Ternyata Dia Milyader!

Ternyata Dia Milyader!

Hampir Ketahuan

Disebuah Mansion besar milik keluarga Carend. Terdapat seorang pria yang tengah membersihkan mobil dengan sabarnya walau dirinya dicaci maki, dan dihina oleh sekitarnya.

"Hei itu belum bersih! bersihkan yang benar! kalau tidak bersih yang benar aku tidak akan kasih kamu uang loh!!" Ancam sekaligus hina seorang pria lain kepada pria yang tengah membersihkan mobil itu.

"Dengar tuh Andrew bersihkan yang benar, nanti tidak di bayar loh hahaha" ejek seorang wanita kepada pria yang sedang membersihkan mobil siapa lagi kalau bukan Andrew.

Andrew hanya diam mendengar segala ejekan dan hinaan mereka dan tetap terus melanjutkan kegiatannya yaitu membersihkan mobil.

Sedangkan sang istri Aidah hanya bisa diam dan sedih melihat dari kejauhan suaminya diperlakukan layaknya budak oleh keluarganya sendiri. 'Maafkan Aidah Mas tidak bisa membantu Mas' batin Aidah sedih melihat suaminya diperlakukan seperti itu di depan matanya.

Beberapa menit kemudian, setelah Andrew membersihkan mobil dengan menahan segala ejekan dan hinaan terhadapnya. Andrew kemudian menemui pria tadi yang telah menghinanya.

"Mobilnya sudah bersih Mas" kata Andrew sembari menunjuk mobil yang telah dibersihkannya.

"Heh baguslah, nih uang kamu" Pria yang bernama Bastian itu melemparkan uang 20.000 ke wajah Andrew. Ya Andrew hanya diam diperlakukan seperti itu, karena Andrew sudah biasa mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan kepadanya oleh semua orang yang ada di Mansion ini.

Andrew mengambil uang itu, lalu pergi menemui istrinya yang pasti diketahuinya sedang sedih karena melihat dirinya diperlakukan tak layak seperti tadi.

Benar perasaan Andrew bahwa istrinya sedih dan tadi melihatnya dari balkon kamar mereka.

"Sayang" Andrew memeluk istrinya dari balakang.

Istrinya itu yang bernama Aidah berbalik lalu menatap dalam mata suaminya. Aidah langsung memeluk suaminya erat.

"Mas hiks hiks ma..maafkan Aidah tidak bisa membantu Mas ketika Mas dihina hiks hiks ma..maafkan keluarga Aidah juga yang selalu menghina Mas hiks hiks" Aidah menangis di pelukan suaminya, karena Aidah amat sedih melihat suaminya selalu diperlakukan tidak adil seperti itu. Aidah ingin menegur keluarganya, tapi apa boleh buat Aidah tidak dapat membantah keluarganya.

"Shutt udah jangan nangis, Mas tidak apa-apa kok" ucap Andrew menenangkan istrinya dengan tersenyum hangat, lalu menghapus butiran air mata yang keluar dari sudut mata istrinya.

"Mas cari kerja saja di luar ya Mas jangan di sini, kalau Mas tetap selalu disini. Mereka akan selalu menghina dan memperlakukan Mas seperti tadi" Aidah membujuk suaminya agar mencari pekerjaan saja di luar, daripada di Mansion terus suaminya hanya akan dihina seperti tadi dan Aidah tidak terima itu.

"Iya Mas akan cari kerja di luar kok, ah ya bagaimana pekerjaan kamu?" tanya Andrew berusaha mengalihkan perhatian Aidah.

"Baik Mas, tapi baru-baru ini aku di suruh sama nenek untuk bisa mendapatkan proyek baru di perusahaan" Aidah menghela nafas setelah mengatakannya.

"Kenapa? apa susah? hmm" tanya Andrew saat melihat kecemasan di wajah istrinya.

"Iya lumayan Mas, soalnya perusahaan kami belum pernah bisa bekerjasama dengan perusahaan itu Mas. Mana nenek suruh harus dapat proyek yang gede lagi" Aidah bersandar di dada bidang suaminya.

"Kamu pasti bisa kok sayang, aku yakin istriku ini pasti bisa" Andrew menyemangati istrinya sembari mengelus rambut istrinya.

"Hah iya Mas aku usahain" kata Aidah dengan tersenyum mendapat semangat dari suaminya.

"Sayang aku bersih-bersih dulu ya"

"Baiklah Mas, pakaiannya sudah Aidah siapkan ya"

"Iya makasih sayang cup" Andrew mencium pucuk kepala istrinya lalu masuk dan membersihkan diri.

*******

Malam harinya

Saat ini pasangan itu tengah membersihkan ruangan makan, walaupun mereka punya pembantu di Mansion itu tapi tetap saja Andrew disuruh untuk membersihkan ruang makan. Aidah pun tidak tega melihat suaminya membersihkan, jadi Aidah memilih membantu suaminya membersihkan.

Setelah membersihkan ruangan makan, Andrew dapat upah lagi dari paman Aidah.

"Makanya jangan malas, jangan hanya tinggal di Mansion doang. Jadi ginikan cocoknya jadi budak hahaha" hina paman Aidah ketika memberikan uang kepada Andrew.

"Benar itu Pah, dia cocoknya jadi budak. Aidah sih udah tau laki-laki miskin tetap aja bertahan sama dia" ejeknya ikutan menghina Andrew.

Barusan saja Aidah ingin membuka suara untuk membela suaminya, tapi tangannya di tahan oleh suaminya. Andrew menahan tangan Aidah sembari menggelengkan kepalanya pelan.

Aidah yang melihat itu hanya bisa diam dan menghela nafasnya menahan emosinya mendengar semua hinaan itu.

Sampai di kamar Aidah langsung bertanya lagi ke suaminya.

"Mas kamu kok nggak biarin aku sih melawan mereka!! mereka itu sudah menghina kamu loh! mereka jahat sama kamu Mas!!" kata Aidah kesal.

Andrew yang mendengar perkataan Aidah hanya tersenyum, lalu memegang tangan istrinya. "Kalau kamu melawan mereka, itu hanya akan memperkeruh suasana sayang".

"Huh kamu mah itu terus yang kamu katakan, mereka kalau di diemin tambah ngelunjak Mas!!" kata Aidah cemberut.

"Udah jangan cemberut, orang seperti mereka itu tidak usah diladenin sayang. Ayo istirahat udah malam".

"Mas mulai besok Mas cari kerja di luar ya, Aidah nggak tega lihat Mas diperlakukan seperti itu!" bujuk Aidah.

"Iya besok Mas akan cari kok, istri Mas ini memang baik hati" Andrew memencet hidung Aidah.

Aidah yang merasakan keromantisan suaminya, walaupun hanya dengan hal-hal kecil itu sudah membuat Aidah bahagia.

"Baiklah, ayo bobo".

Andrew dan Aidah pun tertidur. Baru saja beberapa menit Andrew tertidur handphone Andrew sudah bunyi.

Andrew yang melihat siapa yang menelfonnya segera beranjak bangun dengan pelan lalu mengangkat telfon itu.

📱: "Apa ada hal penting?!" tanya Andrew.

📱: "Iya Bos banyak berkas-berkas yang harus bos tanda tangani" ujar orang yabg berada di seberang telfon.

📱 : "Hmm besok aku kesana!! kalau cuman masalah ini tidak usah telfon SMS saja!!"

📱 : "I..iya bos maaf"

📱 : "Hmm sudah dulu" tutt tutt Andrew mematikan telfonnya.

"Siapa Mas?"

"Astaga" kaget Andrew ketika mendengar suara istrinya. Andrew segera berbalik menghadap istrinya.

"Kamu ngagetin Mas aja, kirain Mas tadi kamu udah tidur sayang"

"Iya tadi udah tidur tapi terbangun, karena kebelet pipis dan lihat Mas telfonan sama orang kok diam-diam gitu?" tanya Aidah dengan menyipitkan matanya.

"Oh itu tadi teman Mas katanya ada kerjaan yang bisa Mas kerja besok" alasan Andrew.

"Oh gitu baguslah, tapi kenapa telfonnya malam-malam ya?"

"Mungkin dia baru pulang kerja sayang, sudah ayo tidur lagi"

"Mas tidur duluan saja, Aidah mau pipis dulu"

"Baiklah sayang" Andrew naik kekasurnya dengan legah sebab baru kali ini dirinya ketahuan kalau menelfon dengan seseorang.

*

*

*

Follow Ig author: mipuss_19304.

Terpopuler

Comments

Buluk Gonzales

Buluk Gonzales

istrinya colmek

2024-02-27

1

Gapur Rahim

Gapur Rahim

pilu nya

2024-01-17

0

Arpani

Arpani

pipisnya yg banyak ya

2023-12-29

1

lihat semua
Episodes
1 Hampir Ketahuan
2 Beban Untuk Aidah
3 Keberhasilan
4 Mansion Baru
5 Black Card
6 Minimal 100 Juta
7 Balasan Untuk Orang Jahat
8 Mengkambinghitamkan Aidah
9 Rencana Andrew
10 Meminta Pertanggungjawaban
11 Tidak Tau Malu
12 Kedatangan Sepupu Non Akhlak
13 Mengungkapkan Kebenaran
14 Memikirkan Niat Jahat
15 Keluarga Tidak Tau Diri
16 Menagih Uang 10 Milyar
17 Memutuskan Hubungan
18 Menjemput
19 Ucapan Langka Andrew
20 Penderitaan Ardian
21 Permintaan Tante Ana
22 Gombalan Receh
23 Supir Dadakan
24 Pengganggu
25 Rencana Andrew
26 Kejutan
27 Kehebohan
28 Terbongkar
29 Perasaan Aneh
30 Perjodohan
31 Uang Dan Kekuasaan Bukanlah Segalanya
32 Kepercayaan
33 Fikiran Buruk
34 Kedatangan Orang Lama
35 Mengklaim
36 Ikut Ke Kantor
37 Kepintaran Aidah
38 Bertemu Kembali
39 Mencari Sesuatu
40 Ingin Melakukan Penyelidikan
41 Menjadi Sekretaris
42 Kekagetan
43 Keluarga Wikram
44 Kedatangan Risya
45 Mengundang
46 Diskusi
47 Ketegangan
48 Terbongkar
49 Tes DNA
50 Pembicaraan Serius
51 Kembar
52 Flashback
53 Kejadian Sebenarnya
54 Perasaan Bersalah
55 Akhir Permasalahan
56 Memanfaatkan
57 Kembali Bekerja
58 Restauran
59 Tidak Enak Badan
60 Jatuh
61 Kabar Bahagia
62 Berlatih
63 Kesayangan Keluarga Mertua
64 Saling Bersaing
65 Kecelakaan
66 Berterima Kasih
67 Mengajak Ke Mansion
68 Ngidam
69 Sebuah Surat
70 Menuruti Keinginan
71 Makanan Hitam
72 Kejadian
73 Pengusiran
74 Menyusun Rencana
75 Licik Di Balas Licik
76 Air Susu Dibalas Air Tuba
77 Bucin
78 Saling Bercanda
79 Menjadi Pemimpin
80 Langgeng
81 Ancaman
82 Berbeda
83 Kegundahan
84 Dua Pilihan
85 Misterius
86 Memaafkan
87 Menyusun Strategi
88 Salah Paham
89 Ngidam Raja Hutan
90 Jodoh Raja Hutan
91 Hampir Menabrak
92 Perlakuan Kejam
93 Bijak
94 Tidak Manusiawi
95 Siasat
96 Laporan
97 Melaksanakan Rencana
98 Penyergapan
99 Waktu Kebersamaan
100 Keras Kepala
101 Kejutan Membahagiakan
102 Berdebat
103 Penolakan
104 Menemukan
105 Ke Tempat Target
106 Mengamankan
107 Bermuka Dua
108 Memberi Waktu
109 Berita Mengejutkan
110 Pondasi Hubungan
111 Kesakitan
112 Melahirkan
113 Sepasang
114 Baby Ai
115 Persiapan
116 Rewel
117 Diterima
118 Hadiah Terindah
119 Harus Pulang
120 Janji
121 Bonus Chapter 1 ~ Kejahilan Airen
122 Bonus Chapter 2 ~ Penerus Kekuasaan
123 Bonus Chapter 3 ~ Tanggung Jawab Aidan
124 Bonus Chapter 4 ~ Penemuan
125 Bonus Chapter ~ TAMAT
126 ~ S2
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Hampir Ketahuan
2
Beban Untuk Aidah
3
Keberhasilan
4
Mansion Baru
5
Black Card
6
Minimal 100 Juta
7
Balasan Untuk Orang Jahat
8
Mengkambinghitamkan Aidah
9
Rencana Andrew
10
Meminta Pertanggungjawaban
11
Tidak Tau Malu
12
Kedatangan Sepupu Non Akhlak
13
Mengungkapkan Kebenaran
14
Memikirkan Niat Jahat
15
Keluarga Tidak Tau Diri
16
Menagih Uang 10 Milyar
17
Memutuskan Hubungan
18
Menjemput
19
Ucapan Langka Andrew
20
Penderitaan Ardian
21
Permintaan Tante Ana
22
Gombalan Receh
23
Supir Dadakan
24
Pengganggu
25
Rencana Andrew
26
Kejutan
27
Kehebohan
28
Terbongkar
29
Perasaan Aneh
30
Perjodohan
31
Uang Dan Kekuasaan Bukanlah Segalanya
32
Kepercayaan
33
Fikiran Buruk
34
Kedatangan Orang Lama
35
Mengklaim
36
Ikut Ke Kantor
37
Kepintaran Aidah
38
Bertemu Kembali
39
Mencari Sesuatu
40
Ingin Melakukan Penyelidikan
41
Menjadi Sekretaris
42
Kekagetan
43
Keluarga Wikram
44
Kedatangan Risya
45
Mengundang
46
Diskusi
47
Ketegangan
48
Terbongkar
49
Tes DNA
50
Pembicaraan Serius
51
Kembar
52
Flashback
53
Kejadian Sebenarnya
54
Perasaan Bersalah
55
Akhir Permasalahan
56
Memanfaatkan
57
Kembali Bekerja
58
Restauran
59
Tidak Enak Badan
60
Jatuh
61
Kabar Bahagia
62
Berlatih
63
Kesayangan Keluarga Mertua
64
Saling Bersaing
65
Kecelakaan
66
Berterima Kasih
67
Mengajak Ke Mansion
68
Ngidam
69
Sebuah Surat
70
Menuruti Keinginan
71
Makanan Hitam
72
Kejadian
73
Pengusiran
74
Menyusun Rencana
75
Licik Di Balas Licik
76
Air Susu Dibalas Air Tuba
77
Bucin
78
Saling Bercanda
79
Menjadi Pemimpin
80
Langgeng
81
Ancaman
82
Berbeda
83
Kegundahan
84
Dua Pilihan
85
Misterius
86
Memaafkan
87
Menyusun Strategi
88
Salah Paham
89
Ngidam Raja Hutan
90
Jodoh Raja Hutan
91
Hampir Menabrak
92
Perlakuan Kejam
93
Bijak
94
Tidak Manusiawi
95
Siasat
96
Laporan
97
Melaksanakan Rencana
98
Penyergapan
99
Waktu Kebersamaan
100
Keras Kepala
101
Kejutan Membahagiakan
102
Berdebat
103
Penolakan
104
Menemukan
105
Ke Tempat Target
106
Mengamankan
107
Bermuka Dua
108
Memberi Waktu
109
Berita Mengejutkan
110
Pondasi Hubungan
111
Kesakitan
112
Melahirkan
113
Sepasang
114
Baby Ai
115
Persiapan
116
Rewel
117
Diterima
118
Hadiah Terindah
119
Harus Pulang
120
Janji
121
Bonus Chapter 1 ~ Kejahilan Airen
122
Bonus Chapter 2 ~ Penerus Kekuasaan
123
Bonus Chapter 3 ~ Tanggung Jawab Aidan
124
Bonus Chapter 4 ~ Penemuan
125
Bonus Chapter ~ TAMAT
126
~ S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!