Alika Sarasafi gadis 29 tahun. Ia sangat sukses dalam profesinya sebagai Perawat di Klinik Perusahaan tetapi tidak sesukses perjalanan cinta dan asmaranya.
Harus merasakan Pahit ditinggal selamanya oleh Suami di Malam pengantin dan harus merawat orang lain yaitu anak dari pernikahan Mantan Kekasih nya terdahulu yang pergi tanpa pamit.
Mantan Kekasih yang sudah sukses dalam karirnya kini datang kembali untuk merapihkan cinta mereka yang telah hilang setelah 12 tahun lamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon megadischa putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Operasi
"Pak Adit!" Alika memanggil dengan jarak kurang lebih 5 meter dari hadapannya. Adit pun menghentikan langkahnya, menoleh ke sumber suara yang memanggil dirinya.
Alika pun berlari menghampirinya."Wah Mba Alika, ngapain ada disini?" tanya Adit sambil melipat dahinya karna merasa bingung dengan keberadaan gadis itu.
Adit baru saja menemui Bilmar, karna ada berkas urgent yang harus ditanda tangani.
"Alika mau jenguk Maura Pak, ada diruangan apa ya ?"
Adit kembali bingung, ia merasa belum faham ada keterkaitan apa Alika dengan Maura, mengapa mereka bisa sedekat ini, mengetahui Maura adalah anak PresDir EG yang tidak sembarang orang bisa menemuinya.
"Dikamar Zamrud 1 Mba Al, mau diantar ?"
"E-..nggak usah Pak, Alika bisa cari sendiri. Duluan ya Pak," tanpa basa-basi Alika pun segera angkat kaki untuk berlari mencari kamar perawatan Maura.
Adit terus menatapi sosok Alika yang terus berlalu dan menghilang membawa pergi bayangannya.
***
"Kok engga ada orang ya?" Ucap Alika pada dirinya sendiri ketika mengetahui dikamar ini kosong tidak berpenghuni, hanya ada bekas selimut yang tidak beraturan ada di atas sofa.
Alika mendekat dan membuka pintu kamar mandi,"Kosong juga!"
Alika pun keluar kamar, ia kembali melihati nama dan nomor kamar perawatan. Ingin memastikan jikalau ia salah masuk.
"Bener kok...hemmm," Alika panik, ia cemas kembali, kemudian ia memutuskan untuk bertanya ke meja perawat.
"Maaf mengganggu Sus, saya mau tanya. Anak Maura benarkah dirawat di kamar itu?" Alika menunjuk kamar inap yang baru saja ia masuki.
"Oh Anak Maura Zivanya, putrinya Tn. Bilmar ya? iyaa bu benar, namun sekarang masih diruang operasi,"
Wajah Alika yang sedari tadi sudah mengembang senyum karna pembetulan Perawat jaga seketika terhenti karna mendengar kata ruang operasi."Kenapa Sus?"
Perawat jaga pun memberi tahukan bahwa Maura akan dioperasi, pemasangan pen di kakinya.
"Sepertinya operasinya sedang berjalan Mba, Mba lurus aja nanti belok kiri lurus lagi sampai mentok..." dirasa ia telah mendapatkan kunci jawaban ia pun memotong penjelasan yang belum selesai
"Oke Makasi Sus."
Alika kembali melangkahkan kakinya dengan cepat ke arah ruang operasi. Langkah kaki nya dialunkan cepat, nafasnya kasar dan tersengal-sengal. Ia pun menghentikan langkahnya ketika sudah melihati sosok Bilmar yang tengah duduk menyenderkan kepala nya ke dinding.
Alika memelankan langkahnya,"Bilmar!" Alika mendekat dam menjatuhkan dirinya disamping Bilmar. "Alika?" Bilmar dengan mantap menoleh melihati Alika dengan bahagia.
"Kenapa sama Maura, Bil?" tanya Alika cemas.
Bilmar diam, menarik nafas nya dalam-dalam lalu dihembuskan ke udara," Maura jatuh dari tangga, ia kepeleset dari lantai atas lalu terguling sampai ke lantai bawah, kata Dokter ada tulang yang patah di kakinya, makanya harus dipasang pen,"
"Ya Allah!" Alika menutup mulutnya, karna tak kuasa menahan rasa ketidak percayaannya.
"Kenapa kamu enggak ngabarin aku, Bil ?"
Bilmar melipat dahinya erat-erat, terus melihati mata Alika dalam-dalam. Seperti bertanya dalam hatinya ada apa gerangan dengan Alika, sebegitu perhatiannya.
"Hemmm..Maaf !" Alika mengubah posisinya untuk melihat ke arah depan.
"Kenapa?"
"Apanya?!" tanya Alika memperdalam.
"Itu Maaf," jawab Bilmar polos, melihati Alika sambil menahan tawanya.
"Aku kangen sama Maura, tadi aku masak banyak dan aku mau bawain buat dia lewat kamu, tau nya kamu enggak masuk dan lagi ada disini," Alika menjelaskan apa adanya.
Bilmar sepertinya tidak terlalu mendengarkan apa yang diucpakan oleh Alika, ia lebih konsen melihati seragam klinik yang baru kini ditengah dipakai oleh Alika.
Dirasa tidak ada tanggapan dalam pernyataanya, ia pun menoleh cepat ke wajah Bilmar.
Tepat !!
Lelaki itu terus melihati penampilan yang melekat di tubuh Alika,"Kenapa? kaya pramugari ya, masa pake sliyer kaya gini!" Alika membuyarkan lamunan Bilmar.
"Lumayan kan, dibanding kemarin terlalu polos," Ucap Bilmar dengan lembut. Betul saja ini memang ulah Bilmar, ia tidak mau Alika disebut sebagai Babby Sitter lagi, maka dengan cepat ia menyiapkan baju seragam yang baru untuk semua pegawai diKlinik.
"Tapi kamu cantik sekali pakai baju itu,"
Bilmar pun meraih tangan Alika untuk digenggam dan diletakan di atas paha celananya, ia kembali menyenderkan kepalanya ke dinding sambil memejamkan mata untuk menutupi ke khawatiran memikirkan jalannya operasi Maura.
Alika pun mengelus bahu Bilmar untuk memberi kekuatan.
kangen niih sama novel²nya kak disca ,, kapan updatecerita baru di sini lg