Season kedua dari "Two Promises"
Musim panas telah berlalu, dan Minamoto Haruki akhirnya berhasil menjalin hubungan dengan Yoshimoto Sakura. Namun, perjalanan waktu Haruki untuk menyelamatkan kekasihnya baru saja dimulai.
Seiring berjalannya waktu, bayang-bayang masa lalu mulai mengancam kebahagiaan mereka. Haruki harus menghadapi konflik internal keluarga Yoshimoto yang gelap, dan yang lebih mengerikan, rahasia besar yang selama ini disembunyikan Sakura mulai terungkap perlahan.
Akankah Haruki mampu mengungkap kebenaran dan mengubah takdir yang menanti? Atau, akankah usahanya sia-sia, membawa mereka pada akhir yang tragis seperti di masa lalu?
Saksikanlah perjuangan mereka dalam 'Two Promises 2"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 7 - Munculnya Sosok Yang Telah Lama Hilang
Pada saat jam istirahat di sekolah, Sakura berkata padaku kalau ibunya ingin bertemu denganku.
Aku pun menuruti perkataannya dan ikut makan malam juga di rumahnya.
Setelah makan malam, barulah ibu Sakura akan menjelaskan tujuannya ingin bertemu denganku.
Kira-kira apa ya, yang akan diucapkan olehnya?
* * *
[22 September — 2015]
[•] Kediaman Keluarga Yoshimoto
*POV Haruki
"Kalau begitu... aku akan memberitahumu, Minamoto-kun. Alasanku ingin bertemu denganmu... "
Aku menelan ludahku saat mendengarnya ingin memberitahuku.
Yoshimoto Hanabi, ibu Sakura, dia terlihat lebih tenang dibandingkan kemarin.
Bagi Hanabi-san, aku adalah orang yang tiba-tiba ikut dalam konflik internal keluarganya. Tapi itu sebelum semuanya selesai.
Dan sekarang, setelah semuanya selesai. Seperti apa aku dari pandangannya ya?
Aku menengadahkan kepalaku dengan yakin. "Beritahu aku, Hanabi-san," ucapku.
Hanabi-san memicingkan matanya, lalu tersenyum tipis.
"Apakah kau masih ingat yang aku tanyakan padamu kemarin, Minamoto-kun?"
Dengan bibir terbuka, aku kembali mengingat-ingat kejadian yang Aku alami kemarin.
•Kemarin...
Setelah konflik internal keluarga Yoshimoto selesai, aku ditanyai banyak hal oleh ayah dan ibu Sakura.
Di antara semua pertanyaan yang ditanyakan oleh mereka, ada satu pertanyaan yang masih aku ingat dengan jelas.
"Apakah kamu benar-benar mencintai Sakura? dan apakah kamu akan benar-benar dapat melindunginya?"
"Apa pun yang terjadi, aku pasti akan selalu mencintai dan melindungi Sakura," jawabku dengan percaya diri.
Mulutku berkata seperti itu, namun entah mengapa, hatiku seperti ingin mengatakan yang lainnya.
Aku pun kembali mempertanyakan hatiku kembali.
Apakah aku benar-benar mencintainya? apakah aku benar-benar akan melindunginya?
Pertanyaan itu terus menerus menggema di dalam hati dan pikiranku.
Bahkan di dalam tidurku pun, aku kembali memimpikan tentang hari itu...
•Saat ini...
Setelah memikirkannya selama semalaman, sekarang aku dapat menjawabnya dengan yakin.
Saat ini, Hanabi-san berada di hadapanku. Aku... akan menjawabnya!
"Aku masih mengingatnya, Hanabi-san."
"Kalau begitu... " Hanabi-san menurunkan nada suaranya. "Apakah kamu tetap akan mengatakan hal yang sama, Minamoto-kun?"
"Tidak!" jawabku dengan tegas. "Jawabanku akan aku ubah... "
Aku sudah mempertimbangkannya. Pasti aku akan menjawabnya!
"Oh... jadi apa jawabanmu kali ini, Minamoto-kun?"
Dengan menghela napas terlebih dahulu, aku pun mulai menjawab.
"Jawabanku kali ini adalah... "
* * *
[•] Kediaman Keluarga Kamihara
*POV Megumi
Setelah pulang sekolah, aku langsung merebahkan tubuhku di kasur di dalam kamarku.
"Ah... melelahkan sekali."
Banyak sekali hal yang terjadi padaku saat di sekolah tadi.
Termasuk aku yang dipaksa ikut kontes kencantikan oleh teman sekelasku.
Kalau bukan karena Haruki, aku tidak akan mau menerimanya.
•Beberapa jam yang lalu...
[•] SMA Hoshizora
•Ruang kelas 3-C
"—Eh?"
Aku terkejut saat mendengar kalau teman-teman sekelasku menunjukku untuk ikut kontes kecantikan.
"Kenapa harus aku?" tanyaku.
"Memangnya siapa lagi yang cocok selain kamu, Megumi-chan!" sahut Sakura menjawab.
Aku cukup senang sih, saat ada orang menganggapku cantik. Namun tidak untuk saat ini.
"Kenapa tidak kamu saja, Sakura?"
"Aku inginnya kamu yang ikut, Megumi-chan!" ujar Sakura.
"Yang dikatakan oleh Yoshimoto-san ada benarnya, Kamihara-san. Kenapa kamu tidak menerimanya saja?" sahut Yoshino-san yang berdiri di sebelah kananku.
Aku menoleh ke kanan dengan muka datar. "Kenapa kau tidak mendukung argumenku, Yoshino-san?"
Yoshino-san tersenyum, lalu tertawa kecil. "Tidak untuk kali ini, Kamihara-san. Maaf."
Lebih baik aku kesampingkan dulu Yoshino-san dan kembali melihat teman-teman yang lainnya.
Tatapanku langsung tertuju pada Haruki yang mengacungkan ibu jarinya padaku sambil tersenyum.
"Kamu kenapa... Haruki?"
"Kamu ikut saja, Megumi."
Meskipun Haruki berkata seperti itu, aku tetap tidak akan ikut kontes itu.
"Apa alasanmu ingin aku mengikuti kontesnya, Haruki?"
"Karena kamu terlihat sangat—"
"Akan kulakukan!"
•Saat ini...
[•] Kediaman Keluarga Kamihara
•Kamar Megumi
Itulah yang terjadi sebelum aku menerima untuk mengikuti kontes itu.
Tanpa pikir panjang, aku langsung memotong perkataan Haruki dan menerimanya.
Yah... betapa bodohnya aku yang langsung menerima ajakan itu saat hendak dipuji oleh Haruki.
Aku mengangkat tanganku mengarah ke langit-langit kamar dan kemudian mengepalkannya.
"Yah... apa pun yang terjadi nantinya, aku akan bersungguh-sungguh untuk memenangkannya!"
Itu benar, tunggulah aku... Haruki. Sebentar lagi... berikan aku sedikit waktu lagi, untuk memberitahumu, Haruki.
* * *
Setelah selesai dengan urusanku di rumah Sakura, aku langsung pulang ke apartemenku, lalu tidur dan bangun di keesokan harinya...
[23 September — 2015]
[•] Kamar Apartemen Minamoto Haruki
*POV Haruki
Setelah bangun dari tidur, aku langsung mandi dan mengenakan seragam sekolahku.
Setelah mengikat dasi, aku berjalan ke depan cermin untuk bercermin.
"Yosh! mulai hari ini, aku mungkin akan disibukkan dengan persiapan festival sekolah."
Aku mengambil tasku dan menggendongnya, kemudian aku berjalan ke depan pintu, lalu memegang gagangnya.
Aku tersenyum kecil sebelum membuka pintunya.
"Aku pergi!"
Aku pun berjalan kaki menuju ke sekolah setelah itu.
•Beberapa menit kemudian...
[•] SMA Hoshizora
Saat sampai di depan gerbang sekolah, seseorang menyapaku dari belakang.
"Yo! Minamoto-kun!"
Dia adalah Yoshino Mai-san, ketua kelas 3-C, kelasku.
"Yoshino-san, jarang sekali kamu menyapaku."
Yoshino-san menghampiri dan berjalan bersamaku menuju ruang kelas. Dia tersenyum padaku.
"Kamu ada benarnya ya, Minamoto-kun."
Yang aku dengar dari Megumi. Yoshino-san adalah orang yang baik terhadapnya.
Namun entah mengapa, belakangan ini mereka jadi sering kali berselisih. Nanti kutanyakan pada Megumi.
"Oh ya, Yoshino-san. Bolehkah aku bertanya satu hal padamu?"
Yoshino-san menoleh dengan wajah bingung. "Boleh sih—tapi, apa yang ingin kamu tanyakan padaku, Minamoto-kun?"
"Menurutmu, Megumi itu orangnya seperti apa?"
Yoshino-san menundukkan kepalanya sambil terus melangkah. Setelah berpikir selama beberapa detik, dia pun menjawab.
"Menurutku, Kamihara-san adalah orang yang sangat baik. Dia sudah banyak sekali membantuku. Pernah satu kali dia curhat padaku... pada saat itu, hubunganku dengannya mulai menjadi lebih dekat. Intinya adalah, dia itu teman terbaik yang aku miliki saat ini."
Dengan suara yang lembut dan nada yang pelan. Yoshino-san menjawab pertanyaanku dengan mengikuti kata hatinya.
Setelah perbincangan kecil itu, kami melanjutkan langkah kami sampai ke dalam ruang kelas dan memulai kehidupan sekolah kami hari ini.
•Ruang kelas 3-C
Setelah sampai di kelas, kami pun mulai berdiskusi terkait kegiatan kelas kami saat festival sekolah.
Mulai dari memutuskan makanan apa yang akan kami jual di kelas, tema apa yang akan digunakan di gaun yang akan digunakan Megumi saat kontes, hingga siapa saja yang akan mendekor kelas, memasak makanan, dan yang menjadi pelayannya.
Semua itu kami lakukan semampu kami dan sebaik-baiknya. Tanpa sadar, bel pulang pun berbunyi.
Dan kami pun pulang ke rumah kami masing-masing dan akan melanjutkannya kembali esok hari.
[•] Perjalanan pulang
Seperti biasanya, aku pulang bersama dengan Megumi karena rumah kami searah.
"Nee, Haruki... apa menurutmu aku akan memenangkan kontes itu?"
Dengan suara pelan Megumi bertanya padaku sambil terus melangkah. Dengan yakin aku menjawab.
"Aku yakin kamu akan memenangkannya, Megumi."
Megumi tertawa kecil, kemudian tersenyum. "Terima kasih, Haruki. Aku pasti akan memenangkannya!"
Saat mengatakan itu, Megumi mengepalkan tangannya dengan yakin.
Jika dia sudah seperti itu, maka aku hanya perlu menunggu dia menepati ucapannya.
"Kau terlihat sangat berbeda dari kemarin ya, Megumi."
Megumi menoleh, lalu memiringkan kepalanya dengan bingung.
"Apa yang kamu maksud, Haruki?"
Aku menggelengkan kepalaku. "Tidak... hanya saja, kamu terlihat lebih percaya diri dari sebelumnya, Megumi."
Megumi membuka bibirnya, lalu tersenyum tak lama kemudian. Di matanya terlihat sebuah cahaya harapan di dalamnya.
Jantungku berdegup sedikit lebih kencang saat melihat tatapannya.
Tak lama kemudian, Megumi mengambil langkah besar dan melewatiku. Setelah itu di berhenti cukup jauh dariku, lalu berbalik.
"Terima kasih, Haruki! Aku pasti akan menang!" teriaknya sebelum lanjut berjalan dan tak terlihat lagi di pandangan mataku.
Sepertinya Megumi tak perlu aku khawatirkan untuk saat ini.
Aku pun melanjutkan langkahku dan kembali ke apartemen secepatnya.
[•] Kamar Apartemen Minamoto Haruki
Setelah kembali ke apartemen, aku langsung berganti pakaian untuk bersiap pergi ke minimarket untuk kerja paruh waktu. Hari ini adalah shift-ku.
Setelah berganti pakaian, aku pun berjalan dan pergi ke minimarket. Namun saat aku menggenggam gagang pintu kamarku...
"Berikan aku waktu sebentar untuk berbicara denganmu, Haruki-kun."
Seseorang berbicara padaku dari belakang, aku pun langsung menoleh.
Tetapi saat aku menoleh, aku mendapatkan diriku berada di sebuah ruangan putih tak berujung.
Dan orang yang berbicara padaku adalah Sakura. Namun dia bukanlah Sakura, melainkan Sakura yang sudah meninggal di masa depan.
Dia tersenyum padaku dengan tangan di belakang. "Lama tidak bertemu ya, Haruki-kun."
Aku memicingkan mataku dan kemudian bertanya padanya.
"Kenapa kamu baru muncul kembali setelah sekian lamanya, Sakura? apa tujuanmu memunculkan dirimu di depanku saat ini?"
Bersambung....