga pakai bahasa Inggris.
Seorang pria yang baru saja menabrak Aidah itupun membelalakkan matanya saat melihat wanita yang dihindarinya malah sudah tepat di depannya. Dan yang mengejutkan pria itu tiba-tiba langsung merangkul Aidah.
Aidah membelalakkan matanya kaget saat merasa di rangkul oleh seseorang, Aidah menoleh manatap pria yang baru saja menabraknya dan dengan beraninya langsung merangkulnya begitu saja.
"Sorry, but I already have a new lover" ujar pria itu dengan senyum manisnya seraya merangkul dan menatap Aidah.
"Apa!! ma..maksud kamu, dia pacar baru kamu ha!" tanya wanita yang mengejar pria itu dengan tatapan kesalnya dan dengan memakai bahasa Inggris.
Aidah tak kalah terkejut mendengar itu, karena pria ini bukan hanya tiba-tiba merangkulnya, tetapi dengan berani tiba-tiba mengakuinya sebagai kekasih baru.
"Hmm, jadi sebaiknya kamu jangan menampakkan wajah kamu lagi di hadapanku" ujar pria itu dengan tegas, dan memakai bahasa Inggris.
"Ka..kamu kamu!!" wanita itu menunjuk pria itu dengan kesal, lalu pergi meninggalkan pria itu dengan Aidah dengan perasaan kesal dan amarahnya.
"Sayang!!" ucap Andrew kaget saat melihat seorang pria merangkul istrinya.
Aidah yang mendengar suara suaminya itu pun tersadar dengan apa yang terjadi, Aidah langsung melepaskan tangan pria yang tak di kenalinya itu lalu berbalik dan menghampiri suaminya dengan raut wajah khawatirnya. Karena Aidah takut, jika saja suaminya ini salah paham dengannya.
"Ma..Mas itu-" ucapan Aidah langsung terpotong, karena tiba-tiba di rangkul posesif dengan suaminya.
Andrew merangkul istrinya dengan posesif, lalu menatap tajam kepada pria yang dengan beraninya merangkul istri tercintanya.
"Wah ternyata kalian berdua orang Indonesia juga yah?" tanya pria itu dengan bahasa Indonesia tanpa memperdulikan tatapan tajam Andrew yang tertuju kepadanya.
Aidah hanya diam, dan menunduk khawatir kalau saja suaminya marah dan salah paham. Karena Aidah tau, jika suaminya yang seperti itu dengan wanita lain tentu saja dia sebagai istrinya pasti akan marah, begitupun dengan suaminya pasti.
"Anda siapa, kenapa anda lancang merangkul istri orang sembarangan?!" tanya Andrew dengan tatapan tajamnya. Kalau saja ia tidak berada di negeri orang melainkan di Indonesia sudah pasti pria di depannya ini sudah di pukulinya tanpa ampun.
"Astaga santai bro, lagian juga aku nggak sengaja cuman mau menghindar dari lebah menyengat tadi" ujar pria itu dengan nada santainya.
"Tapi tidak sepantasnya anda dengan lancangnya merangkul istri orang sembarangan seperti ini!!" tegas Andrew. Lalu Andrew langsung menggandeng istrinya pergi dari tempat itu tanpa menunggu jawaban lagi dari pria di depannya.
"Hei tunggu dulu siapa nama kalian? nama aku Renald" teriak pria itu saat melihat Andrew langsung pergi begitu saja.
Andrew yang mendengar itu tetap melangkahkan kakinya pergi, dan cuek saja dengan teriakan pria itu. Begitupun Aidah yang diam sedari tadi, dan hanya mengikuti suaminya yang membawanya pergi dari tempat itu.
"Huh sudahlah, tapi pria itu sepertinya tidak asing? apa aku pernah lihat dia yah? ah mungkin saja karena dia kan orang Indonesia juga" monolog pria itu bernama Renald kepada dirinya sendiri. Lalu ikut pergi meninggalkan tempat itu sebelum di kerumuni oleh lebah-lebah menyengat lainnya (Perempuan-perempuan yang genit).
Sementara itu Andrew membawa Aidah ke kapal yang telah di pesan Andrew tadi untuk menyusuri serta singgah di beberapa tempat wisata di sekitar Sungai Seine yang tak kalah indahnya.
Saat sudah di dalam kapal, Aidah yang tadinya diam pun langsung menatap suaminya lalu mulai membuka mulutnya kembali.
"Maaf" hanya kata itu yang dapat Aidah ucapkan karena rasa bersalahnya juga yang membiarkan laki-laki lain menyentuhnya, walaupun hanya sekedar merangkul.
Andrew yang mendengar kata maaf yang keluar dari mulut istri tercintanya, dan melihat wajah bersalah istrinya itu pun menghela nafasnya.
"Kamu tidak salah sayang jadi tidak perlu meminta maaf, yang salah itu pria tadi yang berani merangkul istriku yang cantik ini sembarangan" ujar Andrew lembut dengan memegang wajah istrinya serta menatap istrinya.
Aidah yang mendengar ucapan lembut suaminya yang bahkan tidak sama sekali menyalahkannya itu langsung memeluk suaminya dengan perasaan lega dan bahagianya. Aidah sungguh di buat terharu untuk ke sekian kalinya oleh perlakuan suaminya yang sangat dan selalu baik padanya.
"Makasih Mas karena Mas tidak menyalahkan Aidah, tapi biar bagaimanapun Aidah merasa bersalah seharusnya Aidah tidak membiarkan seorang pun pria menyentuh Aidah walaupun hanya merangkul, karena Aidah sudah milik Mas" lirih Aidah dengan perasaan bersalahnya.
"Sudah hmm, kan Mas sudah bilang tadi kamu tidak salah sayang. Sebaiknya kita lupakan saja masalah tidak penting tadi. Ayo Mas ajak kamu keluar untuk melihat-lihat pemandangan indah" ajak Andrew agar istrinya kembali mood lagi dan melupakan masalah tadi, walaupun Andrew sendiri masih kesal dengan pria tadi karena berani merangkul istrinya sembarangan. Tapi Andrew sungguh tidak menyalahkan istrinya karena Andrew selalu percaya dengan istrinya. Bukankah hubungan akan tetap kokoh jika dilandaskan oleh kepercayaan? karena jika kepercayaan sudah tidak ada maka sudah di pastikan hubungan itu akan hancur.
"Baiklah Mas" Aidah mengangguk menyetujui ajakan suaminya.
Andrew pun menggandeng istrinya untuk keluar ke area luar kapal, agar lebih bisa menikmati pemandangan sekitar Sungai yang sangat indah.
Bersambung
apa susahnya suami istri nyari ngontrakan sendiri pisah dari mereka simpel ga di suruh" seperti budak
masalah kerjaan beda lagi
para pembaca cepat bosan
banyak novel dengan judul yang berbeda beda tapi alur cerita nya sama