Wanita Cuek Dan Pria Dingin

Bunga Bagun ditengah malam, Dia membuka pintu balkon dan berdiri diluar nya, Bunga menatap langit yang gelap dan ngemerlap lampu, hotel yang berada ditengah keramaian , Hati Bunga terasa gelisah, dia memegang dadanya, duugg duugg duugg, jantungnya berdetak.

" Pertanda apa ini ya Allah" gumam nya.

" Jika ini buruk, lindungi lah hamba, permudahkan lah semuanya." batin Bunga.

Lama Bunga berdiri diluar, dia hanya duduk memandangi langit yang gelap, dia tidak bisa tidur, matanya tidak merasakan kantuk yang ada hanyalah sebuah kegelisahan.

sampai tiba waktu subuh, Bunga mandi dan melaksanakan sholat, yang sering dia tinggalkan, lama dia berdiam dalam doanya, tangisan hanya ada dihatinya, setelah selesai Bunga membuka pintu kamar dan menuju dapur.

Di sana ada Ara yang diam begong. Bunga melewati Ara tapi sepertinya dia tidak menyadari keberadaan Bunga.

Dara pun sama ada perasaan gelisah, ntah apa yang akan terjadi.

Bunga mendekat sambil membawa secangkir minum, dan meminumnya perlahan.

" Apa yang kamu pikirkan," Sapa Bee.

Dara masih diam, belum merespon Bunga, pikiran nya masih berkelana, jika mereka di tempat angker mungkin Dara sudah kemasukan.

" Araaaaaa.." Suara tegas Bee keluar, Ara langsung berdiri terkejut dengan mata yang melotot, memegang dadanya, lalu duduk kembali.

" kenapa harus Teriak," ucap Dara kesal.

" karena kau tidak merespon?" balas ketus Bunga.

Dara mengacak rambutnya, dan membaringkan tubuhnya di sofa.

" Sudah saatnya aku menemui nenek Petra" ucap Bee.

" aku pun memikirkan hal yang sama, perasaanku mulai tidak enak," balas Ara.

Mereka berdua saling memandang, menunggu matahari terbit, mereka menyibukkan diri dengan membaca beberapa berkas di tablet Masing-masing.

....

Mobil berhenti didepan sebuah gedung, Haikal dan Roy langsung turun dan masuk kedalam.

Didalam telah terduduk berlutut seorang Pria yang masih cukup muda.

Haikal masuk dan mendekat, dengan wajah beringas Haikal mencekik leher.

Buukk bukkkk pukulan Haikal mendarat di wajah pria tersebut, darah segar keluar dari hidung dan bibirnya, Buuukkk badan terlempar, pria tersebut sudah terkapar, Haikal mendekat dan menginjak-injak perutnya, Roy hanya diam memperhatikan saja, tatapan nya tidak kalah sinis.

" Haikal, sia-sia kau membunuh ku, kau tidak akan mendapatkan apapun." tawa sinis nya menyeringai...

" aku tidak butuh info apapun, " tawa Haikal lebih sadis.

Pria tersebut menatap Haikal aneh, Tidak ada tatapan ingin tau, dia pun tidak bertanya, Haikal hanya tertawa masuk kedalam sebuah ruangan, dan langsung keluar lagi, menggenggam tangannya.

" Kau ingin tau, Apa didalam jarum suntik ini, salah satu cucu Chrispeter membuatkan sebuah suntikan lumpuh perlahan, kau ingin mencobanya, ini belum ada penawaran nya, suntikan ini bukan untuk mu, tapi untuk kekasihmu atau anakmu" tawa Haikal menggelegar.

" istri, anak, aku tidak memiliki mereka, aku tidak memiliki keluarga" jawab nya santai.

" Benarkah, berarti aku harus langsung meledakan kepalanya saja" tawa Haikal yang menyeringai, diikuti oleh Roy.

" bunuh wanita dan anak yang ada di taman tadi" perintah Roy kepada salah satu pengawalnya" beberapa pengawal bergerak.

" Bawa kepalanya padaku" perintah Haikal.

Pria tersebut bergetar, mulutnya pait, keringat dingin mengalir, Haikal melangkah menjauh namun sebuah tangan menahan nya.

" info apa yang kau inginkan" tanya nya.

" tidak ada" jawab Haikal.

" Rios telah kembali, dia sangat dekat dengan kalian, target awalnya Akbar, karena dia tanpa pengawalan." teriak Pria itu.

Haikal tidak memperdulikan ucapan pria tersebut, dia hanya perlu menemukan Rios , Roy mengikuti langkah Haikal.

Dibelakang Roy menatap punggung Haikal, dia kasihan melihat Haikal yang pura-pura kuat, dia hanya diam tanpa mengeluh, Bahkan hanya sekali bertemu Haikal bisa tau,

seseorang yang asing terlihat spesial Dimata seorang ******** seperti pria tersebut. Haikal pasti akan terpukul jika bertemu dengan pamannya, paman yang seharusnya bisa menjadi ayah kedua baginya, tapi dialah orang yang membunuh kedua orangtuanya.

Roy yang hanya cucu angkat pun terluka, apa lagi Haikal.

Mobil melaju menuju kediaman Chrispeter, Di mobil Haikal hanya diam begitupun Roy tatapan mereka kedepan.

" Kal, apa kak Akbar akan dalam bahaya" tanya Roy.

" Jika kau merasa seperti itu, silahkan keluar" Haikal memberhentikan mobilnya.

" cari tau kebenaran nya" teriak Haikal yang langsung menendang keluar Roy.

....

Bee dan Ara keluar menuju mobil mereka, Bee menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi, mereka baru mendapatkan info tempat tinggal keluarga Chrispeter yang berada dalam pengawasan yang sangat ketat.

bukan hal yang mudah masuk kawasan tersebut tanpa menggunakan koneksi.

Dara memainkan tablet nya dan mobil berhenti disebuah mobil berwarna Hitam, mereka pindah mobil yang sudah di sabotase oleh orang kepercayaan Bee, mobil melaju menuju tempat tujuan.

Didepan gerbang yang sangat besar, dengan penjagaan ketat, mobil berhenti didepan pagar, semua penjaga mendekat dan membuka gerbang.

" pengawal bodoh, mudahnya tertipu" batin Dara.

mobil melaju cepat, melewati perpohonan rindang yang sangat indah asri dan segar, ditempat tersebut dipenuhi penjagaan.

mereka berhasil melewati gerbang satu, dan masih ada satu gerbang lagi.

Mobil akhirnya sampai, Ara dan Bee saling pandang, Gerbang terbuka mobil masuk ke kawasan Mansion, tapi didekat mobil dikelilingi pengawal.

Terpaksa mereka harus bertemu pengawal, Bee membuka pintu dengan santainya, begitupun Ara.

semua pengawal saling tatap dengan tatapan sinis, Mereka berpikir jika yang datang mobil Roy Chrispeter tapi ternyata dua wanita cantik yang tidak menunjukkan ketakutan sama sekali.

" Katakan pada nyonya besar, wanita cantik ingin bertemu" ucap Ara.

" siapa kalian, kalian tidak bisa memberi perintah, tidak sembarang orang bisa bertemu nyonya." jawab salah satu pengawal.

" kami bukan orang sembarangan, " ucap Bee.

....

Kiara memasuki kawasan Chrispeter, sesampainya didalam Mansion, Kia langsung berlari memeluk nenek Petra, dengan senyum lebar, nenek Petra menyambut Kia dengan senyuman.

" ayo masuk sayang, banyak yang ingin Nenek bicarakan" pinta nenek Petra dengan mengandeng tangan kita menuju sofa.

Kia hanya mengikuti saja, mereka bicara panjang lebar, Kia seorang gadis yang ceria, sehingga nenek Petra sangat senang bicara dengannya. Mereka tertawa dan mulut kita terus merocos seperti petasan, sesekali beberapa maid yang memperhatikan mereka ikut tertawa melihat kelucuan Kia.

tiba-tiba terdengar suara pertempuran, Kia langsung Berdiri dan memberikan perintah untuk menjaga nenek, dan hubungi tim keamanan, Kia melangkah keluar dengan wibawa, sebagai putri konglomerat tentu hal yang biasa baginya bisa dengan cepat mengubah ekspresi.

Kia telah berada diluar dilihatnya dua wanita bertarung, dan banyak pengawal yang sudah terkapar.

wajah Kia berubah amarah, beraninya orang luar menyerang kediaman Chrispeter. Kia pun mendekat dan ikut menyerang.

Bee melihat seorang wanita yang ikut menyerang, dengan mudah mengelak, dan menyerang balik, semua orang mundur begitupun dengan Ara.

mereka menonton pertempuran dua orang yang cukup gesit, beberapa kali Kia mendapatkan pukulan, tapi Bee belum tersentuh.

Nenek Petra menyaksikan itu dan berteriak

" hentikan, jangan sakiti menantu keluarga ini." pertempuran terhenti.

Bee dan Ara sama-sama menatap kearah nenek Petra.

....

Lanjut malam ya reader...

jangan lupa LIKE

Juga COMENT

Dan juga VOTE nya ya..

TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA..

MAMPIR JUGA KE KARYAKU..

SUAMIKU MASIH ABG..

( lucu dan romantis)