Proses Revisi bertahap...
Rate 21+++
Cerita ini mengandung adegan yang cukup ngeri di harap yang masih di bawah umur, segera tinggalkan setelah membaca warning ini... gak boleh ngintip apalagi mampir..
______
Berawal kabur dari rumah dan bekerja menjadi sekretaris lalu mendapat misi untuk menyembuhkan penyakit bos nya, Aqella malah mendapati dirinya berakhir di dalam ranjang dan membuat hidup nya menjadi sepenuh nya milik Cleo Rodriguez.
Namun siapa sangka jika pilihan nya untuk memilih Cleo, malah menimbulkan banyak masalah kedepan nya untuk dirinya sendiri dan hubungan yang ia jalani.
Mampukah Aqella melewatinya ?
Ataukah memilih mundur perlahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kris muntari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Audrey
Cahaya matahari pagi langsung menerobos masuk ke celah celah jendela, menyinari dua anak manusia yang baru saja terlelap karena semalaman mengejar target permintaan sang mertua.
Aqella menahan terpaan sinar matahari yang menyilaukan mata dengan tangannya, membuka mata dengan perlahan dan beberapa kali mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam ruangan.
Kruyuk..kruyuk.
Suara dari perut Aqella, padahal ia baru saja membuka mata bahkan kakinya pun belum menginjak lantai, tapi para cacing di dalam perutnya sudah mulai berdemo.
Niat ingin membangunkan Cleo untuk memesankan makanan ia urungkan, karena melihat Cleo yang sangat nyenyak terlelap dalam tidurnya.
"Mandi dulu deh." gumam Aqella, sambil turun dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, Aqella mengisi penuh bathub dengan air hangat dan menuangkan sabun aroma terapi yang sudah di siapkan.
Setelah semua selesai ia menceburkan diri, berendam sambil menggosok pelan kulit nya "Ah segarnya." ucap Aqella.
Cleo yang tadi tidur terlentang kini berpindah posisi miring ke kanan, dengan mata yang masih terpejam ia meraba raba bagian kasur sebelah nya, namun ia tidak dapat merasakan tubuh Aqella di tempatnya.
Cleo membuka mata dengan sangat berat dan mendapati Aqella tidak ada di sampingnya, segera Cleo bangun dan mencari Aqella ke kamar mandi.
"Sayang...." panggil Cleo sambil membuka pintu kamar mandi dan benar saja istrinya ada disana.
Melihat Cleo yang sudah berdiri di ambang pintu, Aqella menyuruh Cleo untuk mendekat "kemarilah." ucap nya lembut.
Mendengar perkataan Aqella membuat Cleo langsung bergairah, membayangkan jika ia akan bermain sambil berendam bersama.
Cleo berjalan mendekat ke Aqella, jakun nya perlahan naik turun bahkan junior nya yang tadi terlelap kini perlahan bangun siap dengan mode tempur.
Cleo langsung ikut menceburkan dirinya ke dalam bathub, tangan nya menyusuri setiap jengkal kaki Aqella yang tertutup di dalam air
Perlahan namun pasti ia akan bermain main disana.
"Ah." Aqella mengeluarkan suara aneh saat Cleo memainkan jari jari nya di bawah sana. Sial seharusnya ia menyuruh Cleo kesini untuk menyuruh memesan makanan dan mengambil pakaian nya, bukan untuk bermain main dengan nya.
Suara yang keluar dari mulut Aqella, semakin membuat Cleo mengencangkan ritmenya memainkan jari nya, membuat tubuh Aqella melengkung ke atas.
Dan kini acara mandi yang seharusnya hanya memakan waktu lima belas menit sekarang harus mengulur entah sampai berapa lama.
Setelah acara ritual di kamar mandi selesai, Aqella melilitkan handuk di tubuhnya, dengan rambut yang masih basah ia menghampiri Cleo yang sudah siap mengenakan baju
"Jadi mana bajuku?"tanya Aqella, mendaratkan tubuhnya di samping Cleo yang sedang duduk sambil berselancar dengan ponselnya.
"Sebentar lagi sampai."ujar nya sambil tetap fokus ke layar yang ada di depan nya.
Apa yang di lakukan Cleo sampai ia berbicarapun tidak melihatnya, sebegitu pentingkah ponsel nya.
Dengan cepat Aqella menyambar ponsel Cleo dari tangan nya dan melemparkan nya ke kasur, biarkan saja jika rusak, Cleo memiliki uang yang banyak hanya untuk membeli hp baru lagi.
Cleo menatap Aqella dengan tajam sepertinya Cleo akan memarahi Aqella.
Fiuhh
Aqella menghembuskan nafas berat, bersiap siap menyetel pendengaran nya agar kuat dengan teriakan Cleo dan segera menunduk enggan untuk melihat wajah Cleo.
Menunggu hingga berapa lama, namun suara Cleo tidak terdengar bahkan bukan teriakan yang ia dapat melainkan ciuman hangat di kening nya.
"Kalo kamu tidak suka aku bermain ponsel... aku tidak akan memainkan nya lagi saat bersamamu." ucap Cleo lembut, menarik Aqella dalam pelukan nya.
"Ah iya."
Aqella menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sedikit terkejut dengan perlakuan Cleo, padahal Aqella pikir Cleo akan memarahinya tapi ternyata malah sebaliknya.
"Layanan kamar."
"Tunggu disini, aku akan buka pintu nya." ujar Cleo melepaskan pelukan nya dan berlalu keluar kamar.
"Tuan ini pesanan anda." ujar pelayan hotel sambil menyerahkan koper ke Cleo yang kemarin ia tinggal di dalam mobil, sepertinya jika ia tidak lupa.
"Terima kasih... ini untuk mu." ujar Cleo sambil mengeluarkan beberapa lembar uang pecahan seratus ribu dari saku nya dan memberinya ke pelayan.
Dengan mata yang berbinar namun sedikit gugup, pelayan tersebut mengambil uang dari Cleo dengan tangan gemetaran, tidak menyangka jika ia akan mendapat uang tips sebanyak ini hanya dengan mengantar koper kecil "terima kasih banyak tuan." ucapnya dengan senyum mengembang di wajah nya.
"iya." ucap Cleo sambil menutup pintu kembali.
"Ini baju nya." menyerahkan koper ke Aqella.
Aqella langsung membuka koper dan memilih baju yang sekira nya cocok untuk ia kenakan di pantai.
Sudah sejak lama ia ingin pergi ke pantai menikmati semilir angin sambil minum air kelapa muda yang langsung metik dari pohon nya, pasti segar nya terlebih di siang hari seperti ini.
Setelah selesai memakai baju dress selutut tanpa lengan dengan motif bunga bunga, Aqella tidak lupa juga dengan kaca mata hitam nya untuk menjaga mata nya dari terik nya sinar matahari nanti.
"Aku siap... bagaimana penampilan ku?" ujar Aqella memutar mutar tubuhnya di hadapan Cleo.
"Cantik seperti biasanya." puji Cleo.
Setelah semua siap mereka turun ke bawah dengan tangan Aqella di gandeng oleh Cleo, bahkan semua orang yang menatap mereka seperti melihat super model yang berjalan di catwalk, mengalihkan pandangan mereka dari pesona sang model yang sesungguh nya yang sedang menatap tajam ke arah mereka terutama Aqella.
"Kau bilang akan membantu ku!" teriak Audrey kepada pria yang duduk di depan nya, sungguh ia sudah muak melihat kemesraan antara Aqella dan Cleo.
Walaupun ia tidak mengenal baik Aqella tapi melihat Aqella bersanding dengan Cleo, itu sudah cukup mengobarkan api kebencian untuk Aqella.
"Dimana tata krama mu berbicara sebegitu keras pada nya hahk?!!!" bentak seorang lagi.
"Berhenti membentak ku!!" teriak Audrey tidak terima jika ia di bentak oleh seseorang di depan umum.
Brakk
Suara gebrakan di meja membuat mereka langsung terdiam mengunci rapat rapat mulut masing masing.
"Kau ingin aku melakukan apa untuk membuat perempuan itu menjauh dari Cleo." ujar sambil menghisap rokok.
"Apapun... asal dia menjauh dari Cleo dan aku juga ingin Cleo melihat ku seperti dulu lagi, bertekuk lutut padaku lagi." ujar Audrey menahan emosi yang sudah di ubun ubun itu.
"Pergilah... kau akan tau hasil nya nanti malam." ujar nya dingin.
"Apa kau janji?" tanya Audrey memastikan jika pria ini tidak berbohong padanya.
Pria itu hanya mengangguk untuk menjawab perkataan Audrey sambil tetap menghisap rokok nya.
.
.
.
...----------------...
kira kira rencana apa ya yang di lakuin pria itu ke Aqella ya...?
pada penasaran gak sih siapa pria yang ngobrol sama Audrey...?
kita lihat nanti ya...
jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like komen, gift vote seiklasnya...
Jangan lupa kritik dan saran nya untuk tulisan ku yang amburadul ini agar kedepan nya bisa nulis lebih baik lagi.
suwun