NovelToon NovelToon
Mysterious Girl

Mysterious Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Genius / Murid Genius / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kegiatan Olahraga Serba Bisa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: AzaleaHazel

Achassia Alora adalah gadis misterius yang selalu menutupi identitasnya. Bahkan hampir semua orang di sekolahnya belum pernah melihat wajahnya kecuali beberapa guru dan kedua sahabatnya. Gadis yang di anggap miskin sebenarnya adalah cucu dari keluarga kaya raya yang terbuang. Begitu banyak rahasia yang ia sembunyikan, bahkan dari ibunya sendiri.


Setelah bertahun-tahun ia hidup tenang bersama ibunya, sang Kakek kembali datang dalam kehidupan mereka dan memburunya untuk kepentingan keluarganya. Tentu saja Achassia selalu menghindar dengan cara apapun agar tidak tertangkap oleh Kakeknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AzaleaHazel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

Sagara dan Achassia baru saja tiba di rumah pria itu. Kedatangan mereka sontak membuat Anella dan Saka merasa heran melihat Achassia. Gadis itu kembali dengan wajah cemberut seperti menahan kesal.

"Sagara, kamu apain cucu Mama?" Tanya Anella menatap tajam putranya.

"Cia, di kantin cebol Oma." Adu Acha dengan mata berkaca-kaca karena baru kali ini ada yang mengatainya cebol.

"Bener-bener ya kamu ini. Udah di bilangin jangan ngomong gitu, eh malah di omongin langsung di depan anaknya." Omel Anella, tadi ia sudah memperingati Sagara agar tidak mengatai Achassia yang aneh-aneh.

"Oma." Panggil Acha memelas.

"Iya sayang, nanti biar Oma marahin Papa kamu." Balas Anella tidak tega melihat cucu kesayangannya hampir menangis.

Sagara mengusak gemas rambut gadis itu. "Mangkanya tumbuh tu ke atas." Ucapnya.

"Jangan pegang-pegang." Kesal Acha menepis tangan pria itu.

"Sagara!!" Teriak Anella marah.

Hal ini memang selalu terjadi karena Sagara memang sering menggoda Achassia, tapi baru kali ini mata gadis itu sampai berkaca-kaca. Biasanya dia sama sekali tidak mempan saat di ganggu oleh putranya itu.

"Iya-iya, yaudah Sagara ke kamar dulu mau mandi." Kata Sagara setelah itu melarikan diri ke kamarnya sebelum di amuk oleh Anella.

Setelah kepergian Sagara, Anella menyuruh Achassia duduk di ruang keluarga bersamanya.

"Cia udah makan?" Tanya Anella saat gadis itu sudah duduk di sebelahnya.

"Udah, tadi makan sama Papa." Jawab Achassia.

"Kamu nginep sini ya?" Ucap Anella penuh harap.

"Tapi Cia belum izin ke Mama." Bukannya tidak mau, hanya saja masalahnya akhir-akhir ini sangat banyak.

"Mau Oma aja yang izinin?" Tanya Anella membuat Acha membulatkan matanya.

Gadis itu menggeleng. "Ngga usah, biar Cia aja yang bilang ke Mama." Jawabnya.

Isvara saja selalu menganggapnya mengada-ada saat menceritakan tentang Sagara, lalu bagaimana bisa ia mengenalkan Mama-nya pada keluarga Sagara. Belum lagi ia harus menceritakan bagaimana mengenal Sagara dan awal bertemu dengan pria itu, sudah jelas sekali semua pertanyaan itu akan di tanyakan oleh Mama-nya. Pada akhirnya gadis itu setuju untuk menginap di rumah ini. Lagipula besok juga hari Minggu, nanti ia akan beralasan jika sedang menginap di rumah Anya saat di tanya oleh Isvara.

...🍃🍃🍃🍃🍃...

Pagi ini Achassia mengejutkan Isvara dengan banyak kotak berisi strawberry. Semalam putrinya bilang padanya jika akan menginap di rumah salah satu sahabatnya, tapi begitu gadis itu kembali, Isvara benar-benar terkejut dan menatap penuh selidik pada putrinya.

"Ini semua punya siapa, Ra?" Tanya Isvara menyelidik.

Gadis itu sibuk makan strawberry-nya sambil menonton tv. "Punya Lora." Jawabnya.

Isvara berdecak. "Kamu dapet darimana? Pasti ini mahal kan?" Tanyanya lagi.

"Pastinya sih iya, kan dari jepang langsung." Balas Acha yang sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari tv.

"Hah, dari jepang? Jangan becanda deh kamu." Karena kesal Isvara menangkup pipi putrinya agar menatap dirinya.

"Siapa yang bercanda sih, ini semua di beliin sama Om duda yang sering Lora ceritain, tapi Mama aja yang nggak pernah percaya." Jelas Acha.

Isvara melepaskan pipi Achassia. "Kamu beneran nggak bercanda soal itu?" Tanya Isvara, ia pikir selama ini Achassia hanya bercanda dengannya.

"Nggak lah, ngapain bercandain Mama." Kata Acha, ia lanjut memakan strawberry-nya dan kembali menonton tv.

Isvara kembali menangkup pipi gadis itu. "Lihat Mama dulu, Ra. Ceritain ke Mama semuanya." Kata Isvara tidak ingin di bantah.

Achassia menghela nafas, mau tak mau hari ini pasti akan terjadi juga. Akhirnya gadis itu menceritakan jika semalam ia menginap di rumah pria itu. Ia juga menceritakan bagaimana ia bertemu Sagara, kapan pertama kali bertemu dengan pria itu, semuanya ia ceritakan pada Mama-nya. Bahkan ia juga menceritakan tentang keluarga Sagara dan bagaimana mereka sangat menyayanginya seperti cucu mereka sendiri.

Hati Isvara sempat berdenyut saat putrinya begitu bersemangat menceritakan keluarga pria yang bernama Sagara itu. Bagaimana bahagianya putrinya menceritakan Oma dan Opa-nya yang sangat menyayanginya. Andai saja kehidupan mereka baik-baik saja, Achassia pasti tidak akan kekurangan kasih sayang dari keluarga lengkapnya.

Di satu sisi, Isvara ingin menjauhkan Achassia dari Sagara karena belum tau pria itu memang benar-benar baik atau tidak, tapi di sisi lain ia melihat bagaimana bahagianya gadis itu karena masih ada keluarga yang menyayanginya. Sudah lama putrinya tidak bercerita sebahagia ini, apalagi mata gadis itu sangat berbinar saat menceritakan keluarga pria itu. Ia jadi tidak tega jika harus merusak kebahagiaan putrinya, walaupun tidak mengatakan apapun ia tau jika putrinya masih membutuhkan kasih sayang dari keluarga yang lengkap. Hanya saja selama ini putrinya selalu terlihat kuat agar tidak menyusahkan-nya.

Isvara tersenyum melihat wajah bahagia putrinya. "Lora seneng ketemu mereka?" Tanyanya mengelus rambut gadis itu.

Achassia mengangguk. "Karena Lora tau mereka beneran orang baik." Jawab Acha tanpa ragu.

Gadis itu tersenyum senang. "Kata Oma, Lora juga punya Kakak." lanjut Acha menceritakan tentang cucu pertama Anella.

Tanya Isvara ikut tersenyum. "Cewek atau cowok?" Tanyanya seraya merapikan poni gadis itu.

"Cowok, tapi Lora belum pernah ketemu dia. Pasti rasanya seneng banget punya Kakak cowok." Kata Acha dengan mata berbinar membuat Isvara tersenyum.

Hati Isvara kembali berdenyut saat putrinya mengatakan hal itu. Achassia sangat tidak beruntung karena memiliki Kakak seperti Oliv, gadis itu selalu menganggap putrinya sebagai saingannya dan tidak jarang gadis itu akan menyakiti Achassia.

"Mama harus buktiin dulu kalau mereka benar-benar orang yang baik." Kata Isvara, bagaimanapun juga Achassia adalah satu-satunya yang ia punya sekarang, jadi ia harus memastikan putrinya akan baik-baik saja.

Acha mengangguk. "Nanti Lora ajak Mama ke rumah Oma." Kata gadis itu.

Isvara menggeleng. "Ketemu Om Sagara aja udah cukup." Ucap Isvara.

"Oke, nanti biar Lora suruh Om Aga dateng ke cafe." Kata Acha semangat.

Isvara mengacak gemas rambut putrinya. "Yaudah, Mama siap-siap dulu, mau ke cafe." Kata Isvara membuat gadis itu mengangguk.

Setelah kepergian Mama-nya, Achassia mengirim pesan pada Sagara jika Mama-nya ingin bertemu dengan pria itu. Selang beberapa menit setelah pesannya terkirim, gadis itu cekikikan sendiri karena Sagara terus menelponnya, ada puluhan pesan juga yang di kirim pria itu. Pasti pria itu sangat terkejut dengan pesan yang ia kirim, dengan sengaja ia mematikan ponselnya dan kembali menonton tv. Biarkan saja pria itu kebingungan sendiri, anggap saja ini balasan karena kemarin telah mengatainya cebol.

"Kamu kenapa, Ra?" Tanya Isvara heran melihat putrinya cekikikan saat menonton tv, padahal yang di tonton hanya iklan.

Gadis itu menoleh ke belakang. "Hah, gapapa kok. Mama udah mau berangkat?" Tanyanya pada Isvara.

Isvara mengangguk. "Yaudah, Mama berangkat dulu. Kamu hati-hati di rumah." Kata Isvara.

"Lora anterin." Ucap gadis itu beranjak dari sofa.

Isvara mendorong Achassia agar kembali duduk di sofa. "Nggak usah, udah kamu di rumah aja. Mama berangkat dulu." Ucap Isvara setelah itu mencium kening putrinya.

"Hati-hati." Balas Acha mencium pipi Mama-nya.

"Iyaa."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!