NovelToon NovelToon
2 In 1

2 In 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Menyembunyikan Identitas / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Clayra sarka

Ellios atau Kai??
bagaimana jika dua jiwa itu ada dalam satu nyawa?
penyamaran yang awal nya dibuat untuk sekedar candaan, tiba-tiba berubah menjadi sebuah pilihan penting dalam hidup nya.
semua karena "CINTA"!
ya, itulah alasan kenapa tubuh itu harus memilih jiwa mana yang akan dia pertahankan.

akankah sebuah cinta menemui jalan nya?,
atau justru takdir yang akan menyeretnya pulang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clayra sarka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bidadari siang bolong

Disisi kelas XB

Teo yang sudah mendekat ke arah lorong kelas nya, ternyata dari kejauhan sudah di nantikan kedatangan nya oleh gerombolan gadis gadis cantik yang tengah duduk di teras kelas mereka.

seolah sudah tau apa yang gadis gadis ini nantikan, Teo pun kali ini langsung berjalan mendekati mereka.

"kenapa lama sekali? dimana Ellios?"

tidak perlu menebak lagi, suara yang pertama kali menyambut kedatangan Teo adalah sosok gadis yang masih dengan luka di perutnya. ya, Kristal lah yang dengan wajah pucatnya langsung berdiri menatap kearah Teo.

"dia dihukum di tengah lapangan Kristal"

"APA!!!!"

kali ini Celine dan Dea yang menjawab secara bersamaaan.

"aku akan susul dia"

"jangan!!!"

Teo langsung mencegah Kristal yang hendak berjalan kearah lapangan.

"minggir Te"

"aku hanya menyampaikan amanat Ellios Kristal. maaf jika aku lancang, tapi Ell menyuruhku untuk mencegah kalian ikut campur urusan nya. Ell sudah menyelesaikan masalah ini, jadi kalian tenang saja"

"kau bilang tenang? Ell berdiri dilapangan di siang seterik ini kau bilang aku suruh tenang? dia begini karena membelaku!! dia yang harus sengsara karena ku! kau bilang aku harus tenang Te? kau gila!!!"

semua emosi Kristal terkuak seketika. meski sebenarnya bukan hanya sebab Teo saja, namun sialnya segala emosi itu akhirnya keluar disaat kabar tidak mengenakan itu disampaikan oleh sosok Teo.

"Kristal tenang. jangan memarahi Teo"

"tidak papa Ly. aku paham suasana hati Kristal"

Teo hanya tersenyum menanggapi pembelaan Lily yang mencoba menenangkan keadaan ini.

"benar Kris, tahan dulu emosi mu. gue juga sama seperti mu. sampai kapan pun gue ga terima dengan ini. tapi benar juga perkataan Teo. masalah sudah selesai, jika kita ikut campur lagi urusan nya bisa bisa makin runyam masalah ini"

Celine ikut andil menenangkan sahabat nya tersebut

"sebenarnya hukuman Ell bukan ini. Dio menuntut surat panggilan orang tua dan skors"

"anjing!!! sialan itu anak!!"

"benar Cel, tapi karena Ell pintar melawan argumen Dio, jadi pak Wawan meringankan hukuman seperti sekarang"

"lalu dimana Dio sekarang!"

"ti... tidak tau De. ta... tadi dia disuruh hal yang sama dengan Ellios, ta.. tapi dia entah pergi kemana"

"ih curang sekali dia? makin benci lagi aku sama Dio!!"

"bu Sinta sudah datang, maaf aku permisi dulu"

Teo melihat sosok guru wanita yang mulai berjalan kearah mereka, sehingga dia memutuskan untuk lebih dulu memasuki kelasnya.

"kita masuk dulu Kris, nanti kita langsung ke lapangan setelah pulang sekolah"

Dea kembali membujuk Kristal yang masih tertegun berdiri menatap jalan yang menuju kearah lapangan.

"kasihan Ellios...."

"Ell akan marah jika lo seperti ini Kris! dia paling ga suka liat kita kita sedih!"

"benar kata Celine. kita masuk dulu ya, nanti kita temui Ell setelah selesai jam pelajaran nya"

akhirnya karena segala bujukan dari ke 3 teman nya ini, Kristal perlahan mulai berjalan memasuki kelas nya, tentunya didampingi oleh Celine, Lily dan juga Dea.

*****

kembali ke sisi lapangan.

ditengah teriknya matahari yang hampir sejajar dengan ubun ubun, disaat itulah Ell masih berdiri tepat di bawah tiang bendera. meski beberapa detik lalu dia memutuskan untuk duduk, namun tetap saja keringat itu masih mengalir deras membasahi hampir seluruh wajah dan tubuh Ellios.

"sepertinya aku sudah lama tidak meregangkan otot otot ku. padahal hanya diam seperti ini, tapi tetap saja keringat ku mengalir lancar. hah... rasanya ingin lepas baju saja"

gumam Ellios seraya kesekian kalinya mengelap buliran keringat di dahi nya.

saat bersamaan dengan hal itu. tiba tiba segerombolan siswa dan siswi terlihat mulai berhambur ke sisi lapangan. melihat hal itu, Ellios bukannya langsung bangkit, melainkan malah terpaku menatap satu sosok yang kini mencuri perhatian nya.

sosok tersebut pun sekilas menatap kearah Ellios namun tidak lama dari itu dia kembali bergabung dengan gerombolan siswa lainnya.

"ah si Reygan ternyata jam olahraga juga. rasanya ingin menyapa nya. tapi itu hal tidak mungkin. saat ini aku berperan pada tokoh Ellios yang polos dan tidak neko neko, bukan Kai yang dengan jiwa bebas nya"

masih saja gadis ini bergumam seraya duduk menekuk kedua kakinya membentuk siku siku.

dari kejauhan, ternyata hal sama pun terjadi. gerombolan siswa tersebut nyatanya juga tengah membicarakan sosok Ellios dari sudut pandang mereka.

"kenape tuh anak dijemur disana?"

"palingan ya siswa kriminal"

"hust.. dia cewe bego!"

"eh iya juga. gue kira cowo gondrong"

"memang jebolan angkatan adik kelas kita agak berbeda. dulu kita ga sebandel itu pan?"

"yoi dong"

beberapa siswa ikut berkomentar di dekat Reygan. sedangkan laki laki ini masih diam saja dan sesekali menatap ke arah posisi Ell tadi.

"jangan gitu deh. siapa tau dia lagi ada tugas"

"tau nih, nethink mulu otak cowok"

"aelah, nyaut aja lu neng"

"suka suka kita lah. yeuu..."

berujung lah perdebatan mereka terjadi. pihak siswa dan beberapa gadis saling beradu komentar tentang gadis tadi.

'sejak tadi dia menatap kearah ini. apa yang dia cari? dia tenang dengan posisi nya, padahal cuaca sangat terik. dia wanita kan? benar dia sekuat itu?'

tanpa disadari oleh sekitar, ternyata otak Reygan juga tengah membicarakan sosok Ellios.

.............

menit pun terus saja berlalu, sampai tidak sadar hampir 2 jaman waktu terbuang di sisa jam pulang sekolah ini. jika gerombolan tadi sudah pergi lebih dulu dari sisi lapangan, maka lain dengan Ellios yang masih stay di bawah tiang tersebut. bahkan kali ini Ell kembali bangkit berdiri seraya meletakan ke dua tangan nya di kanan kiri saku celana nya.

"apa jam pulang masih lama? aku tiba tiba merasa sangat haus. jika aku pergi sekarang, maka sama saja aku tidak menepati perjanjian tadi. hukuman dari pak Wawan sampai bel pulang sekolah. sedangkan saat ini masih ada 15 menit lagi sisa waktu nya"

gadis ini perlahan mengeluarkan satu tangan nya sekedar untuk melirik jam yang tengah berjalan.

"ini"

namun sebuah hal mengejutkan tiba tiba terjadi. suara lembut seorang wanita beserta uluran tangan tiba tiba berada di depan Ellios.

tangan putih dengan jemari panjang tersebut memberikan sebuah botol mineral dingin kearah si Ell.

tapi final nya bukanlah di momen itu, melainkan adalah siapa sosok yang tengah memberikan air tersebut.

Degg!!!

'gadis kopi!'

2 mata Ellios seolah berhenti berkedip. tubuhnya bak batu yang hanya diam bisu tanpa berniat membalas ucapan atau tindakan gadis tersebut.

"kau mendengar ku?"

"sangat!"

kali ini dengan cepat Ellios menimpali ucapan sang gadis tersebut, bahkan jarak ucapan mereka hampir bersamaan.

"lalu kenapa kau diam? aku diutus guru BK untuk memberi mu ini"

"aku Ellios. siapa namamu?"

entah apa yang tengah dipikirkan oleh Ellios, namun bukan nya segera menerima air tersebut, Ell malah mengulurkan tangan kanan nya untuk memperkenalkan dirinya.

"jangan membuang waktuku dan ambil!!!"

ternyata reaksi gadis tersebut juga sama. dia tidak berniat membalas perkenalan itu dan malah meletakan minuman tersebut dengan paksa di tangan Ellios lalu pergi begitu saja.

"damn!! terkutuk kau Ell! bagaimana bisa kau semurah ini? INI BUKAN ELLIOS!! INI BUKAN KAI!! tidak.. tidak.. aku makin keluar dari jati diriku sebenarnya jika sudah berdekatan dengan wanita itu"

pandangan Ell masih saja menatap lekat kearah sosok gadis yabg sudah mulai samar di pandangan Ellios.

Kriiingggggg.... Krrriiiingg...

bersamaan dengan hal itu, bel panjang pun berbunyi, tanda jika jam pelajaran hari ini telah selesai. disaat itu juga lah masa hukuman Ellios akhirnya berakhir. gadis ini langsung saja luruh duduk di lantai lapangan.

"ahh.... akhirnya finish juga"

"Ellioooossss......"

suara serempak terdengar dari salah satu sudut lapangan, dan seketika terlihat 5 manusia berjalan bersamaan mendekati Ellios.

"maaf, maaf karena ku kamu seperti ini. maaf aku..."

"sstt... kau itu kenapa Kris? datang datang sudah cengeng!"

Ellios langsung bangkit saat mendapati sosok Kristal berlari kearahnya dengan mata yang sudah berkaca kaca. sedangkan 4 sosok lain adalah Dea, Lily, Celine dan Teo yang menyusul dibelakang Kristal.

"sejak tadi dia diam Ell. diajak ngobrol dia malah cuek"

sahut Dea mencoba menjelaskan keadaan Kristal.

"aku belikan kamu minuman dingin. ada roti dan susu juga. kita ke tepi lapangan ya. kita makan disana"

tanpa peduli ucapan teman teman nya, Kristal langsung saja menggandeng tangan Ellios dan benar membawanya kearah sisi lapangan yang terlihat lebih teduh.

"duduk Ell"

dengan senyuman nya yang sangat tulus, Kristal lebih dulu duduk di tepian lapangan dan kini tengah membersihkan bagian disampingnya sepertinya untuk bekal duduk Ellios.

Ell akhirnya hanya menuruti saja permintaan satu sahabat nya ini dan kemudian memilih duduk tepat di samping Kristal, seraya masih membawa botol minuman tadi.

"ih, kenapa malah disini sih? ke kantin atau ke kelas aja yuk. kotor disini tauk"

saat Dea menghampiri mereka, gadis ini tidak langsung ikut duduk seperti ke dua sahabatnya, dia masih stay berdiri dengan mulut yang dia condong kan kedepan, sedangkan Celine, Lily dan Teo tanpa ba bi bu langsung ikut duduk bersama Ellios dan Kristal.

"udah duduk saja sih, gabakal lo sakit gara gara duduk disini"

"tapi kan tetap saja kotor Cel"

"di... disini ti... tidak De"

tiba tiba suara gagap kembali terdengar, kali ini Teo bersuara seraya membersihkan lantai lapangan yang berada di dekat nya

spontan Ellios yang melihat hal ini langsung tersenyum penuh maksud kearah dua sejoli tersebut.

"ehm... perhatian mu sungguh menakjubkan Te. aku berikan jempol atas usaha mu"

kode mata yang diberikan Ellios pada Teo ternyata langsung mengundang senyum juga dari Celine, Kristal dan Lily. seolah mereka juga paham apa yang tengah dimaksud oleh Ellios.

tapi nyatanya reaksi berbeda langsung menukik pada Dea. merasa dirinya disudutkan, gadis ini pun malah menyilangkan ke dua tangan nya di depan dada dan langsung menatap kearah Teo, kemudian ke sisi Ellios.

1
y0urdr3amb0y
Puas hati!
run away.┲﹊
Gemes banget 😍
Syaoran
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!