Agares Everett adalah salah satu iblis yang tidak memiliki inti sihir, karena tidak memiliki inti sihir membuat Agares tidak bisa menggunakan sihir seperti iblis pada umumnya.
karena tidak bisa menggunakan sihir Agares menjadi iblis yang sangat lemah, ia sampai di khianati oleh pacarnya sendiri dan di buang ke hutan.
siapa sangka di hutan itu, Agares mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, yaitu darah Kraken sosok monster yang di anggap mitos namun ternyata benar benar ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perebutan Cincin Nirmala yang sangat sengit 2
Cincin Nirmala itu terletak di atas bebatuan yang menempel di dinding, cincin itu terlihat tersimpan di dalam kotak hitam dengan ukiran ukiran kuno.
Morgan langsung memasang wajah geram, ketika melihat arwah manusia yang hanya memiliki energi sihir kecil melayang secara perlahan mendekati cincin Nirmala yang berada di atas.
"Keparat! Dasar pencuri kecil! Di saat aku bertahan hidup mati matian di sini dari serangan iblis yang memiliki sihir Kraken itu justru arwah manusia yang hanya memiliki energi sihir yang sangat sedikit itu berani untuk mencuri! Akan aku habisi dia!" Batin Morgan dengan geram.
Morgan mengeluarkan sebuah belati hitam yang terlumuri cairan berwarna ungu pekat yang tidak lain adalah racun, morgan sendiri terlihat bersiap membidik Amel dari jarak jauh.
Morgan tidak berani mengambil resiko dengan melesat dan keluar dari tempat persembunyiannya, itu justru akan mengalihkan perhatian Agares.
Oleh Karena itu Morgan memilih untuk membidik Amel dari jarak jauh.
Morgan harus menghentikan arwah manusia itu apapun yang terjadi, bahkan jika perlu dia membunuhnya.
Sementara itu Amel masih melayang secara perlahan, dia sama sekali tidak mengetahui bahwa Morgan merangkak di pinggiran dan sedang membidik dirinya dengan belati beracun.
Wus!
Dengan keyakinan super kuat akhirnya morgan melemparkan belati beracun itu dengan lemparan yang sangat cepat dan akurat.
Belati beracun itu terlihat melesat dengan sangat cepat ke arah Amel. Kemampuan Serangan mendadak morgan benar benar di tunjukan dalam momen ini, ini adalah kemampuan yang Morgan andalkan selama ini.
Sementara itu di udara....
Dentang!
Dentang!
Agares terlihat memegang trisula hitam panjang di tangannya, dia secara terus menerus menangkis serangan dari Arash dan Arizh.
Baik Agares, Arash dan Arizh sama sama bertarung satu sama lain, mencoba untuk mengeluarkan kemampuan mereka. Saling beradu senjata mana yang lebih kuat, apakah pedang kembar atau trisula milik Agares.
Tiba tiba Agares melebarkan matanya ketika indra kepekaannya merasakan sesuatu yang melesat sangat cepat ke arah aura sihir yang di miliki oleh Amel.
Ya! Selama ini Agares memang mengetahui Amel sudah berada di situ, karena dalam wujud Kraken Ekor 4 Agares bisa merasakan energi sihir sekecil apapun bahkan energi sihir dari Amel Agares masih bisa merasakannya.
Oleh Karena itu Agares memilih untuk mengulur waktu melawan dua iblis veteran ini, namun Agares lupa satu hal bahwa Morgan masih berada di sini.
"Tidak! Ini sangat berbahaya!" Teriak Agares dalam hatinya dia memasang wajah yang sangat panik.
Sementara Arash dan Arizh tersenyum menyeringai, mereka berdua langsung memuji langkah Morgan yang melakukan serangan mendadak kepada Arwah wanita itu.
Di lihat dari ekspresi panik yang di tunjukan musuh mereka, jelas arwah wanita itu adalah rekan musuh mereka.
Agares tidak bisa berpikir lama lagi, dia harus memprioritaskan keselamatan Amel. Agares tanpa basa basi lagi berbalik dan melempar trisula yang ada di tangannya.
Trisula itu melesat lurus dengan sangat akurat ke arah jalur lintasan belati beracun itu.
Dentang!
Tidak lama kemudian bunyi suara dentingan logam terdengar, ketika Trisula itu berhasil memblokade lemparan belati beracun itu.
Belati itu terpental dan berputar putar sebelum akhirnya menancap di tanah, sementara trisula milik Agares menancap begitu saja di tanah.
Jelas Morgan dan Amel yang melihat hal itu kaget bukan kepalang. Namun Amel sendiri tidak terlalu lama memasang ekspresi kaget, dia dengan cepat melayang dan mengambil cincin Nirmala di dalam kotaknya.
"Bagus Amel!" Ucap Agares dalam hatinya.
"Ini adalah kesempatan kita, Arizh!"
"Bagus! Kita bisa menyerang!"
Ucap Arash dan Arizh secara bersama sama, ya ini adalah kesempatan bagi mereka berdua, ketika Agares membalikan tubuhnya untuk melempar trisula miliknya jelas Agares telah menciptakan celah besar, dia sudah tidak memiliki senjata di tangan dan posisi tubuhnya sangat terbuka untuk di serang.
Kedua iblis veteran ini jelas langsung memanfaatkan momen yang sangat berharga ini, keduanya langsung melesat dengan kecepatan penuh mereka seraya memajukan pedang mereka ke depan.
Mata mereka langsung terarah ke titik vital Agares, yaitu jantungnya.
"Kena kamu keparat!" Teriak Arash dan Arizh secara bersamaan.
Namun detik berikutnya mata Arash dan Arizh melebar ketika tiba tiba ekor gurita Agares bergerak dan melilit tubuh mereka berdua, hingga membuat keduanya tidak bisa menggerakan tubuh mereka.
"Tidak semudah itu!" Ucap Agares sembari tersenyum menyeringai. Agares membalikan badannya menatap kedua iblis veteran itu dengan mata menyipit.
"Sebelum ini aku sudah bertarung dengan kalian, tentu saja selama aku bertarung aku mengamati gaya pertarungan kalian. Kalian menyerang dengan kecepatan penuh cenderung ketika aku dalam keadaan lengah! Oleh Karena itu aku sudah sangat waspada dengan kalian ketika aku melemparkan senjata milikku!" Ucap Agares nada suaranya terdengar seperti ejekan.
"Bajingan! Ternyata iblis ini mempunyai pengamatan yang sangat bagus ketika bertarung!" Ucap Arizh dalam hatinya.
Sementara Arash justru tersenyum balik menatap Agares, "Sepertinya kamu belum sepenuhnya belajar iblis bodoh!" Ucapnya, tiba tiba pola sihir tiba tiba tercipta di atas Agares.
"Sihir Summon, Hantu terkutuk Dante!"
Wus...
Dari dalam pola sihir itu tiba tiba keluar, sosok berjubah hitam dengan wajah tengkorak putih tangannya terlihat memegang pedang hitam legam yang langsung di ayunkan ke arah ekor Gurita yang melilit tubuh Arash dan Arizh.
Slash!
Slash!
Seketika itu juga ekor gurita itu terbelah akibat tebasan pedang Dante. Kedua ekor itu langsung terjatuh dan menggeliat di tanah.
"Hei, aku sudah mendapatkannya! Ayo kita segera kembali!" Teriak Amel yang terlihat hendak melesat keluar dari lorong bawah tanah ini.
Bagi yang tidak bertanya mengapa Amel tidak menembus tembok dan langsung keluar, karena saat ini Amel sedang membawa Cincin Nirmala. Apabila Amel menembus tembok justru Cincin Nirmala yang merupakan benda padat akan terjatuh.
Oleh Karena itu Amel memilih untuk keluar melalui pintu.
Namun tentu saja, Morgan, Arash, Arizh dan Dante tidak membiarkan hal itu. Mereka berempat langsung mengejar dengan kecepatan penuh ke arah Amel.
Agares sendiri jelas tidak membiarkan hal itu, dua ekor gurita Agares yang tidak terpotong tiba tiba memanjang dan melilit tubuh Arash dan Arizh.
Tanpa basa basi Agares langsung melempar tubuh keduanya kebelakang, membuat kedua tubuh Iblis veteran itu melesat dan menabrak dinding lorong bawah tanah ini.
Agares langsung terbang, kecepatan terbang Agares yang sangat cepat langsung mampu menyusul Hantu Dante.
Agares meraih jubah Dante dengan tangan kirinya.
Blar!
Tidak lama kemudian tubuh dante di lalap oleh api hitam.
Aarrrrggghhh!!!
Dante berteriak dan meraung keras.
Sementara itu Amel sudah berada di luar, siapa sangka Morgan mampu mengejarnya.
Morgan terlihat melompat tinggi tinggi seraya mengayunkan palunya ke arah Amel.
Amel tersenyum tipis...
Wus...
Tiba tiba tombak merah dengan ukiran mawar yang tergeletak di tanah terbang dengan sendirinya dan mendarat di tangan Amel.
Dentang!
