kehidupan seorang wanita berubah drastis ketika mempunyai ke tiga anak yang genius .
Shila sangat syok ketika tahu diri nya hamil
dan tidak tahu siapa yang telah menghamili nya . Bahkan ayah nya sendiri mengusir nya karena Shila sudah membuat malu keluarga karena kehamilan nya .
Saat itu hidup Shila sangat hancur
Tapi setelah melahirkan ketiga anak nya hidup Shila berubah drastis .
Shila melahirkan ketiga anak yang genius masing memiliki IQ dan EQ yang tinggi .
ketiga nya memiliki bakat masing masing
menguasai bidang seni, musik , bela diri , belajar dan hacker .
Bahkan di usia yang sangat muda di usia nya yang baru berumur 5 tahun ketiga anak nya sudah bisa membantu nya mencari uang dalam bakat nya selain penghargaan juga mendapat hadiah uang jutaan rupiah itu sangat di luar dugaan di usia 5 tahun anak Shila memiliki bakat hebat luar biasa membuat shila bangga.
Akankah ketiga anak nya membantu mencari ayah kandung ketiga anak nya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
30 menit berlalu Vero sudah keluar dari kamar mandi hanya mengenakan pakaian casual memakai kaos dan celana pendek tidak seperti penampilan Vero biasa nya yang formal.
Vero duduk di atas ranjang sambil mengibas ngibas rambut nya dengan handuk .
"Dimana dia ,keluar lama sekali "Ucap Vero seraya menatap arah jarum jam di tangan nya .
"Apa jangan jangan ke sasar " Gumam Vero yang khawatir pada Shila .
Sedangkan Shila keluar dari toko baju yang ada di pinggiran jalan .
"Untung nya ada toko baju yang buka gak apa apa lah buat tidur malam ini , besok masih bisa pakai baju ini "Ucap Shila yang menjinjing sebuah kantong kresek.
"Oh iya aku harus beli makanan buat Tuan Muda tapi apa ya ? enggak ada restoran di sini "Ucap Shila sambil celingak celinguk .
Sedangkan di dalam kamar Vero masih menunggu kedatangan Shila dengan rasa cemas .
"Lama banget sih , pergi kemana lagi sampai sekarang belum balik balik "Ucap Vero sambil mondar mandir tak jelas .
"ck , bikin repot saja " Gumam Vero lalu melangkah keluar untuk mencari Shila .
Cklek ,,,
Belum sempat Vero membuka pintu , pintu kamar itu sudah ada yang membuka ternyata Shila yang baru datang .
"Kamu itu kemana saja ? bikin khawatir saja "Ketus Vero saat berpapasan dengan Shila.
"Tuan muda khawatir sama saya ? "Ucap Shila yang tak percaya bahwa Vero mencemaskan nya
"Jangan GR , saya cemas bukan karena saya khawatir kalau kamu kenapa kenapa saya juga yang repot "Ucap Vero dingin lalu kembali masuk .
" Kamu kemana saja ? tahu tidak ini sudah malam perempuan malam malam jalan sendirian gak takut ada orang jahat nanti " Pekik Vero yang di campur rasa khawatir.
"Maaf tuan, saya hanya pergi sebentar membeli baju ganti sama makanan buat tuan muda " Ujar Shila yang meletakan belanjaan nya di atas meja .
"Mana makanan saya " Ucap Vero yang sudah sangat lapar .
Shila pun mengeluarkan satu kantong kresek yang terdapat satu bungkus makanan " Ini Tuan muda , karena tidak ada restoran di sekitar sini jadi saya belikan tuan muda nasi goreng " Ujar Shila .
" Tunggu , kalau tidak ada restoran terus kamu beli ini dimana? "Tanya Vero was was
"Di pinggiran jalan tuan "Jawa Shila santai .
"Apa ? enggak , enggak " Ucap Vero seraya menepiskan bungkusan makanan di depan nya.
"Kamu sering banget ya beli makanan di pinggiran jalan gitu , gak sehat tahu saya gak mau " Pekik Vero .
"Tapi ini enak Tuan , Tuan muda coba dulu nanti Tuan muda sakit kalau tidak makan " Ujar Shila yang mencoba menyuapi Vero tapi Vero tetap menolak.
Shila tidak kehilangan akal dia tetap mencari cara agar Vero memakan nya ,Shila pun menyuapi Vero dengan paksa .
"Sudah ku bilang tidak mau " timpal Vero .
"Tuan muda harus makan kalau tidak nanti sakit , terus nanti saya yang repot " Ujar Shila yang terus menyuapi Vero.
"Itu kata kata saya" timpal Vero
"Jangan banyak bicara makan saja " Pekik Shila , Vero pun tidak berkutik Vero hanya diam mendapatkan perlakuan Shila seperti itu .
Drt..drt..drt..
Saat menyuapi Vero ponsel Shila pun berdering menandakan ada panggilan
"Maaf tuan muda , saya mau angkat telepon dulu "
" Hm " Gumam Vero .
Setelah meletakan nasi goreng di atas meja lalu Shila melangkah ke kamar mandi untuk mengangkat telepon .
"Halo Zeni " Ucap Shila pada sambungan telepon
" Halo Shila bagaimana perjalanan mu ? ini anak anak mu ingin berbicara "Ucap Zeni di ujung sana
"Mami ini aku Joanna kata aunti mami ke luar kota kenapa tidak mengajak kami "Ucap Joanna dengan suara cempreng nya.
" Sayang mami ke luar kota untuk bekerja bukan berlibur "Ucap Shila
"Mami apa mami pergi dengan papi " Ucap Joy yang memang mengharapkan Vero menjadi papa nya." Aku juga ingin pergi dengan nya mami " sambung Joy.
"Joy , jangan katakan hal itu "Ucap Shila yang tak suka Joy memanggil Vero dengan sebutan papi
"Mami mami ini aku Jolie kalau pulang nanti jangan lupa bawakan aku oleh oleh ya mami "Teriak Jolie di ujung sana .
Suara mereka begitu berisik semuanya ingin berbicara dengan Shila karena Zeni meloudspeker kan teleponnya.
"Jejeje kalian dengarkan mami ,kalian jangan nakal , jangan bandel , jangan merepotkan aunti Zeni ok? malam ini kalian bersama aunti Zeni dulu ya "
"Iya mami " Jawab mereka kompak
"Sekarang berikan telepon nya pada aunti mami mau bicara "Ujar Shila .
"Shil ini aku " Ucap Zeni di ujung sana
"Zen, maaf nya aku merepotkan mu makasih ya sudah mau jaga anak anak ku kalau mereka nakal kau marahi saja "
"Tenang saja Shil , aku akan jaga keponakan keponakan ku " Ujar Zeni
"Shil aku mau tanya sesuatu ,ini soal bi Inem " Ujar Zeni .
"Iya memang ada apa ? " tanya Shila
"Kamu yakin bi Inem pulang kampung ,tapi aku merasa ada yang aneh " Ujar Zeni .
" Aneh ? dari surat nya sih bi Inem bilang nya begitu "timpal Shila .
"Kamu gak telpon bi Inem mastiin atau cek kamar nya " Ujar Zeni
"Belum sempet ,memang nya kenapa ?" tanya Shila .
"Kalau bi Inem pulang kampung kenapa baju baju nya dan barang barang nya enggak dia bawa , masa tidak membawa apapun "Ujar Zeni yang tak sengaja melihat barang barang bi Inem di kamar.
"Aneh kan? coba deh kamu telepon bi Inem kalau dia pergi pasti kabarin kamu bukan hanya menulis surat saja " sambung Zeni
" Apa kamu gak aneh ? " ujar Zeni curiga
" Aku takut terjadi sesuatu pada bi Inem " Ujar Zeni yang membuat Shila khawatir.
" Ya udah deh Zen nanti kita bicara lagi , untuk masalah bi Inem aku akan coba hubungi bi Inem nanti " Ujar Shila lalu menutup telepon nya .
"Kalau di pikir pikir memang aneh , kepergiaan bi Inem begitu mendadak dan sekarang bi Inem tidak menghubungi ku sama sekali , apa terjadi sesuatu " Gumam Shila yang terpikirkan ucapan Zeni .
Sedangkan di sebuah tempat yang gelap seorang wanita dengan tangan terikat , dan mulut di lakban wanita itu sudah sadar dan terbangun .
"Dimana saya kenapa gelap sekali " Batin wanita itu .
Brukk,
Seorang pria dengan tubuh kekar membuka pintu barulah terlihat sinar yang menerangi ruangan itu .
"Siapa dia , dan dimana saya " batin wanita itu .
"Kenapa tangan saya di ikat , dan dimana non Shila "Batin wanita itu yang ternyata bi Inem .
Srekk..
Aww.. bi Inem meringis kesakitan ketika pria itu membuka lakban yang menutupi mulut nya
" Dimana saya ,siapa kamu " Ucap Bi Inem ketakutan .
"Berisik " bentak pria itu
" Non ,non Shila dimana ? tolong bibi non " ucap Bi Inem ketakutan .
" Heh, nih makanan mu cepat makan " Ujar pria itu yang memberikan sebungkus nasi remas
" Lepaskan saya , saya mau pergi saya mau pulang ,non .. non .. Shila tolong bibi non "teriak bi Inem .
"Heh , diam bisa diam gak " bentak pria itu .
" Masih untung loh bos gua ngasih loh makan , cepat makan jangan berisik " bentak pria itu yang membuat bi Inem ketakutan .
Drt..drt..drt..
Tiba tiba ponsel pria itu berdering
"Halo bos , dia gak mau makan " ujar Pria itu .
" Biarkan saja kalau itu mau nya ,biar mati sekalian " Ujar seorang wanita di ujung sana .
" Kamu jaga dia jangan sampai dia kabur "
" Siap bos "
Tut. telepon pun di tutup .
"Cepat makan kalau loh tidak mau mati kelaparan " Ucap pria itu tersenyum sinis
Bi Inem hanya pasrah dan menurut saja .