Istri Pengganti Tuan Muda Tampan

Sesaat kemudian mereka sampai di Mension Tuan Mario. Dinda segera turun dari mobil setelah Suami nya membuka kan pintu utuk nya. Saat mereka masuk ke dalam terlihat sangat sepi seperti nya tak ada orang di rumah.

''Mas, kok sepi. Mama kemana ya .?'' Tanya Dinda.

''Gak tau Din, coba tanyain Bibik aja dulu, bik.. Bibik..'' panggil Irfan

''Iya Tuan muda'' Jawab seorang pelayan yang menghampiri mereka.

''Mama di mana bik ?''

''Nyona dan Tuan baru saja keluar, tuan''

''Keluar, mau kemana mereka sore-sore gini'' Tanya Irfan lagi

''Kata nya ada undangan Tuan muda.''

''Oohh gitu ya, ya sudah bik makasih ya'' Adinda yang menjawab kali ini.

Karena Mama tak ada di rumah jadi Dinda dan Irfan pun berencana pulang saja.

''Kamu gak ngabarin Mama ya kalau mau kemari ?'' tanya Irfan

''Gak ada, lupa Mas !'' jawab Dinda nyengir

''Hhmmm, pantesan lah Mama gak nungguin.''

''Sorryy🙏🙏''

''Yasudah kita pulang atau gimana ni ?'' tanya Irfan lagi.

''Kayak nya jalan-jalan ke taman bentar seru nih Mas''

''Baiklah Tuan putri...'' jawab Irfan seraya membukakan pintu mobil.

Saat mereka sampai di taman yang di tujukan, segera saja turun dan memilih tempat duduk yang ada di pojokan. Sore seperti ini ramai sekali orang-orang yang berdatangan ke taman. Ada yang datang dengan keluarga ada juga yang datang dengan pasangan masing-masing.

''Kalau kita punya anak nanti pasti seneng deh.'' Ucap Irfan tiba-tiba.

Dinda yang mendengarkan ucapan suami nya pun melihat kearah pandangan sang suami. Ternya Irfan sedang memperhatikan anak-anak yang bermain ria di berbagai macam permainan yang tersedia di taman tersebut.

''Din,, kalau bisa Mas mau punya anak banyak.''

''Kenapa harus bnyak Mas, dua aja cukup deh Mas.''

''Biar rumah kita rame nanti nya, kalau dua masih kurang seru sayang.''

''Satu aja belum punya Mas udah mintak banyak-banyak.''

''Makanya jangan kita tunda-tunda lagi biar cepat punya anak nya'' Irfan seraya menaik-naik kan alis nya.

''Hmmm'' jawab Dinda merasa malu dengan permintaan Suami nya.

''Mas, Dinda beli eskrim dulu ya di depan situ'' Dinda menunjukan kearah penjual eskrim di dekat taman tersebut.

''Duduk di sini aja biar Mas belikan, mau rasa apa.?''

''Mmmm coklat strawbery ya Mas.''

Irfan pun bangun dari duduk nya dan berjalan menuju ke gerai eskrim tersebut.

Setelah selesai membayar Irfan membawa eskrim berukuran besar dan menaruh nya di hadapan Dinda.

''Mas marah ?'' tanya Dinda

''Marah kenapa ?'' Irfan bingung sendiri.

''Beli nya kok banyak banget gini Mas.. !''

''Ya gak papa emang gak boleh beli banyak-banyak.? Biar escream bapak itu cepat habis'' Jawab Irfan santai.

''Tapi gak harus satu cup sebesar ini juga deh Mas, mana habis kita makan berdua aja.''

''Jadi mau gimana ni escream nya Mas kembaliin apa mau di makan ?''

''Ya udah deh, gak usah di kembalikan bikin malu aja.'' Dinda kesal sendiri dengan suami nya.

Setelah sedikit perdebatan antara suami istri tersebut. Akhirnya Dinda memakan escream tersebut dan mampu mengobati hati nya yang sedikit dongkol.

Irfan sengaja menjahili istri nya dengan mencuil-cuil escream tersebut di hidung Dinda.

''Mas........''

''Apa.?''

''Iihhh Mas jahil deh, belepotan nanti Mas..'' ucap Dinda dengan manja nya.

''Biar belepotan kamu tetap cantik'' jawab Irfan seraya menopang dagu menapa lekat kearah Dinda.

Dinda yang merasa diri nya di perhatikan menjadi merona dan salah tingkah.

''Mas udah mulai bisa gombal ya sekarang.''

''Mas gak gombal kok sayang, memang kamu nya aja yang cantik.'' jawab Irfan.

Dinda tak lagi menjawab. Terus saja makan escream nya, Setelah dari taman mereka akan langsung pulang ke rumah karena hari pun sudah mulai gelap.

Sesampai di rumah Dinda langsung saja ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya terlebih dahulu kemudian barulah memasak makan malam mereka.

Saat sedang berkutat dengan centong dan kuali tiba-tiba saja Irfan datang dan memeluk Dinda dari belakang. Sehingga Dinda terlonjak kaget.

''Mas, ngagetin aja.''

''Masak apa sayang .?''

''Nasi goreng udang, Mas mau kan.''

''Asal kamu yang masak semua Mas akan makan.''

''Mulai deh gombal nya lagi'' jawab Dinda

''Kok gombal sih ?'' tanya Irfan membalikkan tubuh Dinda menghadap diri nya.

''Kalau bukan gombal jadi apaan Mas''

''Terserah kamu deh, yang pasti nya kalau kamu yang masain aku akan makan.'' Jawab Irfan seraya berjalan menuju meja makan.

Sesaat kemudian Dinda meletakkan dua piring nasi goreng di depan Irfan beserta dua gelas air putih.

''Siap Mas ayo makan'' Ajak Dinda.

Setelah selesai makan Irfan masuk ke ruang kerja nya ingin memeriksa imel yang di kirim oleh Kelvin.

Setelah selesai Irfan masuk ke kamar dan melihat Dinda sedang mengoleskan lotion malam di tubuh nya.

''Apa itu sayang?'' tanya Irfan mengenduh-ngendus tubuh istri nya.

''Ini lotion Mas''

''Kok Mas baru liat kamu pakai lotion sebelum tidur''

''Tiap malam Dinda pakek kok Mas, Mas aja gak meratiin''

''Oohhh wangi sekali sayang'' ucap Irfan seraya menyusuri leher istri nya yang mulus itu.

''Mas..... apaan sih ?'' Dinda merasa geli dengan tingkah Suami nya.

Dinda sudah sangat gugup jantung nya dag dig dug teringat bahwa Irfan ingin segera punya anak. Otomatis Dinda harus*** agar mereka bisa punya anak kan.

Sepertinya malam ini Dinda akan pasrahkan diri nya kepada sang Suami karena memang sudah kewajiban nya memberikan hak batin pada suami nya. Apalagi mengingat usia pernikahan mereka sudah satu tahun. Selama tinggal bersama tak sekalipun Irfan memaksa Dinda untuk melayani nya.

''Mas...'' panggil Dinda sangat lembut.

''iya sayang'' jawab Irfan

''Dinda ke kamar mandi dulu ya''

''Hhmmm'' Jawab Irfan.

Irfan mengira Dinda mau ngapain ke kamar mandi. Padahal Dinda ingin menggantikan pakaian nya dengan lingeri yang tertutup tapi terkesan seksi. Karena Dinda sudah bertekad akan menjadi istri Irfan seutuh nya. Apalagi Irfan sudah mengungkapkan perasaan nya terhadap Dinda.

''Mas'' panggil Dinda saat keluar.

Irfan yang melihat penampilan Dinda sangat berbeda malam ini pakaian seksi nya mampu menimbulkan hasrat sang suami. Mata Irfan seakan ingin copot keluar dari kandang nya saat melihat istrinya tanpa ragu datang mendekati nya.

''Sayang'' Panggil Irfan seraya menarik Dinda duduk di pangkuan nya. Dinda tak membantah hanya menurut dan mengalungkan tangan di leher suami nya.

''Apa kamu sudah siap sayang ?'' tanya Irfan.

Dinda tak menjawab hanya mengangguk kan kepala nya saja tanda setuju.

''Terimakasih Sayang'' Irfan seraya mengecup lembut bibir istrinya. Lalu menyusuri leher dan seluruh tubuh Dinda sehingga terjadilah yang harus nya terjadi malam ini.

tbc.......