'Kegagalan adalah sukses yang tertunda.'
'Kegagalan bisa jadi pelajaran dan cambuk untuk terus maju menuju sukses.'
Dan masih banyak kalimat motivasi ditujukan kepada seseorang yang gagal, agar bisa bertahan dan terus berjuang.
Apakah kalimat motivasi itu berlaku dalam dunia asmara?
Nathania gagal menuju pertunangan setelah setahun pacaran serius penuh cinta. Dan Raymond gagal mempertahankan mahligai rumah tangga setelah tiga tahun menikah.
Mereka membuktikan, gagal bukan berarti akhir dari kisah. Melainkan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru, lebih bernilai. Lahir dari karakter kuat, mandiri dan berani, setelah alami kegagalan.
Ikuti kisahnya di Novel ini: "Ketika Hati Menyatu"
Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U. 🤗
Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. KHM
...•~Happy Reading~•...
Di Jakarta
《Sebelumnya
Raymond ingat pertengkarannya dengan Belvaria yang sudah berlangsung tiga hari. Dan belum ada titik temu untuk menyelesaikan persoalan di antara mereka. Sehingga dia pindah tidur di kamar tamu untuk menghindari pertengkaran lebih luas.
Sambil memijit pelipisnya, dia mencoret tanggal dan hari pada kalender meja dengan pensil sebagai pengingat kejadian yang membuat mereka bertengkar besar setelah lebih dari tiga tahun menikah.
'Baru tiga hari, tapi terasa panjang dan lama, ngalahin tiga tahun. Apa akan terus seperti ini?' Raymond membatin sambil berbaring dengan hati yang berat.
Setelah istirahat dan mandi, Raymond merasa lebih baik. Menjelang makan malam, dia keluar dari kamar tamu untuk makan malam, walau tidak merasa lapar.
Setelah makan malam, Raymond berdiri sejenak di ruang tengah sambil melihat suasana rumah yang terasa tidak ada kehidupan. 'Sampai kapan aku biarkan ini semua?' Raymond memegang kepalanya lalu coba membuka laptop untuk bekerja. Namun dia tidak meneruskan, karena tidak bisa konsentrasi.
Sambil menjinjing laptop, dia kembali masuk ke kamar tamu. Dia putuskan untuk istirahat lebih cepat agar besok bisa lebih segar dan fokus pada pekerjaannya.
~*
Di tempat lain ; Belvaria sedang kumpul dengan teman-temannya merayakan pertemuan dan penanda tanganan kontrak film terbaru. "Selamat Belva. Akhirnya kau dan Devin dipasangkan lagi di film ini. Semoga film 'Ketika Hati Menyatu' lebih sukses dari drama kalian sebelumnya." Ucapan selamat dan harapan dari produsen.
Belvaria dan Devino, juga aktor pendukung menerima ucapan selamat dan harapan akan kesuksesan karya terbaru penulis skenario dan sutradara terkenal yang bertangan dingin dalam dunia sinema.
"Terima kasih sudah mempercayakan karya ini buat kami." Devino berbicara dengan produsen, penulis skenario dan sutradara. Belvaria di sampingnya melakukan hal yang sama sambil tersenyum manis.
"Semoga kita bisa kerja sama untuk mensukseskan film ini." Ucap Belvaria dan Devino menyalami aktor dan aktris pendukung.
Para aktor aktris pendukung tersenyum dan mengaminkan di depan Belvaria dan Devino. Tapi ada di antara mereka tidak senang melihat gaya Belvaria.
"Mari kita menjauh dari sini."
"Ada apa?"
"Sakit mata lihat penampilan Belva. Belum apa-apa sudah cetar membahana. Ngalahin calon perai piala citra."
"Mungkin dia berpikir akan merai piala citra, jadi perlu persiapan."
"Ya,laaa, syuting aja belum, udah mikirin piala citra."
"Bukannya dia sengaja tampil cantik untuk menggoda yang mau digoda?"
"Sssstttt... Jaga bicaramu. Film ini sukses, kita juga kejipratan."
Para artis pendukung yang tidak suka dengan gaya Belvaria mulai kasak kusuk dan saling berkomentar. Maka di awal kerja sama sudah mulai tercipta blok pro dan kontra terhadap Belvaria.
Asisten Belvaria yang sedang mengamati dari jauh, bisa merasakan aura tidak suka dari beberapa aktris pendukung dan crew. Dia segera mendekati Belvaria yang sedang asyik berbicara dengan Devino, tanpa menyadari pandangan kedua blok.
"Belva, Devin, coba jaga jarak dan interaksi kalian. Jangan sampai gosip tentang kalian lebih viral dari film yang belum syuting." Asisten Belvaria serius mengingatkan. Tanpa berkata, Devino menjauh dan mendekati asistennya.
"Kau tidak bisa tahan mulutmu? Ngga bisa biarkan aku senang?" Belvaria jadi kesal mendengar ucapan asistennya.
"Kendalikan emosimu. Semua mata sedang melihatmu. Tunjukan rasa senang dan senyummu." Asistennya tidak peduli dengan emosi Belvaria. Karena dia tahu, banyak mata memperhatikan gerak-gerak dan mimik wajah Belvaria untuk menghiasi ruang gosip.
Belvaria terpaksa mengikuti saran asistennya. Dia tersenyum tipis lalu membaur dengan aktor dan aktris lain yang memujanya.
~*
Beberapa waktu kemudian, Belvaria pulang ke rumah dengan hati berbunga-bunga. Dengan langkah percaya diri dia menuju kamar utama untuk memamerkan penampilannya kepada Raymond.
Dia yakin, Raymond akan berhenti marah setelah melihat penampilannya. Dia harus mempertahankan hubungan baik dengan Raymond, agar bisa mendukung film yang akan dibintangi.
Namun ketika mendapati kamar dalam keadaan kosong, bunga-bunga di hatinya langsung layu. Dia yakin, Raymond tidur lagi di kamar tamu, karena mobilnya sudah ada di garasi.
Dia meletakan tas bermerek begitu saja di atas tempat tidur. Tanpa melepaskan high heels, dia menuju kamar tamu dan langsung membuka pintu. Namun dia terkejut mengetahui pintu kamar kembali dikunci.
Bara di hatinya mulai tersulut, hingga tanpa berpikir lagi, dia mengetok pintu kamar tamu tanpa bertanya kepada Titin.
Setelah beberapa kali ketok, terdengar kunci pintu dibuka. "Ada apa?" Raymond berdiri di depan pintu dengan wajah marah, karena terbangun.
Pertanyaan Raymond membuat Belvaria kelabakan. "Mengapa pintu pake dikunci?" Belvaria bertanya, karena tidak punya alasan, hanya emosi mengetahui pintu dikunci.
"Kau mau tidur di dalam?" Pertanyaan Raymond membuat Belvaria bingung menjawab.
"Kalau begini, aku akan kunci pintu kamar juga." Ucap Belvaria lalu berbalik.
"Coba saja." Ucap Raymond singkat, lalu kembali masuk ke kamar dan kunci pintu. Raymond tidak bisa tidur setelah kedatangan Belvaria. 'Sekarang baru mau bercin^ta?' Raymond jadi curiga. Dia membaringkan tubuh sambil meletakan kedua tangan di belakang kepala dan memikirkan sikap Belvaria.
Sedangkan perasan Belvaria seperti gado-gado. Ada marah, kesal dan malu, karena penampilannya yang mempesona semua orang saat pertemuan dengan orang film tidak digubris oleh Raymond, malah diancam.
~*
Ke esokan pagi ; Raymond bangun lebih siang dari biasanya, karena dia akan bertemu client sebelum ke kantor. Dia berjalan cepat ke kamar utama untuk mengambil outfit. Ketika mendapati pintu kamar dikunci, Raymond tidak mengetok atau memanggil, minta dibuka. Tapi dia berbalik menuju garasi.
Tidak lama kemudian dia membawa kotak perlengkapan alat tukang, lalu dengan cepat tanpa suara dia melepaskan pintu. "Raymond. Apa yang kau lakukan?" Belvaria yang sudah bangun dan bersandar di bantal menunggu Raymond minta buka pintu, jadi terkejut. Dia segera merai mantel untuk menutupi pakaian tidur transparan dan seksi yang dikenakan.
"Kau tidak tahu ini apa?" Raymond balik bertanya sambil menunjuk pintu kamar yang sudah terbuka tanpa tutup.
"Kau tidak bisa ketok?" Belvaria berkata dengan mata membulat.
"Kau mau didengar, tapi tidak mau mendengar orang lain. Kau berbuat sesukamu, seakan belum punya suami."
"Jangan mengalihkan. Kau boleh seenaknya kunci pintu kamar tamu, tapi aku tidak boleh kunci pintu itu?"
Raymond jadi berdiri kaku dengan kedua tangan di panggul. "Kau mau apa masuk kamar tamu?" Pertanyaan Raymond membuat Belvaria kelabakan, karena tidak punya jawaban. Walau panik, dia tidak mau kalah dari Raymond. Dia terus berpikir untuk bisa melawan.
"Kau sendiri, mau apa masuk ke kamar ini?" Pertanyaan Belvaria membuat dia terlihat bodoh.
"Kau tidak tahu tujuanku harus masuk kamar ini?" Raymond bertanya sambil berbalik menuju lemari pakaian untuk mengambil outfit ke kantor.
Melihat Raymond ke lemari pakaian, Belvaria hampir memukul kepalanya dengan telapak Tangan. 'Mengapa aku lupa kalau pakaian Ray ada di sini?'
...~_~...
...~▪︎○♡○▪︎~...