NovelToon NovelToon
Pewaris Kembar

Pewaris Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik / Identitas Tersembunyi / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Desau

Semua orang mengira Zayan adalah anak tunggal. Namun nyatanya dia punya saudara kembar bernama Zidan. Saudara yang sengaja disembunyikan dari dunia karena dirinya berbeda.

Sampai suatu hari Zidan mendadak disuruh menjadi pewaris dan menggantikan posisi Zayan!

Perang antar saudara lantas dimulai. Hingga kesepakatan antar Zidan dan Zayan muncul ketika sebuah kejadian tak terduga menimpa mereka. Bagaimana kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18 - Kesempatan Terakhir Kali

Pintu besar rumah keluarga Nugroho terbuka dengan hentakan keras. Suara langkah sepatu Zayan menggema di lantai marmer, cepat namun ragu. Wajahnya tampak tegang, rambutnya sedikit berantakan, dan aroma parfum Niken masih samar menempel di bajunya.

Begitu matanya bertemu dengan tatapan ayahnya, udara di ruang tamu terasa membeku. Di sana, Jefri berdiri tegak dengan wajah kaku, sementara Leony duduk di sofa dengan mata sembab. Di sisi ruangan, Zoya berdiri menunduk, kedua tangannya menggenggam tas erat-erat, berusaha menyembunyikan guncang di dadanya.

“Duduk,” suara Jefri berat dan dingin. “Kita bicara sekarang.”

Zayan menelan ludah. Ia melirik sekilas ke arah Zoya, lalu mengalihkan pandangan, seolah kehadiran gadis itu hanyalah debu yang mengganggu matanya. Ia duduk dengan postur tegang, mencoba menjaga wibawa yang bahkan tak lagi ia miliki di mata ayahnya.

Jefri menatapnya lama. “Kau tahu kenapa aku memanggilmu malam ini, kan?”

Zayan tidak menjawab. Ia hanya menunduk, memainkan jemari di pangkuannya.

“Aku sudah dengar semuanya,” lanjut Jefri. “Tentang bagaimana kau mengabaikannya selama berminggu-minggu.”

Suasana hening beberapa detik. Lalu suara Jefri menggelegar. “Sampai kapan kau mau lari dari tanggung jawab, Zayan?!”

Zayan spontan berdiri. “Aku nggak lari, Pah! Aku cuma—aku cuma butuh waktu!”

“Waktu?!” Jefri memotong dengan suara dingin. “Sementara dia harus menghadapi semua ini sendiri? Kau pikir menjadi pria berarti kabur saat masalah datang?”

Leony berdiri, mencoba menenangkan suasana. “Sudahlah, Jef. Jangan terlalu keras pada dia. Zayan pasti punya alasan—”

“Tidak ada alasan!” bentak Jefri, menatap istrinya dengan amarah yang tak lagi bisa ditahan. “Aku sudah terlalu lama memanjakannya, Leony! Lihat hasilnya sekarang! Anak kita tumbuh jadi pengecut!”

Zayan menatap ayahnya tajam. “Kalau aku pengecut, kenapa sekarang aku datang? Aku datang karena aku mau bertanggung jawab!”

Ucapan itu membuat semua orang di ruangan terdiam. Jefri menatapnya lama, mencoba menilai apakah kata-kata itu benar keluar dari niat yang tulus, atau sekadar permainan kata yang lain dari anak yang selalu pandai berbohong.

“Aku akan bertanggung jawab, Pah,” lanjut Zayan pelan. “Aku akan menikahi Zoya, kalau itu yang Papah mau.”

Zoya tersentak, menatap Zayan dengan mata membulat. Ia tak tahu harus merasa lega atau justru ngeri dengan nada dingin yang keluar dari mulut lelaki itu.

Namun sebelum Jefri sempat menjawab, Zayan menambahkan, “Tapi aku punya satu syarat.”

Jefri menyipitkan mata. “Syarat?”

Zayan menarik napas dalam-dalam. “Aku mau Papah kasih aku kesempatan lagi. Kesempatan untuk jadi pewaris keluarga ini.”

Keheningan sejenak berubah menjadi ledakan tawa sinis dari Jefri. “Kau bercanda?! Kau sudah memakai semua kesempatanmu! Kepercayaanku padamu sudah sepenuhnya hilang!”

Zayan tetap tenang, meski tangannya terkepal di sisi tubuh. “Aku serius, Pah. Aku tahu aku sudah banyak salah, tapi aku bisa berubah. Aku mohon, sekali ini saja lagi. Ini benar-benar yang terakhir, Pah... Percaya sama aku... Papah jangan terlalu fokus sama Zidan sekarang. Padahal aku lah yang selalu bersama Papah sejak kecil.”

Nama itu membuat wajah Jefri menegang. “Zidan,” ujarnya dingin. “Anak itu bahkan tidak pernah meminta jadi pewaris. Tapi dia bekerja keras. Dia menghormati orang. Dia tahu arti tanggung jawab, sesuatu yang jelas-jelas tidak kau miliki, Zayan.”

Zayan terdiam, matanya mulai memerah. “Aku juga anak Papa…” katanya lirih. “Kenapa Papah sangat mempercayainya? Kenapa aku selalu salah di mata Papah, seolah aku nggak pernah cukup?”

Suara itu mengguncang ruangan. Leony, yang sejak tadi menahan tangis, akhirnya melangkah maju dan memegang lengan Jefri. “Jef… tolong dengarkan dia dulu. Dia memang sering salah, tapi dia tetap anak kita. Jangan hukum dia selamanya.”

“Leony, cukup—”

Namun Leony justru berlutut di depan suaminya, membuat Zayan dan Zoya sama-sama terkejut. “Aku mohon, Jef,” katanya dengan suara parau. “Beri dia kesempatan sekali lagi, untuk yang terakhir kalinya. Aku tahu dia bisa berubah. Dia hanya butuh kepercayaanmu.”

“Leony, berdiri!” bentak Jefri dengan nada marah dan cemas. Tapi Leony menggeleng, air matanya menetes jatuh di lantai.

“Tidak, aku tidak akan berdiri sampai kau setuju,” isaknya. “Zayan memang bukan anak yang sempurna, tapi dia tetap darah daging kita. Jangan bandingkan dia terus dengan Zidan. Itu hanya akan membuatnya semakin hancur.”

Jefri memejamkan mata, kedua tangannya mengepal. Amarahnya mendidih, karena saat ini dia memikirkan Zidan, dan dirinya bisa melihat ketidakpedulian Leony pada lelaki itu. Jefri bisa saja meledakkan amarah, tapi sengaja dia tahan. Apalagi saat melihat ada seorang wanita hamil di depannya sekarang. Alhasil Jefri memutuskan akan memberi Zayan kesempatan, namun dia melakukan itu karena Zoya dan anak di dalam perutnya.

Hening panjang menggantung sebelum akhirnya Jefri menghela napas berat. “Baiklah…” katanya perlahan. “Aku akan beri satu kesempatan.”

Zayan menatapnya tak percaya. “Papah serius?”

Jefri menatapnya dingin. “Ya. Tapi kesempatan ini benar-benar yang terakhir. Kalau kau gagal, aku tidak akan pernah menganggapmu ada lagi.”

Zayan menelan ludah, tapi ia mengangguk mantap. “Aku terima, Pah.”

“Tapi ada satu syarat.”

“Apapun itu.”

“Kau akan menikahi Zoya dalam waktu dekat. Tidak ada alasan, tidak ada penundaan. Kalau kau ingin membuktikan dirimu pantas, maka mulai dengan tanggung jawab yang paling dasar: menjadi suami dan ayah bagi anakmu!”

Zayan menoleh ke arah Zoya, menatap wajah yang dulu ia abaikan. Tak ada cinta di sana, hanya kesepakatan diam yang dingin.

Leony tersenyum lega, masih dengan air mata di pipinya. “Terima kasih, Jef… Terima kasih.”

Namun di balik senyum itu, tak ada yang menyadari, di mata Zayan, keputusan itu bukan bentuk tanggung jawab, melainkan awal dari permainan baru. Permainan yang akan ia menangkan dengan cara apa pun, demi membuktikan bahwa dirinya adalah pewaris sejati keluarga Nugroho.

1
Kiki Handoyo
Seperti peribahasa "Senjata Makan Tuan".....🤗🤣
Orang yang menggunakan atau melakukan sesuatu yg direncanakan untuk berbuat keburukan/mencelakai namun mengena kepada dirinya sendiri.
Cindy
lanjut
Kiki Handoyo
Anda hebat tuan Jefri...👍
Tidak perlu malu untuk mengakui sebuah kebenaran yg selama ini disembunyikan.
Menyampaikan kebenaran tidak hanya mencakup teguh pada kebenaran anda, tetapi juga membantu orang lain mendengar inti dari apa yang anda katakan.
Menyampaikan kebenaran adalah cara ampuh untuk mengomunikasikan kebutuhan dan nilai-nilai anda kepada orang lain, sekaligus menjaga keterbukaan dan keanggunan.
Mempublikasikan kebenaran penting untuk membendung berkembangnya informasi palsu yang menyesatkan lalu dianggap benar.
Tiara Bella
Zoya ini niat nya apa ya sm Zayan....dia mw balas dendam tp kejebak sndiri malah dimakan sm zayan
Desau: nanti dispill ya kak. tp gk sekarang 🤭
total 1 replies
Rommy Wasini Khumaidi
kan kan kan,Zoya masih perawan.ayolah Zayyan move on dari Niken,kamu udah dapetin yang plus plus
Tiara Bella
akhirnya Zidan diperkenalkan ke semua orng....tp Zayan malah gk suka dia tkt kesaing dia mah
Rommy Wasini Khumaidi
yah nanggung,bisikin apa tuh Zidan?
Cindy
lanjut
Mari Anah
aku sih plih zidan thor🤭🤭🤭
Cindy
lanjut
Kiki Handoyo
Manusia Hebat Itu Ketika Dia Mampu Menguasai Amarah.
Amarah ibarat api, jika terkendali ia bisa menghangatkan dan menerangi. Tapi jika dibiarkan, ia bisa membakar habis segalanya termasuk hubungan, kepercayaan, bahkan masa depan kita sendiri...😡🤬🔥

Kita semua pernah marah. Itu wajar, karena marah adalah bagian dari sifat manusia.
Tapi yang membedakan manusia biasa dengan manusia hebat bukanlah apakah ia pernah marah, melainkan bagaimana ia mengendalikan amarah itu.
Kiki Handoyo
Exactly...Zidan
Alam semesta memiliki caranya sendiri untuk menyeimbangkan segala hal.
Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai.
Prinsip ini mengajarkan kita bahwa tindakan buruk atau ketidakadilan akan mendapatkan balasannya sendiri, tanpa perlu kita campur tangan dengan rasa dendam..☺️
Tiara Bella
mw ngapain tuh si Zayan....
Cindy
lanjut
Tiara Bella
si Zayan membuat kuburannya sndiri....dah tw mw nikah sm Zoya ehhhh malah ngaku pacar nya niken
Cindy
lanjut
Tiara Bella
wow Zidan semangat meluluhkan hati ibu Leony...😍💪
Kiki Handoyo
Kamu harus lebih bersabar Zidan...😊☺️
Meluluhkan hati seseorang yang keras atau sulit diajak berdamai adalah tantangan yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Baik dalam hubungan keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan.

Meluluhkan hati seseorang adalah usaha yang harus diiringi dengan kesabaran, doa, dan perbuatan baik. Serahkan segala urusan kepada Allah SWT karena hanya Dia yang mampu membolak-balikkan hati manusia.

Jangan lupa untuk selalu bersikap ikhlas dan terus berbuat baik kepada orang yang bersangkutan.
Karena kebaikan adalah kunci untuk meluluhkan hati manusia.
Kiki Handoyo
Damn right...Selangkah lebih maju, darimu 🤗
Tiara Bella
siapa lg Zayan yg mukanya sm ky kamu.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!