NovelToon NovelToon
Balada Cinta Suratih

Balada Cinta Suratih

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Cinta membuat seorang gadis bernama Suratih, menentang restu ayahnya. Damar, pemuda yang membuat hatinya lebih memilihnya daripada apa yang dikatakan orang tuanya, membuatnya mengambil keputusan yang sebenarnya mengecewakan sang ayah. Apakah Suratih akan bahagia membangun rumah tangga bersama Damar, setelah jalan yang dia tempuh salah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 10

Sumi yang hilang batas kesabaran, melayangkan tamparan di pipi Suratih lalu menarik wanita itu menjauh dari Damar.

"Dasar wanita penggoda! Beraninya kamu menggoda putra ku, berani kamu menyela saat aku sedang bicara! memang kamu pikir kamu siapa?" pekik Sumi merasa sangat kesal.

Sumi mendorong Suratih hingga jatuh ke lantai.

Brugh.

"Agghhhhhhh!" pekik Ratih merasakan sakit pada bo kongnya yang mendarat keras di lantai.

Damar yang melihat itu sangat terkejut. Dia segera mendekati Suratih.

"Astaga, bu!! Damar membawa Ratih ke rumah hari ini bukan untuk ibu sakiti! Tapi kami hanya ingin minta restu ibu! Aku sudah putuskan akan menikahi Ratih secepatnya, bu!" seru Damar, ia hendak membantu Suratih bangkit dari posisinya.

Grap.

Sumi mencekal lalu menarik Damar menjauh dari Suratih. Akibatnya Suratih yang hampir berdiri kembali terjatuh.

"Ibu gak akan pernah merestui hubungan kalian! Dia keluarga penjudi, Damar! Lebih baik kamu ikut ibu masuk!" sentak Sumi, menyeret Damar masuk ke dalam rumah.

Damar mencoba melepaskan cekalan tangan sang ibu dari tangannya, "Tanpa restu ibu, Damar akan tetap menikahi Ratih!"

Melihat situasi ini, Laras merasa tidak bisa diam saja. Dia harus lebih cari muka pada Sumi.

Grap.

Laras ikut menyeret tangan Damar yang lain, netranya menatap Suratih dengan tatapan mengejek.

"Orang tua kita sudah menjodohkan kita berdua bang! Aku yang lebih pantas menjadi istri abang!" kata Laras.

Damar menatap gak suka pada wanita yang bahkan berani menariknya itu.

"Apa apaan sih kamu! Hanya Ratih yang akan menjadi istri ku! Singkirkan tangan mu!" bentak Damar.

"Bang Damar, uugghhh!”"ringis Suratih, saat merasakan nyeri pada pinggulnya ketika ia hendak beranjak dari posisi duduknya untuk bangkit.

Sumi menghentikan langkahnya, menoleh Suratih dengan tatapan menghina.

"Rumah ini akan selalu tertutup untuk keluarga Ali termasuk kamu, Ratih! Kamu lihat Laras, bebet dan bobotnya sangat jelas dan baik, tidak seperti kami."cecar Sumi dengan nada gak santai, gak peduli dengan kesakitan Suratih.

"Tapi kami saling mencintai, bu!" seru Suratih dengan suara bergetar, berusaha menahan tangis meski air mata sudah menggenang di pelupuk matanya.

Sumi berseringai, "Cinta aja gak cukup buat modal nikah, Ratih! Kamu dan Damar itu bagaikan bumi dan langit! Dua hal yang gak akan pernah bisa bersama! Pendidikan mu aja jauh di bawah Damar!"

Sreeek.

Damar berhasil melepaskan diri dari Sumi dan Laras. Tanpa ragu membawa Suratih ke dalam gendongannya ala bridal style.

Suratih menatap lekat wajah Damar yang begitu dekat dengan wajahnya, ‘Bang Damar menggendong ku? Apa dia tau aku kesakitan?’

"Jangan dengar kata kata ibu, sayang! Kamu segalanya untuk ku!" ucap Damar dengan tatapan meyakinkan.

Sumi yang melihat itu sangat marah.

"Turunkan dia, Damar! Kamu gak lihat di sini ada Laras!" perintah Sumi yang sayangnya di abaikan Damar.

"Damar!" seru Laras dengan tatapan gak rela.

"Harta hanya titipan, bu! Dan cinta Damar buat Ratih gak bisa di ukur dengan status pendidikan, dan harta yang kita miliki! Aku dan Ratih …"

"Ayah mu hanya seorang tukang ojek, kang judi, Ratih! Harusnya kamu sadar dengan kekurangan mu, Ratih! Kamu gak akan bisa membuat putra ku hidup bahagia dengan mu! Kamu hanya akan membawa kesengsaraan untuk Damar! Camkan itu Ratih!" tegas Sumi, semakin memperlihatkan ketidak sukaannya pada Suratih.

Sumi tidak senang, dia tidak rela melihat anaknya itu menggendong anaknya si pincang itu.

"Cepat turunkan dia! Bisa kena sial keluarga kita kalo kamu terus dekatnya dengannya, Damar!" titah Sumi, tanpa ragu mengguncang lengan Damar.

Damar menepis tangan Sumi, "Damar akan kena sial jika Damar gak bisa menikahi Ratih, bu!" Damar tetap keras kepala.

"Kamu jalangg! Turun gak!" bentak Laras, menarik lengan Suratih.

Damar yang melihat apa yang dilakukan Laras menjadi kesal.

"Laras! Jangan berani kamu menyentuh calon istri ku!" bentak Damar dengan suara meninggi, semakin meninggi.

Dari depan pagar rumah Sumi, Ali berteriak kencang.

"Sumi!"

Suratih menoleh ke asal suara, dilihatnya wajah sang ayah yang merah padam.

"Ba- babeh?" gumam Suratih.

Sumi tersenyum sinis pada Ali, "Bagus kamu datang, pecundang! Cepat bawa putri mu pergi dari rumah ku!"

"Turunkan Ratih, bang!" pinta Ratih pada Damar.

Dengan terpaksa, Damar menurunkan Suratih dari gendongannya.

"Kenapa dengan Ratih?" tanya Ali menatap tidak senang pada Damar.

"Gak apa, beh!" dusta Suratih.

"Pak pincang bisa tanyakan nanti di rumah! Lebih baik pak pin cang bawa pergi putri bapak yang gak tau malu ini dari rumah mertua saya!" cicit Laras dengan lancang.

Ali menatap tajam Laras, "Lancang kamu bicara dengan orang tau!"

"Apa yang di katakan menantuku benar, pin cang! Putri mu gak tau malu, sama seperti mu! Itu pasti didikanmu kan?" hina Sumi.

"Jaga bicara mu janda penggoda!" herdik Ali dengan mata melotot tajam pada Sumi.

"Heh pincang! Kau urus putri mu! Jangan pernah sekali pun dekati Danar lagi! Damar sudah punya calon istri yang sepadan dengan kami!" sarkas Sumi.

"Gak pantas kamu bicara begitu pada putri ku! Harusnya kamu katakan itu pada putra kesayangan mu, janda gatel! Minta putra mu untuk jauhi putri ku!" sarkas Ali menatap tajam Damar dan Sumi.

"Beh, Damar dan Ratih saling cinta! Damar hanya akan menikahi Ratih! Gak ada perempuan lain, beh!" seru Damar dengan tatapan meyakinkan.

"Gak! Aku gak akan biarkan Ratih menikah dengan mu! Orang tua mu sudah terlalu menghina keluarga babeh, Damar! Babeh gak sudi berbesan dengan wanita yang gak bisa menjaga lisannya!" cecar Ali dengan penuh emosi.

"Tapi beh, Ratih …"

Ali menyeret Suratih meninggalkan rumah Damar, "Cukup kamu permalukan babeh hari ini, Tih!"

Damar mengejar Ali dan Suratih, mendahului ke duanya lalu berlutut di depan Ali.

"Beh, kami saling mencintai! Tolong ijinkan Damar menikahi Ratih, beh!" ucap Damar dengan sungguh sungguh.

Namun sayangnya Ali gak peduli, pria yang gak lagi muda itu tetap menyeret Suratih meninggalkan kediaman orang tua Damar.

Brugh bugh bugh.

Sumi memukul-mukul bahu dan lengan Damar dengan tangannya. Meluapkan kekesalannya terhadap sang anak.

"Dasar bodoh! Kamu bodoh Damar! Buat apa kau berlutut di depan manusia pincang seperti dia?" maki Sumi dengan wajah kecewa.

"Damar hanya mencintai Ratih, bu! Cuma Ratih!" teriak Damar dengan mata terpejam.

Plak plak plak.

Damar membuka ke dua matanya, saat merasakan panas pada ke dua pipinya. Ia belum menyadari keberadaan Sumi di sampingnya, dekat tempat ia tidur.

"Aduh, kok ini pipi panas ya! Kenapa aku bisa di kamar ku?" gumam Damar dengan suara khas orang bangun tidur.

"Jelas kamu di kamar! Dasar anak bodoh!" sungut Sumi.

"Lah ibu? Ibu ngapain di kamar Damar?" tanya Damar dengan bingung.

Kraak.

Sumi menjewer telinga Damar.

"Awwwhhh sakit bu!" ringis Damar.

"Bisa-bisanya kamu mimpiin Suratih! Keterlaluan kamu, Damar! Ingat ya, kamu sudah punya calon istri!"

"Jadi tadi cuma mimpi?" tanya Damar bergumam.

***

Bersambung ...

1
Gaby
Geregetan sama author, Suratih kenapa dibikin begitu
Irawan Hadi MM: makasih kak udh mampir,
salam kenal kak
total 1 replies
Liliana
gemes bener ini sama Suratih, cinta boleh oon jangan dong. Thor bikin gemes bener
Irawan Hadi MM: salam kenal kak
makasih udah mampir
total 1 replies
Jia
saya nonggol thor
Jia
lanjutkan up thor
Shafa Adeena
hadir
Be-Trhee
semangat untuk upgrade
Kinanti Putri
terus kan kak, di tunggu bab berikut nya
Kinanti Putri
semangat ya kak
Ummu Marhamah
bagus untuk karya mu kak, jangan lupa jaga kesehatan biar selalu up
Kiki Fitri
lanjutkan up nya kak
Kiki Fitri
is the best
Dinda Shaza
hadir kak
Amanda
sipppp keren banget thor
Amanda
keren
Alana
semangat terus thor
Nesia
keren banget nih💪💪💪😍
Sonia
💪💪💪💪💪 semangat terus thor
Nona
lanjutkan up nya kak
Ayah Fifi
👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Donita
Bagus sih, lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!