NovelToon NovelToon
Kemana Takdir Membawaku

Kemana Takdir Membawaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Irfansyah

Lidya dinda adalah seorang wanita yang mandiri, sedari kecil dia sudah banyak merasakan kepahitan hidup. Di usia yg baru menginjak remaja, dia mulai merasakan beban berat dalam hidupnya, dimulai dari bapak dan ibunya yang meninggal dunia karena kecelakaan, kemudian dia yang harus menghidupi kedua adiknya, kini dia tak melanjutkan lagi sekolahnya, dia pun harus membanting tulang untuk meneruskan hidupnya dan kedua adiknya, dia mencari nafkah untuk bisa menyekolahkan adik - adiknya. Bagaimana kisah hidup Lidya selanjutnya? di baca terus update bab terbarunya ya guys. Selamat membaca, tolong kasih like dan beri saran maupun kritik yang membangun ya, saya akan menerima semuanya dengan senang hati. Semoga sehat selalu, terima kasih🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Irfansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31.

"Lidya...kok kamu bisa ada disini?" Tanya Arthur setelah dia melepaskan pelukannya.

"Aku bersama Mas Alex, dia yang membawaku kesini, agar bisa bertemu denganmu." Jawab Lidya

"Kok kalian bisa saling kenal sih?" Tanya Arthur bingung.

"Akan aku ceritakan padamu sekarang." Sahut Alex.

"Arthur, sebenarnya aku lah yang sudah menghamili Utami." Ucap Alex.

"Apa?" Arthur pun melirik ke arah Lidya dan langsung melihat ke bagian perut Lidya yang sudah kempes, dia baru sadar dengan kehamilan Lidya.

"Sayang, kamu sudah melahirkan?" Tanya Arthur.

"Sudah kak." Jawab Lidya singkat.

"Anak kita cowok atau cewek?" Tanya Arthur.

"Cowok kak, namanya Akmal." Sahut Lidya.

"Ehm...oh ya, tadi kakak mengatakan bahwa kakak yang sudah menghamili Lidya? Apa kakak serius bicara seperti itu?" Tanya Arthur lagi.

"Iya, aku serius. Makanya aku minta kamu bisa secepatnya mengurus perceraianmu dengan Lidya dan setelah melewati masa Iddah nya, aku akan menikahi nya dan bertanggung jawab dengan semua perlakuan buruk yang sudah aku lakukan terhadapnya.

"Lho...kenapa aku harus menceraikannya? Kenapa malah kakak yang ngatur - ngatur aku sih?" Tanya Arthur menyatukan kedua alisnya.

"Karena kamu kan menikahinya hanya karena untuk menolongnya saja, bukan karena mencintainya, apalagi dia juga sudah melahirkan, jadi kamu bisa bebas sekarang, biar aku yang melanjutkan tanggung jawab itu." Ujar Alex.

"Nggak bisa gitu dong kak, aku sudah menikahinya secara resmi dan sah, jadi nggak semudah itu kakak memintaku untuk menceraikannya karena aku juga mencintainya kak." Sahut Arthur.

"Apa? Mencintainya kamu bilang? Hahaha...kalau kamu benar mencintainya, dimana kamu saat dia mengalami kesusahan, dimana kamu saat dia melahirkan, dimana kamu saat dia merindukan sosok suami? Kamu juga nggak pernah menanyakan kabarnya, anaknya dan adik - adiknya, Itu yang kamu bilang mencintainya, bisa - bisanya kamu mengatakan seperti itu Arthur." Ujar Alex geram.

"Kak, aku menikahinya waktu itu memang karena aku hanya berniat menolongnya, tapi setelah kami menikah, aku merasa kalau aku sudah jatuh cinta kepadanya, tapi karena aku mengalami kecelakaan di Sidney dan aku menetap beberapa bulan di Sidney, sehingga membuatku susah untuk menghubunginya karena aku nggak enak kalau Susan sampai tau, tapi aku pernah kok waktu itu meneleponnya, dan menanyakan kabar dirinya dan adik - adiknya." Ujar Arthur membela diri.

"Lagian kakak juga yang jahat, kakak telah menodai, merusak keperawanannya dan menghamilinya, tapi kakak nggak mau bertanggung jawab, berarti kakak itu seorang pengecut, seharusnya kakak yang menikahinya, tapi Tuhan mempertemukan aku dan dia waktu itu, sehingga membuat hatiku tersentuh lalu menikahinya." Ujar Arthur lagi sembari menyindir sang kakak.

"Ya...aku akui waktu itu aku memang seorang pria yang jahat dan suka mempermainkan seorang wanita, sampai aku bertemu lagi dengannya, dan pada akhirnya beberapa hari yang lalu, aku baru mengetahui bahwa Akmal adalah putra kandungku dan juga baru mengetahui bahwa kamulah yang menjadi suaminya, saat ini aku sudah mencintainya, dan aku ingin menikahinya untuk mempertanggung jawabkan semuanya, jadi tolong ceraikan lah Lidya agar aku bisa menikahinya. Aku ingin membahagiakan Lidya dan putra kami, serta adik - adiknya juga. Kamu nggak tau kan, betapa dia sangat kerepotan saat dia melayani pelanggannya di warung makan miliknya sembari mengasuh anaknya sendirian, apabila adik - adiknya pergi sekolah? Dia benar - benar berjuang sendiri buat kehidupannya, putranya dan adik - adiknya, kamu nggak tau itu kan? Kamu sudah beberapa bulan ini berada di Jakarta, dan sekalipun kamu nggak pernah menemuinya, jangankan untuk menemuinya, mengabarinya saja kamu nggak pernah." Ujar Alex panjang lebar.

Arthur terdiam dan menatap ke arah Lidya.

"Sayang...maafin aku ya, kamu tau kan saat itu aku mengalami kecelakaan di Sidney dan saat aku kembali ke Jakarta, aku langsung di sibukkan dengan banyak pekerjaan, sehingga aku melewatkan mu, maafin aku ya sayang. Aku nggak mau kita bercerai, karena aku mencintaimu, mulai saat ini aku akan sering - sering datang ke rumahmu atau akan ku belikan rumah yang lebih besar untuk kau tinggali bersama putra dan adik - adikmu." Ujar Arthur.

Lidya terdiam, sebenarnya perasaan cintanya terhadap Arthur mulai memudar, karena tak ada kabar apapun darinya, tapi setelah pertemuannya kembali dengan Arthur, dia melihat kalau Arthur benar - benar mencintainya. Tapi, dia masih bingung dengan perasaannya terhadap ayah kandung dari anaknya, yaitu Alex. Dia juga sudah mulai mencintai pria itu karena dia melihat kesungguhan di diri Alex.

Lidya benar - benar sangat bingung di buatnya.

"Sayang...kenapa kamu diam? Kamu nggak mau bercerai dariku kan, kita akan mempertahankan pernikahan kita ini kan?" Tanya Arthur.

"Heeemm...maaf kak, sebenarnya aku masih bingung, awalnya aku memang mencintaimu, tapi setelah tak ada kabar darimu, aku mulai pasrah dan perasaan cintaku buatmu mulai memudar, dan saat itu Mas Alex hadir untuk bertanggung jawab dan dengan semua perangai baiknya terhadapku, perhatiannya kepadaku dan anakku dan juga terhadap adik - adikku membuatku mulai merasakan cinta, walaupun aku masih bingung, perasaan yang aku rasakan itu, apakah hanya sebuah kekaguman atau benar - benar perasaan cinta? Dan itu juga yang kurasakan waktu aku mulai jatuh cinta padamu kak. Aku masih bingung dengan perasaanku sendiri." Ujar Utami panjang lebar.

"Sebaiknya berikan aku waktu untuk memikirkan semuanya, karena aku bingung harus memilih." Ujar Lidya lagi.

"Sayang...aku masih suami sah mu, walaupun kita lama nggak bertemu tapi kita masih sah suami istri, ayo kita perbaiki rumah tangga kita, aku janji akan berlaku adil kepadamu dan Susan." Ucap Arthur.

"Hei Arthur, kamu jangan mempermainkan hatinya seperti itu, kamu juga jangan serakah, menginginkan keduanya, kamu lepaskan saja Lidya dan lanjutkan hubunganmu bersama Susan dengan tenang. Biarlah aku yang bertanggung jawab denganLidya." Tutur Alex.

"Nggak bisa kak, aku mencintai keduanya, aku yang sudah menikahinya jadi biarkan aku yang bertanggung jawab sebagai suaminya." Ucap Arthur.

"Mas...kak...udah, biar aku yang memutuskan hal ini, karena aku yang akan menjalani hidupku." Ucap Lidya.

"Sebaiknya aku kembali ke rumah." Ucap Lidya lagi.

"Ayo...aku akan mengantarmu pulang Lidya." Ucap Alex.

"Sayang, sebaiknya aku saja yang mengantarmu pulang, aku ingin menemui putraku." Ujar Arthur.

"Apa yang kamu katakan Arthur? Ingin menemui putramu? Hei...Akmal itu adalah putra kandungku, buka putramu..." Geram Alex.

"Kak, asal kamu tau, di akte kelahirannya pasti akan tertulis namaku disana sebagai ayahnya, bukan namamu, karena jelas aku yang sudah menikahinya, kamu hanya bisa berbuat tapi nggak mau bertanggung jawab." Ucap Arthur.

Plaak...plaak...

"Lho kak...kenapa memukulku seperti ini! kakak nggak terima aku mengatakan seperti itu, ha???" Ucap Arthur sembari mengelus pipinya yang terasa panas setelah di tampar oleh Alex.

"Iya, aku nggak terima." Ujar Alex.

"Aku juga nggak terima kakak memperlakukan ku seperti ini, harusnya kakak berterima kasih kepadaku, karena nggak perlu repot - repot menikahinya dan bertanggung jawab kepadanya, kakak pergi saja mencari wanita lain yang bisa kakak perbudak. Tapi, jangan Lidya." Ujar Arthur penuh penekanan dengan dada yang naik turun karena memendam sesak di dadanya.

1
Liem Raliem
cinta seturu hanya untuk Lidya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!