Melodi gadis ceria dan memiliki suara merdu mencintai seorang lelaki bernama Nathan yang tak lain tetangganya sendiri,namun dia patah hati setelah mengetahui kalo cintanya tak pernah mendapat balasan,namun setelah cinta itu pergi Nathan malah mengejar cinta Melodi,entah apa yang terjadi pada kisah mereka selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kailah haplah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Nathan dan Melodi memulai hari mereka sebagai suami istri seutuhnya setelah malam itu, mereka melakukan tugas sebagaimana mestinya suami istri.
Nathan pergi bekerja sedangkan Melodi mengurus segala rumah tangga dan keperluan suaminya, mereka begitu menikmati peran masing-masing.
Hari ini tepat satu bulan pernikahan mereka, nanti malam Nathan dan Melodi akan menghadiri undangan pesta peluncuran perusahaan baru milik pengusaha terkenal.
Nathan pun membelikan gaun untuk sang istri dan Melodi pun sangat menyukainya,"terima kasih kak, ini bagus sekali aku suka", ucap Melodi sambil tersenyum.
Nathan juga ikut senang, "sama-sama...oh ya jangan berdandan terlalu cantik, aku tidak mau lelaki lain melirik mu", ucap Nathan.
Melodi menggelengkan kepalanya, "baiklah aku akan merias wajahku sesederhana mungkin", ujar Melodi.
"bagus...kalo begitu aku akan kembali ke kantor dan akan pulang sebelum malam", ucap Nathan lalu mengecup pipi Melodi.
"baiklah tuan Nathan kalo gitu hati-hati dijalan", ucap Melodi
Nathan tersenyum sambil mengelus pipi Melodi lalu setelah itu dia pergi.
Melodi menghela nafasnya, sungguh tak menyangka kalo cintanya kini telah bersemi kembali.
Di tempat lain, Kenzo mendapatkan kabar dari ayahnya bahwa kakek sedang sakit dan kini berbaring di rumah orang tua Melodi.
Kenzo yang mendapatkan informasi itu langsung segera menemui kakek.
Di rumah orang tua Melodi sudah ada Handoko dan Rumi, mereka ikut menjaga kakek selama Melodi tidak ada di rumah.
"bagaimana keadaan kakek?", tanya Kenzo pada kedua orang tuanya.
"kata dokter penyakit jantungnya kambuh, jadi harus segera di bawa ke rumah sakit", jawab Handoko.
"kenapa tidak langsung membawanya ke rumah sakit?", tanya Kenzo.
Handoko menjawab, "kakek menolak...dia ingin tetap di sini".
Kenzo terdiam lalu dia berkata, "kalo begitu kita hubungi saja Melodi, biar dia yang membujuk kakek".
"kakek tetap menolak, dia tidak mau kalo Melodi tahu", ujar Handoko.
Kenzo mengernyitkan keningnya, "kenapa bisa begitu?, bagaimana pun Melodi berhak tahu".
"kamu benar, tapi ini sudah keinginannya dan dia punya alasan tersendiri".
Kenzo menarik nafasnya dalam-dalam, "baiklah kalo begitu biar kita sewa seorang perawat yang akan merawat kakek di sini", ucap Kenzo.
"ibu setuju nak...ibu akan membantu mu mendapatkannya", timpal Rumi.
Kembali ke Melodi, malam pun tiba wanita itu kini sudah bersiap untuk pergi ke pesta.
Dia memakai gaun yang di belikan oleh Nathan, gaunnya berwarna merah yang tidak terlalu seksi namun Melodi tetap terlihat cantik.
Melodi masih berdiri didepan cermin sambil memandang lekuk tubuhnya. Sedangkan Nathan, lelaki itu berjalan mendekati sang istri lalu melingkarkan tangannya di pinggang Melodi.
"kalo seperti ini, rasanya aku enggan pergi ke pesta", ucap Nathan.
Melodi mengernyitkan keningnya, "kenapa?".
"karena kamu terlalu cantik dan sepertinya aku ingin memakan mu", bisik Nathan.
Melodi memutar bola matanya, "tuan sangat mesum sekali", ucap Melodi.
Nathan tersenyum, "mesum pada istri sendiri tidak salahkan", ujar Nathan.
Tidak mau memancing keinginan Nathan, akhirnya Melodi mengajak Nathan untuk segera pergi ke pesta, karena sebentar lagi acara itu akan di mulai.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mereka sampai, Nathan dan Melodi masuk kedalam gedung dan di sambut hangat oleh pemilik pesta.
"selamat malam tuan dan nyonya Nathan...selamat datang di pesta perayaan perusahaan kami", ucap salah seorang lelaki yang bernama Liam.
"selamat malam tuan Liam, terima kasih atas undangannya", ucap Nathan.
Liam tersenyum lalu matanya melihat kearah Melodi yang berada di samping Nathan, " nyonya Nathan malam ini kau sangat cantik, aku yakin diantara wanita yang hadir kau paling cantik", goda Liam.
Melodi tersenyum, "jangan memujiku berlebihan tuan...banyak sekali wanita cantik di sini selain aku, contohnya kekasih anda", ucap Melodi.
Liam melihat kearah lain, tunangannya memang cantik tapi tak secantik wanita yang ada di hadapannya.
Nathan memberikan ekspresi kesal saat Liam memuji istrinya, dia sungguh tidak menyukai hal itu.
Malam semakin larut pesta pun semakin meriah, Nathan dan Melodi asyik berbincang dengan rekan bisnis Farhan ayah dari Melodi.
Dari kejauhan sepasang mata sedang memperhatikan mereka berdua, dia seorang wanita yang dulu pernah mengisi relung hati Nathan.
Melodi yang ingin pergi ke toilet segera memberitahu Nathan, dan Melodi memilih pergi sendirian.
Wanita yang sedari tadi melihat kearah Nathan lekas mendekat dan menyapa Nathan.
"Nath...."
Nathan yang mendengar namanya di sebut langsung menoleh kearah suara.
Nathan terperangah, bertahun-tahun dia tidak pernah bertemu dengan wanita yang ada di hadapannya sekarang dan malam ini tiba-tiba dia muncul.
"Nara...", gumam Nathan.
"hai...kita bertemu lagi, apa kabar mu?", tanya Nara.
"ba...baik...kabar ku baik...", Nathan terlihat gugup karena bertemu lagi dengan wanita yang dulu di pujanya.
Nara tersenyum, "kau berbeda Nath...tampak seperti pria dewasa", ujar Nara.
"tentu...karena aku sudah menikah", ucap Nathan yang membuat hati Nara kecewa namun dia berusaha menutupinya.
"oh sudah menikah, kalau begitu selamat aku turut bahagia", ucap Nara.
Nara melihat Melodi sudah berjalan mendekati Nathan, "oh ya aku harus pergi selamat malam Nath...", ucap Nara lalu mengecup pipi Nathan dan dari kejauhan Melodi bisa melihat itu.
Lelaki itu kaget Nara mencium pipinya tiba-tiba, "kenapa kamu lakukan itu Nara..."
"maaf...itu reflek, mungkin itu kebiasaan kita dulu ketika bertemu, sekali lagi maaf", ucap Nara.
"lain kali kita bertemu lagi Nath...", lanjut Nara lalu dia pergi.
Melodi terus melihat ke arah Nara, dia sedang mengingat wajah wanita itu namun sayang baru kali ini dia melihatnya.
Sedangkan Nathan, dia masih berdiri mematung, sungguh perasaannya campur aduk, antara senang dan bersalah.
Dalam hati dia senang bisa melihat lagi Nara, setelah sekian lamanya mereka putus bahkan kemarin Nathan masih memikirkannya, namun di sisi lain dia merasa bersalah, karena hari ini dia sudah memiliki pasangan yaitu Melodi.
"kak..."
Suara itu pun membuyarkan lamunannya," ya Mel..."
"tadi siapa?", tanya Melodi.
Nathan pun terkejut, jadi Melodi sudah tahu kalo baru saja Nara menemuinya.
"ehm...tadi, itu Nara", jawab Nathan gugup.
"Nara...teman kakak?", tanya Melodi lagi dengan penasaran.
"bu...iya...dia temanku saat masih sekolah", jawab Nathan.
Melodi menganggukkan kepalanya, dia merasa ada yang di sembunyikan Nathan, "ehm kak...ini sudah malam sebaiknya kita pulang", ajak Melodi karena dia tidak mau memikirkan yang bukan-bukan tentang suaminya.
"ayo...aku juga ingin istirahat", ujar Nathan, dan mereka pun pergi berpamitan pada Liam.
Di dalam mobil, Nara duduk sambil memperhatikan Nathan dan Melodi masuk ke mobil mereka.
Dalam hati, Nara berjanji akan membuat Nathan tunduk lagi padanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...