NovelToon NovelToon
Accidentally Yours

Accidentally Yours

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Dokter
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mutia Kim

Velora, dokter muda yang mandiri, tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah hanya karena satu janji lama keluarga. Arvenzo, CEO arogan yang dingin, tiba-tiba menjadi suaminya karena kakek mereka dulu membuat perjanjian yakni cucu-cucu mereka harus dijodohkan.

Tinggal serumah dengan pria yang sama sekali asing, Velora harus menghadapi ego, aturan, dan ketegangan yang memuncak setiap hari. Tapi semakin lama, perhatian diam-diam dan kelembutan tersembunyi Arvenzo membuat Velora mulai ragu, apakah ini hanya kewajiban, atau hati mereka sebenarnya saling jatuh cinta?

Pernikahan paksa. Janji lama. Ego bertabrakan. Dan cinta? Terselip di antara semua itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutia Kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Untuk pertama kalinya

Velora keluar dari kamar mandi dengan rambut masih sedikit basah, tubuhnya hanya terbalut lingerie berwarna lembut yang menempel pas di kulitnya. Langkahnya pelan, tak menyadari tatapan suaminya yang sejak tadi bersandar di ranjang sambil memeriksa email di tablet.

Begitu mendengar suara langkah kaki, Arvenzo mendongak. Pandangannya langsung terpaku, seolah dunia berhenti sesaat. Tablet di tangannya perlahan diturunkan, dan ia tertegun, bahkan susah menelan ludah saat melihat istrinya berdiri di sana begitu mempesona.

“Vel...” suara Arvenzo serak, hampir berbisik. “Kamu sengaja mau goda aku?”

Velora tersipu, mencoba menutupi rasa malunya dengan senyum tipis. “Aku nggak maksud gitu. Cuma pengen kelihatan cantik di depan suamiku.”

Arvenzo meletakkan tablet di samping, lalu bangkit perlahan. Tatapannya tak lepas dari Velora, seakan setiap gerakan istrinya menyihir. Ia mendekat, lalu meraih tangan Velora, menggenggamnya erat.

“Kamu bahkan nggak perlu berusaha buat kelihatan cantik, Vel,” ucapnya rendah. “Buat aku, kamu udah lebih dari itu.”

Velora menunduk, wajahnya semakin merah. Saat Arvenzo menariknya lebih dekat, jantungnya berdebar kencang. Ia bisa merasakan detak jantung suaminya juga sama cepatnya.

Arvenzo mengangkat wajah Velora dengan lembut, menatap matanya dalam. Ia menarik napas panjang sebelum berkata pelan, serius, “Velora, aku ingin lebih jauh menyentuhmu. Tapi kalau kamu belum siap, aku nggak akan maksa. Aku cuma mau lakukan ini kalau kamu mengizinkan.”

Velora terdiam sejenak, hatinya berdebar hebat. Pipinya makin panas, tapi sorot mata Arvenzo yang penuh kesabaran membuatnya tenang. Ia mengangguk malu-malu, suaranya lirih, “Aku izinkan, Ar. Aku siap. Aku percaya sama kamu.”

Senyum tipis muncul di wajah Arvenzo, penuh ketulusan. Ia menunduk, mencium bibir Velora dengan lembut, awalnya hati-hati, lalu semakin dalam. Ciuman itu bukan sekadar hasrat, melainkan janji dan cinta yang utuh.

“Kalau ada yang nggak nyaman bilang ke aku, ya?” bisik Arvenzo di sela ciuman.

Velora menutup mata, wajahnya memerah. “Aku serahin semuanya ke kamu.”

Malam itu, Arvenzo menepati janjinya setiap sentuhan penuh kesabaran, setiap ciuman penuh cinta. Mencium hampir seluruh tubuh istrinya, hingga pada saat Arvenzo memasuki milik istrinya, Velora meringis kesakitan, jemarinya refleks mencengkeram lengan Arvenzo. Tubuhnya menegang, nafasnya terputus-putus menahan perasaan asing yang tiba-tiba menyakitkan.

“Akh Ar...” suaranya lirih, hampir bergetar.

Arvenzo langsung berhenti, menatap wajah istrinya yang memerah bukan karena malu, tapi menahan rasa tidak nyaman. Dengan lembut, ia mengusap rambut Velora, bibirnya menempel di pelipis sang istri.

“Maaf Vel, ,” bisiknya menenangkan. “Tunggu sebentar, aku yakin tidak akan sakit lagi...”

Velora mencoba mengatur napas, matanya berkaca-kaca tapi ia tetap mengangguk pelan. Arvenzo menunduk lagi, mencium bibir Velora dengan penuh kelembutan, berusaha mengalihkan rasa sakit itu dengan sentuhan yang hangat.

“Tenang, sayang…” ucapnya lagi, suaranya begitu rendah dan penuh kesabaran.

Pelan-pelan, tubuh Velora mulai merespons, tegangnya sedikit mencair. Ia masih menggenggam erat lengan Arvenzo, tapi kali ini bukan hanya karena sakit, melainkan juga untuk mencari rasa nyaman.

Arvenzo menelusupkan tangannya ke rambut Velora, mengelus pelan. “Kalau kamu lelah, bilang. Kita berhenti. Aku nggak mau maksa kamu.”

Velora menggeleng kecil, senyum tipis terlukis di wajahnya yang masih memerah. “Aku nggak mau berhenti. Aku pengen kita benar-benar jadi suami-istri seutuhnya malam ini.”

Tatapan Arvenzo melembut, bercampur kagum sekaligus cinta. Ia menarik Velora lebih dekat, merapatkan tubuh mereka. “Baiklah. Apapun untukmu, sayang."

Velora tidak fokus mendengarnya ucapan Arvenzo tadi. Malam itu pun berlanjut, bukan sekadar penyatuan tubuh, melainkan ikatan yang lebih dalam. Dan setelah semuanya selesai, Arvenzo tetap memeluk Velora erat dalam dekapannya, seakan enggan melepas.

...****************...

Matahari pagi menyusup lewat celah tirai, membuat kamar hotel itu terasa hangat. Velora membuka mata perlahan, tubuhnya masih terasa lelah. Begitu mencoba bergerak, ia meringis kecil seluruh badannya terasa remuk, terutama bagian bawah yang masih perih akibat malam pertama mereka.

Pipinya ikut memanas, mengingat bagaimana Arvenzo semalam melakukan itu tanpa henti, seolah tak rela melepaskannya.

Perlahan ia mencoba turun dari ranjang, tapi begitu menapak, rasa perih membuatnya terhenti. Ia tanpa sadar mengerang kecil sambil menggenggam ujung ranjang untuk menahan diri.

Arvenzo yang masih terbaring segera membuka mata, refleks menoleh ke arah istrinya. “Vel, kamu kenapa?” suaranya serak, baru bangun.

Velora buru-buru menggeleng, meski wajahnya jelas menahan rasa sakit. “Nggak apa-apa, aku cuma mau ke kamar mandi.”

Arvenzo bangkit, duduk di tepi ranjang, ekspresinya cemas. “Itu kamu masih sakit, ya?” Ia mengulurkan tangan, siap menopang Velora. “Sini biar aku bantu.”

Velora kaget, buru-buru menggeleng cepat dengan wajah memerah. “Nggak usah, Ar! Aku bisa sendiri.”

Arvenzo tahu Velora tengah menahan sakit. Dalam sekejap, ia bangkit, lalu tanpa memberi kesempatan pada Velora untuk menolak lebih jauh, ia meraih tubuh istrinya dan mengangkatnya dalam gendongan bridal style.

“Arven! Jangan--!” Velora memekik kecil, tangannya refleks melingkar di leher suaminya. Wajahnya panas bukan hanya karena malu, tapi juga karena tubuh mereka masih sama-sama polos dari semalam.

Arvenzo tersenyum tipis, menatap Velora yang panik di pelukannya. “Kamu pikir aku tega biarin kamu jalan sambil kesakitan?”

Velora menunduk, wajahnya semakin merah padam. “Tapi ini memalukan banget,” bisiknya nyaris tak terdengar.

Arvenzo menahan tawa, lalu mencium kening Istrinya singkat. “Ngapain malu? Padahal kemarin kamu loh yang minta nambah.”

"Ish, udah jangan dibahas!"

Arvenzo tak bisa lagi menahan tawanya, ia sangat senang menggoda Velora.

Begitu Arvenzo menurunkan Velora di lantai kamar mandi, Velora refleks merapatkan kedua tangan ke dada dan bagian bawah, berusaha menutupi tubuh polosnya. Wajahnya seketika merah padam, apalagi jarak mereka masih begitu dekat.

“Ar... jangan lihat aku gitu,” ucapnya lirih, matanya menunduk penuh malu.

Arvenzo malah terkekeh rendah, pandangannya jelas-jelas tak beralih. Ia menyandarkan satu tangan ke dinding, membuat Velora makin terpojok. “Ngapain ditutup-tutupin?” bisiknya, suaranya dalam tapi hangat. “Toh semua yang ada di diri kamu udah pernah aku lihat bahkan lebih dari itu. Mau kita ulang disini seperti semalam?”

Velora makin gemas, pipinya seperti terbakar. “Kamu tuh ya! Aku nggak mau, badan aku masih sakit dan perih!” serunya pelan, menepuk dada Arvenzo dengan tangannya yang satu.

Arvenzo hanya tertawa, lalu menunduk mencium sekilas bibir istrinya. “Aku hanya bercanda, Vel. Aku cuma suka ngeliat kamu panik begini,” ucapnya dengan senyum menggoda.

Velora buru-buru memalingkan wajah, membuka pintu kamar mandi lebih lebar sambil bersuara cepat, “Udah, aku mau mandi sendiri. Keluar sana!”

Dengan langkah mundur, Arvenzo akhirnya menuruti, meski tatapannya masih penuh godaan. “Oke, oke. Tapi jangan lama-lama, nanti aku kangen,” katanya sambil tersenyum sebelum pintu ditutup oleh Velora yang wajahnya masih merah padam.

1
Rahma Rain
coba Arvenzo tersenyum sedikit ke arah Velo pasti suasana nya tidak akan secanggung ini.
Rahma Rain
puji dengan kata2 yg manis dong Arvenzo. biar kehidupan rumah tangga mu nggak kaku
Nurika Hikmawati
lebih tepatnya mencoba fokus ya Vel... takut pikiranmu traveling 😂😂
Nurika Hikmawati
walopun Velora dokter di situ, tp emang boleh masuk ke dapur RS trus masak sendiri
Nurika Hikmawati
keluarga arvenzo serem juga ya, tapi Leona juga yg salah. berani bermain api, skg jadinya terbakar sendiri
mama Al
Alhamdulillah velora di terima keluarga Arvenzo
Dewi Ink
velora juga gak bakal ngebolehin, makanya dia turun tangan
Dewi Ink
hemm sepertinya lezat..kasian kalo sakit, gak doyan makanan RS
Istri Zhiguang!
Tapi setiap aku ngeliat sifat dingin Arvenzo, aku selalu keinget dia yang dulu selalu make mantan pacarnya buat nganu/Shy/ ini Arvenzo emang beneran baik dan cinta ke Velora atau cuma bermuka dua aja ya?
Istri Zhiguang!
Semoga Mama Mela gak kayak mertua lainnya yang bakal merintah menantunya sesuka hati
Istri Zhiguang!
Manggilnya langsung ayah/Facepalm/
Rosse Roo
Kiss yg kedua, tp rasanya lebih berbeda eaaa dr yg prtma🤭🤭
Rosse Roo
Aaaaa Lanjut Ar, lanjut di rumah aja. masih di RS soalnya/Facepalm/
Drezzlle
Arvenzo masih malu2 kucing /Facepalm//Facepalm/
Drezzlle
Maunya di suapin ya Ar
Drezzlle
enak ya punya teman yang solid gini
🌹Widianingsih,💐♥️
Deg-degan dong pastinya jantung 💓💓 Velora, sekalinya memandikan lap suaminya sendiri yang selama ini belum tau dalamnya🤪
🌹Widianingsih,💐♥️
Velora jadi nambah gelar baru nih.
Seorang dokter iya profesinya, istri statusnya sekarang jadi perawat dengan pasien suaminya sendiri🤭🤭
☘️🍀Author Sylvia🍀☘️
sepertinya Leona bakal hancur di tangan arvenzo. syukurin deh.
☘️🍀Author Sylvia🍀☘️
arvenzo kl udah marah, nyeremin juga ya Thor. untung aja dia langsung balas perbuatannya si Leona.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!