Dion Wardana, adalah seseorang tanpa ayah dan ibu, semasa kecil ia tinggal dipanti asuhan. ia sering dibuly. namun, suatu saat ia mendapat keajaiban melalui kotak peninggalan orang tuanya. sejak saat itu, hidup Dion berubah.
Novel ini adalah pengulangan dan lanjutkan dari novel gagal yang berjudul "SYSTEM KUADRILIUNER". yang pernah saya buat (UP) di fizzo novel. namun, dikarenakan akun Fizzo saya terblokir.!! saya membuat ulang ceritanya dan melanjutkannya di Noveltoon dengan judul "System Warisan". Mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sky Eyes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 07: Membeli Natural Resort Bandung!!
Lobi, Natural Resort Bandung!
"Ada apa ini?" Tanya Nona Arwinda Sambil Mengerutkan keningnya.
"Ini Nona, aku tadi sedang sibuk, tapi,,,tapi Reni mengatakan kalau ada orang yang ingin bertemu denganku. Lalu aku pergi untuk melihat, tapi tidak disangka, ternyata orang yang ingin menemuiku adalah orang miskin." Pak Burhan menjelaskan, sambil menatap Dion dengan tatapan sinis.
"Oh,,,,"
Setelah mendengar penjelasan pak Burhan, Nona Arwinda menatap Dion dari atas ke bawah. Melihat pakaian Dion yang lusuh, Nona Arwinda sedikit mengernyitkan dahinya.
Tetapi, bagaimana pun dia adalah seorang nona muda Keluarga kelas satu. Jadi, Arwinda tidak seperti Pak Burhan, yang langsung naik darah.!
"Tuan muda ini, apakah anda ada keperluan, untuk menemui manager kami, pak Burhan?" Tanya Nona Arwinda dengan sedikit dingin.
"Anda Siapa?" Dion tidak menjawab, melainkan balik bertanya.
"Lihat, orang udik ini, tidak memiliki sopan santun. Di tanya bukannya menjawab, malah balik bertanya." Timpal Pak Burhan kesal.
Bukan hanya pak Burhan, bahkan Ardy, Nona Arwinda, dan orang-orang disana tampak aneh.
Lagi pula, Siapa yang tidak kenal, dengan Nona Arwinda?
Dan, orang ini tidak mengenalnya. Selain itu, hanya sedikit orang yang berani bertanya balik, pada orang-orang kelas atas, seperti Nona Arwinda.
"Kau tidak mengenalku?, Aku adalah pemilik restoran ini. Namaku Arwinda, dari keluarga Alexander" balas Nona Arwinda sedikit kesal.
"Oh, jadi kau pemilik restoran ini?" Tanya Dion santai.
"Ya" balas Nona Arwinda singkat.
"Baiklah, karena kamu pemilik restoran ini, aku ingin langsung berbicara denganmu saja. Apakah Nona Arwinda ada waktu?" Tanya Dion lagi.
"Apa yang ingin, kamu bicarakan denganku?." Nona Arwinda balas bertanya.
"Bisakah, kita mencari tempat yang baik untuk berbicara, apa yang akan kita bicarakan berhubungan dengan bisnis" ucap Dion
"Oh, bisnis?... Baiklah ikut denganku."
Nona Arwinda sedikit tertarik Dengan ucapan Dion, dia ingin tahu apa yang bisa dilakukan bocah yang kelihatannya biasa-biasa saja ini.
Bisnis apa yang bisa ditawarkan ?!
*****
Kediaman Keluarga Hermawan,
Kamar Tuan Muda Henry!
[Tuan muda, anak itu hanyalah anak miskin, yang tidak memiliki orang tua, apalagi latar belakang. Anak itu tidak memiliki pendukung apa pun. Bahkan di sekolah dia sering di bully dan dihina]
Ucap seseorang orang kepada Tuan muda Henry di telpon.
"Apakah yang kamu katakan benar, tidak ada yang salah kan?" Tanya Tuan muda Henry memastikan.
[Benar Tuan muda, aku tidak mungkin salah menyelidiki, bahkan sudah aku cek, tidak ada Keluarga besar, yang bernama Keluarga Wardana, baik di Kota Bandung maupun di Kota lainnya.]
Balas orang di ujung telepon dengan nada meyakinkan.!
"Baiklah.!"
Setelah mengatakan itu, Tuan muda Henry mematikan telpon.
"Sial,,,, aku ditakuti oleh seorang sampah. Bahkan, aku di permalukan oleh sampah itu." Teriak Tuan Muda Henry, dengan muka memerah karena marah.
"Awas saja kau, akan kuhabisi kau, akan ku buat kau menghilang dari dunia"
Begitu mengucapkannya itu, Tuan muda Henry menekan tombol handphone nya. Lalu, menghubungi seseorang.
Tut,,,,Tut,,,,,Tut,,,,
Tut,,,Tut,,,,Tut,,,,,
Setelah dua panggilan, telpon itu akhirnya terhubung.
[Hahaha,,,Tuan muda Henry, adakan yang bisa aku bantu?. Maaf, tadi aku sedang bermain dengan wanita, jadi terlambat mengangkat telepon darimu.!]
Terdengar suara orang di ujung telepon.
"Hahaha,,, tidak apa-apa kak macan tutul, kali ini, aku membutuhkan bantuan kak macan tutul" Kata Tuan muda Henry dengan sedikit sopan.
Kakak macan tutul, adalah bos gengster dari kelompok macan tutul.!
Kelompok gengster macan tutul, adalah salah satu dari tiga gengster terkuat di Kota Bandung. Dimana yang lainnya adalah, gengster kalajengking merah, dan gengster Naga azure. Tiga kelompok Gengster ini, adalah yang Terkuat di Kota Bandung.
Jadi tentu, Meskipun Tuan muda Henry, adalah Tuan muda dari keluarga kelas satu di Kota Bandung. Ia juga harus sopan terhadap kakak Macan tutul.
[Oh, apa yang kau ingin aku lakukan?] Tanya kakak Macan tutul santai.
"Aku ingin kau menyingkirkan seseorang" balas Tuan muda Henry dengan Kebencian.
[Sepertinya Tuan muda Henry, sangat membenci orang yang ingin kau singkirkan. Baiklah, berikan aku informasinya]
"Kak macan tutul, kakak pergi saja ke alamat yang nanti, aku kirim. Aku juga ingin pergi menyaksikan dia menderita, jika kak Macan tutul, berhasil menyingkirkan nya. Aku akan memberikan $10.000 dollar." Ucap Tuan muda Henry.
[Oh, Tampaknya kau sangat dendam pada orang itu, sampai-sampai berani menawarkan harga fantastis]
[Baiklah, aku akan menyuruh orang kepercayaan ku untuk melakukan tugas, kau berikan saja alamat nya.]
"Oke, nanti ku berikan alamat nya, aku juga akan memberikan deposit $2.000 dollar, sisanya akan ku berikan setelah beres.!"
[Siap,,,]
Setelah itu, telpon pun terputus.
Tuan muda Henry, menghubungi anak buahnya, yang di tugaskan untuk mengawasi Dion. Dan Meminta informasi keberadaan Dion.
"Natural Resort Bandung" Untuk apa bocah itu disana, setelah melihat informasi tempat Dion berada, Tuan muda Henry sedikit mengernyit.
Namun, Tuan muda Henry tidak terlalu memikirkan nya, ia langsung mengirimkan alamat itu, ke kakak macan tutul.
"Sampah, Tunggu saja, kau akan menyesal karena telah mempermalukan ku" Batin Tuan muda Henry, dengan mata merahnya.
•••••
Diruangan paling atas Natural Resort Bandung, terlihat Nona Arwinda, Dion, dan Ardy sedang duduk berhadap-hadapan.
"Jadi, ada keperluan apa, kamu ingin berbicara denganku?" Tanya Nona Arwinda sedikit dingin.
"Aku ingin bertanya, apakah restoran ini akan di jual?" Dion balik bertanya, to the points.
"Aku ingin menjual nya atau tidak, sepertinya itu, tidak ada hubungannya denganmu?" Nona Arwinda menjawab, dengan sangat dingin.
"Tentu ada hubungannya, jika Nona ingin menjual restoran ini, aku akan membelinya. Tapi jika memang Nona tidak akan menjual nya, aku akan pergi" ucap Dion dengan sedikit dingin juga.
"APA,,,,"
"APA,,,,"
Teriak Ardy dan Nona Arwinda terkejut, secara bersamaan.!
"Tuan muda Dion, apakah anda benar-benar akan membeli restoran ini?" Tanya Ardy setelah sadar dari keterkejutan nya.
"Ya"Balas Dion singkat.
Brakkkk~
"Bocah, apa kau tahu harga seluruh properti Natural Resort?, Apakah kau mampu membelinya?. Atau kau hanya ingin membuat masalah?" Teriak Nona Arwinda, Sambil memukul meja.
"Tentu, aku mampu dan benar-benar akan membelinya, jika Nona bersedia menjual nya." Ucap Dion santai.
"Apakah, kau tidak sedang bercanda?" Tanya Nona Arwinda dengan kesal.
"Apakah, aku terlihat seperti orang yang sedang bercanda?" Balas Dion dengan ekspresi serius.
Melihat wajah Dion yang serius, kemarahan Nona Arwinda sedikit mereda.
"Baiklah, jika kau memang mampu membelinya, aku akan menjual nya"
"Oke,,,"
Akhirnya, Nona Arwinda mencoba mempercayai Dion. Lalu, ia menghubungi seseorang melalui handphone nya.
"Bawa, semua dokumen penting restoran" perintah Nona Arwinda, di dalam telpon.
"Tunggu, orang-orangku akan membawa data penting restoran, masalah harga nanti kita diskusikan. Dan sebaiknya kau tidak bermain-main, jika tidak, kau tau konsekuensinya."
Nona Arwinda berkata, dengan sedikit ancaman.
Tetapi, Dion tidak menjawab maupun memperhatikan Nona Arwinda. Dion hanya menunggu, dengan santai dan tenang disana.
Beberapa menit kemudian,
Tok~plok~Plok~Petok~
Terdengar suara ketukan, di pintu masuk ruangan.
"Masuk" ucap Nona Arwinda
Pak Burhan masuk, dengan membawa beberapa dokumen di tangannya.
"Nona, ini dokumen yang anda minta"
"Baiklah, kau bisa pergi"
Pak Burhan memberikan dokumen, pada Arwinda. Dia juga melihat Dion dan Ardy, Namun, ia tidak menyapanya. Hanya melihat sekilas, lalu pergi dari ruangan Presdir.
Meskipun ia penasaran dan khawatir, dengan apa yang di bicarakan Dion dan Nonanya. Tapi dia tidak bisa menguping disana. Akhirnya dia hanya bisa menghilangkan rasa penasaran dan kekhawatiran nya.
"Ini, dokumen penting restoran, apakah kau ingin melihatnya terlebih dahulu?" Ucap Nona Arwinda, sambil menyerahkan dokumen kepada Dion.
"Tidak usah, sebutkan saja, berapa harga yang kau inginkan" balas Dion Sambil tersenyum tipis
"Oh, sepertinya kau sangat kaya. baiklah, bagaimana jika aku ingin menjualnya dengan harga 20jt dollar?" Arwinda memberikan harga dengan tatapan meremehkan.
"Baiklah, aku beli siapkan dokumen pembeliannya" kata Dion singkat,
?) -_-
Ardy dan Nona Arwinda sangat bingung serta aneh, bagaimana tidak, Dion tidak melakukan penawaran sama sekali. Ia langsung menyetujui harga tanpa basa-basi dan tanpa berkedip. Padahal, harganya masih bisa di nego.
Meskipun harga 20jt dollar, untuk restoran bintang 5 bagus, seperti Natural Resort tidak mahal. Tapi harga itu terbilang cukup tinggi.!
"Ahhh,, apakah kau tidak ingin menawar?" Tanya Nona Arwinda
"Tidak, siapkan saja dokumen pembayaran"
"Baiklah, Tunggu sebentar, aku akan membuat serah terima nya"
Beberapa saat kemudian, Nona Arwinda telah membuat surat jual beli.
"Dengan metode apa kau akan membayar?" Tanya Arwinda
"Sidik jari" balas Dion santai
Nona Arwinda, menyuruh Dion menekan jarinya pada sebuah alat.
Tinut,,,,tinut,,,,
{Selamat datang Tuan Dion Wardana, silahkan masukan jumlah pembayaran}
Terdengar suara system, dari alat tersebut.
Dion pun memasukan nominal, sebesar $20.000.000 dollar. Lalu, memasukan nomor rekening, yang di berikan Nona Arwinda. menekan tombol enter, dan menempelkan sidik jarinya kembali.
Tinut,,,,tinut,,,,, tinut,,,,
{Selamat Tuan Dion Wardana, pembayaran Anda berhasil}
Wowwww,,,,
{Selamat Tuan, Anda mendapatkan 50.000 Points Ajaib}
Mendengar suara system pembayaran, dan suara system di benaknya, Dion pun tersenyum bahagia.!
kok ga masuk masuk Thor hemmm