ini karya kelima author, mohong dukungan nya ya....
****************
Namira dan ketiga anak nya merupakan keluarga yang sangat harmonis dan termasuk keluarga berada, namun juga memiliki banyak musuh.
Namira dan Zaidan Alghifari di karuniai tiga orang anak yang sangat kuat dan hebat, namun semua tidak ada yang tau bahwa tiga anak tersebut merupakan anak anak mereka karna mereka tidak ingin musuh mereka mengincar anak anak mereka meskipun itu sangat mustahil dan lambat laun pasti musuh mereka akan mengetahui nya.
Meskipun putri sulung mereka berjarak satu tahun dengan kedua putra mereka, namun mereka meletakkan dalam satu kelas yang sama agar bisa saling menjaga dan melindungi dan itu atas permintaan kedua putra mereka yang ingin selalu berada di dekat sang kakak.
meskipun tanpa suami, Namira dan ketiga anak nya tetap bisa hidup dengan baik hingga namira menikah dengan pria baik.
semoga suka ya, terima kasih dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AZRA SL 29 ^^tidak ada lagi orang tua^^
Tujuh orang anak berbeda usia sedang mendoakan empat makam orang yang sangat berharga bagi mereka, empat makam tersebut adalah ayah Zaidan dan bunda Namira serta mommy Zeffa dan daddy Zafran yang baru saja pergi untuk selama nya satu minggu yang lalu saat mereka dalam perjalanan ke bandara.
Padahal mereka baru saja merasakan keharmonisan sebuah keluarga, namun semua itu tidak berlangsung lama karna sang kholiq memanggil mereka satu minggu yang lalu.
Setelah selesai berdoa, mereka pun meninggalkan pemakaman tersebut dan pulang ke mansion dengan menaiki satu mobil yang cukup untuk mereka bertujuh. Zenkai yang menyetir dan Zayyan duduk di samping nya, Zavier dan Aqizah duduk di tengah sambil memangku Aqifah, sedangkan Rayyan dan Izan duduk di bagian belakang.
"aa Ray, bang Iz lapar" ucap Izan.
"lah iya, udah lewat makan siang nih" ucap Rayyan sambil melihat jam tangan nya.
"ya udah, kita cari makan dulu baru pulang, tapi kita mau makan di mana nih?" tanya Zenkai.
"makan di kedai prasmanan langganan kita aja bang" jawab Aqizah.
"baiklah"
"au mam" ucap Aqifah.
"iya, sabar ya, bentar lagi nyampe kok"
Tak lama mereka pun sampai di kedai prasmanan langganan mereka, mereka pun turun dan masuk ke dalam kedai.
"mbak, pesan" panggil Zenkai.
"iya mas, mau pesan apa?" tanya pelayan nya.
"kita pesan ayam bakar 1, ikan bakar 2, dan ikan asam manis nya 3 terus minum nya jus jeruk 1, jus jambu 1, es lemon tea 2 dan susu putih sama susu coklat hangat nya 1, nasi nya seperti biasa. Udah itu aja" pesan Zayyan.
"baik, silahkan di tunggu ya"
Sambil menunggu, mereka membicarakan tentang pekerjaan dan kuliah mereka, sedangkan Izan bermain dengan Aqifah dan tetap dalam pengawasan mereka.
Tak lama makanan mereka pun datang, Aqifah yang berada di pangkuan Aqizah pun berdiri dan mengambil potongan ikan asam manis lalu memakan nya.
"eh pake nasi dedek, jangan ikan doang" ucap Aqizah sambil mendudukan Aqifah kembali.
"ini nasi neng sama dedek" ucap Zayyan sambil memberikan piring yang sudah ia isi dengan nasi.
"terima kasih aa"
Mereka pun sibuk menikmati makanan mereka, begitu juga dengan Izan dan Aqifah yang tidak ingin kalah dengan para saudara nya yang menikmati makanan nya.
Aqifah sangat senang sekali bertepuk tangan saat ia senang atau memakan dan meminum sesuatu yang menurut nya enak hingga kedua tangan nya kini kotor karna tadi memegang ikan asam manis.
Selesai makan, Aqizah mencuci kedua tangan Aqifah sedangkan Zavier memindahkan susu putih hangat ke dalam dot lalu memberikan nya pada Aqifah karna Aqifah pasti kesulitan meminum menggunakan gelas.
"bilang apa sama bang Zav dek?" tanya Aqizah.
"maacih" jawab Aqifah.
"sama sama dedek" ucap Zavier.
Rayyan pun membayar pesanan mereka tadi lalu mereka pun pulang ke mansion. Aqifah masih duduk di pangkuan Aqizah, namun kini sedikit berbaring sambil minum susu nya tadi hingga tak terasa ia tertidur.
"kebiasaan, habis minum susu langsung tidur" ucap Aqizah sambil mengambil dot nya yang sudah habis isi nya.
"biarin aja, biar tambah gembul nih pipi" ucap Zavier sambil sesikit menoel pipi gembul Aqifah.
"pipi nih bocah juga gak kalah gembul kok" timpal Rayyan yang juga menoel pipi gembul Izan yang tidur di paha nya.
"jangan di toel toel pipi nya bang Iz aa, nanti dia kebangun" peringat Aqizah.
"iya"
💐💐💐💐💐💐
Keluarga Al fatih sedang berkumpul di ruang keluarga termasuk Ilya yang sudah menjadi tunangan Elvin beberapa hari yang lalu. Saat ini Ilya tinggal di sebuah apartemen pemberian dari calon suami nya dan dekat dengan mansion calon mertua nya.
"abah, kita mau tunda pernikahan kita sampe bulan depan" ucap Elvin.
"loh kenapa? Kan minggu depan juga sudah menikah" ujar Nizam.
"calon adek ipar saat ini masih berduka bah..." ucap Elvin di potong.
"tidak usah di tunda bang, kalo Aqiz tau abang menunda pernikahan hanya karna mereka masih berduka pasti Aqiz marah" potong Alva.
"nah betul itu nak, tidak baik menunda nunda pernikahan" ucap Maya.
"baiklah umma abah, kami minta maaf" ucap Elvin.
"tidak apa apa, kami tau maksud mu meminta untuk menunda pernikahan kalian" ucap Nizam.
"kamu gak mau ke kekasihmu Al?" tanya Maya.
"gak umma, biarkan dia berkumpul bersama para saudara nya dulu lagian satu minggu kemarin juga udah nemenin dia sampe jarang kumpul sama saudara nya" jawab Alva.
"lalu bagaimana dengan gengmu? Apa masih berjalan?" tanya Nizam.
"iya bah, lagian anggota nya cuma 6 orang termasuk Al"
"apa gak ada yang pernah cari gara gara sama gengmu?" tanya Elvin.
"kalo yang cari gara gara pasti ada bang, dan mereka menantang kalo gak balapan ya tawuran"
"ikut tawuran ya hm, sudah berapa kali umma bilang jangan pernah ikut tawuran, nanti kalo ada yang cedera gimana hm? Kan bahaya" ujar Maya sambil menjewer telinga putra bungsu nya itu.
"gak kok umma lagian kan akhir akhir ini Al sama yang lain sibuk sama tugas kuliah sama kerja jadi gak ada waktu untuk itu (gak tau kalo ke depan nya)"
"hm, awas aja kalo ikut tawuran lagi" ancam Maya.
"gak janji umma, tapi akan Al usahakan"
...****************...
...****************...
Selesai makan malam, Aqizah dss berkumpul di ruang keluarga. Aqifah bermain bersama Zavier dan Rayyan sedangkan Izan bermain bersama Zayyan dan Zenkai, Aqizah sendiri sedang bekerja sebentar.
"neng jadi pindah ke rumah gak?" tanya Zenkai.
"gak bang" jawab Aqizah singkat.
"ya sudah, kita gantian aja jaga mereka, kita kan sama sama pulang nya sore belum lagi kalo lembur kan jadi bagaimana?" saran Zenkai.
"kita jaga kedua nya apa satu satu nih?" tanya Rayyan.
"kedua nya aja, bang Iz kan juga sudah bisa jaga dedek"
"baiklah, kita mulai besok saja dan kalo ada yang lembur pas jagain mereka harus kabarin salah satu dari kita biar kita jemput mereka"
"baiklah, kalo sampe sebelum makan malam gak papa kan" ucap aqizah.
"gak papa, asal jangan sampe di atas jam 8"
"udah yuk tidur, mereka juga sudah mengantuk"
"bang Iz buku nya sudah di siapkan buat besok?" tanya Aqizah.
"sudah neng tadi setelah sholat maghrib" jawab Izan.
Mereka pun tidur di kamar masing masing termasuk Izan yang memang sudah memiliki kamar sendiri begitu juga dengan Aqifah, tapi Aqifah masih harus di temani lebih dulu hingga tertidur dan Aqizah yang menemani nya seperti biasa.
Setelah Aqifah tidur, ia pun keluar dan pergi ke kamar Izan untuk melihat nya saja sudah tidur atau belum, setelah itu baru lah ia pergi ke kamar nya sendiri.
Mansion tersebut jadi terlihat sunyi dan hanya suara jam yang mengisi kesunyian tersebut, para maid pun juga sudah pulang ke paviliun dengan beberapa bodyguard yang tidak berjaga malam.
- di alam bawah sadar Zenkai -
"di mana ini?" gumam Zenkai.
Zenkai terus menelusuri taman tersebut hingga ia melihat 5 orang berpakaian putih seperti diri nya duduk berhadapan dengan danau.
"kalian...." ucap Zenkai tak di lanjutkan karna 5 orang tersebut serempak melihat ke arah nya dan membuat nya terkejut.
"hai putra tampan nya mommy" sapa salah satu wanita.
"mo...mommy" panggil nya dan tak terasa air mata nya menetes.
"iya sayang, ini mommy, lebih tepat nya mommy kandungmu" ucap nya yang tak lain adalah Zaffi.
"sini peluk mommy sayang" ucap nya lagi.
Zenkai yang tidak ingin menyia nyiakan kesempatan itu pun langsung berlari memeluk nya, air mata nya mengalir dengan deras membasahi pipi nya meskipun tidak sampai terisak.
"jangan menangis sayang, kami di sini karna ada yang ingin kami sampaikan padamu"
"sampaikan apa mom? Dan di mana ini?"
"ini di alam bawah sadarmu bang" bukan Zaffi yang menjawab melainkan Namira.
"kalian mau sampaikan apa ke Zen?"
"ayah sangat berterima kasih padamu karna telah menjaga dan melindungi adek adekmu meskipun mereka bukan adek kandungmu" ucap Zaidan.
"ini sudah menjadi kewajiban Zen sebagai saudara tertua mereka dan karna telah masuk ke dalam keluarga ayah"
"tolong jaga mereka terus ya, ingat selalu pesan bunda dulu dan jangan pernah berpikir untuk pergi dari mansion sebelum kalian menikah" ucap Namira.
"baik bunda"
"maafkan daddy yang belum bisa jadi daddy yang baik buat kalian ya, tolong jaga adek adekmu dengan baik dan nasehati mereka bila salah jangan memarahi nya kecuali jika kesalahan mereka melebihi batas wajar, tapi jangan pernah membentak mereka apalagi sampai main tangan" ucap Zafran.
"daddy adalah daddy yang terbaik bagi kami, Zen akan selalu ingat pesan daddy"
"mommy gak tau mau bilang apa sayang, yang penting jangan sampai kalian berpecah belah dan bila itu sampai itu terjadi, tolong satukan mereka kembali ya" ucap Zeffa.
"baik mommy"
"kalo mommy cuma mau bilang jaga diri kalian baik baik, kami semua selalu memantau kalian dari atas dan kalo bisa kalian jangan sampai ada yang terluka ya" ucap Zaffi.
"baik mommy, Zen akan usahakan untuk menjaga dan melindungi mereka semua semampu Zen"
"kalo begitu, kami pergi dulu ya"
Setelah para orang tua menghilang dari hadapan Zenkai, taman tersebut pun perlahan menjadi redup dan gelap bahkan sangat gelap hingga Zenkai terbangun tepat saat adzan subuh.
Sebenar nya para orang tua tidak mendatangi mimpi Zenkai saja, tapi mereka juga mendatangi mimpi yang lain nya juga termasuk Izan dan Aqifah dan memberi pesan yang sama.
......................