NovelToon NovelToon
Bunga Dan Trauma

Bunga Dan Trauma

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Duda / Selingkuh / Trauma masa lalu / Mantan
Popularitas:32.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mumu.ai

Bunga yang pernah dikecewakan oleh seorang pria, akhirnya mulai membuka kembali hatinya untuk Malik yang selama setahun terus mengejar cintanya. Ia terima cinta Malik walau sebenarnya rasa itu belum ada. Namun Bunga memutuskan untuk benar-benar mencintai Malik setelah mereka berpacaran selama dua tahun, dan pria itu melamarnya. Cinta itu akhirnya hadir.

Tetapi, kecewa dan sakit hati kembali harus dirasakan oleh Bunga. Pria itu memutuskan hubungan dengannya, bahkan langsung menikahi wanita lain walaupun mereka baru putus selama sepuluh hari. Alasannyapun membuat Bunga semakin sakit dan akhirnya memikirkan, tidak ada pria yang tulus dan bertanggungjawab di dunia ini. Trauma itu menjalar di hatinya.

Apakah Bunga memang tidak diizinkan untuk bahagia? Apakah trauma ini akan selalu menghantuinya?


follow IG author : @tulisanmumu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mumu.ai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

It’s Ok to Try

Hari demi hari berlalu, Fadi tidak pernah menemui atau menghubungi Bunga. Begitu juga dengan Mbak Ane yang tidak pernah lagi menghubungi Bunga. Bunga tidak ingin terlalu memikirkannya. Hatinya tetap tidak bisa dibohongi.

Bunga sangat tahu jika Fadi kembali mendekatinya. Ia memang merasa nyaman ketika berada di dekat pria itu, begitupun pada Jelita. Ia jatuh cinta pada gadis kecil itu sejak pertama. Namun tetap ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Entah, Bunga sendiri tidak terlalu memahami hatinya, apa yang sebenarnya dirinya ini inginkan.

Ia masih belum bisa merealisasikan segala perkataan Rani maupun Lia beberapa waktu lalu. Ikhlas dan memaafkan. 

"Aku udah maafin Fadi, Ran. Tapi aku nggak bisa langsung lupa kayak gitu aja. Aku selalu ingat bagaimana dia terlihat bahagia bersama Nita sewaktu kita ketemu mereka di Mall waktu itu, seakan-akan dia tidak bersalah sama sekali," ucapnya pada Rani kala itu, ketika mereka tengah berbincang di telepon.

"Bunga sayang, nggak ada yang nyuruh kamu buat lupain semuanya. Kamu nggak bisa lupa, itu hal yang sangat manusiawi banget. Aku cuma minta kamu buat mengikhlaskan aja, biar semuanya tidak jadi beban dalam hidup kamu. Biar kamu bisa melanjutkan hidup kamu dengan damai," ucap Rani.

Bukankah aku melanjutkan hidup dengan baik saat ini, pikirnya. Tapi kenapa orang-orang selalu mengatakan dirinya hidup hanya melanjutkan. Apa bedanya.

"Beda," tukas Rani yang membuat Bunga terkejut. Seingatnya ia tidak mengeluarkan kata apa-apa.

"Saat ini kamu 'hanya melanjutkan hidup'. Mungkin kamu tidak merasakannya, tapi kamu berbeda dari sebelumnya. Aku mengenal kamu sejak SMP. Aku tahu kamu bagaimana, Bunga," jelas Rani.

Hanya helaan nafas yang terdengar di telinga Rani. Ia yakin kini sahabatnya itu sedang memikirkan ucapannya.

"Boleh aku tanya lagi?" tanya Rani menghentikan keheningan.

"Hmm."

"Ketika kamu sedang bersama Jelita, bagaimana perasaanmu?"

Bunga memikirkan, membayangkan hari-hari yang ia lalui bersama Jelita. Ia ingat bagaimana manjanya anak itu. Bagaimana ia selalu ingin disuapin oleh Bunga, selalu ingin dekat dengan Bunga. Bagaimana hebohnya Jelita ketika sedang bertelepon atau video call dengan dirinya.

Tiba-tiba hati Bunga menghangat. Ia merindukan kebersamaan itu. Kebersamaan yang sudah hilang beberapa hari ini. Ia rindu manjanya Jelita. Ia rindu suara imut Jelita. Ia rindu pipi 'bapao' Jelita.

Samar-samar Rani mendengar suara isak di seberang telepon. Ya, Bunga sedang menangis, dan ia yakin sahabatnya itu merindukan gadis kecil kesayangannya.

"Dengan kamu memaafkannya tidak membuat kamu kalah, tidak membuat ego kamu turun."

"Kamu hebat."

Tangis yang sedemikian Bunga tahan akhirnya runtuh. Memang benar, egonya sangat tinggi sebelumnya. Iya merasa salah jika memaafkan dengan mudah.

****

Akhir pekan datang lagi. Setelah selama beberapa waktu ini memikirkannya, akhirnya kemarin siang Bunga menghubungi Mbak Ane duluan, menanyakan kabar Jelita.

Tentu saja Jelita sangat senang. Anak itu bahkan sempat menangis karena merasa ditinggalkan oleh Bunga. Bunga meminta maaf dan menjanjikan pertemuan dan akan menemani Jelita bermain di hari libur. Dan disinilah mereka saat ini, playground tempat terakhir kalinya mereka bertemu.

Jelita hanya ditemani oleh Mbak Ane. Menurut pengakuan Mbak Ane, Fadi hanya mengantarkan mereka ke Mall saja dan meminta dia menghubungi jika sudah selesai bermain. Bunga tidak mempermasalahkannya. Ia sudah memutuskan jika hubungannya dengan Fadi biarlah berjalan saja, mengalir sewajarnya tanpa ada paksaan.

Ketika baru bertemu, Jelita memegang erat tangan Bunga. Tidak ia lepas sama sekali, takut Bunga akan pulang tanpa izin dan akhirnya menghilang seperti sebelumnya. Bahkan ketika bermain di arena bermain, Bunga diminta untuk selalu mengikuti Jelita bermain. Tidak diizinkannya Bunga untuk duduk menunggu seperti sebelumnya. Bunga tidak mempermasalahkannya.

Usai bermain Bunga mengajak Jelita untuk beli es krim di gerai yang letaknya masih di lantai yang sama dengan playground.

"Terima kasih ya, Mbak sudah traktir saya dan Jelita es krimnya," ucap Mbak Ane ketika mereka kini tengah duduk menikmati es krim itu.

"Sama-sama Mbak Ane. Hanya es krim saja," ucapnya. 

Jelita terus sibuk dengan es krim yang ada di tangannya.

"Selama kemarin Mbak Bunga tidak ada kabar, Jelita sangat susah buat makannya. Pak Fadi bahkan pernah sekali marah karena Jelita tidak mau makan. Padahal belum pernah saya lihat Pak Fadi memarahkan Jelita," ucap Mbak Ane yang tentu saja membuat Bunga merasa tidak enak hati.

"Kenapa Mbak Ane tidak menghubungi saya saja?" 

"Pak Fadi melarang saya untuk menghubungi Mbak Bunga," jawab Mbak Ane. "Katanya takut kalau Mbak Bunga merasa terganggu dengan Jelita."

Bunga menarik nafasnya pelan. Ia menatap Jelita yang masih setia dengan es krim di tangannya, tidak tertarik sama sekali dengan pembicaraan keduanya. Sepertinya jika sudah ada makanan, Jelita sudah tidak tertarik dengan orang di sekitarnya. 

"Lalu, kalau hari ini Fadi bilang apa, Mbak?" tanya Bunga penasaran.

"Pak Fadi tadi berkali-kali nanya ke saya, Mbak. Apa betul Mbak Bunga yang mengajak, bukan saya yang menghubungi Mbak Bunga duluan. Saya bahkan sampai kasih lihat hp saya ke Pak Fadi biar dia cek sendiri kalau memang Mbak Bunga yang nelfon saya duluan."

"Terus, dia bilang apa lagi?"

"Pak Fadi cuma pesan jangan sampai merepotkan Mbak Bunga. Saya bahkan dikasihin bekal uang ini buat saya dan Jelita, eh tapi semuanya malah Mbak Bunga yang bayarin." Mbak Ane mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah yang ia ambil dari tas kecil miliknya.

"Ngga apa-apa, Mbak. 'Kan saya yang ngajak Jelita sama Mbak Ane," jawab Bunga.

Setelah mereka selesai dengan es krimnya, Bunga kemudian mengajak Jelita mengunjungi toko mainan yang cukup besar disana. Ia mempersilahkan Jelita untuk memilih mainan yang disukai gadis itu.

"Beneran, Tante?" tanyanya memastikan.

"Iya bener. Jelita pilih aja mau mainan apa," jawabnya.

Jelita tampak senang. Kemudian ia berkeliling toko itu sambil terus menggenggam tangan Bunga. Mereka berjalan berdampingan sedang Mbak Ane mengikuti di belakangnya.

"Mau ini aja," ucap Jelita ketika melihat mainan yang sangat disukainya.

"Jangan yang ini, Jelita. Kita cari yang lain aja." Bukan Bunga yang berbicara, melainkan Mbak Ane yang langsung melarang Jelita memilih mainan itu.

"Tapi mau yang ini...." Jelita sudah mau menangis karena dilarang oleh Mbak Ane. 

"Ngga apa-apa, Mbak Ane. Jelita mau yang ini," tukas Bunga. Ia tidak mau ada drama tangisan saat ini.

"Tapi Mbak..."

"Beneran nggak apa-apa."

Bunga kemudian memanggil karyawan toko itu dan meminta mainan yang ditunjuk oleh Jelita tadi.

"Langsung ke kasir aja ya, Mbak. Nanti saya yang bawakan ini," ucap karyawan itu.

Tiba di kasir, Bunga langsung membayar mainan yang dipilih oleh Jelita. 

"Buset, mahal amat," batin Bunga ketika mendengar harganya. Ia lupa untuk memeriksa harga mainan itu ketika masih dipajangan karena ikut larut dalam kesenangan Jelita. 

"Gimana, Mbak? Kalau mau mundur nggak apa-apa," bisik Mbak Ane karena sempat melihat raut terkejut di wajah Bunga.

"Nggak perlu, Mbak. Saya cuma kaget ternyata mainan anak bisa mahal," jawab Bunga sambil tertawa dengan Mbak Ane.

****

Mau tahu mainan yang di tunjuk sama Jelita?

Untuk harganya bisa teman cek sendiri aja, ya. Search aja Barbie DreamHouse di google. Dijamin akan urut perut 🤭🤭

1
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
Esther Lestari
Semoga selalu berbahagia....tidak ada orang ketiga yg ingin menganggu rumah tangga kalian
mumu: aamiin 🤲
total 1 replies
Supryatin 123
bntar lge jelita kado adk bayinya launching 🤣🤣 lnjut thor 💪💪
Esther Lestari
selamat ulang tahun Jelita.
kado adek bayi nya menyusul ya🤭
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
nahkan... masih sama sama ting ting...🤣🤣🤣🤣
Esther Lestari
malam pertama yg sukses tanpa drama diganggu Jelita.
Supryatin 123
duda rasa perjaka nich.pengalaman tk terlupakan 🤣🤣 Lnjut thor 💪💪💪
Supryatin 123
samawa y bang fad n mbk bunga gas poll bang lnjut thor 💪💪
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
ok... aku siap nonton live streaming dipojokan,,, aku udah siapin es teh jumbo 3 sama nasi padang plus krupuk kulit sapi... okeeeeee gassss....😄😄😄😄😄
Esther Lestari
selamat Bunga dan Fadi...sah sudah.
nanti malam jangan lupa Jelita diungsikan dulu, takutnya minta tidur sama mama papa nya😅
Yanti Gunawan
ayok donk thor gas sampe belah duren di mlm minggu jgn d skip 🤣
Yanti Gunawan: boleh donk please kan seru
total 2 replies
partini
otw pecah perawan and lepas perjaka atau cuma pecah perawan aja
Supryatin 123
otw kondangan nich.lnjut Thor 💪💪💪
Esther Lestari
lega rasanya Bunga dan Malik sudah saling memaafkan, semoga kedepannya kehidupan keluarga kalian berdua dipenuhi kebahagiaan.

Siap2 mau ikut kondangan ah🤭
Supryatin 123
Malik tuuuu.lnjut thorr 💪💪💪
partini
Maliki Yo midin
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
eh... siapa sih... malik ya... sama siapose....
Esther Lestari
siapa itu.
mantan pacar Bunga mungkin
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪.
Hary Nengsih
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!