Gairah Terlarang Cinta Pertamaku

Beberapa bulan dekat dengan Elang membuat perasaan aneh muncul di hati Dania. Awalnya ia mendekati Elang untuk mencari tahu fakta tentang perselingkuhan Sabrina dan suaminya. Dania berpikir pasti Elang mengetahui sesuatu, sebab Dania pun awal mengetahui desas-desus perselingkuhan itu dari Harleya, istri Elang.

Ternyata dugaan Dania benar, Elang mengetahui fakta itu. Dania pun memaksa dokter tampan itu untuk membeberkan semua yang dia ketahui tentang Rako dan Sabrina. Dengan berat hati, Elang pun menceritakan apa yang dia ketahui tentang Rako.

Dania hancur, dia menangis, meraung sejadi-jadinya. Elang yang melihat Dania menangis pun merasa kasihan. Elang tidak tega sebenarnya, hanya saja Dania sendiri yang memaksanya untuk mengungkapkan kebusukan suaminya.

Sejak saat itu Elang dan Dania menjadi dekat, Elang menjadi tempat Dania bercerita dan berkeluh kesah. Begitupun Elang, di tengah-tengah keretakan hubungannya dengan Harleya, ia merasa Dania adalah sosok yang menyenangkan. Elang pun membagi kegundahannya yang merasa gagal menjadi suami Harleya.

Keduanya sama-sama terbuka tentang rumah tangganya masing-masing. Sampai akhirnya Dania ataupun Elang sama-sama nyaman dengan hubungan pertemanan mereka. Bahkan Dania meminta Elang untuk menjadi dokter pribadinya, hanya untuk alsan keduanya bertemu, dan Elang menyanggupi.

Dania mulai memiliki perasaan pada Elang, perasaan lebih dari sekedar teman. Begitupun Elang yang merasa Dania jauh lebih dewasa dari Harleya. Keduanya tahu ini salah, tapi mereka tetap menjalani hubungan ini. Dania merasa Elang tidak pantas diperlakukan seperti itu oleh Harleya.

𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘏𝘢𝘳𝘭𝘦𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘌𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘵𝘶?

𝘈𝘯𝘥𝘢𝘪 𝘌𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪 𝘬𝘶, 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪𝘯𝘺𝘢.

Pikiran-pikiran yang tidak seharusnya mulai meracuni otak Dania. Namun ia tetap bersikap sewajarnya, tidak melewati batasannya. Dania hanya mencintai Elang dalam diamnya, tanpa berharap sedikitpun Elang akan membalasnya.

Namun perasaan cinta itu tumbuh semakin berkembang, Dania tidak sanggup lagi menahannya. Apalagi saat Elang menceritakan tentang Harleya yang semakin tidak menghargainya, dan selalu menghina Nadeo. Dania benar-benar ingin merebut Elang dari wanita itu.

Dania meminta maaf pada Elang karena ia pun sempat ikut mencaci Nadeo dan mengatai nya anak haram. Namun setelah Elang menceritakan semuanya tentang Nadeo, Dania sangat merasa bersalah. Dania bertekad akan merebut Elang dari Harleya setelah mengakhiri rumah tangganya bersama Rako.

"Aku akan mengantarmu ke rumah sakit, Dania."

Dania menggelengkan kepalanya. Setelah meminum obat yang Elang berikan, rasa sakit yang Dania rasakan semakin berkurang. Dania menolak saat Elang akan membawanya ke rumah sakit. Dania justru meminta ikut ke acara pertunangan Nadeo, mantan menantunya.

Dania ingin meminta maaf pada Nadeo,dan mendoakan kebahagiaan mantan menantunya itu. Mau tidak mau Elang pun akhirnya mengiyakan keinginan Dania, dan memberinya tumpangan.

...----------------...

"Maksud Kamu apa, Mas?"

Harleya tanpa sadar meninggikan suaranya membuat perhatian semua orang tertuju pada mereka.

"Kecilkan suaramu, Leya! Jangan membuat kerusuhan di acara putraku!" Elang menekankan suaranya, ia berusaha menahan amarahnya supaya tidak meledak. Namun Harleya justru sengaja memancing kekesalan Elang, wanita itu seperti sengaja ingin menciptakan kerusuhan.

"Aku tidak perduli, Mas. Kalau sampai Kamu berani berselingkuh di belakangku, aku tidak akan tinggal diam."

Harleya bukan sekedar mengancam, ia akan melakukan apa pun demi melindungi harga dirinya. Harleya tidak akan pernah mengampuni sebuah pengkhianatan.

Namun, Harleya lupa penyebab pengkhianatan itu adalah dirinya sendiri. Sikap seenaknya dan sifat arogannya yang membuat Elang sangat muak.

"Cukup! Jangan membuat keributan di acara putriku." Kesabaran Kaivan mulai menipis, sebelum amarahnya benar-benar meledak ia harus mengusir Harleya dari rumahnya. "Sorry, Lang. Tapi sebaiknya Kamu bawa pergi Dia dari sini."

Kaivan bahkan enggan menyebut nama adiknya itu, terlalu muak untuknya. Melihat sikapnya yang semakin arogan, membuat Kaivan tidak bisa mentolerir nya lagi. Sosok Harleya yang manis di mata Kaivan sudah tidak ada lagi. Kaivan sendiri bahkan sudah tidak mengenali adiknya lagi.

Keserakahan dan rasa iri sudah menenggelamkan sifat baik yang dimiliki Harleya.

Elang menganggukkan kepalanya, ia sebenarnya ingin menjadi bagian dari kebahagiaan putranya. Namun dengan sikap Harleya yang seperti ini, hanya akan merusak kebahagiaan putranya.

"Mas Kaivan mengusir ku?" Harleya memberanikan diri menatap pria yang selama ini ia segani itu.

"Ya, aku mengusirmu. Sekarang pergi dari sini. Aku muak melihat drama murahanmu."

Ucapan datar Kaivan itu tidak membuat Harleya gentar, setelah Kaivan dan Arzelo merampas sahamnya di tangan Rako tempo hari rasa hormatnya pada Kaivan sudah hilang. Ia tidak ingin tunduk lagi di depan Kaivan.

Harleya pikir, Kaivan akan mengembalikan saham itu padanya. Namun kakaknya itu justru meng-klaim saham itu menjadi milik nya. Dengan dalih sebagai pelajaran atas kesalahannya sendiri.

"Aku hanya membela harga diriku, Mas. Aku tidak ingin Mas Elang berselingkuh. Tapi Kamu malah mengusir ku." Harleya kembali bersungut, entah memiliki keberanian dari mana ia tidak segan sedikitpun menyudutkan Kaivan. "Oh... aku lupa. Kamu jelas lebih mendukung Mas Elang karena kalian sama, sama-sama tukang selingkuh."

"CUKUP HARLEYA!" Akhirnya kemarahan Kaivan meledak. Hazelle bahkan tidak mampu menahan kemarahan suaminya kali ini. Walaupun istri Kaivan itu berulang kali mengusap tangan suaminya, berharap emosi suaminya itu mereda.

"Kenapa Kamu marah, Mas? Apa yang aku katakan benar kan, Kamu berselingkuh dari Mbak Annette sebelum menikah dengan istrimu yang sekarang. Itu artinya kalian sama-sama berselingkuh."

Harleya sudah tidak peduli dengan tatapan orang-orang yang mengarah padanya. Tujuannya hanya ingin membuat Kaivan malu dan menyadari jika Harleya kini bukan lagi adiknya yang akan patuh padanya.

"Aku sudah memperingatkan mu, tapi Kamu yang menginginkan aku bersikap di luar batas." Kaivan menjeda sejenak ucapannya. "Baiklah aku akan pastikan, Kamu akan membayar semua perbuatanmu."

Harleya tertegun, ia kesusahan menelan ludahnya sendiri. Wanita itu belum pernah melihat Kaivan semurka ini. Ada ketakutan dalam dirinya, entah apa yang akan dilakukan Kaivan padanya. Namun Harleya berusaha tidak menunjukkan rasa takutnya itu di depan Kaivan.

Sebelum Harleya semakin berulah, Elang membawa istrinya yang masih mematung itu keluar dari rumah Hazelle.

"Elang, aku tahu perbuatan istrimu tidak bisa dimaafkan. Tapi aku juga tidak membenarkan caramu mu mengkhianatinya."

Deg

Ucapan Kaivan itu tidak hanya membuat darah Harleya kembali mendidih, namun juga membuat penyesalan di hati Elang semakin meningkat.

"𝘈𝘱𝘢 𝘛𝘶𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘪𝘷𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘪 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶?" 𝘋𝘢𝘯𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘵𝘶𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘵𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢 𝘯𝘦𝘵𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘵𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘫𝘢𝘮 𝘒𝘢𝘪𝘷𝘢𝘯.

𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥