NovelToon NovelToon
Pembalasan Sang Pewaris Api

Pembalasan Sang Pewaris Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Fantasi Wanita
Popularitas:66.5k
Nilai: 5
Nama Author: SSERAPHIC

Mengisahkan seorang gadis desa rupawan, Ling Yi namanya, yang mendadak kehilangan kebahagiaannya akibat suatu bencana tak terduga.

Bukan karena musibah, melainkan karena peristiwa kebakaran yang di sengaja oleh pasukan jahat dari suatu organisasi rahasia.

Di saat bersamaan, Ling Yi juga menyadari bahwa ia memiliki suatu keistimewaan yang membuat dirinya kebal terhadap api.

Malam itu, kobaran api yang menyelimuti rumah mungilnya pun menjadi saksi bisu atas segala kepedihan, kesedihan, amarah, serta kebencian yang mengepul dalam tekadnya untuk membalaskan dendam.

"Aku bersumpah! Suatu hari nanti, akan ku habisi mereka semua dengan apiku sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SSERAPHIC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jatuh cinta?

"Benar. Dia adalah, Raja dari kerajaan Heilong, ayahnya Zhang Hao," timpal Xiao Feng dengan tatapan tajamnya.

"Itu artinya, pemimpin Malam Hitam yang sebenarnya adalah... dia?" tebak Yan Cheng.

Xiao Feng pun menggangguk beriringan dengan ratusan rasa penasaran yang hinggap di kepalanya, tak menyangka dengan fakta baru yang berhasil mereka dapatkan.

Begitu pula Ling Yi dan Yan Cheng yang tertegun, sama terkejutnya dengan Xiao Feng. Namun, fakta mengejutkan itu tentu saja tidak seberapa bagi seorang Ling Yi.

Bukannya merasa gentar ataupun takut, gadis itu, dengan keberanian yang setia menyala-nyala dalam dirinya, justru malah merasa semakin tertantang oleh rasa dendam yang melilitnya selama ini untuk segera menghancurkan orang-orang yang di matanya kini tak lebih hanya setara dengan seekor binatang.

Dengan penuh yakin, ia pun menuturkan pendapatnya penuh penegasan.

"Saat ini, informasi tentang markas mereka yang kita hancurkan pasti sudah sampai ke telinganya. Jadi, sebelum mereka menimbulkan bencana yang lebih besar lagi, kita harus bisa bergerak cepat mendahului mereka bagaimanapun caranya!"

Xiao Feng dan Yan Cheng pun mengangguk setuju, dan berlanjut menuangkan pikiran mereka masing-masing untuk bisa menyusun rencana yang mantap untuk pergerakan mereka yang selanjutnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Uhukk... Uhukkk...

Di sisi lain, Zhang Hao sudah terbaring lemas dengan pakaian compang-camping akibat banyaknya sobekan pada bagian punggungnya. Beberapa luka cambukan pun turut terpampang jelas di sana, dengan berlumuran noda darah segar.

Ingin rasanya ia berteriak meminta pertolongan, namun apalah daya. Tak satupun orang yang mempedulikannya, dan hanya memilih untuk tetap diam.

Bahkan tak ada satupun orang yang berani menginjakkan kaki, atau sekedar mendekati ruangan itu jika baginda raja mereka telah di kuasai oleh murka.

Akhh...

Rintihan kembali terdengar dari mulutnya pasca ia merasakan jambakan pada kepalanya oleh tangan sang ayah, yang sudah lelah memberi pelajaran pada putranya itu.

Raja Zhang Wu pun bertekuk lutut di hadapan sang anak, setia mengangkat kepala pria itu untuk bisa menatap matanya yang sudah bergetar sayu.

"Katakan, siapa orang-orang itu? Siapa mereka, yang telah berani berbuat seperti itu pada kita?" ucap Raja Zhang Wu dingin, namun di penuhi aura membunuh. "Katakan!"

Dengan susah payah Zhang Hao pun berusaha membuka mulutnya untuk menjawab.

"I-itu... Xi-Xiao... Xiao... Feng,"

"Apa?!"

Brakkk...

"Kurang ajar! Lagi-lagi si pengacau itu?! Sial!" umpat Raja Zhang Wu setelah tangannya menghantamkan kuat kepala sang putra dalam genggamannya begitu saja ke lantai.

Uhukk..., uhhukkk... uhukkk...

Darah segar pun muncrat keluar dari mulut Zhang Hao di kala ia terbatuk-batuk merintih kesakitan.

Kritis akibat serangan dari Ling Yi, Xiao Feng, dan juga Yan Cheng, lalu di buat babak belur oleh sang ayah. Lengkap sudah siksaan yang ia terima dalam satu hari yang amat menyakitkan itu.

Sungguh, jika bukan karena ilmu hitam miliknya yang ia warisi dari sang ayah, nyawanya pasti sudah melayang saat ini juga.

Namun, beruntung secercah keberuntungan masih berpihak padanya saat ini, yang membuatnya terselamatkan oleh kesaktian dari ilmu gelapnya itu, yang membuat kekebalan tubuhnya telah meningkat cukup jauh dari batasan manusia biasa.

Di sebelahnya, sang ayah masih berdiri mematung dengan raut wajah kesal, memikirkan berbagai macam cara yang bisa ia lakukan untuk bisa melenyapkan Xiao Feng sesegera mungkin.

"Selama ini aku salah telah meremehkan mereka. Lihat saja! Akan ku buat kalian semua bertekuk lutut hanya padaku, menanggung semua kerugian, hingga menyesali semua perbuatan yang sudah berani kalian lakukan terhadapku seumur hidup kalian,"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Seusai rapat yang cukup menguras emosi dan pikiran, Ling Yi, Xiao Feng, dan Yan Cheng pun keluar dari perpustakaan bersama.

"Mau, aku antar ke kamarmu?" tanya Xiao Feng pada Ling Yi, di mana mata indah gadis itu sudah mulai terlihat sayu oleh rasa kantuk.

Ling Yi pun segera tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak perlu, kok. Kita berpisah di sini saja," sahutnya lembut.

"Hm, baiklah. Selamat malam, "

"Selamat malam, Ling Yi," timpal Yan Cheng.

Ling Yi pun kembali mengangguk menatap mereka.

"Em! Selamat malam Xiao Feng, Yan Cheng. Dah..."

Mereka bertiga pun berpisah dan melangkah pergi menuju kamar masing-masing dengan arah yang berlawanan.

Namun, saat kebetulan melewati halaman istana, Ling Yi melihat ada seorang gadis tengah duduk sendirian di bangku taman, asik memandangi rebutan malam dengan senyuman merekah di wajahnya.

Ling Yi pun menghentikan langkahnya dan mengamati gadis itu baik-baik.

"Hm? Ning Ning? Sedang apa dia?"

Karena penasaran, dan juga membutuhkan sedikit udara segar, Ling Yi pun memutuskan untuk menghampiri Ning Ning dan duduk tepat di sebelahnya.

"Belum mengantuk, ya?" celetuk Ling Yi yang ikut duduk di sebelah Ning Ning.

"Eh... nona? Hehe..." sahut Ning Ning terkejut, lalu cekikikan salah tingkah. "Belum, nona, aku belum mengantuk. Bagaimana dengan nona? Apa tidak apa-apa jika nona masih bangun di jam segini?"

"Tidak masalah, kok. Lagipula, aku juga ingin menghirup udara segar. Boleh, kan, jika kita tidur sedikit malam untuk menenangkan pikiran sejenak?" sahut Ling Yi lembut, di ikuti senyum manisnya yang merekah indah.

"Oh... begitu, ya? Hm! Tentu saja, nona. Tentu saja boleh, hihi..." sahut Ning Ning tertawa kecil, lalu kembali memalingkan pandangannya, melemparkan senyuman manisnya yang setia ia tunjukkan sembari menatapi rembulan di langit malam yang cerah.

Melihat hal itu, Ling Yi pun ikut mendongakkan kepala dan memejamkan matanya sejenak. Ia bergerak meregangkan tubuhnya yang sudah terasa kaku, menghirup panjang udara segar yang berhembus sepoy-sepoy di sekelilingnya, lalu menghembuskannya perlahan.

Mata indahnya pun kembali terbuka, menatap rembulan yang sama yang sedang di pandangi oleh Ning Ning.

Ia merasa beruntung memilih singgah ke tempat itu walau hanya sejenak. Karena rasanya, semua beban pikiran yang menyesakkan di perpustakaan tadi seolah sirna seketika di tempat itu, sehingga pikirannya pun bisa kembali merasa tenang.

Namun perlahan, Ling Yi juga mulai menaruh rasa curiga pada Ning Ning yang tak biasanya duduk sendirian di taman seperti ini di malam-malam begini, apalagi dengan raut wajah yang begitu ceria.

Sifat jahil dalam dirinya akhirnya timbul, lalu dengan sengaja menatapi gadis di sebelahnya itu dengan mata yang memicing untuk menggodanya.

"Ngomong-ngomong... kamu kenapa, hm? Bahagia sekali kelihatannya. Ada apa? Apa aku telah melewatkan hal yang penting hari ini?"

Ning Ning pun sontak menatap Ling Yi, terkejut dengan kepekaan dan tebakan wanita tersebut yang benar-benar tepat sasaran.

"A-apa? Hehe... benarkah?" sahut Ning Ning sembari tersipu malu. "Kok nona bisa tau sih?"

"Haha... ya tau dong. Tadi saja aku datang kamu sampai tidak sadar begitu. Ayo... jujur... lagi menghayal kan, kamu?" celetuk Ling Yi yang kian bersemangat untuk menggoda gadis di sebelahnya itu. "Menghayal apa, hm? Ayo... ceritakan padaku..."

"I-itu... hehe... ti-tidak kok, aku tidak menghayal apa-apa,"

Ning Ning pun di buat semakin salah tingkah. Pipinya merona bak kepiting rebus, juga tangannya ikut menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hm... benarkah itu? Benarkah, benarkah? Bukannya, kamu sedang jatuh cinta, ya?"

"A-apa?!" sontak Ning Ning.

Tubuhnya seketika membatu, matanya di buat terbelalak sempurna lantaran terkejut, yang juga baru saja menyadari hal yang sama dengan Ling Yi.

"Eh... J-jatuh cinta? Benarkah?" batinnya terkejut.

"A-ku? D-dengan kak Xiao Feng?"

1
drpiupou
ih seruuu,aku baca lanjut loh.
makin penasaran kalau nggak lanjut soalnya/Scream//Scream//Scream/
buat Sang author kita tercinta

semangat..../Determined//Determined//Determined/
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: heheh makasih kakk, semangat juga yaa/Kiss//Rose/
total 1 replies
drpiupou
bagus banget/Sob/
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: mkshh sudah mampir kakk/Kiss//Rose/
total 1 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🅟tr🅘k🅟ejuangTmp🅤r
Cerita yang menarik, cuma ga bisa ingat nama-nama tokoh nya aja/Doge//Rose//Ok//Facepalm/. Cepet lupa weh
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: /Applaud//Heart//Heart//Heart/
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🅟tr🅘k🅟ejuangTmp🅤r: Hihi cama-cama/Doge//Rose/
total 3 replies
Aku Cantik
aku uda mampir Thor bagus bnget ceritanya 😍
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: makasih bnyk ya udh mampirr/Drool//Rose/
total 1 replies
Muliati Sherina
untung ada pemuda seperti Xiao peng
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: xiao peng penyelamat/Doge//Ok/
total 1 replies
Muliati Sherina
aku tak bisa jadi ling yi, takut darah
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: sama/Sob//Ok/
total 1 replies
Muliati Sherina
kok cowok cowoknya pada ngeselin sih.
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: gpp biar greget hehe/Chuckle/
total 1 replies
Muliati Sherina
Adik yang peduli, sementara kakak tak peduli, sungguh miris
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: udah takdirnya kali kak, bukan takdir namanya kalau ga kejam
total 1 replies
Arceusssxara
update Author chu🙌
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: maacii/Doge//Rose/
total 1 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🅟tr🅘k🅟ejuangTmp🅤r
Hayoloh/Doge/
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: /Doge//Doge/
total 1 replies
Protocetus
"Apakah hamba boleh sedikit memandangimu lebih lama nona" 😁
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: "yaudah, dah tak unfoll"/CoolGuy/
Protocetus: "gk ah males," 😂
total 3 replies
Putri Wulandini
nanti aku balik lagi yakkk 😊😊😊
Roxanne MA
baguss ka
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: terima kasihh kakk/Rose/
total 1 replies
𝑻𝒉𝒂𝒓𝒊𝒊🕊️⃝𖤐
aku mampir nih thorr /Smile//Smile/
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: aloo, makasih ya udah mau mampirr/Kiss//Kiss/
total 1 replies
Metana
bacanya sedikit" soalnya baru pertama baca genre fantasi latarnya china kuno kek gini/Smile/ masih adaptasi sama nama" mereka/Facepalm/
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: wkwk iya gapapa kokk, moga cepet hapal dan paham yaa
makasih udah mau bacaa/Kiss/
total 1 replies
Metana
ini typo kah? yang menangis harusnya menangkis kali
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: eh iyaa, baru nyadar ada typo/Sob/
otw revisi dehh, makasih ya buat koreksinya/Kiss/
total 1 replies
Lestari
semangat nulisnya 💪👍
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: makasih udah mampir kakk/Kiss/
total 1 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🅟tr🅘k🅟ejuangTmp🅤r
Iya sama-sama
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: /Sweat//Doge//Doge/
total 1 replies
anggita
ling yi., 💪
anggita
like iklan👍👆... moga novelnya lancar.
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: makasih bnyk udh mampir kakk/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!