NovelToon NovelToon
Cermin Yang Retak : Pembalasan Dendam

Cermin Yang Retak : Pembalasan Dendam

Status: tamat
Genre:Identitas Tersembunyi / Balas Dendam / Konflik etika / Tamat
Popularitas:17.1k
Nilai: 5
Nama Author: Heryy Heryy

Cerita ini berpusat pada perjalanan Anita, seorang wanita yang dikhianati, dan bahkan dibunuh secara semu oleh suaminya Hendric dan sahabatnya Reina-semua karena hasrat akan harta dan kekayaan. Malam yang mengubah segalanya terjadi di Jakarta, ketika Anita menyaksikan perselingkuhan keduanya dan mendengar rencana mereka untuk mengorbankannya. Dalam kepanikan, dia melarikan diri tapi terjebak di tepi tebing, kemudian dilemparkan ke lautan. Namun, takdir mempertemukannya kembali.

ima tahun kemudian, dia muncul sebagai Natasya, kuat dan penuh tekad untuk membalas dendam dan membongkar kebenaran. Di tengah semua itu, ada Ryujin-seseorang yang mencintainya dengan tulus dan selalu ada di sisinya, menjadi pijakan emosional dan kekuatan dalam perjuangannya menuju keadilan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heryy Heryy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31.Kondisi yang Membahayakan: Rahasia Akhir yang Terbongkar

Sinar matahari pagi menyinari ruangan rumah sakit, menyinari wajah Ryujin yang masih tidur. Dia baru saja bangun dari tidur yang nyenyak setelah beberapa hari dirawat, tapi pikirannya langsung terbang ke Natasya—wanita yang membawa dia ke rumah sakit dan yang ternyata adalah teman kecilnya yang dicari selama ini.

Tiba-tiba, dia mendengar suara orang memasak di sudut ruangan. Dia membuka mata dan melihat Natasya berdiri di depan meja, menyiapkan makanan dengan teliti. Di atas meja, ada bubur ayam yang beraroma harum, ikan bakar dengan bumbu kacang, dan es cendol—semua makanan kesukaan dia yang dia ingat dari masa kecil.

"Kamu sudah bangun?" Natasya berbalik, tersenyum lembut. "Aku bawakan makan untuk mu."

Ryujin terkejut, mata membelalak melihat makanan tersebut. "Natasya, apa kamu yang membuatnya?" tanyanya dengan suara yang masih lemah.

Natasya mengangguk, tangan masih membagi makanan ke dalam piring. "Ya, aku bikinnya sendiri. Jangan salah paham ya—aku hanya membalas budi, karena dulu ia yang menolong dirinya." Dia berusaha bersikap rileks, tapi wajahnya memerah karena ingatan masa kecil yang terbangun kembali. "Tidak ada maksud tertentu."

Ryujin tersenyum lebar, hatinya terasa hangat. Ini adalah bukti bahwa Natasya benar-benar Anita—hanya dia yang tahu makanan kesukaan dia yang spesifik itu. Sebelum dia bisa berbicara lebih lanjut, telpon genggam Natasya berbunyi dengan kencang.

"Natasya! Tolong cepat datang! Ayahmu—Pak Andra—tidak ada di rumah sakit tempat dia dirawat!" suara Ines terdengar dari sana, penuh kecemasan.

Natasya langsung berdiri, wajahnya memucat. "Apa? Bagaimana bisa? Sudah dicari kemana-mana?"

"Semua tempat sudah dicari, tapi tidak ada jejak! Sepertinya dia di culik oleh seseorang!"

Tanpa berpikir panjang, Natasya mengambil tasnya dan berjalan cepat menuju pintu. "Maaf, Ryujin, aku harus pergi sekarang!"

Ryujin juga segera bangkit dari tempat tidur, meskipun tubuhnya masih lemah dan dokter menyarankan dia tidak boleh keluar terlalu cepat. "Tunggu, Natasya! Aku ikut bersama!"

"Jangan, kamu masih sakit! Tetap di sini!" seru Natasya, tapi Ryujin sudah mengambil jaketnya dan mengikuti dia keluar. Dia tidak bisa membiarkan Natasya menghadapi masalah ini sendirian.

Saat sampai di rumah sakit tempat Pak Andra dirawat, Ines sedang menunggu di depan pintu dengan wajah panik. "Tas, aku sudah memeriksa cctv di sekitar rumah sakit, tapi rekaman semalam sudah dihapus! Tidak ada jejak siapa yang mengambil ayahmu!"

Natasya menangis tersedu-sedu, tangan menggenggam tasnya erat. "Siapa yang berani melakukan ini? Apa yang mereka inginkan dari ayahku?"

Di tempat yang jauh, Reina sedang tersenyum jahat di ruang kerjanya. Malam sebelumnya, dia menyuruh orang suruhannya untuk menculik Pak Andra—ayah Anita. Rencananya adalah membongkar identitas Natasya langsung di hadapan Hendric, sehingga Hendric akan membenci Natasya dan ia bisa menyelamatkan pernikahannya serta perusahaan.

Dua hari berlalu seperti kilat, dan tidak ada kabar sedikit pun tentang Pak Andra. Natasya tidak tidur sama sekali, ia menghabiskan waktu untuk mencari jejak ayahnya dan menghubungi semua sumber yang mungkin. Saat itu, telpon genggamnya berdering lagi—dari nomor yang tidak dikenal.

Dia menjawab dengan tangan yang bergetar. "Siapa ini?"

"Datang ke tempat ini, sendiri—jika kamu ingin ayahmu tetap hidup." Suara orang tersebut kasar dan mengancam.

Natasya marah, suaranya naik. "Kamu pikir aku percaya? Apa yang kamu inginkan? Jangan pernah main-main denganku!"

Segera setelah itu, dia menerima pesan video. Di layar, terlihat Pak Andra yang terikat di sebuah ruangan gelap, wajahnya pucat dan lelah. "Bagaimana? Apakah kamu masih tidak percaya?" suara orang tersebut kembali terdengar dari telepon.

Air mata Natasya terjatuh deras. "Apa yang kamu inginkan? Aku akan berikan apa saja, sebagai gantinya lepaskan ayahku!"

"Datang ke alamat ini sendiri, jangan pernah menghubungi polisi—jika tidak, aku akan membunuhnya. Dan jangan lupa siapkan uang tunai 1 milyar!" Orang tersebut memberitahu alamatnya: sebuah bangunan kosong yang terbengkalai di pinggiran kota.

Tanpa pikir panjang, Natasya pergi ke bank untuk menarik uang 1 milyar. Sebelum pergi, dia meninggalkan pesan tertulis kepada Ines: "Jika lebih dari 1 jam aku tidak bisa dihubungi, panggil polisi ke alamat ini. Jangan ikut datang—ini berbahaya."

Saat itu, Hendric juga mendapatkan telepon dari anak buahnya. "Pak Hendric, kami sudah menemukan lokasi ayah mertua Anda! Dia ada di bangunan kosong di pinggiran kota!"

Hendric langsung bergegas menuju lokasi tersebut, secepat mungkin. Sebelum tiba, anak buahnya mengirimkan pesan ke ponselnya: "Pak, kami sudah melakukan tes DNA Natasya dengan ayah mertua Anda, dan membandingkannya dengan DNA Anita yang ada di arsip. Hasilnya 99% cocok—wanita itu adalah Anita, istri Anda yang masih hidup!"

Hendric terkejut, mobilnya hampir menabrak trotoar. "Ternyata selama ini dia telah membohongi ku!" pikirnya dengan kemarahan yang membara. Dia selalu mencintai Anita, tapi rasa sakit karena dibohongi membuatnya marah sampai tidak bisa berpikir jernih. "Hentikan dia! Hapuskan Natasya dan ayahnya!" perintahnya kepada anak buahnya melalui telepon.

Saat itu, Natasya sudah sampai di bangunan kosong. Tempat itu gelap, berdebu, dan penuh dengan suara angin yang meneriakkan. Dia mengambil telepon dan menelpon penculiknya. "Aku sudah sampai di alamat yang kamu berikan. Lepaskan ayahku—aku sudah membawa uang yang kamu inginkan. Sekarang tunjukkan dimana ayah ku!"

Ternyata, Reina telah memanfaatkan anak buah Hendric untuk rencananya. Saat Natasya berbicara melalui telepon, suara nya terdengar di speaker yang dipasang di ruangan—dan Hendric yang baru saja tiba mendengarnya semua.

Dia masuk ke ruangan gelap, melihat Pak Andra yang terikat dan Natasya yang berdiri di tengah ruangan dengan tas uang di tangannya. Sebelum Natasya bisa berbalik, seseorang memukul kepalanya dari belakang dengan keras. Dia terasa pusing dan akhirnya jatuh pingsan.

Ketika Natasya terbangun, dia merasa tubuhnya terikat erat dengan tali, dan mulutnya di sumpal dengan kain tebal. Dia melihat sekelilingnya—dia berada di ruangan gelap, dan di depannya berdiri Hendric dengan wajah yang marah dan sedih.

Hendric berjalan mendekati dia perlahan, langkahnya terdengar keras di ruangan yang sunyi. Dia memegang dagu Natasya dengan kuat, membuatnya merasa sakit. Matanya menatap Natasya dengan pandangan yang penuh kebencian dan kesedihan.

"Jadi selama ini kamu masih hidup," kata Hendric dengan suara yang pelan tapi penuh kemarahan. "Kamu menyembunyikan identitasmu sebagai Natasya, datang kembali untuk balas dendam, bukan? Kamu membuatku percaya bahwa kamu sudah mati, membuatku sedih selama bertahun-tahun... Namun sayangnya, kamu tidak akan selamat hari ini."

1
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙
Btw paragrafnya bisa di bagi ini kak. jadi 2. biar gk terlalu panjang gini. ntar masing - masing 5 -6 baris aja. itu udah mentok. 🙏
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙: Gak apa - apa kak. semangat. aku juga masih pemula.
total 2 replies
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙
Aduh... baru buka vibe nya udah kyk gini. 🤭.
Julia wati333
sangattt luarrr biasaaaa
Han Sejin
thanks, 🙏🙏🙏 pe
Julia wati333
wowww seru sekali membaca nya👍👍
Greta Ela🦋🌺
Iya deh Natasya kan Anita🫣
Han Sejin: masih ada yang lebih gong lagi di bab selanjutnya kak,
total 1 replies
Greta Ela🦋🌺
Ups🫣
Greta Ela🦋🌺
Good girl
Greta Ela🦋🌺
Pede banget ngomongnya
Greta Ela🦋🌺
Pede banget ya
Greta Ela🦋🌺
Wtf
Masih eps 1😭😭
Greta Ela🦋🌺
Agak stres
Greta Ela🦋🌺
Wihhh parah
Adelia Hira
idih, ni orang gak punya muka apa gimana orang dia yang jahat🤬🤬🤬🤬🤬
Adelia Hira
ceritanya menarik apalagi bagian awal pas Reina meminta maaf
Almahira
ceritanya seru
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀
lebih egois siapa yang merangkak naik ke ranjang suami sahabatnya sendiri? 😭
woe.park kim_L
udah kak👍
Han Sejin: makasih 🙏
total 1 replies
Han Sejin
🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!