Satu minggu yang lalu Rolan hanyalah seorang kurir biasa. Kemudian dia mendapatkan sepasang mata sakti dari langit yang membuatnya memiliki kemampuan yang luar biasa.
Penglihatannya mampu menembus pandang, punya kemampuan medis yang luar biasa, dan kekuatan ahli beladiri.
Bangkit dan merubah takdir dengan mata sakti miliknya. Rolan kini juga menjadi sosok besar dan berpengaruh.
Banyak wanita jatuh hati dan tergila-gila kepadanya, sehingga membuatnya bingung harus memilih yang mana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 19 PASAR BARANG ANTIK
Kemudian ponsel milik Rolan berdering. Rolan juga mengeluarkan ponselnya dan mendapati sebuah panggilan video call dari Amanda. Segera Rolan merapikan rambutnya dan mengangkatnya.
"Hai Rolan," ujar Amanda di video call.
"Hai," balas Rolan.
"Aku tidak menyangka kamu begitu menarik sekali," ujar Amanda.
"Terima kasih bunganya," sambung Amanda.
Amanda memperlihatkan beberapa tangkai bunga mawar di tangannya. Tampak Amanda begitu sangat menyukainya.
Bunga mawar ini adalah bunga yang Rolan beli dan di bungkus seperti paket, kemudian sebagai kurir, Rolan kirimkan sendiri ke Amanda.
"Syukurlah jika kamu suka," ujar Rolan tampak puas.
"Lain kali jika ingin memberikan bunga langsung saja, mengiriminya lewat paket, mentang-mentang kamu seorang kurir," ujar Amanda.
"Aku awalnya bingung karena tidak ada memesan sesuatu, tapi ternyata ini adalah kiriman bunga darimu," sambung Amanda.
"Hehe..." Rolan tertawa kecil sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Amanda, kalau boleh aku tahu tipe pria seperti apa yang kamu sukai," tanya Rolan.
"Kenapa tiba-tiba kamu bertanya hal seperti itu, kamu suka terhadapku ya?" balas Amanda bertanya baik.
Rolan juga mulai salah tingkah dan gugup. Hal ini tentu saja saja membuat Amanda langsung tahu bahwa ternyata Rolan suka kepadanya.
Pantas saja kalau di pikir-pikir, setiap paket pesan miliknya selalu saja Rolan yang mengantarkannya, kini dirinya baru juga baru mengerti.
"Tipe pria yang aku sukai itu, tentu saja pria baik dan perhatian, yang paling penting dia setia, itu saja sih," ujar Amanda.
"Apa status bukan masalah bagimu?" tanya Rolan sedikit ragu.
Dirinya adalah seorang kurir, sedangkan Amanda merupakan anak orang kaya yang memiliki perusahaan perhiasan.
Walaupun dengan mata sakti, Rolan yakin kelak akan menjadi sukses, namun tetap saja saat ini dia bukanlah siapa-siapa.
"Apa menurutmu ini aku adalah wanita matre?" balas Amanda.
"Kamu sendiri bisa menjawabnya," sambung Amanda melemparkan jawabannya kepada Rolan.
Kemudian mereka juga mulai mengobrol topik pembicaraan yang lain. Setelah satu jam, panggilan itu juga berakhir.
Esok harinya, Rolan juga sedang dalam perjalanan menuju ke pasar barang antik. Hari ini misinya adalah membeli barang antik untuk hadiah ulang tahun ayah Melodi.
Karena waktunya begitu mepet, jadi Rolan mendahulukan membeli barang antik dari pada membuat pil obat untuk Arman ayah Amanda.
Ayah Amanda juga kondisinya sudah baik-baik saja, jadi Rolan juga tidak buru-buru untuk membuatkan nya obat.
Sementara itu, di sebuah pasar barang antik terbesar yang ada di kota ini, tampak sekali sudah ramai dengan orang-orang.
Pada zaman sekarang, bisnis barang antik adalah salah satu bisnis yang menjanjikan. Harga barang antik di pasar ini murah-murah tergantung kwalitas dan keaslian barangnya.
Membeli barang antik juga harus memiliki keahlian, karena tentu saja juga banyak barang tiruan yang di jual di pasaran.
Jika seseorang membeli barang antik dengan harga murah dan ternyata barang itu asli dan bukan tiruan, maka jika di jual kembali harganya akan berkali-kali lipat.
Namun jika seseorang membeli barang antik, lalu di kemudian hari baru ketahuan bahwa barangnya palsu, maka orang itu akan merugi.
Dalam dunia barang antik ada hukum yang tidak tertulis, namun semua orang mengerti dan mematuhinya.
Orang yang sudah terlanjur membeli sebuah barang antik, namun yang di dapatkan adalah barang tiruan tidak berharga, orang tersebut tidak bisa menuntut si penjual. Namun orang tersebut hanya bisa mengalahkan dirinya sendiri yang ceroboh dan tidak di memiliki kemampuan.
Membeli barang antik juga dapat di artikan seperti berjudi. Makanya bisnis ini begitu di minati oleh orang-orang. Tidak sedikit orang yang menjadi kaya melalui bisnis barang antik.
"Ayo-ayo silahkan di pilih, barang-barang baru saja datang," ujar seorang pria gendut penjual barang antik.
"Di sini ada mangkuk keramik berumur 250 tahun, ada juga lonceng di zaman peperangan, lukisan pemandangan yang umurnya hampir setengah abad, semua di jual murah di sini," sambung pria gemuk.
Di lapak jualan si pria gendut tampak begitu banyak barang-barang antik.
"Yang membelinya pasti untung," ujar pria gendut lagi.
Orang-orang juga mulai berdatangan untuk melihat-lihat barang-barang yang ada di lapak pria gendut tersebut.
"Bos, berapa harga lonceng di zaman peperangan itu?" tanya seseorang.
"Seleramu begitu bagus, lonceng ini baru aku dapatkan dari sebuah desa terpencil, harganya 10 juta, bagaimana murah bukan?" jawab pria gendut pemilik lapak.
"Kalau lukisan pemandangan itu?" tanya orang yang lain.
"Lukisan ini harganya 7 juta, lihat, benar-benar murah dan menguntungkan bukan?" jawab pria gendut.
Orang-orang juga mulai bertanya harga kepada pria gendut sambil melihat-lihat barang di sana.
Kemudian sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di dekat sana. Keluar dari dalam mobil tersebut seorang pria paruh baya dengan setelan jas rapi. Pria tersebut langsung menuju ke lapak milik pria gendut.
Pandangan semua orang juga langsung tertuju kepada pria paruh baya tersebut. Sosoknya yang terkenal membuat semuanya langsung mengenalinya.
"Bukankah dia tuan Januar, pengusaha bisnis barang antik yang terkenal itu, dia bahkan juga merupakan kolektor barang antik," ujar salah seorang mengenali pria paruh baya tersebut.
"Tuan Januar memiliki reputasi yang sangat luar biasa, entah sudah berapa banyak barang bagus yang sudah dia dapatkan dengan kedua matanya?" ujar orang yang lain.
"Jika tuan Januar datang ke tempat ini, pasti ada barang bagus yang sedang di incarnya," ujar orang yang lain lagi.
Pria paruh baya dengan setelan jas rapi itu adalah Januar. Januar juga merupakan ayah dari Melodi. Bos dan sekaligus kolektor barang antik.
Kemampuannya dalam menilai barang antik juga sangat terkenal di kota ini. Semua itu dapat di lihat dari reaksi orang-orang begitu melihatnya datang.
Januar datang ke tempat ini karena mendapatkan laporan dari bawahannya bahwa di tempat ini ada barang bagus dari zaman kerajaan.
"Bos, aku dengar dari bawahan ku anda memiliki sebuah belati dari zaman kerajaan, konon katanya belati itu adalah senjata yang di gunakan oleh pangeran untuk melawan penjajah," ujar Januar kepada pria gendut pemilik lapak.
"Bisa tunjukkan kepadaku!" sambung Januar.
"Aku tidak menyangka informasi ini begitu cepat sampai ke telinga tuan Januar," balas pria gendut.
"Aku berusaha cukup keras untuk mendapatkannya dari sebuah pelelangan yang ada di desa," sambung pria gendut.
Pria gendut juga mulai mengambil sebuah kotak kayu kecil yang dia simpan. Kotak kayu itu terdapat ukiran naga dan tampak kusam. Pria gendut juga segera memberikannya kepada Januar.
Januar membuka kotak kayu tersebut dan tampaklah sebuah pisau belati kecil di dalamnya.
"Jika itu benar-benar belati milik pangeran dahulu, bukankah itu barang antik yang sangat berharga sekali," ujar salah seorang di sana.
"Aku pernah mendengar di pelelangan ada yang menjual gelas yang pernah di gunakan prajurit minum di jaman kerajaan saja di jual dengan harga 30 milyar, kalau belati itu asli, paling tidak harganya tidak kurang dari 100 milyar," ujar orang yang lain.
"Pantas saja tuan Januar sampai datang ke tempat ini, ternyata ada barang sebagus ini," ujar orang yang lain lagi.