Seorang agen rahasia wanita yang memiliki kemampuan luar biasa harus mati di tangan musuhnya dengan cara licik. Karena sabotase mobil yang dilakukan oleh orang terdekatnya.
Jiwanya berpindah ke tubuh seorang gadis bertubuh ringkih yang sedang meregang nyawa akibat perbuatan saudaranya.
"Ckkk... Bukankah mobilku masuk jurang? Harusnya aku sudah mati. Lantas kenapa malah berada di tubuh gadis remaja lemah dan bodoh?"
"Aku tidak akan membiarkan ketidak adilan terjadi di depan mataku. Haruskah aku membalaskan dendamku dan pemilik tubuh ini?" Ucap Agen wanita itu di depan cermin toilet Rumah Sakit sambil menatap badan kurus dan tak terurus pemilik tubuh yang dia masuki.
Bagaimana kelanjutan cerita wanita yang terbiasa mengurus dan mengatasi masalah berat menjadi seorang gadis remaja yang selalu hidup dalam kesengsaraan.
Update setiap hari hanya di Noveltoon.
JANGAN MENABUNG BAB, SUPAYA CERITA INI BISA BERUMUR PANJANG.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenapa Banyak Ondel-Ondel
"Lah situ siapa, ini kantor bukan club malam. Kenapa berpakaian kurang bahan, apa kamu sengaja ingin menggoda bosmu?" Ucap Alexa.
"Jangan sembarang kamu ya, aku ini sekretaris pribadi Tuan Axton dan sebentar lagi akan menjadi calon istrinya. Jadi jangan macam-macam denganku, karena aku bisa saja mengusirmu dari kantor ini."
"Kenapa aku tidak takut ya, Ondel-ondel sepertimu ngaku sebagai calon istri. Sebentar dulu, aku akan mengirimkan pengakuanmu ini pada Oppa Axton. Kamu harus ucapkan terima kasih padaku karena sudah merekam pembicaraanmu. Aku yakin, kamu pasti senang." Ucap Alexa menyeringai.
Alexa menghubungi Axton dengan sekali panggilan telepon. Mereka semua menunggu.
Menunggu drama apa yang sedang di buat oleh gadis berseragam SMA ini. Jujur saja, semua orang sudah jengah dengan sikap Jennie Angelina yang selalu semena-mena di kantor ini. Mengaku calon istri bos, sehingga banyak yang segan untuk mencari masalah.
"Halo, aku ada di Lobby. Calon istrimu tidak memperbolehkanku masuk."
"Tunggu, aku aku segera turun."
"Siapa yang kamu telepon? Jangan kira, aku akan percaya begitu saja dengan gadis pembual sepertimu." Ucap Jennie masih bersikap angkuh.
"Apakah dia selama ini mengaku sebagai calon istri bos kalian?" Tanya Alexa lantang pada seluruh karyawan yang berkerumun mengelilingi dirinya.
"Iya, bukankah itu memang benar?"
"Apa kalian pernah melihat perlakuan istimewa bos kalian dengan Ondel-ondel ini? Coba ingat-ingat lagi, dan setelah itu berfikir lah dengan logika. Kalian ini para pegawai perusahaan besar, yang masuk karena seleksi ketat. Harusnya punya pemikiran luas dan tidak mudah terpengaruh omongan yang hanya omong kosong belaka." Cecar Alexa.
"Tahu apa kamu gadis SMA menceramahi karyawan, otak kamu tidak akan sanggup bersaing dengan pemikiran kami." Seorang karyawati lain datang membela Jennie, dia adalah manager keuangan yang sudah bekerja lama di perusahaan Axton. Dan Jennie adalah keponakannya yang masuk tanpa seleksi. Dan itu semua tidak diketahui oleh Axton sama sekali.
Mungkin Axton kecolongan untuk kesekian kalinya, saat dulu meminta bantuan agen mencari koruptor di perusahaannya juga sebenarnya karena adanya persekongkolan. Penyebab utama korupsi adalah kolusi dan nepotisme. Mereka bertiga serangkai.
"Nenek gayung, sudah tua tapi masih tidak bertobat. Jangan mencoba meremehkan remaja sepertiku. Karena sekali aku mengulik kehidupanmu. Habis kamu."
"Kurang ajar, mungkin kamu memang tidak pernah diajarkan etika sopan santun dari orang tuamu. Jadi sekarang terimalah pelajaran dariku." Ucapnya. Kemudian perempuan paruh baya itu maju hendak menampar pipi Alexa. Tapi Alexa lebih dulu mencengkeram pergelangan tangannya hingga memerah.
Krakkk....
"Aaahhhh..."
Suara tulang patah membuat semua orang merasa ngilu mendengarnya.
Saat ini hanya tangan yang aku patahkan, jika mulut tuamu itu sekali lagi berkata lancang maka tidak menutup kemungkinan aku akan merobeknya. Dan itu berlaku untuk semua orang yang ada di sini. Aku tidak peduli siapa kalian dan apa jabatan kalian, asal jangan pernah menyinggung tentang orang tuaku, kalian aman.
Tap
Tap
Tap
"Sayang, ada apa kenapa ribut-ribut?" Tanya Axton yang baru tiba di Lobby bersama sang asisten pribadi.
"Sayang...?" Semua orang salah paham, dikiranya kata itu ditunjukan untuk Jennie. Dan tentu saja Jennie langsung tersenyum pongah mengangkat dagunya.
"Tapi, tunggu kenapa Tuan Axton melewati Jennie dan menuju... Dia...?"
"Siapa yang Oppa panggil sayang, perjelas supaya tidak ada wanita yang besar kepala. Apa lagi seluruh karyawanmu bisa salah paham." Ucap Alexa dengan nada datar.
"Tentu saja, kamu sayang. Bukankah kamu yang menjadi pacarku, kekasih Axton Orlando? Lalu siapa wanita yang mengaku sebagai calon istriku. Sedangkan aku, belum memperkenalkan kamu?"
"Tanyakan saja pada Ondel-ondel... Ups Sekretarismu maksudku." Samuel merapatkan bibirnya menahan tawa, asisten Axton itu memang tidak suka dengan penampilan Jennie yang terkesan berani.
"Jennie, katakan apa yang baru saja kamu bicarakan dengan kekasihku? Bukankah saya sering memperingatkanmu untuk menjaga batasan. Di sini statusmu hanya seorang sekretaris." Tegas Axton.
"Saya tidak bicara apa-apa Tuan, dia saja yang mencari keributan. Bukan begitu teman-teman?"
Kriikkk
Kriikkk
Kriikkk
Diam, tidak ada yang bersuara. Bahkan semua terkesan cuek dengan pertanyaan Jennie.
"Tuan, gadis itu telah mematahkan tangan Tante Lusiana." Adu Jennie.
"Jangan mengalihkan pembicaraan Jennie, sayang katakan saja sejujurnya tentang Jennie."
"Oppa dengarkan saja rekaman suara ini, supaya jelas." Ucap Alexa sambil memperdengarkan rekaman dari ponselnya.
"Jangan sembarang kamu ya, aku ini sekretaris pribadi Tuan Axton dan sebentar lagi akan menjadi calon istrinya. Jadi jangan macam-macam denganku, karena aku bisa saja mengusirmu dari kantor ini." Rekaman suara Jennie terdengar lantang.
"Kurang ajar kamu Jennie, sejak kapan aku menganggapmu sebagai calon istriku. Samuel, perintahkan pada kepala HRD untuk memberinya surat pengunduran diri. Karena sudah menerima pegawai yang tidak profesional seperti Jennie. Dan Jennie di hadapan seluruh karyawan, aku memecatmu secara tidak hormat. Kemasi barang-barangmu dan jangan mengharap ada uang pesangon."
"Karena jujur kinerjamu selama 6 bulan kerja denganku sangat buruk. Sudah banyak rekan bisnis yang mengeluh karenamu. Tapi aku masih belum percaya, karena untuk menjadi sekretarisku harus melewati seleksi ketat. Sekarang aku jadi ragu, sebenarnya kamu itu mengikuti seleksi atau tidak? Samuel selidiki semua, jika ada penyalahgunaan kekuasaan. Pecat semua!"
Semua menunduk, bahkan Nyonya Lusiana pun tidak berkutik. Nyatanya memang benar, Jennie masuk karena rekomendasinya yang tidak memperbolehkan Jennie diseleksi. Sekarang semua yang terlibat, akan menerima getahnya. Jangan harap Axton akan memberi mereka kata maaf.
"Dan satu lagi yang perlu kalian semua ketahui, gadis remaja ini adalah calon istri saya."
"Namanya Alexa Olivia Johnson, saat ini dia adalah kekasih hati saya. Wanita cantik yang akan menjadi istri dan calon ibu dari anak-anak saya. Wanita satu-satunya yang saya cintai. Tidak ada yang lain, dan jangan pernah mengaku-ngaku menjadi calon istri saya, atau saya habisi kalian beserta keluarga kalian."
Ancaman Axton tidak main-main, karena saat itu juga keluarga Jennie langsung terkena imbas dari perkataannya yang mengaku calon istrinya. Ayah Jennie yang bekerja di perusahaan cabang milik Axton langsung dipecat dan juga seluruh keluarga Jenni yang masuk perusahaan melalui jalan nepotisme semua langsung habis dibabat oleh Axton tanpa sisa.
Setelah hari itu, tidak ada yang berani mengusik Alexa. Para karyawan menjadi segan dan menunduk takut melihat Alexa. Yang menurut mereka sangat sadis, mematahkan tangan orang seperti mematahkan ranting kering.
"Apa Oppa ada?" Tanya Alexa yang kembali datang dengan membawa rantang makanan. Karena hari ini Alexa sedang tidak masuk sekolah.
"Ada Nona, Tuan Axton ada di ruangannya tapi sedang ada tamu." Ucap resepsionis itu sopan.
"Baiklah, kalau begitu saya akan langsung masuk. Terima kasih, ini ada makanan. Makanlah dengan teman-teman Kakak." Ucap Alexa sambil menyerahkan satu kotak berisi makanan.
"Terima kasih, Nona Alexa." Ucap resepsionis begitu senang menerima makanannya.
"Jadi, bagaimana Tuan Axton tawaran saya? Perusahaan Anda akan semakin berkembang jika Anda menjadikan putri saya seorang istri. Kita bisa menggabungkan dua perusahaan menjadi satu." Ucap seorang pria paruh baya.
"Benar itu Tuan Axton, Anda tidak akan rugi menjadikan saya istri. Selain cantik, saya juga memiliki banyak keahlian." Ucap putrinya.
Alexa mendengar suara yang begitu familiar pun mengernyitkan keningnya. Lalu mengintip apa benar suara itu milik seseorang yang pernah mengkhianatinya.
"Vania Priscilla, merupakan anggota agen rahasia yang mempunyai banyak keahlian. Satu-satunya agen wanita yang sangat ditakuti para mafia. Jadi, ketika Vania menjadi istri Anda maka posisi Anda semakin kuat."
"Saya tidak butuh semua itu Tuan Liam Saputra, lagi pula dulu perusahaan saya sudah dibuatkan sistem keamaan oleh seorang agen juga. Tapi itu bukan Nona Vania. Kalau tidak salah namanya Alana, jadi pernyataan Anda jika Nona Vania adalah agen wanita satu-satunya itu tidak benar." Ucap Axton membuat Vania meradang.
"Dan satu lagi, saya sudah memiliki calon istri yang saya cintai." Tambah Axton, kemudian Alexa masuk sambil tersenyum.
"Saya calon istrinya."
Alana Kayla (25 tahun)
Alexa Olivia Johnson (19 tahun)
Alexander Johnson (19 tahun)
Chelsea Emilia (18 tahun)
Axton Orlando (29 tahun)
Vania Priscilla (27 tahun)
Keanu Pratama (19 tahun)
aihhhh ko bisa kecolongan bodyguard ga ada Tah
aku suka..
semangat 😍😍😍
semangat terus nulisnya😍😍😍
musuh bebuyutan kan Thor
wah minta di kirim ke Amazon mereka