Senandung Arunika, mahasiswi Fakultas Hukum usia 22 tahun, yang bercita-cita menjadi seorang Advokat, tanpa disangka harus menikah dengan Dosennya sendiri.
Apakah yang akan terjadi, bagaimana kah kisahnya ?
Tetap ikuti cerita " Dosenku Suamiku" yaa..
Follow Ig : @author.ayuni
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Mobil berhenti di tempat parkir khusus, Aksa mematikan mesin mobil, membuka safety belt, mengambil tas kerjanya di jok belakang,bersiap untuk turun namun Arunika masih tetap pada posisinya, dia masih terdiam dan ragu untuk ikut turun dengan Pak Aksa
" Kamu ngapain masih diam saja " tanya Aksa
" Ayo turun ! " Aksa menyuruh Arunika turun
" emmhh i..iyaa Pak " Arunika masih ragu, lalu ia turun dari mobil menyusul Aksa, Arunika masih terdiam dan berdiri disamping mobil melihat gedung megah di depan matanya
" Ayo ikut saya " Aksa mengajak Arunika,Arunika berjalan di belakang Aksa
Saat memasuki lobby utama, seorang satpam memberikan hormat kepada Aksa dan Arunika, lalu mereka menuju Lift, Lift terbuka Aksa menyentuh tombol 12, berarti Aksa dan Arunika akan menuju lantai 12, yaitu Ruangan Aksa, Gerry dan Rossa sekretaris nya. Mereka telah sampai di lantai 12 lalu keluar lift menuju Ruangan Aksa.
" Selamat siang Pak Aksa " Rossa menyapa saat Aksa melewati meja Rossa
" Siang.. " Aksa tersenyum melanjutkan langkahnya yang tetap diikuti oleh Arunika
" Itu siapa ya perempuan di belakang Pak Aksa, belum pernah liat sebelumnya, kok baru sekarang ya Pak Aksa bawa perempuan ke ruangannya, kalau klien, klien yang mana ? karena Pak Aksa tidak pernah meeting diruangannya " Bathin Rossa, ia terus saja bertanya-tanya dalam hati
" Oh ini perusahaan, seperti nya perusahaan pak Aksa " bathin Arunika, saat sampai di depan pintu Ruangan Aksa, Arunika memberhentikan langkahnya ia ragu untuk ikut masuk ke dalam ruangan, ia berfikir di ruangan hanya berdua ia takut terjadi apa-apa
" kenapa diam disitu ? ayo masuk ! " tegas Aksa ia membalikkan badan ke arah Arunika karena Arunika tidak ikut masuk hanya terdiam di depan pintu ruangannya
" hmm saya di sini aja deh Pak, saya duduk disitu ya Pak " Arunika menunjuk ke sofa tamu di dekat meja Rossa
Rosa yang mendengar pembicaraan bos nya dengan Arunika semakin merasa heran " Pak.. dia memanggil Pak berarti siapa ya apa karyawan baru ? atau mahasiswa magang ? kok langsung dibawa ke ruangan Pak Aksa ? ah sudahlah " Rossa masih saja bergumam
" Ayo masuk Nika ! " Aksa menggenggam tangan Arunika lalu menariknya masuk ke dalam ruangan, pintu ruangan tertutup da terkunci secara otomatis
" Tenang, kamu tidak usah takut, saya tidak akan berbuat macam-macam, kamu duduk saja di sofa, saya akan menyelesaikan pekerjaan saya dulu sebentar, lalu saya akan mengantarkan kamu pulang " Aksa meyakinkan, Arunika duduk di sofa sesuai yang di perintahkan Aksa, hati Arunika masih takut, takut terjadi apa-apa, kita tidak bisa menjamin karena diruangan itu hanya ada Arunika dan Pak Aksa.. yang ketiganya ??? hehehe
Aksa langsung menyalakan laptop nya ia langsung membuka beberapa file perusahaan yang sudah di kirim oleh Rossa karena selama di kampus ia tidak sempat membuka email-email itu, ia sesekali melirik ke arah Arunika, ia melihat Arunika sedang memainkan ponselnya, menyender ke sofa dan terlihat matanya mulai sayu sepertinya Arunika mengantuk Aksa kembali memfokuskan penglihatan nya ke arah layar laptop.
" haduhh ini mata kenapa ya kok ngantuk ? " bathin Arunika, ia berusaha untuk selalu membuka matanya, ia tidak mau tertidur ia harus tetap terjaga fikir Arunika, namun Arunika tidak bisa menahan rasa kantuk nya tanpa sadar ia tertidur di sofa
Aksa kembali melirik kan matanya ke arah Arunika, ia melihat Arunika tertidur di sofa ada perasaan iba pada Aksa melihat Arunika " mungkin ia lelah selama di kampus tadi " gumam Aksa
Aksa menghampiri Arunika ia membetulkan posisi Arunika yang kepalanya hampir jatuh, Arunika sudah berada di posisi yang nyaman, sebelum Aksa kembali ke meja nya ia sekilas memandang wajah Arunika, memperhatikan dengan seksama lalu ia tersenyum, dalam hati " Arunika, gadis ini akan menjadi istri saya, walaupun saya belum terlalu paham dengan karakter dan sikap kamu, namun saya yakin kamu yang terbaik untuk saya " Aksa kembali berjalan ke mejanya lalu melanjutkan pekerjaannya.
Satu jam berlalu, Aksa masih fokus pada file-file pekerjaannya dan Arunika masih terlelap tidur, Aksa melirik ke arah sofa melihat Arunika masih tidur " lama banget tidurnya, kekenyangan makan atau kecapean sih " gumam Aksa
Tidak lama terdengar suara Adzan Ashar yang dikumandangkan dari Mushola Perusahaan, Arunika terbangun lalu ia langsung bangun dari tidurnya langsung duduk di kursi, sambil melihat sekeliling tubuhnya, takut terjadi apa-apa disaat ia tidur tadi, saat ia melihat ke arah Pak Aksa ia merasa tenang karena Pak Aksa masih fokus dengan laptopnya.
" Bangun kamu ? " tanya Aksa membuyarkan lamunan Arunika
" eehhh .. iya pak, saya ketiduran, maaf ya Pak " jawab Arunika
" Ya, tidak apa-apa " balas Aksa
" Pak.. mmhh.. bapak ga ngapa-ngapain saya kan Pak ?" tanya Arunika lagi
" Maksud kamu gimana ? " Aksa tanya balik
" ehh engga pak, engga gimana-gimana " Arunika bingung harus berbicara bagaimana
" Aneh kamu itu, tidak usah berpikir yang tidak-tidak dari tadi saya fokus dengan pekerjaan saya, lebih baik sekarang kamu ambil wudhu lalu shalat Ashar setelah itu kita pulang "
" tapi pak saya tidak membawa mukena " Arunika kepada Aksa
" saya pinjam kan yang sekretaris saya "
" iya Pak " Arunika menuju toilet ruang kerja Aksa untuk mengambil air wudhu lalu Aksa menelepon Rossa untuk meminjam mukena untuk Arunika
Keluar dari toilet Arunika melihat Rossa masuk ke ruangan Pak Aksa menyerahkan mukenah, lalu mukena itu diberikan ke Arunika oleh Aksa, selesai Arunika Shalat giliran Aksa yang Shalat Ashar, selesai salat Aksa membereskan file-file nya lalu bersiap untuk pulang dari perusahaan.