NovelToon NovelToon
Ikhlas Cinta Rayandra

Ikhlas Cinta Rayandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Slice of Life
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

"Perjodohan memang terlihat begitu kuno, tapi bagiku itu adalah jalan yang akan mengantarkan sebuah hubungan kepada ikatan pernikahan," ~Alya Syafira.

Perbedaaan usia tidak membuat Alya menolak untuk menerima perjodohan antara dirinya dengan salah satu anak kembar dari sepupu umminya.

Raihan adalah laki-laki tampan dan mapan, sehingga tidak memupuk kemungkinan untuk Alya menerima perjodohannya itu. Terlebih lagi, ia telah mencintai laki-laki itu semenjak tahu akan di jodohkan dengan Raihan.

Namun, siapa sangka Rayan adik dari Raihan, diam-diam juga menaruh rasa kepada Alya yang akan menjadi kakak iparnya dalam waktu dekat ini.

Bagaimana jadinya, jika Raihan kembali dari perguruan tingginya di Spanyol, dan datang untuk memenuhi janjinya menikahi Alya? Dan apa yang terjadi kepada Rayan nantinya, jika melihat wanita yang di cintainya itu menikah dengan abangnya sendiri? Yuk ikuti kisah selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 : Sikap Yang Berbeda

..."Kita tidak bisa memprediksi sikap orang lain, tapi hati bisa menebak jika saja seseorang itu menunjukan perubahan yang signifikan."...

...~~~...

"Eh, Rayan ...," ucap Alya begitu kaget dengan respon dari Rayan yang tidak seperti biasanya.

Alya tertegun dengan respon dari Rayan yang membuatnya cukup keheranan dalam sejak. Dan kedua matanya pun masih melihat punggung Rayan yang belum jauh meninggalnya.

"Ada apa dengannya ya? Rayan terlihat jauh berbeda banget hari ini. Apa mungkin dia lagi ada masalah dalam pekerjaannya itu makanya sikapnya aneh kayak gitu," gumam Alya pelan begitu Rayan sudah menaiki anak tangga dan kembali ke kamarnya.

Dan di saat Alya tengah memikirkan sikap Rayan yang berbeda. Tiba-tiba saja, ia di kejutkan oleh suara Bi Narsih yang datang menghampirinya.

"Non Alya, ini Bibi udah siapin ramuan tradisional yang bisa di oleskan ke luka Non Alya agar rasa sakit dan memarnya cepat reda," ucap Bisa Narsih sembari menghampiri Alya dengan membawa pusing kecil di tangannya.

Begitu mendenger suaranya itu, lamunan Alya langsung buyar, dan dengan cepat Alya menoleh ke sumber suara.

"Eh Bi Narsih jadi ngerepotin kayak gini," kata Alya dengan tersenyum kepada Bi Narsih dan sedikit merasa tidak enak.

"Enggak papa kok, Non. Ini mau Bibi bantu olesin, apa mau Non Alya sendiri yang olesin ke tempat yang sakitnya?" tanya Bidan Narsih sembari duduk di kursi samping Alya.

"Oh enggak papa, biar Alya saja yang olesin sendiri, Bi. Terimakasih banyak loh Bi udah di buatin ramuan-ramuan kayak gini," ujar Alya yang begitu berterimakasih kepada Bi Narsih karena mau membantunya.

Bi Narsih hanya tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya. "Iya sama-sama, Non. Ini Bibi buatin biar rasa sakitnya cepat reda, Non. Jika saja tidak begitu, akan menjadi memar dan sakit Non, dan itu akan berlangsung cukup lama, tapi jika di beri penanganan di awal seperti ini, kemungkinan besar sembuhnya akan cepat," ucap Bi Narsih sembari mengaduk-aduk ramuan yang telah di buatnya itu.

"Oh begitu ya, Bi? Ya udah, Alya coba olesin nanti di kamar ya, Bi? Maaf loh jadi banyak ngerepotin Bibi," tutur Alya sembari menerima piring kecil berisi ramuan tradisional itu dari BI Narsih.

"Aduh, Non. Enggak papa, jangan bilang begitu. Bibi di sini kan kerja sudah sepantasnya Bibi bantu majukan Bibi atuh," balas Bi Narsih malah jadi tidak enak kepada Alya.

"Ya udah, Alya terima ya ini obat tradisionalnya? Bibi istirahat gih! Udah larut malam ini, Bibi jadi terganggu waktu tidurnya," seru Alya dengan membiarkan Bi Narsih kembali ke kamarnya.

"Iya Nih, Bibi balik ke kamar untuk istirahat dulu ya? Non juga jangan lupa itu langsung di obatin sebelum tidur! Biar besok terlihat perubahannya," ujar Bisa Narsih dengan mengingatkan.

"Iya Bi, insyaallah Alya langsung olesin sesampainya di kamar nanti. Selamat malam ya, Bi? Selamat beristirahat," kata Alya dengan tersenyum manis.

"Iya Non, selamat malam juga. Semoga cepat sembuh ya Non, itu luka bekas terpelesetnya," sahut Bi Narsih yang begitu mengkhawatirkan kondisi Alya, karena ia tahu bagaimana Bunda Zahra begitu menyayangi Alya sampai tidak terlalu di paksa untuk membantunya memasak di dapur.

Alya hanya mengangguk saja, sembari melihat kepada punggung Bi Narsih yang terlihat begitu kelelahan, sudah berlalu masuk ke belakang yang di mana terdapat kamarnya.

Dan sekarang hanya Alya sendirian di meja makan itu, dengan mencoba perlahan berdiri, walupun begitu sulut dan terasa sakit. Namun, Alya dengan sekuat tenaga melupakan rasa sakitnya itu beberapa saat, sembari membawa teko yang berisi air penuh, dan satu tangannya membawa piring kecil yang ada di tangannya.

Begitu Alya hendak menaiki anak tangga, tiba-tiba saja ia begitu kesulitan, karena kedua tangannya penuh, dan kakinya masih sakit, membuatnya sedikit kebingungan untuk melangkah. Namun, Alya bertekat untuk bisa melakukannya sendiri, sembari melangkahkan kakinya menaiki anak tangga yang cukup panjang itu.

"Susah banget sih? Tapi aku harus bisa!" ucap Alya dengan berusaha untuk tetep menaiki anak tangga agar bisa sampai di kamarnya yang berada di lantai atas.

Dari atas terlihat Rayan tengah memperhatikan gerak-gerik Alya yang begitu kesulitan untuk sampai ke atas. Dari awal ia naik ke atas, Rayan tidak langsung masuk ke kamar, karena hatinya masih belum bisa tenang, jika belum melihat Alya baik-baik saja, setelah di tinggalkannya tadi di meja makan.

"Duh, Alya bisa enggak ya naik ke sini?" tanya Rayan dengan begitu gelisah, melihat Alya yang begitu kesulitan untuk menaiki anak tangga.

Dan di sisi lain, Rayan ingin segera mengganti Alya dan membantunya, tapi ia masih ragu untuk begitu, karena telah meninggalkan Alya tadi begitu saja, dan Rayan sendang mencoba untuk menjaga jarak dari Alya, walupun itu tidaklah mudah baginya.

Begitu Rayan mengkhawatirkan Alya, tiba-tiba saja wanita itu salah menaiki pijakan terakhir, sehingga membuatnya lepas kendali akan tumbuhnya, dan ia akan jatuh ke belakang pada saat itu pula.

"Aaakhh!" pekik Alya yang spontan memejamkan matanya, begitu tubuhnya akan jatuh ke lantai bawah yang cukup tinggi itu.

"Alya!" teriak Rayan dengan berlari kencang menghampiri Alya.

Dengan sigap, ia pun meraih tangan kanan Alya dengan kuat, dan tidak akan membiarkan genggaman tangannya itu lepas.

"Mas Raihan," ucap Alya spontan begitu melihat Rayan yang memegang tangannya, sembari kedua mata masih terpejam karena takut jatuh.

Deg.

Hati Rayan begitu sakit pada saat Alya mengucapkan nama abangnya bukan dirinya, tapi ia berusaha menghilangkan rasa sakitnya itu, dan segara menarik tangan Alya sampai tubuh wanita itu menubruk tubuhnya.

Begitu Rayan berhasil membantu Alya agar tidak sampai jatuh ke bawah, Alya tanpa membuka matanya. Ia langsung memeluk tubuh Rayan dengan erat, serta tangan yang gemetar, dan pundak yang ikut bergetar, karena isak tangis mulai terdengar.

"Mas, aku takut," ucap Alya sembari terisak dengan masih memeluk tubuh Rayan.

Deg! Deg!

Detak jantung Rayan terdengar begitu tidak karuan, sehingga membuatnya tidak bisa mengontrol perasaanya sendiri. Apalagi keduanya begitu dekat dan tanpa sadar Alya memeluknya erat, walupun kedua mata indah Alya masih belum terbuka.

"Ya Allah, rasanya begitu tidak karuan. Di sisi lain aku senang bisa sedekat ini dengan Alya, tapi ini juga bukan hal yang di benarkan, dan aku tidak bisa membiarkan cinta aku berubah menjadi dosa, aku harus menyadarkan Alya bahwa aku bukan suaminya, melainkan Rayan---adik iparnya sendiri," ucap Rayan di dalam hatinya, walupun ia sempat bahagia sekaligus merasakan sakit secara bersamaan.

Kini Rayan menatap kepada Alya dan mencoba melepaskan tangan wanita itu yang melingkar di pinggangnya.

"Al--, aku bukan ...," ucap Rayan yang ingin menyadarkan Alya bahwa ia bukanlah suaminya.

.

.

.

1
Nar Sih
kak kok tumben bnyk tipo nya ,lanjut kak
Seuntai Kata: Hehe maaf ya kak, agak ngentuk nulisnya kemarin makanya banyak typo. Insyaallah kedepannya akan lebih di perhatiin lagi ya. 😊
total 1 replies
Nar Sih
sabarr dan semagatt rayyan ,buat ungkapin kbnran 💪👍
Seuntai Kata: Kalau kayak gini makin semangat Nuh Rayan, apalagi Dek authornya nih ikutan semangat.
total 1 replies
Nar Sih
sabarr ya rayyan mungkin bnr waktu nya blm pas ,dan semagatt ya rayyan demi kebnran yg sgra terungkap
Seuntai Kata: Iya betul tuh kak, Rayan harus mengatakan yang sebenarnya biar terungkap sikap suaminya.
total 1 replies
Nar Sih
ayoo rayan bilang yg sejujur nya sblm raihan dtg,biaar nysell si raihan
Seuntai Kata: Iya ayo semangati Rayan kak, biar Raihan tahu rasa ya.
total 1 replies
Nar Sih
lanjutt kak👍
Seuntai Kata: Siap Kak, update terbaru loncing 😄.
total 1 replies
Nar Sih
semoga rayyan bnr ,,buka tuh kedok si raihan biar tau rasa
Seuntai Kata: Benar harus di lawan yang kayak gitu tuh.
total 1 replies
Nar Sih
bagus rayan ,bongkar tuh perselikuhan abang mu ,muka sama tpi ahlak beda jauh dri mu ya rayan ,lanjutt kak👍💪
Seuntai Kata: Dukung terus kak, tuh biar Rayan menang. Bisa-bisanya mendua dari Alya. Betul itu meskipun kembar, tapi enggak semua sama ya. 😐
total 1 replies
Nar Sih
waah...pasti tmbh seruu nih kak
Seuntai Kata: Pasti dong makin seru nih.
total 1 replies
Nar Sih
buruan deketi abang mu yg tukang selingkuh itu rayan ,hajar sja🤣🤣
Seuntai Kata: Betul tuh kak, kalau perlu pukul sampe bonyok 🤣.
total 1 replies
Nar Sih
pasti hasil foto nya bagus raina ,kan rayan fotografer pinter
Seuntai Kata: Iya dong kan Rayan fotografer terkenal hehe. 😁
total 1 replies
Nar Sih
ya grgr rania jdi gagal deh rayan tangkap bsh abang nya
Seuntai Kata: Iya yah gak jadi ketemu.
total 1 replies
Nar Sih
lanjutt kak thorr👍🥰🥰
Seuntai Kata: Siap Kak, lanjut terus nih gas poll. Kakak juga yang semangat ya bacanya, di tunggu komentar" serunya nih kak. 😊🙂
total 1 replies
Nar Sih
semagat bljar nya alya ,biar kmu bisa dan ngk di ledekin suami mu terus
Seuntai Kata: Yuk semangati terus Alya ya kak biar bisa melewati semuanya.
total 1 replies
Nar Sih
udah tinggalin aja suami pemarah mu alya
Seuntai Kata: Iya cari lagi ya, tapi alyanya masih cinta kak ...
total 1 replies
Nar Sih
dasar suami gak peka ,kasar lgi
Seuntai Kata: Bertul bikin pengen nampol ya kak.
total 1 replies
Nar Sih
alya seperti nya kmu terlalu perasa ya dgr suara keras sedikit udh nangis bljar jdi lebih dewasa ya alya bukan mksud rayan bicara begitu dia cuma khawatir pda mu
Seuntai Kata: Iya kak, karena Alya dulu di manja sama orangtuanya, makanya dia mudah nangis dan tidak bisa di bentak walupun nadanya tidak terlalu tinggi. Ter kita lihat Alya bakalan semakin dewasa tidak ya? Nah iya, tapi gak berlebihan tuh Raihan.
total 1 replies
Nar Sih
waah...pasti slh paham nih bila raihan tau
Seuntai Kata: Betul tuh bisa jadi marah besar.
total 1 replies
Nar Sih
lanjut kakk ,kata,,yg diatas bagus lho
Seuntai Kata: Iya siap kak, aku lanjut terus nih. Makin semangat deh kalau di kasih semangat kayak gini. Alhamdulillah makasih kak, kalau kakak suka sama kata"nya.
total 1 replies
Nar Sih
dua kepribadiaan yg sangat jauh berbeda ,rahyhan dan rayyan ,yg satu baik lembut dan sopan yg rayhan klau ngomng kasar asal keluar dan ngk setia dgn psngn
Seuntai Kata: Betul yang menyebalkan banget ya, walupun kembar tetep beda karakter tidak keduanya sama ya kak. 🙂
total 1 replies
Nar Sih
awal perkenalan yg baik ya rayyan moga kmu bisa dekat dgn raina
Seuntai Kata: Betul tuh mana tahu ada sesuatu nantinya ....😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!