NovelToon NovelToon
CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Konflik etika / Cinta Murni
Popularitas:56.7k
Nilai: 5
Nama Author: ratu_halu

Alaric Sagara, tiba tiba hidup nya berubah setelah istri yang di cintainya pergi untuk selama lamanya karena malahirkan bayi mereka ke dunia.
Kepergian sang istri menyisakan trauma mendalam di diri Aric, pria yang semula hangat telah berubah menjadi dingin melebihi dingin nya salju di kutub utara..

Faza Aqila, sepupu mendiang sang istri sekaligus teman semasa kuliah Aric dulu kini statusnya berubah menjadi istri Aric setelah 3tahun pria itu menduda. Faza telah diam diam menaruh cinta pada Aric sejak mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah.

Bagaimana kehidupan pernikahan mereka dan akankah Faza mampu membuka hati Aric kembali...

Happy Reading 💜
Enjoy ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 11

Dalam perjalanan menuju kantor polisi, Faza dan Mila terlibat obrolan yang sangat serius.

"Kenapa harus lukisan itu yang di curi ?" Tanya Faza yang terlihat sangat frustasi.

Mila yang duduk di samping Faza pun merasakan hal yang sama dengan Boss nya. Mila heran, dari sekian banyak lukisan, kenapa harus lukisan itu yang di ambil oleh pencurinya. Padahal lukisan itu di panjang di tempat yang tidak terekspose. Letak nya di samping dekat pintu gudang..

"S-saya juga tidak tau, bu.. Maaf kalau saya lancang dan terlalu berlebihan menebak, tapi saya merasa ini bukan kasus pencurian biasa. Ini pasti ulahnya orang suruhan dari Tuan Ramon. Sepanjang pengetahuan saya, Tuan Ramon sangat berambisi ingin mendapatkan lukisan itu, bu.."

Faza terdiam. Tebakan Mila sama dengan apa yang ada di pikirannya. Lukisan itu bukanlah lukisan biasa. Tapi lukisan dari karya tangan seorang pelukis terkenal Italia. Harganya pun sangat Fantastis. Faza mendapatkan nya di sebuah acara pelelangan.

Sebenarnya bukan Faza yang membeli lukisan itu, namun Faza mewakili seorang pengusaha terkenal yang memintanya untuk mendapatkan lukisan tersebut. Kebetulan pengusaha kaya raya itu pun sangat menyukai karya seni rupa dua dimensi.

Faza tak menyahuti lagi obrolan Mila. Faza sedang mencoba tenang demi menjaga keselamatan dirinya dan sang staf kepercayaan.

Sesampainya di kantor polisi, Faza dan para pegawainya termasuk seorang security mulai bergiliran memberikan keterangan. Sebelumnya Faza meminta pada pihak kepolisian untuk tidak menyebarkan kasus ini ke media. Faza berharap kasus ini bisa di selesaikan dengan senyap.

Bukan tanpa alasan, Faza sungguh sangat takut untuk menghadapi client nya. Jika harus mengganti kerugian, Faza pun tak akan sanggup sebab dia tak punya uang sebanyak itu.

Tanpa terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam ketika Faza dan para stafnya selesai memberikan keterangan.

Sebelum berpisah, Faza memberikan uang pada para stafnya tersebut untuk ongkos pulang.

"Terimakasih, Bu.."

"Hati hati di jalan.."

kata mereka serempak..

Mobil Faza pun meninggalkan kantor kepolisian.

Baru beberapa meter mobil itu berjalan, Faza langsung menepikan kendaraan itu lagi. Perempuan itu tak sanggup mengemudikan mobilnya lagi. Tubuhnya lelah, pikiran nya terus di penuhi dengan ketakutan.

Hiks..Hiks...

Tiba-tiba terdengar suara isakan dari Faza. Dia menangis.

"Bagaimana ini.... Hiks..Hiks.." Faza menjambak rambut nya sendiri. Frustasi.

Hampir 2 jam Faza berdiam di dalam mobil. Tak tau harus meminta bantuan pada siapa, Faza merasa buntu.

Jika harus bicara jujur pada client nya, Faza yakin client itu akan menuntut Faza atas kelalaian nya. Belum lagi di tambah dengan ganti rugi. Tapi sungguh rasanya bisa gila jika masalah ini tidak cepat di selesaikan..

Tak ada pilihan, untuk sekarang Faza tetap harus pulang dulu. Mengistirahatkan tubuhnya agar nanti bisa kembali berpikir jernih hingga akhirnya bisa menemukan solusi.

Sesampainya di rumah sang mertua, Faza melihat mobil Aric terparkir sempurna disana. Tapi untuk saat ini, Faza tak lagi memperdulikan nya.

Faza pun masuk ke dalam rumah dengan gontai.

"Ya ampun, FAZA! Kamu dari mana ?" Langkah Faza terhenti saat di ruang tamu sudah ada tiga orang yang sepertinya sengaja menunggu dia pulang. Mama Dian, Papa Surya dan Alaric..

Mama Dian langsung menghampiri, memeriksa keadaan Faza. Sementara Papa Surya dan Aric masih berdiri di depan sofa yang tadi mereka duduki..

"M-maaf, mah.." ucap Faza sambil menyembunyikan wajah nya.

"Mata kamu sembab. Kamu habis menangis ?" tanya Mama Dian yang sepertinya langsung tau saat melihat kantung mata Faza..

Faza memalingkan wajah, "Ngga, kok, mah.. Faza cuma lagi ngantuk kayanya.."

"Kenapa nomor mu tidak aktif ?"

Kali ini yang bertanya bukan lagi mama dian, melainkan suami nya, Alaric.

"Benarkah ?" Faza langsung merogoh tasnya, mengambil hapenya dari dalam tas bahu nya tersebut.

"Maaf, sepertinya hape ku kehabisan daya." Jawab Faza sambil menunjukkan ponsel nya yang berlayar gelap..

"Maaf, mah, pah. Faza ke kamar dulu.." Pamit Faza yang tak ingin semakin berlama-lama berada di sana.

"Aric, kamu menginap saja disini. Ini sudah malam." Tiba tiba saja mama dian menyarankan Aric untuk menginap.

"Oh, Mas Aric mau tidur disini. em, yasudah, Faza tidur di kamar tamu saja, mah.."

"Loh loh loh.. Kok, dikamar tamu ? Kalian kan masih suami istri, kenapa mau pisah kamar segala ?" Mama Dian langsung protes.

"Maaf, mah. Faza lagi banyak masalah. Faza ingin tidur sendiri malam ini." Sambar Faza dengan cepat. Namun, bukan Aric namanya jika harus kalah atas ucapan Faza. Aric justru langsung menarik tangan Faza dan membawa perempuan itu naik ke lantai dua menuju kamar..

"MAS! KAMU APA-APAAN, SIH?" bentak Faza yang marah dan langsung menghempaskan tangan Aric dari tangan nya...

"Duduk!" pinta Aric dengan suara rendah.

Faza yang sudah lelah akhirnya menuruti saja perintah Aric. Perempuan itu duduk di sisi ranjang.

Perlahan Aric membungkuk lalu bertumpu pada kedua lututnya. Faza hanya diam. Namun tanpa di duga, tangan Aric terulur ke arah sepatu yang di pakai Faza.

"Aku bisa sendiri, Mas.." Ucap Faza yang langsung menarik kaki nya saat merasakan Aric sepertinya sedang membuka tali simpul sepatu kets yang Faza pakai hari ini..

"Sssttt..." Kata Aric tak mau di ganggu..

Sampai kedua kaki Faza polos, Aric pun segera meletakkan sepatu kets tersebut ke sudut kamar.

"Aku sudah menyiapkan air hangat. Kamu mandi dulu saja." Ujar Aric lagi

"Mas, aku mau tidur di kamar tamu. Aku nggak mau tidur satu kamar sama kamu." Tegas Faza

Aric hanya diam. Sementara Faza segera mengambil baju gantinya untuk di bawa ke kamar tamu.

Saat Faza hendak keluar kamar, Aric menahan tangan Faza.

"Ini sudah malam, aku tidak mau berdebat. Tidur di sini saja. Aku akan tidur di sofa."

Pada akhirnya Faza kembali mengalah, dia pun langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Saat keluar dari kamar, Faza melihat ponselnya sudah berada di atas nakas dalam posisi mengisi daya. Sementara Aric, laki laki itu terlihat sibuk dengan laptopnya.

"Sejak kemarin aku lihat-lihat, Mas Aric terlalu lancang. Mengeluarkan ponsel ku dari dalam tas seperti pencuri.."

Ucapan Faza berhasil membuat Aric mengangkat kepalanya. Dengan wajah dingin Aric hanya menatap Faza tanpa membela diri..

"Aku harap hal ini tidak terjadi lagi! Semua barangku adalah privasi ku. Semoga Mas masih ingat dengan kalimat itu!!" Faza mencabut kabel chargernya dengan kasar. Faza lalu berjalan ke balkon kamar.

"Sudah hampir tengah malam. Jangan keluar!" Dengan nada lembut Aric melarang Faza membuka jendela balkon, akses yang memisahkan balkon dan kamar.

"Istirahatlah. Besok pagi aku ingin bicara dengan mu!"

"Kenapa harus besok pagi ?" tanya Faza dengan nada menantang. Sungguh Faza tak berniat bersikap berlebihan seperti ini, namun tubuhnya yang lelah serta pikiran nya yang sedang semeraut, Faza merasa dengan adanya Aric di kamar itu, Faza memiliki pelampiasan..

Aric bangun dari duduknya. Kemudian berjalan mendekat ke arah Faza..

Saat sudah berada di hadapan Faza, Aric langsung mengusap kepala Faza dengan lembut.

Faza seolah terhipnotis oleh kelembutan perilaku Aric, hingga tanpa sadar kini Faza sudah ada di atas tempat tidur.

Aric menarik selimut sampai batas dada Faza.

"Kamu terlihat sangat lelah. Entah apa yang terjadi padamu hari ini, tapi untuk sekarang kamu harus tidur. Pejamkan matamu untuk sesaat, berikan waktu pada tubuhmu untuk beristirahat."

1
Uthie
aamiin 😁🤲🏻
Mamah Dini11
bongkar aja mama papah surya daripada si aric terus terusan nyiksa pada dn ceritakan semua tentang sekena walaupun dia sudah tiada demi ke benaran biar si aric menyesal, dan untuk alena coba mah di tes DNA biar jelas semuanya, tuman tida punya anak laki gitu kelakuan nya, kan anakny di urus sm faza gk mikir kali si aric
Mamah Dini11
laki2 macam apa dia, beraninya cuman nyalahkan orang, Hai tuan arogan dengarkan dulu atau mau jelasin bkn nya tutup kuping, gimana mau tau sebenarnya kalau di jelasin, nyebelin ni laki, kabur aja faza buat apa laki2 gitu di pertahankan, ya sudah ngurus anaknya ya kmu kena siksa , kmu itu benar2 gk di hargai faza tinggalin faza ayo buat dia menyesal seumur hidup, mampir thor
Ais
aamiin suatu hr aric hrs jujur sm alena klo dia bkn anak kandung aric supaya ngak ada salah paham sm faza
Uthie
Nasihat sentilan 😁👍🏻
Uthie
syukurlah Ayah Ikhsan udah gak marah lagii 😁
Ais
lah klo emang kamu udah jatuh cinta duluan ke faza knp nikahnya sm selean jalang emang bego kamu ini ric kayaknya kamu kena hasutan dan buaian selena makanya kamu jd mudah berpaling hati dr faza dan lbh membagongkan smp 5 tahun kamu memperlakukan faza ngak selayaknya istri hny dijadikan baby sitter alena yg jelas"bkn darah daging kamu skr tugas kamu ric cr tau bapak bilogisnya alena dan minta tanggungjwbnya dan klo alena sdh besar ceritakan jati diri alena yg sebenarnya karena kamu bknlah wali mahramnya alena ric kasihan nanti klo dia mau nikah kamu ttp jd wali mahramnya yg ada jatuhnya haram hukum nikahnya ric😤😤😤
Uthie
padahal ketemuan aja dulu buat nutrisi nya Alaric 😁
Lisa: ya nih padahal Faza dan debay udh kangen sama Aric 🤭
total 1 replies
Uthie
Segera di tindak semua tikus2 itu 👍🏻😡
Rita Susanti
semangat thor upnya 💪💪💪
sutiasih kasih
ngapain km nyesel.... kn km sndiri yg ngotot buat ngembaliin faza ke org tuanya...
Lisa
Semangat Aric..kalahkan si Galih itu..
Daulat Pasaribu
terus berjuang aric
Ais
sdh jelas dong alena gmn juga alena ngak pny salah apa"biarlah alena ttp mengira klo alena dan bayi yg dikandung faza bersaudara sedarah satu ayah pdhl kenyataannya alena bknlah anak kndung aric smoga suatu hr aric dan faza bs menjelaskan smuanya pd alena disaat alena betul"dirasa siap menerima kenyataan ini smoga aja surat selena buat faza ngak dirobek sm aric buat sbg bukti agar alena bs menerima smua kenyataan dgn lapang dada nantinya karena pas nikah ngak mungkin pakai binti aric karena sdh jelas bkn ayah kandungnya
Ais: sama"thor semangat terus berkaryanya😍😍👍
total 2 replies
Ais
ayah ikhsan ini terlalu out of the box dlm melampiaskan rasa sakit hatinya pd aric udahlah ayah maafkan smbl ttp awasi menantumu ini jng terlalu frontal gt dong ayah kasihan kandungan faza bnr kata mama dian lama"mama dian jg bs marah dan tersinggung karena sikap ayah ikhsan yg berlebihan sm aric
Uthie
papa Surya omongan nya penuh makna nii 😁
Uthie
Ayahnya Faza jadi kaya marah nya anak2 😁
Lisa
Ya tuh papanya Faza klo ngomong ga enak banget..
Ais
keren alurnya thor semangat updatenya ya🙏😘
Uthie
Hmmm... cintanya Ayah pada anak perempuan nya yg tiada berbatas 👍🏻😢
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!