Ibu ASI Untuk Bayi Om Duda

Ibu ASI Untuk Bayi Om Duda

Bisa Mengeluarkan Asi?

"Kamu harus mau terima tawaran ini Shireen!"

Shireen hanya bisa menunduk mendengar ucapan sang kakak yang memaksanya.

"Shireen kira ini bukan tawaran, tapi kakak yang menawarkannya. Kak, Shireen malu ... terlebih, harus berhadapan seorang lelaki. Nanti, kalo Shireen diapa-apain gimana?"

"Apa yang buat kamu malu Reen! Ini itu kelebihan kamu. Daripada ASI kamu kebuang gitu aja, gak bermanfaat. Lebih baik 'kan kamu jual. Anggap saja kamu ini menjual ASI ke bayi kembar Tuan Samuel. Bayarannya juga sangat besar, dan itu bisa mencukupi kebutuhan kita!"

Lagi-lagi Shireen berpikir. Sungguh sulit untuk dirinya melakukan ini.

Ya, Shireena Fatrcia. Gadis berusia 18 tahun yang berparas cantik nan manis  ini, bisa mengeluarkan ASI. Entah keajaiban darimana, tiba-tiba ia bisa keluar ASI. Ia sadar dengan keanehannya itu, setelah sesaat ia bangun dari komanya.

Mungkin itu mustahil, seorang gadis perawan yang belum sama sekali hamil bisa mengeluarkan air susu. Namun, mau bagaimanapun ini adalah kenyataan yang harus diterima olehnya. Entah ia berpikir ini menguntungkan atau merugikan untuknya.

"Tapi Kak ...."

"Ingat Reen, di sini kamu itu numpang sama kakak. Dari kecil kamu kakak yang asuh, untuk permintaan kakak yang kecil ini saja kamu tidak mau. Mana rasa balas budimu?"

Shireen menarik napas. "Oke, Shireen mau," balas Shireen lemah.

Ya Shireen adalah gadis yatim piatu yang saat ini hanya tinggal bersama sang kakak. Seorang kakak perempuan yang selalu mengekang dirinya. Sedikit jahat dan suka memanfaatkan adiknya, karena bagi seorang Sahara, Shireen adalah sebuah beban untuk keluarganya.

Sahara sudah berkeluarga, ia mempunyai suami seorang pegawai kantor, Anton namanya. Namun ia belum dikaruniai seorang anak.

Sahara tersenyum senang. Memang hanya ucapan itu yang membuat luluh adiknya. "Gitu dong. Nanti pulang sekolah kamu temui Tuan Samuel di restoran. Nanti kakak kasih tau alamatnya. Sekarang kamu berangkat sebelum kesiangan."

Shireen menyalimi tangan kakaknya, lalu ia bergegas untuk pergi ke sekolah.

***

Sampai di sekolah.

Shireen memasuki sekolah dengan wajah yang murung dan terus saja menunduk. Sedangkan semua murid terlihat minder saat ia melewati mereka. Ya, di sekolah ini Shireen terkenal dengan kenakalannya, bandel dan brutal. Yang di mana semua teman sekolahnya segan dengannya.

Namun bukan berarti ia terhormat ataupun dibanggakan. Justru sikapnya itu sangat dibenci oleh sebagian mereka.

'Tumben ya akhir-akhir ini, jagoan seantero KBGA jadi cupu.'

'Mungkin efek kebentur aspal kemarin.'

'Ternyata Tuhan masih sayang ya sama tuh anak. Mungkin, Tuhan mau kasih kesempatan untuk dia sadar.'

'Gue sih ngiranya ini efek abis bangun koma.'

'Kok gue liatnya dia makin montok aja ya.'

'Kan kalo begini sekolah KBGA lebih tenang. Sok jagoannya gak bertingkah lagi.'

Ucapan dan bisikan mereka, mampu didengar oleh Shireen. Ia tak ada gairah sama sekali untuk menyahut atau marah dengan perkataan mereka. Entahlah sikap Shireen semenjak sadar dari masa kritis membuat dirinya menjadi pendiam.

Tiba-tiba datang Fania dan Rasel. Dia adalah sahabat perempuan dan lelaki Shireen. Memang cuma mereka yang mau berteman dengan Shireen, selain itu tak ada lagi.

"Reen tumben lo murung gini?" ucap Fania.

"Iya, tumben. Biasanya denger kata-kata para mulut lambe turah itu, langsung lu bantai," sahut Rasel.

"Gue lagi gak mood, gak semangat. Pokoknya gue ngantuk. Ke kelas yuk, gue mau tidur ...." Ya respon Shireen hanya seperti itu. Ia pun pergi meninggalkan mereka.

Fania dan Rasel hanya menghela napasnya. "Ya, itulah temen lu!" sewot Fania.

"Dia tetep kayak lanang, bandel. Tapi aku suka haha," ucap Rasel.

Tring tring tring ....

Waktu bel pulang sudah berdenting.

Sedangkan saat ini Shireen masih tertidur pulas di dalam kelas. "Reen! Bangun, udah waktunya pulang!"

Fania pun membangunkannya. Shireen pun tersentak dan langsung terbangun. Namun tiba-tiba ia merasakan ada sesuatu yang basah.

"Reen, kok baju lo klebes gitu bagian dadanya? Kayak abis nyusui tau!"

Pertanyaan Fania membuat Shireen terkejut dan panik. "Hmm gue mau ke toilet, lo pulang duluan aja!"

Shireen pun bergegas menuju toilet dengan tas yang digendong depan.

Setelah sampai toilet. Shireen menatap dirinya di cermin besar. Ia memegang payudar*nya yang basah. Tercetak jelas bekas air susu yang keluar di baju putihnya itu.

Ia ingat sesuatu. Sepulang sekolah ini ia harus menemui seseorang. Gadis itupun segera mengambil switer untuk menutupi bajunya yang basah. Setelah itu, ia langsung bergegas pergi.

***

Di sebuah restoran.

Shireen mencari seseorang yang menjadi objek untuk ditemui saat ini. Tiba-tiba pandangannya terpusat dengan seseorang yang ingin duduk di kursi sebuah meja khusus.

Ternyata dia adalah orangnya.

"Selamat siang Om, saya Shireen adiknya Kak Sahara," ucap Shireen memperkenalkan diri.

"Ya, silahkan duduk!"

Shireen duduk, ia sempat menatap lekat seorang pria yang seumuran dengan kakaknya itu. 'Ganteng juga nih om-om,' batin Shireen.

Wajar, Shireen tetaplah gadis normal. Walaupun ia seperti lelaki yang perkasa, tetapi dirinya tetap pada kodratnya.

"Sebelumnya perkenalkan, aku Samuel. Apa benar kau bisa mengeluarkan ASI?" tanya pria itu.

"Iya Om."

Sebenarnya Samuel ini belum cukup pantas untuk dipanggil dengan sebutan 'om'. Namun, bagi Shireen seseorang sudah mempunyai anak adalah seorang yang pantas untuk dipanggil itu, terlebih umurnya terpaut jauh dengan dirinya.

"Aku masih tidak percaya. Kau masih gadis perawan, belum pernah hamil. Mana mungkin kau bisa mengeluarkan ASI."

Jujur saja, sebagai perempuan Shireen merasa malu dipertanyakan seperti itu oleh seorang lelaki yang baru dikenalnya. Tetapi, itu semua keharusan untuk diterimanya.

"Jika tidak percaya, besok langsung saya tunjukkan di hadapan Om langsung. Saya bisa menyusui, dua bayi sekaligus."

"Baiklah, saya tunggu besok kau datang ke rumahku. Jika bayiku cocok dengan ASImu, aku akan bayar mahal setiap saat kau menyusuinya," ucap Samuel.

"Baik Om!"

Samuel Raymond. Duda kaya raya yang sekarang menyandang pria tampan pemikat para wanita. Seorang pemimpin perusahaan terbesar di berbagai kota, hingga bebargai cabang ke luar negeri. Bukan hanya dari ketampanannya saja tetapi juga dari isi kekayaan dan kekuasaannya. Ya, itulah objek para wanita mengapa terobsesi untuk mengejarnya.

***

Mendengar cerita dari adiknya, Sahara tersenyum senang.

"Oke, besok kamu harus bersiap. Ingat jangan sampai melakukan kesalahan!"

"Kak, jujur aja Shireen belum siap. Shireen masih canggung menyusui di hadapan seorang lelaki. Bisa nggak dibatalin aja ...."

"Astaga Shireen ... kamu itu mencari uang. Untuk malu itu hal kecil, yang terpenting itu bayarannya. Kamu cuma menyusui setelah itu kamu pulang. Tuan Samuel juga gak akan nafsu denganmu!" Sahara merasa cemas jika adiknya itu membatalkan sebuah pekerjaan emas ini.

"Shireen bukan cuma malu, tapi Shireen juga khawatir gak kuat menyusui dua bayi sekaligus."

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

lucu dan menarik, Outhour ada2 aja 🤭

2024-10-19

0

Yunita aristya

Yunita aristya

mampir

2023-07-11

0

Is Wanthi

Is Wanthi

s wanita perkasa Xena dong

2022-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bisa Mengeluarkan Asi?
2 Merenung
3 Menyusui Bayi Kembar
4 Cocok
5 Tawaran
6 Meninggalkan Rumah
7 Ketenangan Hati Samuel Dengan Hadirnya Shireen
8 Menyesal Tak Memakai Baju
9 Jalang
10 Berbincang Hangat
11 Aku Yang Menyusuinya!
12 Berenang
13 Berdansa
14 Mabuk Sialan!
15 Apa Yang Mengganjal?
16 Jasson
17 Berbelanja Kebutuhan Bayi
18 Mual Muntah
19 Sebuah Fitnah Yang Kejam
20 Salah Paham Dan Meminta Maaf
21 Demam
22 Perasaan yang Diaduk-aduk
23 Mengulang Masa Dulu Bersama Jasson
24 Membuat Salah dan Meminta Maaf
25 Drama Memijat
26 Berhenti Keluar ASI
27 Kekangan Samuel
28 Pergi
29 Diusir Kakak
30 Mencari Keberadaan Shireen
31 Pekerjaan Baru
32 Apakah Aku Sudah Jatuh Cinta Dengannya?
33 Princess dan Pangeran Daddy
34 Pertemuan
35 Pelanggan Nyebelin
36 Perjuangan Samuel
37 Anakku Merindukan Sosok Ibu ASInya
38 Menghasut Tansoon
39 Kedatangan Pemilik Baru Caffe
40 Ikut Pulang
41 Empat Bebek Mandi Bersama
42 Menginap
43 Berenang
44 Kecelakaan
45 Koma
46 Pernyataan Cinta
47 Ngebet Nikah
48 Penyusup Tampan
49 Om Membahayakan!
50 Kepulangan OrangTua Samuel
51 Makan Malam dan Pertemuan
52 Ulang Tahun dan Kejutan
53 Ternyata Restu Mami Lampu Merah
54 Terluka Tapi Tidak Berdarah
55 Sebatang Kara
56 Kembali Bertemu
57 Keseriusan Samuel
58 Pengantin Dadakan
59 Pernikahan
60 Bercinta di Waktu Pagi Begitu Mengesankan
61 Tiga Kuman
62 10 Menit Untuk Pagi Ini
63 Rasa Sabar Shireen
64 Prihal Mandi Bersama
65 Menemani Mami Mertua
66 Dalam Bahaya
67 Menyelamatkan
68 Mulai Dekat
69 Karena Pisang
70 Hamil
71 Samuel Ngidam
72 Perselisihan Dalam Club
73 Persidangan Liyu
74 Kepulangan Liyu dan Daniel
75 Kehancuran Hati Leona
76 Leona Pergi
77 Dibalik Perhatian Mami yang Cerewet
78 Kebencian Leona Terhadap Shireen
79 Insiden dan Tetesan Darah
80 Pertarungan Nyawa Antara Ibu dan Anak
81 Tamat Season 1 Dari Samuel dan Shireen
82 S2. Kehidupan Azriel
83 S2. Kondisi Azriel Saat Ini
84 S2. Inaya
85 S2. Pria Angkuh
86 S2. Perjuangan Ina
87 S2. Kegigihan Ina
88 S2. Tukang Pijat Tuan Muda
89 S2. Gadis Desa Memang Cantiknya Natural
90 S2. Misi dan Target Ina
91 S2. Bocah Sialan
92 S2. Gara-Gara Suara Guntur
93 S2. Menyebalkan!
94 S2. Bimbingan Ina 24 Jam Untuk Azriel
95 S2. Rasa Cemburu yang Terpendam
96 S2. Perkembangan yang Sangat Bagus
97 S2. Pulih
98 S2. Comeback
99 S2. Ada Apa Dengan Tuan Muda?
100 S2. Perjodohan
101 S2. Pengakuan yang Salah
102 S2. Menikah dengan Kepiluan
103 S2. Tidak Ada Malam Pertama
104 S2. Meminta Hak Sebagai Suami
105 S2. Azriel Sakit
106 S2. Tidak Suka Dokter
107 S2. Merasa Rindu
108 S2. Cintai Adikku Juga Ya!
109 S2. Overthinking
110 S2. Ainsley
111 S2. Honeymoon
112 S2. Kencan Pertama
113 S2. Melepaskan Kesucian
114 S2. Dilema
115 S2. Ingin Anak Kembar Lima
116 S2. Berita Hamil dan Pulang Kampung
117 S2. Berlibur ke Desa
118 Tamat S2. Akhir dari Kisah Azriel dan Ina
119 S3. Mendadak Jadi Ayah
120 S3. Masih Mencintai
121 S3. Nona Kecilku
122 S3. Calon Ayah Abel
123 S3. Bukan Pertemuan Impian
124 S3. Abel Galau, Agha Stress
125 S3. Kemarahan Abel
126 S3. Rasa Sakit yang Terpendam
127 S3. Baikan
128 S3. Flashback Kejadian Malam yg Kelam Itu
129 S3. Pertama Menstruasi
130 S3. Scandal Apa?
131 S3. Menikahlah dengan Mami, Ayah!
132 S3. Seperti Keluarga yang Lengkap
133 S3. Tidur Bersama
134 S3. Sisi Baik Elena
135 S3. Azel Sakit
136 S3. Anak dan Mami ini Jarang Sekali Akur
137 S3. Hasil Tes DNA
138 S3. Datang Malam-malam dan Meresahkan
139 S3. Tamu Tidak Tahu Diri
140 S3. Memanfaatkan Keadaan
141 S3. Abel Hilang
142 S3. 24 Jam Berjaga Untuk Azel
143 S3. Perasaan Aneh
144 S3. Abel Berhasil Ditemukan
145 S3. Golongan Darah yang Sama
146 S3. Ingatan yang Hilang
147 S3. Abel Tak Kunjung Sadar
148 S3. Ingatan yang Mulai Kembali
149 S3. Abel Sadar
150 S3. Terbongkar
151 S3. Asing Lagi
152 S3. Tangis Haru Agha dan Abel
153 S3. Meratukan Abel
154 S3. Perdebatan di Dalam Mobil
155 S3. Kembali Pada Elena
156 S3. Rencana Pertunangan Azel dan Xander
157 S3. Akhirnya Bertemu Walaupun Tak Sengaja
158 S3. Keraguan Xander
159 S3. Pertunangan
160 S3. Bertukar Pasangan Saat Berdansa
161 S3. Ditampar dengan Ucapan
162 S3. Gafin dan Abel
163 S3. Bertemu Sahabat Lama
164 S3. Mabuk
165 S3. Kritis
166 S3. Munafik
167 S3. Hari Pernikahan
168 S3. Akhirnya Semua Telah Disatukan
169 S3. Kehidupan Baru
170 Rekomendasi Cerita .....
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Bisa Mengeluarkan Asi?
2
Merenung
3
Menyusui Bayi Kembar
4
Cocok
5
Tawaran
6
Meninggalkan Rumah
7
Ketenangan Hati Samuel Dengan Hadirnya Shireen
8
Menyesal Tak Memakai Baju
9
Jalang
10
Berbincang Hangat
11
Aku Yang Menyusuinya!
12
Berenang
13
Berdansa
14
Mabuk Sialan!
15
Apa Yang Mengganjal?
16
Jasson
17
Berbelanja Kebutuhan Bayi
18
Mual Muntah
19
Sebuah Fitnah Yang Kejam
20
Salah Paham Dan Meminta Maaf
21
Demam
22
Perasaan yang Diaduk-aduk
23
Mengulang Masa Dulu Bersama Jasson
24
Membuat Salah dan Meminta Maaf
25
Drama Memijat
26
Berhenti Keluar ASI
27
Kekangan Samuel
28
Pergi
29
Diusir Kakak
30
Mencari Keberadaan Shireen
31
Pekerjaan Baru
32
Apakah Aku Sudah Jatuh Cinta Dengannya?
33
Princess dan Pangeran Daddy
34
Pertemuan
35
Pelanggan Nyebelin
36
Perjuangan Samuel
37
Anakku Merindukan Sosok Ibu ASInya
38
Menghasut Tansoon
39
Kedatangan Pemilik Baru Caffe
40
Ikut Pulang
41
Empat Bebek Mandi Bersama
42
Menginap
43
Berenang
44
Kecelakaan
45
Koma
46
Pernyataan Cinta
47
Ngebet Nikah
48
Penyusup Tampan
49
Om Membahayakan!
50
Kepulangan OrangTua Samuel
51
Makan Malam dan Pertemuan
52
Ulang Tahun dan Kejutan
53
Ternyata Restu Mami Lampu Merah
54
Terluka Tapi Tidak Berdarah
55
Sebatang Kara
56
Kembali Bertemu
57
Keseriusan Samuel
58
Pengantin Dadakan
59
Pernikahan
60
Bercinta di Waktu Pagi Begitu Mengesankan
61
Tiga Kuman
62
10 Menit Untuk Pagi Ini
63
Rasa Sabar Shireen
64
Prihal Mandi Bersama
65
Menemani Mami Mertua
66
Dalam Bahaya
67
Menyelamatkan
68
Mulai Dekat
69
Karena Pisang
70
Hamil
71
Samuel Ngidam
72
Perselisihan Dalam Club
73
Persidangan Liyu
74
Kepulangan Liyu dan Daniel
75
Kehancuran Hati Leona
76
Leona Pergi
77
Dibalik Perhatian Mami yang Cerewet
78
Kebencian Leona Terhadap Shireen
79
Insiden dan Tetesan Darah
80
Pertarungan Nyawa Antara Ibu dan Anak
81
Tamat Season 1 Dari Samuel dan Shireen
82
S2. Kehidupan Azriel
83
S2. Kondisi Azriel Saat Ini
84
S2. Inaya
85
S2. Pria Angkuh
86
S2. Perjuangan Ina
87
S2. Kegigihan Ina
88
S2. Tukang Pijat Tuan Muda
89
S2. Gadis Desa Memang Cantiknya Natural
90
S2. Misi dan Target Ina
91
S2. Bocah Sialan
92
S2. Gara-Gara Suara Guntur
93
S2. Menyebalkan!
94
S2. Bimbingan Ina 24 Jam Untuk Azriel
95
S2. Rasa Cemburu yang Terpendam
96
S2. Perkembangan yang Sangat Bagus
97
S2. Pulih
98
S2. Comeback
99
S2. Ada Apa Dengan Tuan Muda?
100
S2. Perjodohan
101
S2. Pengakuan yang Salah
102
S2. Menikah dengan Kepiluan
103
S2. Tidak Ada Malam Pertama
104
S2. Meminta Hak Sebagai Suami
105
S2. Azriel Sakit
106
S2. Tidak Suka Dokter
107
S2. Merasa Rindu
108
S2. Cintai Adikku Juga Ya!
109
S2. Overthinking
110
S2. Ainsley
111
S2. Honeymoon
112
S2. Kencan Pertama
113
S2. Melepaskan Kesucian
114
S2. Dilema
115
S2. Ingin Anak Kembar Lima
116
S2. Berita Hamil dan Pulang Kampung
117
S2. Berlibur ke Desa
118
Tamat S2. Akhir dari Kisah Azriel dan Ina
119
S3. Mendadak Jadi Ayah
120
S3. Masih Mencintai
121
S3. Nona Kecilku
122
S3. Calon Ayah Abel
123
S3. Bukan Pertemuan Impian
124
S3. Abel Galau, Agha Stress
125
S3. Kemarahan Abel
126
S3. Rasa Sakit yang Terpendam
127
S3. Baikan
128
S3. Flashback Kejadian Malam yg Kelam Itu
129
S3. Pertama Menstruasi
130
S3. Scandal Apa?
131
S3. Menikahlah dengan Mami, Ayah!
132
S3. Seperti Keluarga yang Lengkap
133
S3. Tidur Bersama
134
S3. Sisi Baik Elena
135
S3. Azel Sakit
136
S3. Anak dan Mami ini Jarang Sekali Akur
137
S3. Hasil Tes DNA
138
S3. Datang Malam-malam dan Meresahkan
139
S3. Tamu Tidak Tahu Diri
140
S3. Memanfaatkan Keadaan
141
S3. Abel Hilang
142
S3. 24 Jam Berjaga Untuk Azel
143
S3. Perasaan Aneh
144
S3. Abel Berhasil Ditemukan
145
S3. Golongan Darah yang Sama
146
S3. Ingatan yang Hilang
147
S3. Abel Tak Kunjung Sadar
148
S3. Ingatan yang Mulai Kembali
149
S3. Abel Sadar
150
S3. Terbongkar
151
S3. Asing Lagi
152
S3. Tangis Haru Agha dan Abel
153
S3. Meratukan Abel
154
S3. Perdebatan di Dalam Mobil
155
S3. Kembali Pada Elena
156
S3. Rencana Pertunangan Azel dan Xander
157
S3. Akhirnya Bertemu Walaupun Tak Sengaja
158
S3. Keraguan Xander
159
S3. Pertunangan
160
S3. Bertukar Pasangan Saat Berdansa
161
S3. Ditampar dengan Ucapan
162
S3. Gafin dan Abel
163
S3. Bertemu Sahabat Lama
164
S3. Mabuk
165
S3. Kritis
166
S3. Munafik
167
S3. Hari Pernikahan
168
S3. Akhirnya Semua Telah Disatukan
169
S3. Kehidupan Baru
170
Rekomendasi Cerita .....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!