Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 ~ Kenapa kita tidak tinggal bersama ~
Viona dan ibunya saling menatap,sebenarnya mereka ingin tinggal bersama saja di rumah mereka,membawa Mona tinggal bersama mereka semua.
" Toni kenapa kita tidak membawa Mona ke rumah kita,Lisa itu polos pasti dia tidak akan tau kalau Mona istrimu kalau kalian bisa kerja sama.Kalian sembunyikan status kalian." Ucap Ratih.Antoni langsung menatap ibunya dengan sinis.
"Ibu sudah gila,sepertinya ibu terlalu banyak berharap kepada Mona,jangan sampai stres kalau Mona tidak sesuai ekspektasi ibu,sekarang juga kalian pulang ke rumah,jangan bicara sembarangan di hadapan Lisa." Ucap Antoni dengan tegas membuat keduanya sedikit takut.
" Idih....Abang berlebihan,dianya saja yang terlalu mencintai wanita kampungan itu,coba lihat perbedaan kakak Mona dan Lisa bagai langit dan bumi." Ucap Viona yang juga geram melihat sikap abangnya.
****
Antoni dan Mona kembali ke rumah kontrakan mereka,Antoni membuka baju adat yang dia kenakan lalu dia lempar ke atas sofa dan mulai merebahkan tubuhnya di atas sofa.
Wajahnya tampak frustasi,sedikit pun tidak ada semangat dalam hidupnya setelah menikahi Mona belum lagi semua angsurannya akan jatuh tempo dalam tiga hari ini sementara gaji yang dia punya hanya cukup membayar mobilnya.
" Mona..,Kamu bisa tidak bantu aku membayar tagihan angsuran mobil bulan ini,keuangan ku menipis sekali." Ucap Antoni sembari memijat kepalanya yang memang sedang pusing.
"Apa...!!! Kamu gila ya mas,ya nga maulah,kamu jangan bermimpi bisa meminta uang padaku,justru kamu harus membiayai aku dan calon bayi kita ini." Jawab Mona sinis lalu segera keluar dari rumahnya karena sudah kesal dengan suaminya.
"Dasar perempuan murahan,entah kenapa dulu dia begitu murahan seperti itu,apa memang dia sengaja ingin menjebak aku,jangan-jangan dia sudah hamil duluan." Antoni terus mengomel bahkan sampai mengeluarkan sumpah serapah.
Mereka baru saja melangsungkan pernikahan,tapi keduanya sama sekali tidak menunjukan keromantisan seperti pasangan pengantin pada umumnya.
Mona kembali ke rumahnya,dia membawa bungkusan putih yang berisi makanan yang dia pesan dari gofood.Dia melewati Antoni dengan acuh membuat Antoni semakin kesal dan ingin kembali ke rumahnya.
Mona kembali ke ruang tamu lalu menghidupkan televisi,dia menonton sambil menikmati KFC yang dia pesan untuk dirinya sendiri.
Aroma KFC yang dibeli Mona sungguh sangat menggugah selera,Antoni menelan ludahnya tiba-tiba saja perutnya keroncongan apalagi dia belum makan sejak pagi.
" Mona apa kamu beli juga untukku,aku lapar sekali mau makan juga." Antoni bangun dari tidurnya lalu duduk sambil menatap Mona yang sedang menonton sambil makan.
"Kalau mau makan juga ya tinggal pesan aja apa susahnya,emang kamu pikir aku ini wanita apaan yang selalu menyiapkan segalanya untukmu." Jawab Mona acuh.
Antoni sangat marah mendengar jawaban istrinya,kali ini kesabarannya benar-benar di uji dia sudah lapar,dia bahkan tidak punya sama sekali untuk pegangannya.
"Kamu ini kenapa sih,dari tadi kamu terus membuatku kesal,apa salahnya tadi kamu beli dua,kamu sengaja menguji kesabaran ku,kamu itu istriku susah senang kita harus tanggung bersama." Ucap Antoni dengan nada mulai meninggi.
"Kita ..!!! Kamu aja kali mas,aku tidak mau hidup susah,kamu itu laki-laki ya mas,kamu yang harus bertanggung jawab untuk semua kebutuhan rumah dan juga biaya aku lahiran nanti,enak aja mau jadi benalu kepada ku." Jawab Mona tidak kalah tegas.
" Mona.....!! Aku sudah lapar,dan aku sama sekali tidak punya uang,kamu sudah makan jadi aku mau makan apa kalau begini?"
"Itu urusan kamu mas,tapi ya sudahlah aku akan pinjamkan uang padamu,bayar setelah kamu gajian nanti kamu mati kelaparan di rumah ini akan menakutkan juga itu." Jawab Mona.Dia merogoh kantongnya lalu mengeluarkan uang seratus ribu lalu dia berikan kepada Antoni dengan cara meletakan di meja dekat suaminya.
Mona segera mematikan televisi lalu meninggalkan Antoni yang tampak masih emosi,dia tidak peduli sama sekali dengan kemarahan Antoni padanya karena yang terpenting baginya hanya status.
" Arnggg.......Dia sangat meremehkan aku, feeling ku tidak salah dia wanita yang tidak bisa diharapkan,aku semakin jatuh cinta kepada Lisa yang selalu ada disampingku di saat keadaan ku terpuruk." Ucapnya dengan nada penyesalan.
****
Sementara itu di rumah Antoni Viona dan Ratih baru saja kembali ke rumah,mereka dari tadi menghabiskan waktu di mall jalan-jalan.
" Aduh...Aku capek sekali,hari ini aku sangat bahagia akhirnya apa yang aku impikan selama ini terwujud juga,Tuhan benar-benar baik padaku,setelah ini aku bisa mengangkat kepala ku di hadapan teman-teman ku." Ucap Ratih yang baru saja sampai di rumah lalu duduk di sofa.
" Lisa ambilkan aku air putih,aku lelah sekali." Ucapnya lagi.
"Baik bu." Jawab Lisa yang memang saat itu sedang di ruang tamu membersihkan rumah.
" Cih...Dia benar-benar menjijikan,hanya pelayan memang dia layaknya.Beda sekali dengan Mona selain wanita karir dia juga sudah banyak tabungan dan punya mobil,sangat berbeda dengan dia." Ratih terus saja membandingkan Mona dengan Lisa dan bahkan selalu membangga-banggakan Mona.
" Bu...Jadi kapan ibu meminta emas ibu kembali? Ibu tidak lupa kan kalau emas ibu masih sama dia." Ucap Viona mengingatkan.
"Tentu saja tidak,tenang saja dia wanita berpendidikan pasti dia akan memegang ucapannya." jawab Ratih percaya diri.
"Ini bu minumnya." Lisa meletakkan segelas air putih dihadapan mertuanya yang memasang wajah sinis.
" Lisa apa kamu sudah memasak? Ibu lihat-lihat kamu terlalu santai di rumah ini."
"Sudah bu,kalau ibu mau makan semua sudah ada diatas meja." Jawab Lisa.
Lisa meninggalkan mertua dan iparnya di ruang tamu dia pergi ke belakang mungkin tidak nyaman dekat dengan mertuanya apalagi mertuanya selalu menyindirnya lewat kata-katanya.
"Bu sebenarnya dia ada juga gunanya di rumah ini,bayangkan kita tidak usah membayar asisten rumah tangga kalau kak Mona belum tentu mau kerja rumahan maklumlah dia kan wanita karir. Ucap Viona dengan nada merendahkan.
" Iya juga sih tapi dia sangat menjengkelkan,tapi kalau Mona mau ke rumah ini dan Antoni mengusirnya,aku sih senang saja kalau masalah mengerjakan pekerjaan rumah,Mona pasti mencari pembantu,dan kita pasti akan semakin di pandang orang komplek ini." Jawab Ratih yang terlalu tinggi menghayal.
****
Keesokan harinya pagi-pagi sekali sebelum Lisa berangkat jualan Antoni sudah kembali ke rumah mereka.
"Mas kenapa kamu kembali pagi-pagi sekali bukannya kamu harusnya kembali lusa?" Tanya Lisa.
🌹🌹🌹 bersambung 🌹 🌹 🌹