mhn maaf sebelumnya jika banyak typo soalnya author baru.
"hey....lihatlah zara ayahnya ada 2,ibunya juga 2" kata imran."waaah....enaknya punya ibu 2..." kata aya."wkwkwk....." seru teman teman yang lain.mereka tidak tau seberapa hancur hatiku saat itu dan mereka tidak pernah sadar telah melukai hati dan mental seorang anak perempuan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lilifafaxi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
inilah kisahku bab 31
Keesokan harinya aku di antar 2 motor karna mas hen ingin ikut saat periksa di bidan desa
" ibu zara.....silahkan masuk " panggil suster
" iya sus " aku masuk diikuti mas hen di belakangku
" sudah telat berapa minggu atau berapa bulan mbak " tanya bu bidan
" 2 bulan bu, saya menstruasi terakhir tanggal 15 februari bu tapi ini setelah perjalanan kemarin saya keluar flek jadi saya takut " ucapku
Bu bidan meraba perut bawah ku untuk memeriksa " oh ndak papa janin bagus kok, sehat sudah ada detak jantungnya " kata bu bidan
" kondisi semua bagus ya. Banyak makan makanan yang bergizi, ini saya kasih vitamin nanti bulan depan kembali ya " bu bidan menjelaskan apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dengan sangat teliti
" terimakasih bu bidan, saya permisi "
" ya sama sama, sehat sehat bumil ..." bu bidan tersenyum
Setelah sampai rumah ayah lagi keluar jadi aku langsung masuk ke kamar untuk beristirahat, mas hen senyum senyum terlihat sekali dia sangat bahagia.
" sayaaang.....kamu nakal ya...bisa bisanya membohongi mas, heemmm...." sambil menggelitiki ku gemas
" hahaha....ampun mas, ampun...hahaha....habisnya aku takut, kalau tau hamil pasti mas dan semuanya akan melarang kita untuk berangkat. Aku ingin mencoba hal baru mas, nantinya kalau pun mas nggak betah disini aku juga ngga papa kok, hitung hitung kita kesini kan jenguk ayah mas " aku memeluk mas hen dan
" huuuueeeeek......mas kamu bau banget, sanaan dikit ya " aku mendorong dorong badan kekarnya supaya menjauh
" apa sih dek......nggak bau kok, ini mas tadi habis mandi lo heemmm...wangi kok..." mas hen menciumi baju yang dia pakai, sampai sebadan badan ia cium
" huuuuuek....huuuuek....beneran bau mas...." aku lari ke belakang dan bener bener muntah, mas hen mau mendekat memegang tengkuk ku
" jangan mendekat mas, tolong agak jauh jauh ya...." mas hen makin bingung dan kasihan melihat ku terus muntah tapi juga tidak mau di dekati.
" dek, sayaaang....mas kasihan sama kamu ini....kamu nggak papa, mas cuma pingin nolongin " ucap dia lagi mau mendekati ku
tiba tiba aku tersungkur jatuh pingsan
Lalu mas hen membopongnya ke kamar sayup sayup ku dengar mas hen bicara " susahnya....mau punya bayi dek...mas nggak tega lihat kamu seperti ini "
Sejak aku periksa ke bidan desa dan jelas kalau aku hamil, keadaanku bener bener langsung tepar tidak bisa apa apa selain hanya tiduran dan mulut mengeluarkan liur terus menerus. begitu bangun langsung muntah duuuh berat sekali rasanya ya allah...
Keesokan paginya
" hen kamu mau ikut ayah ke lahan sawit, barangkali mau melihat sawit ayah atau melihat orang yang lagi manen sawit hen " ayah mengajak mas hendra untuk pergi memanen sawit ke kebun
" dek, kamu ditinggalin mas sendirian nggak papa dirumah...? " tanya mas hen karna mengkhawatirkan aku yang hanya terbaring lemah di kamar.
" nggak papa mas, pergi aja lagian palingan aku cuma tiduran aja dirumah "
" yaudah deh mas ikut ayah ke kebun ya dek kamu tiduran aja udah nggak usah ngapa ngapain " mas hen pamit pergi ke kebun sawit
" heeemmmm...." jawabku sambil mata terpejam karna kalau membuka mata dunia langsung berputar putar.
Beberapa jam kemudian mau ke dapur masak tapi bau bawang aku langsung mual dan muntah, pokoknya begitu kaki menginjak dapur langsung mual muntah, tapi kalau nggak masak kasihan ayah sama mas hen pulang nggak ada sayur. Akhirnya aku memaksakan diri ke dapur untuk memasak sayur. Dan beberapa saat kemudian
" huuuek....huuuek....huuuek..."
" mbak zara ngapain...loalah mbak...muntah, ayahnya belum pulang ya. Duh kasian banget sih mbak " tetangga yang kebetulan lewat dan menyapa melihatku lemas karna muntah lalu memapahku ke dalam rumah dan membaluri perut dan punggungku dengan minyak angin.
" udah mbak nggak usah di paksain masak, kondisi mbak zara seperti ini nanti ayahnya biar masak sendiri aja ya....nggak usah di pikirin udah...." kembali tetangga ayah menasehati ku.
" iya bude, badan zara lemes banget ini, tadi zara pikir kasian ayah sama mas hen kalau pulang nggak ada sayuran gitu bude, tapi ternyata badan zara nggak bisa di buat kerja lemes banget " jawab ku sambil memejamkan mata.
" kamu itu ada ada saja mbak zara, untung ada bude yang lewat tadi, kalau nggak ada orang kan kasian kamu nduk...." kata bude lagi
" bude pulang dari kebun sawit kah bude ? "
" iya mbak, karna jadwalnya hari ini kan manen jadi kami semua ke kebun, ya udah kamu istirahat aja ya, bude pulang dulu mau beres beres mandi " bude pun pamit pulang dan aku kembali memejamkan mataku karna aku buat membalikkan badan aja dunia goyang semua.
" Alhamdulillah hen tadi panen nya lumayan timbangannya dapat berapa ton tadi ya " sayup sayup suara ayah dan mas hen pulang
" iya yah. Tapi kebunnya sangat jauh yah....hehe..." jawab mas hen
" hahahaha.....ya gitu hen tiap hari kerja ayah ya memang sejauh itu makanya kalau berangkat bawa sarung, air minum pakai jurigen, panci kecil buat bikin kopi karna tempatnya jauh " ayah berbincang bincang lalu mereka membersihkan diri ke kamar mandi sumur belakang yang lahannya menurun 100 meter dari rumah.
" alhamdulillah.... assalamualaikum...." mas hen masuk langsung menuju ke kamar kami
" wa'alaikum salam mas....badanku lemes banget " dan aku belum membuat makanan mas "
" nggak papa biar mas yang masak nanti, udah kamu berbaring aja " mas hen mencium keningku sambil mengelus perutku
" nak kasihani ibumu ya...jangan rewel kasihan ibu " lalu ke dapur untuk meneruskan masak yang tadi tertunda rupanya mas hen dibantu ayah berdua memasak untuk makan kami wkwkwk....
" yaah...gini lah hen beratnya mau punya cucu hahaha...." ayah ngibrol bersenda gurau dengan mas hen di dapur yang masih kedengeran sampai kamar ku
lalu aku menyusul ke dapur dan pindah tidur kesitu beralaskan tikar sambil nungguin mereka berdua.
" mas hen tadi bumbunya kurang laos mas, tolong ambilkan di bawah pohon nangka belakang rumah itu"
Mas hen lalu ke belakang sambil membawa pisau untuk mengambil laos
" ini ta dek..." dia tunjukin daun nangka sambil tangan satunya memegang pisau, dan aku nengok
" what....!!!!!hahahahahahahaha..............ayaaaaaaaah......." aku memekik spontan saking gak kuat menahan tawa...
" itu lo hen yang dibawahnya pohon nangka, kalau itu sih daun nangka hen...hahahaha..." bapak menjelaskan sambil tertawa terpingkal pingkal...
Mas hen kembali lagi ke belakang untuk mengambil laos
" ini ta...." ulangnya sambil membawa daun laos....
" wkwkwkwk...... astaghfirullah....maaaas....hahahaha...itu daun laos mas....yang diambil itu yg umbi nya mas gali tanahnya nah ambil sepotong hahahaha...." perutku sampai kaku dibuatnya....astaga maaas....
ayah pun ikutan tertawa terpingkal pingkal....mau nunjukin tapi ayah posisi nyalain api pakai kayu bakar kalau ditinggal mati...dan lagi mungkin pikiran ayah biarin aja orang udah tua juga masak nggak tau apa itu laos...
"hahahahaha........." ayah kembali tertawa...
Lalu mas hen kembali mengambil laos "memang bener sih itu laos laos lengkuas tapi bukan batang merahnya atu maaaas....hahaha...."
Akhirnya ayah turun tangan dan menunjukan yang diambil dari lengkuas tuh apanya...emang dasar orang kota masak gitu aja nggak tau heran deh....
hay...hay...lili lovers jangan lupa like comen ya...buat penyemangat othor receh ini
Tangyu....❤️
Akhirnya mengambil keputusan yg bagus
Semangat terus!