"Aku bersumpah akan membalas semua penghinaan dan rasa sakit ini."
Tivany Wismell, seorang penipu ulung dari dunia modern bertransmigrasi ke zaman peradaban China kuno. Mengalami ketidakadilan dan nasib yang tragis, Tivany menolak menyerah dan akan membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
keturunan campuran
Wei memeluk bayi kecil itu dengan hati-hati, dia merasa akan membuat bayi itu remuk jika menggengamnya terlalu erat. Dia melihat Meyleen yang terlihat pucat dan kelelahan, dengan belati yang ada di balik Hanfunya Wei memotong tali pusar anaknya.
Setelah pusar terpotong, Wei berdiri dan mendekat pada Meyleen. Membiarkan pelayan tabib mengurus bagian bawah Meyleen, di bantu Soso dan pelayan lainnya.
"Kecil sekali." Gumam Meyleen, merasa bersalah.
Meyleen memeluk dan mencium bayinya dengan air mata berderai, dia merasa sangat lega tapi juga sedih. Kenapa Wei datang saat dia sedang berusaha melupakannya? apa sebenarnya yang di inginkan Wei saat ini.
"Kenapa kau kembali." Ujar Meyleen, tidak mau menatap Wei.
"Karena ini rumahku." Ucap Wei.
"Kalau begitu setelah ini aku yang akan pergi membawa anakmu." Ucap Meyleen.
"Itu tidak akan pernah terjadi." Ucap Wei tegas.
"Egois, pria bajingan." Umpat Meyleen kecewa berat.
"Bukankah sebelumnya kau marah padaku? aku pikir kau akan jauh lebih senang jika aku pergi, bukankah seharusnya kau merasa tenang selama aku pergi?." Wei tidak mengerti.
"Bodoh." Kesal Meyleen.
"Apa maksudmu?." Wei bingung.
"Jika istrimu marah, kau harus meminta maaf dan membujuknya bukan malah pergi. Kau pergi tanpa kabar, lalu aku hamil dan menjalani kehamilan pertamaku sendirian. Saat aku melahirkan tiba-tiba kau kembali seenaknya, kau anggap apa aku ini sebenarnya? dasar sialan." Meyleen mengutarakan kemarahannya.
"Aku tidak tau jika kau hamil." Ucap Wei terlihat frustasi.
"Apa kau pikir aku tau jika akan langsung hamil setelah di campakan suamiku? Bagaimana jika posisinya di tukar, aku pergi meninggalkan mu begitu saja setelah merampas keperjakaan mu dengan kasar. Apa kau akan diam saja? kau pasti akan mengejar ku dengan marah kan?." Meyleen terlihat sangat emosi.
"Aku mengerti, maafkan aku." Wei merasa malu.
"Berlutut di bawah kakiku jika kau menginginkan pengampunan. Bertingkah penuh rahasia dan misterius, apa kau pikir kau terlihat keren? kau adalah Suami dan Ayah paling payah di dunia ini." Ucap Meyleen dingin.
"Aku tidak pernah berinteraksi dengan perempuan, tidak pernah menjadi seorang pasangan atau pun memiliki pengalaman membujuk seorang wanita. Aku hanya berpikir kau sama denganku, saat marah kau pasti butuh waktu sendiri jadi aku pergi saat kau marah padaku. Aku pergi untuk melakukan hal penting yang akan di gunakan balas dendam, aku menjamin keselamatan dan kenyamananmu disini. Aku meninggalkanmu di rumahku bukan di hutan, aku pikir kau akan mengerti jika alasanku pergi itu untuk kembali." Ucap Wei, pertama kali bicara panjang lebar.
Pelayan yang mendengar percakapan Tuan nya sangat tertekan, mereka harus bisa menjadi orang buta dan tuli. Menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, lalu buru-buru pergi dari sana memberikan Tuan mereka menyelesaikan masalah rumah tangga.
"Aku tersiksa selama ini, aku berusaha tetap tenang dan menjaga kehamilan ku dengan baik. Tapi pikiran buruk dan sakit hatiku terus saja menelanku, aku stres dan terpuruk dalam kehidupan menyakitkan ini. Kau benar-benar pria yang kejam, membuatku takut untuk melangkah lebih jauh lagi." Ucap Meyleen lirih, menatap wajah anaknya yang mungil.
"Berikan syarat maaf mu." Ucap Wei.
"Urus bayi ini dengan tanganmu sendiri, aku hanya akan menyusui dan menimangnya sesekali. Kau harus membayar semua waktu yang kau lewatkan saat dia berkembang di perutku, meskipun kau Suami yang payah setidaknya kau tidak menjadi Ayah yang gagal." Ucap Meyleen, terkesan kejam tapi cukup efisien.
"Apa maksudmu kita akan pisah ranjang?." Wei merasa tidak setuju.
"Tidak, aku akan disini tapi saat dia rewel kau yang mengurusnya. Aku hanya akan menyusui dan menimangnya saja, jangan ganggu waktuku istirahat." Ucap Meyleen.
"Baiklah." Wei mengerti.
"Dia hanya boleh minum susu dariku, jangan berani memberikan susu lain atau bahkan makanan." Ucap Meyleen menegaskan.
"Ya." Wei mengangguk.
Pelayan datang membawa air hangat untuk memandikan bayi, Wei dengan kaku mengompres anaknya dan memakaikan pakaian bayi. Setelah itu menggelungnya dengan selimut, dan merebahkannya ke atas ranjang.
Meyleen sedang duduk bersandar memakan buah, dia merasa lelah dan lemas tapi takut untuk tidur. Dia juga belum memberikan ASI nya, takut nanti anaknya menangis lapar saat dia tidur.
Baru saja Wei duduk untuk istirahat, bayi mungil itu menangis dengan keras. Wei menggendongnya dengan hati-hati, merasa bingung karena tidak tau alasan anaknya ini menangis.
"Sepertinya dia lapar, aku akan menyusuinya." Ucap Meyleen.
Meyleen mengambil bayi dari gendongan Wei, dia menyusui dengan hati-hati karena ASI nya terlalu deras sampai muncrat. Bayi itu minum dengan lahap, Meyleen tersenyum melihat bayinya yang lucu.
"Tidak ada inkubator di zaman ini, semoga saja dia tumbuh dengan baik meski lahir prematur." Batin Meyleen.
Sejak tadi Wei menatap Meyleen dengan serius, seperti sedang menelanjangi Meyleen dengan tatapan matanya. Meyleen merasa risih, apalagi wajah datar dan dingin Wei yang selalu saja membuatnya jengkel.
"Kenapa kau menatapku begitu hah?." Sungut Meyleen.
"Aku sudah merasakannya sejak tadi, kekuatan asing yang tercium dari tubuhmu. Apa kau berkontrak dengan hewan roh?." Ucap Wei, sangat tajam.
"Apa urusanmu." Kesal Meyleen.
"Hewan apa yang kau kontrak?." Wei bertanya serius.
"Serigala." Jawab Meyleen jujur.
"Apa?." Wei terbelalak.
"Kenapa? apa yang salah? Serigala itu yang menemuiku, dia bilang ingin melindungi anak ini karena keturunan dari bangsanya." Ucap Meyleen jujur, sedang malas berbohong.
"Mustahil." Wei terlihat sangat tidak percaya.
"Apanya?." Heran Meyleen.
"Mustahil itu serigala, tidak ada serigala yang bisa masuk ke wilayahku." Ucap Wei dingin, sepertinya memiliki masalah serius tentang serigala.
"Ah malas sekali aku menjelaskannya, Pong keluarlah dan bicara dengan suamiku." Ucap Meyleen malas.
Whoshhh
Pong datang dalam wujud manusia nya, Wei semakin geram dengan gigi gemeletuk karena cemburu. Meyleen yang melihat itu jadi takut, jangan sampai mereka bertarung dan saling gigit disini.
"Apa yang aku inginkan, berani sekali menyentuh wilayahku." Wei terlihat bengis.
"Tenanglah, aku juga keturunan campuran." Ucap Pong.
"Omong kosong, semua keturunan campuran sudah di buru dan mati." Ujar Wei dingin.
"Termasuk keluargamu? itu memang benar, tapi aku adalah keturunan campuran pertama yang lahir. Artinya aku adalah leluhur dari keluarga besar campuran." Ucap Pong tersenyum sombong.
"Harusnya kau yang mati pertama." Ucap Wei masih dingin.
"Aku berhasil hidup mengembara sendirian, kematian memang selalu datang padaku tapi aku berhasil bertahan hidup sejauh ini. Merasakan energi yang sudah lama hilang, membuatku mencarinya karena ingin memastikan. Ternyata benar masih ada keturunan campuran yang hidup, karena itu aku akan melindungi nya." Ucap Pong.
"Aku ataupun anakku bukan keturunan campuran, Ibuku hanya manusia biasa yang memiliki sedikit darah serigala yang hanya berupa cerita legenda keluarga. Jadi hentikan omong kosongmu itu." Ucap Wei menyangkal.
"Kau menyangkal setelah memberikan tanda di leher istrimu? selain keturunan langsung tidak mungkin kau bisa membuat tanda itu." Pong tersenyum penuh arti.
Wei menatap Pong dengan waspada, Meyleen yang sejak tadi mengamati merasa tidak nyaman. Kenapa mereka membahas hal yang memusingkan? persetan mau Wei itu manusia atau siluman, Meyleen akan tetap memukulnya jika kesal.
____
tolong baca pesan author ya:)
↓↓
ayo segera bangkit untuk balas dendam pada semua nya
Btw semangat othor buat menghasilkan karya2 yg luar biasa lainnya😊😊😊😊