NovelToon NovelToon
Chain Of Love In Rome

Chain Of Love In Rome

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: De Veronica

Di bawah pesona abadi Kota Roma, tersembunyi dunia bawah yang dipimpin oleh Azey Denizer, seorang maestro mafia yang kejam dan tak tersentuh. Hidupnya adalah sebuah simfoni yang terdiri dari darah, kekuasaan, dan pengkhianatan.

Sampai suatu hari, langitnya disinari oleh Kim Taeri—seorang gadis pertukaran pelajar asal Korea yang kepolosannya menyilaukan bagaikan matahari. Bagi Azey, Taeri bukan sekadar wanita. Dia adalah sebuah mahakarya yang lugu, sebuah obsesi yang harus dimiliki, dijaga, dan dirantai selamanya dalam pelukannya.

Namun, cinta Azey bukanlah kisah dongeng. Itu adalah labirin gelap yang penuh dengan manipulasi, permainan psikologis, dan bahaya mematikan. Saat musuh-musuh bebuyutannya dari dunia bawah tanah dan masa kelam keluarganya sendiri mulai memburu Taeri, Azey harus memilih: apakah dia akan melepaskan mataharinya untuk menyelamatkannya, atau justru menguncinya lebih dalam dalam sangkar emasnya, meski itu akan menghancurkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon De Veronica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kekhawatiran seorang ibu

Siang itu, Azey mengumpulkan seluruh pelayan mansion di ruang tamu luas. Dengan tatapan datar namun tegas, ia menyampaikan kabar bahagia mengenai kehamilan Taeri.

Reaksi para pelayan beragam. Ada yang terkejut, ada pula yang langsung menunjukkan kebahagiaan mereka. "Wah, Nona... sebentar lagi akan menjadi ibu! Aku benar-benar ikut bahagia," ucap salah seorang pelayan dengan tulus. Mereka merasa senang karena nona muda mereka yang baik hati akan segera menjadi nyonya besar di rumah ini.

Orellana, kepala pelayan yang sudah lama mengabdi, menimpali dengan lembut, "Ibu harap Nona dan calon bayi selalu sehat." Ia teringat perjuangan Taeri sejak pertama kali datang ke mansion ini lima tahun lalu.

Di hadapan para pelayan, Azey menatap mereka dengan datar. "Dengan kehamilan ini, tugas kalian bertambah... dan aku tidak ingin ada satu pun kekurangan yang sampai ke Taeri," peringatnya dingin dan posesif, membuat Taeri menoleh cepat ke arahnya.

"Sayang! Ih... jangan berlebihan begitu, lagian aku tidak merasa kekurangan apa pun," ucap Taeri cepat, nada suaranya menunjukkan kekesalan kecil yang tiba-tiba muncul. Ia merasa tidak enak karena Azey bersikap terlalu protektif terhadap para pelayan kesayangannya.

Namun, Azey tidak menghiraukannya. Dengan hati-hati, ia menggendong tubuh Taeri, berniat membawanya kembali ke kamar. Tetapi, tiba-tiba dari pintu utama, Mama Bella melangkah cepat memasuki ruang tamu.

"Hei, minggir kalian semua... aku mau lihat calon menantuku!" serunya tegas dan blak-blakan, membuat para pelayan dengan sigap membuka jalan untuknya. Tanpa basa-basi, ia langsung menghampiri Taeri yang sedikit memberontak dan meminta diturunkan.

"Mama!!!" seru Taeri refleks, terkejut dengan kedatangan tiba-tiba Mama Bella.

Azey menurunkan Taeri dengan hati-hati dari gendongannya. Mama Bella segera mendekat dan memeluk calon menantunya dengan erat. "Sayang... kenapa tidak memberitahu Mama kalau kamu hamil? Mama sampai kaget saat penjaga menelepon," ucapnya hangat, namun terdengar nada kesal karena khawatir.

"Penjaga? Sejak kapan Mama punya penjaga di mansion-ku?" balas Azey tajam dan penuh tekanan. Ia tidak menyangka Mama Bella akan bertindak sejauh ini.

Mama Bella melepaskan pelukannya dan menatap putranya dengan tatapan serius. "Itu orang-orangmu sendiri yang Mama suruh menjagamu! Mama tidak mau hal buruk yang pernah terjadi di masa lalu terulang lagi," tegasnya meledak, tak mampu lagi menahan emosinya. Ia tidak ingin kehilangan putranya, sama seperti ia kehilangan suaminya dulu.

Azey tersenyum sinis, "Mama memang selalu begitu... terserah saja. Tapi jangan ikut campur urusan organisasiku," ucapnya dingin dengan nada keras yang menekan. Tanpa menunggu jawaban, ia berbalik dan berlalu pergi meninggalkan Mama Bella dan Taeri.

Melihat mata Mama Bella mulai berkaca-kaca, Taeri segera menggenggam tangan wanita itu dengan lembut. "Mama... sudah ya. Kita ke taman dulu, mungkin perasaan Azey sedang tidak stabil," bisiknya lembut dengan nada hati-hati. Mama Bella mengangguk lesu, menerima uluran tangan Taeri.

Taeri menoleh pada para pelayan. "Tolong bawakan cemilan dan minuman ke taman ya," ujarnya lembut, yang diangguki Orellana, kepala pelayan. Lalu, Taeri menuntun calon mertuanya menuju taman belakang mansion, meninggalkan ruang tamu yang penuh dengan ketegangan.

Sampai di gazebo yang teduh di tengah taman yang asri, Taeri dan Mama Bella duduk berdampingan di sofa empuk. Taeri mengusap lembut tangan calon mertuanya, mencoba memberikan ketenangan.

"Ma... Tae boleh tahu, tidak, apa yang sebenarnya terjadi antara Azey dan Mama?" tanyanya pelan, namun nadanya penuh kecemasan. Sejak awal, Taeri menyadari bahwa setiap kali Azey mendengar nama Mama Bella, raut wajahnya selalu berubah menjadi dingin dan tegang.

"Kamu tahu, kan, kalau kekasihmu itu mafia..." ujar Mama Bella, membuka rahasia yang sudah diketahui Taeri. Taeri mengangguk pelan, ia sudah tahu siapa Azey sejak awal hubungan mereka.

"Dulu, ayahnya dibunuh oleh keluarga Balotelli. Mama takut sekali kalau hal itu terjadi lagi pada Azey. Mama cuma punya dia... satu-satunya keluarga yang tersisa," ucap Mama Bella dengan suara bergetar, berusaha menahan rasa takut yang mendalam.

Taeri bisa merasakan ketakutan yang sama. Ia juga takut jika Azey terluka atau bahkan kehilangan nyawanya karena pekerjaan gelapnya. Namun, ia berusaha tetap terlihat tegar dan memberikan dukungan.

"Mama tenang... Taeri yakin tidak akan ada hal buruk yang menimpa Azey. Anak Mama itu kuat," bisiknya lembut, mencoba menenangkan Mama Bella.

"Semoga saja begitu, sayang. Kamu harus sering mengingatkan dia untuk tidak sering turun ke pekerjaan ilegal... apalagi kamu sedang hamil," tegas Mama Bella, namun nada suaranya penuh dengan kekhawatiran.

Taeri tersenyum senang, merasa terharu karena calon mertuanya masih mengingatnya, bahkan dalam kondisi khawatir seperti ini. "Itu pasti, Ma. Taeri yakin Azey mengerti kok... Taeri akan coba membujuk dia," ucapnya lembut namun mantap.

Mendengar ucapan Taeri, Mama Bella merasa sedikit lebih tenang. Ia memeluk erat calon menantunya, menyalurkan kasih sayang dan harapan, sambil mengusap lembut perut Taeri yang masih rata.

Mama Bella sangat bahagia mendengar berita kehamilan Taeri. Ia berencana untuk menjaga gadis itu dengan baik selama masa kehamilan. "Apa kata dokter tadi, sayang? Apa kamu dan bayi baik-baik saja?" tanyanya lembut, menunjukkan perhatiannya yang tulus.

"Kata dokternya sehat... usianya sudah satu minggu," ucap Taeri pelan, merasa nyaman dalam pelukan wanita itu.

Mendengar itu, Mama Bella tersenyum bahagia. "Syukurlah kalau kalian sehat... tapi kamu ada kepengen sesuatu, tidak, sayang?" tanyanya penuh perhatian, sambil mengusap lembut rambut Taeri.

"Maksudnya, Ma?" balas Taeri bingung, pasalnya ia tidak merasa kekurangan apa pun.

Mama Bella tertawa kecil, tahu bahwa calon menantunya belum paham maksudnya. "Ngidam, gitu... yang biasanya bikin ibu hamil rasakan, pengen sesuatu dan susah ditahan," jelasnya hangat.

"Kayaknya belum sih, Ma... soalnya kan masih baru juga," ucap Taeri pelan, merasa malu. Sejak awal, Azey sudah memberikan lebih dari cukup untuknya.

Mama Bella melepaskan pelukannya dan menatap Taeri dengan serius. "Nanti kalau kamu ngidam, bilang saja sama Azey atau telepon Mama... jangan sampai kemauanmu tidak kesampaian," ucapnya penuh perhatian. Ia tidak ingin ada sedikit pun kekurangan yang dirasakan oleh Taeri dan cucunya.

"Iya, Ma... makasih ya. Taeri sayang Mama," balas Taeri, tersenyum tulus. Ia merasa sangat bersyukur karena Mama Bella begitu menyayanginya.

"Mama juga sayang kamu," balas Mama Bella, tersenyum lembut.

Di dalam kamar yang remang, Azey berdiri seorang diri di balkon, asap rokok mengepul di sekelilingnya. Pikirannya kalut, terpecah antara Taeri dan Mama Bella.

"Apa yang sebenarnya mereka bicarakan? Kalau Mama berani menanamkan ketakutan di benak Taeri, aku tidak akan membiarkan mereka bertemu lagi," gumamnya lirih, khawatir Taeri akan kembali menjauh karena terbebani oleh dunianya yang kelam.

Setelah mengantar Mama Bella ke kamar, Taeri kembali ke kamar, namun ia tidak menemukan Azey di sana. Dengan langkah ringan, ia menuju balkon, tempat ia menemukan Azey berdiri termenung dengan sebatang rokok di tangannya. Tanpa ragu, ia memeluk Azey dari belakang, menyandarkan pipinya di punggungnya.

Azey langsung membuang rokoknya begitu merasakan sentuhan lembut Taeri. Ia merasakan Taeri mengecup punggungnya dengan sayang.

"Kenapa, hmm? Marah pada Mama?" tanya Taeri lembut, lalu menarik tangan Azey untuk duduk bersamanya di sofa. Azey menurut, duduk di samping Taeri dengan tenang. Taeri menatapnya dengan penuh kasih sayang.

"Mama hanya bermaksud baik... Dia hanya mengkhawatirkanmu, dia tidak ingin kejadian buruk terulang lagi," ucapnya pelan, sambil mengusap rahang Azey dengan lembut, mencoba menenangkan hatinya.

"Mama juga harus mengerti... dunia ini sudah menjadi bagian dari diriku, dan aku tidak bisa begitu saja meninggalkannya," balas Azey dengan nada berat, mengungkapkan pergulatan batinnya.

Taeri tersenyum tipis, memahami betapa sulitnya posisi Azey. "Lalu... bagaimana jika aku yang memintamu untuk meninggalkan semua ini?" tanyanya hati-hati, mencoba menggali lebih dalam perasaannya.

"Baby... cukup. Jangan membahas hal itu," potong Azey lembut namun tegas, tidak ingin menyakiti Taeri dengan jawaban yang mungkin tidak ingin ia dengar.

Taeri tertawa kecil melihat ekspresi tertekan di wajah Azey. "Hahaha... jangan memasang wajah seperti itu. Aku tahu kok siapa pria yang akan menikahiku," godanya manja, lalu mencium bibir Azey sekilas dengan penuh kasih sayang, "tapi janji jangan pernah terluka"

"Ya... demi kamu dan anak kita," bisik Azey rendah, lalu menarik Taeri ke dalam pelukannya, menyalurkan cinta dan janjinya untuk melindungi mereka berdua.

1
Syafa Tazkia
gila abiss
Zamasu
Penuh emosi deh!
Shinn Asuka
Wow! 😲
Yori
Wow, nggak nyangka sehebat ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!