NovelToon NovelToon
Perubahan Seorang Gay Karena Istri Kontraknya

Perubahan Seorang Gay Karena Istri Kontraknya

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:138.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Fareed Feeza

**Tidak ada adegan vulgar cinta sesama jenis disini ya***

Tawaran Menjadi istri kontrak seorang gay (Galeo davin) dengan Bayaran 1 Milyar untuk 1 tahun, membuat Resha Alea (Eca) langsung menyetujuinya, karena kebutuhan yang mendesak akibat hutang judi yang di wariskan oleh mendiang orang tuanya.

Setelah pernikahan, Eca selalu menyaksikan kebersamaan Leo dan teman dekat laki lakinya, Stavi yang bernama asli (Gustav Alvaro).

Seiring berjalannya waktu, Perlahan Leo berubah sedikit demi sedikit karena afirmasi dan perlakuan yang Eca berikan di setiap harinya.

(Novel ini ringan ya, jangan berharap konflik yang berat seberat beban hidup ... jangan!)


Yang suka silahkan lanjut baca, yang gak suka gak usah menggiring kebencian lewat kolom komentar, lebih baik di skip, okey?! ✨


Btw ini novel ke 3 author ya, makasih yang udah setia nemenin dari novel pertama, I love you so bad my readers 💜✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Batalin kontrak

"Aku berangkat kampus dulu ya kak, jangan aneh-aneh, kakinya masih sakit."

"Hm."

"Bye kak."

"Ca !"

Eca hanya menoleh tanpa menghampiri Leo.

"Cium tangan gue dulu."

What?!!!

Eca berjalan menghampiri Leo, mengambil sebelah tangan suaminya, dan menciumnya. "Pamit." Ucapnya.

"Istri yang pintar." Puji Leo sambil mengacak rambut Eca.

Kontrak mau abis baru deh baik-baik, kemarin-kemarin galak banget sama istri.

.

.

Eca berangkat ke kampus menggunakan taxi online, karena saat ini Leo tidak bisa mengantarnya.

hari hari di kampus berjalan seperti biasanya, begitu juga Erik yang selalu berusaha untuk mendekati Eca, tapi wanita itu selalu ada cara untuk menghindarinya.

"Ca ... kamu ga ada niatan buat nanggepin pak Erik" Tanya adel.

Eca tertawa kecil. "Apaan sih kamu, ga ada aku niatan kayak gitu."

"Tapi pak Erik boleh juga loh."

"Bungkus deh kalau gitu sama kamu Del."

"Ye ... Emang dia nasi, di bungkus." sahut Adel.

Semenjak menikah kontrak, aku gak pernah kepikiran lagi buat cari pacar.

***

*Bel apartemen berbunyi.

Leo yang sedang menonton Tv terpaksa harus beranjak untuk membukakan pintu.

"Siapa sih? Gak mungkin kalau Oscar ... Dia kan lagi meeting gantiin gue." gumam Leo.

Saat pintu di buka, terpampang wajah Rafli disana.

"Mau apa?! Eca nya gak ada."

Rafli tersenyum ramah, "Saya memang mau mengobrol dengan kakak, boleh masuk?" Tanyanya.

Leo mengajak masuk Rafli ke dalam, dia masih berfikiran Rafli datang karna so peduli dengan kesehatan kakinya agar bisa mendekati Eca lebih leluasa.

"Lo mau cek kaki gue?" Ucap Leo yang duduk berhadapan dengan Rafli.

"Oh engga kak, saya lihat kaki nya sudah tidak terlalu bengkak seperti awal."

Terus mau lo apa?!

"Sorry gue gak sediain minum, kaki gue sakit." Ucap Leo beralasan.

.

.

Cukup lama Rafli diam mengambil ancang-ancang untuk berbicara dengan Leo.

"Kak, aku sudah mendengar semua cerita kakak dan juga Eca... Bagaimana kalian bertemu dan terikat dengan pernikahan kontrak sekarang."

Leo sedikit tercekat dengan apa yang di bicarakan Rafli, sungguh ini tidak ada dalam perkiraannya.

"M-maksud lo?"

"Aku akan bayar 1M yang kakak janjikan untuk Eca, lalu ceraikan Eca, saya akan menikahinya."

*Degh

Bagai di hantam benda tumpul, dada Leo terasa sakit dan sedikit sesak saat mendengar apa yang Rafli katakan.

"Bagaimana kak? Pernikahan kalian tinggal 3 bulan lagi bukan?"

"Kalo lo kesini cuman mau ikut campur masalah rumah tangga gue, lebih baik lo pergi sekarang!"

"Rumah tangga? Rumah tangga settingan tanpa cinta di dalamnya? Tolong di fikirkan kembali penawaran saya, permisi." Rafli melenggangkan kakinya menuju pintu keluar.

Leo mengepalkan tangannya, emosinya sudah mulai memuncak setelah kedatangan Rafli ke tempatnya.

Sialan tuh orang, so kaya banget.

***

Eca kembali ke apartemennya pukul 14.00.

"Kaak." Panggil Eca, karena Leo tidak terlihat di ruang tv.

"Tidur apa yah?" gumam Eca, langkahnya berjalan menuju meja makan, posisi dan porsi nya pun tidak berubah semenjak dia berangkat ke kampus tadi pagi.

"Eh dia gak makan? Kok masih utuh."

Eca berjalan menuju kamar Leo, setelah pintu di ketuk ... Tidak ada jawaban apapun, wanita itu memutuskan untuk langsung masuk saja, karena pintu kamar tidak di kunci.

Saat pintu sudah di buka, terlihat Leo yang sedang duduk di sofa kamar dengan laptop yang sedang di pangkuannya.

"Kak, kok ga nyahut? Emang ga kedengeran suara aku?"

"Keluar deh ... Gue lagi pusing." Usir Leo dengan menggunakan nada malas.

"Pusing? Obat siangnya udah di minum belum?"

"Keluar gue bilang!" Bentak Leo.

Eca menelan ludahnya kasar saat mendapat bentakan dari Leo, Eca merasa tadi pagi dia dan Leo baik-baik saja, bahkan lebih baik daripada hari-hari sebelumnya.

Kak Leo kenapa begini.

Tanpa membuang waktu lama Eca berbalik dan hendak meninggalkan Kamar Leo.

Saat tangannya hendak meraih handle pintu, tiba-tiba Leo menarik lengannya dan menarik Eca untuk masuk ke dalam pelukannya.

"Jangan tinggalin gue, please."

Eca masih mematung dengan posisi memeluk Leo.

"Maksudnya apa kak?" Tanya Eca penasaran.

Leo merenggangkan pelukannya, "Batalin kontrak nikah kita."

"Bb-batalin gimana maksudnya?"

"Gue ...

Eca menaikan sebelah alisnya, menunggu kelanjutan kata-kata Leo yang menggantung.

"Apa?"

"Gue ... Mau lo jadi istri gue, selamanya."

"Hah?"

"Lo harus mau, maaf kalau gue maksa."

"Kayaknya kamu cuman butuh pelayan kak, kamu takut kan ga ada yang ngurus semua kebutuhan kamu saat kontrak kita berakhir."

Dengan cepat Leo menggelengkan kepalanya, "Bukan, bukan itu ... Gue cinta sama lo, gue gamau lo pergi."

"Aku ... Aku fikirin ini dulu."

"Apa yang bikin lo ragu? Karena gue suka sesama jenis? Iya? Itu kan dulu Ca, demi apapun gue udah berubah, percaya sama gue!" Ucap Leo terus meyakinkan.

"PP-pokoknya aku fikirin dulu, kamu jangan lupa makan siang abis itu minum obat." Setelah mengatakan itu, Eca langsung masuk ke dalam kamarnya.

Eca menyandarkan tubuhnya pada pintu kamar yang sudah tertutup. "Jantungku masih di tempatnya kan?" Tangannya meremas dada sebelah kiri, "Syukurlah ... Masih di tempatnya, tadi rasanya seperti jantungku copot saat Kak Leo menyatakan cintanya."

Setelah beberapa saat mengatur nafasnya, Senyum Eca perlahan mengembang ... Lalu dengan sekejap Eca menggelengkan wajahnya dengan cepat. "Arghhhhh kenapa jadi gini sih?! Padahal aku udah bayangin loh mau jadi wanita karir yang jomblo dan sukses... Lalu menikah ketika aku sudah membahagiakan diri sendiri dengan jerih payahku."

Eca merebahkan dirinya di atas tempat tidur, perlahan matanya terpejam karena fikirannya sedang ramai memikirkan masa depan, yang belum jelas akan seperti apa nantinya.

.

.

Satu jam berlalu.

*Pintu kamar Eca di ketuk.

Seperti biasa Leo langsung masuk karena tidak ada jawaban dari sang pemilik. "Tidur rupanya."

Hentakan suara tongkat Leo di lantai membuat Eca terjaga dari tidurnya, padahal tadi suara ketukan pintu lebih keras dari pada itu.

"Kak Leo." Eca langsung terperanjat kaget.

"Biasa aja sih, gue cuman mau duduk di tempat tidur lo."

"Di kamar kamu ada kasur kan? Sofa juga ada?"

"Iya ... Tapi gak ada lo di dalamnya."

*Degh

Lagi lagi jantung Eca berdegup tidak karuan.

"Apaan sih kak." Sahut Eca, tangannya sibuk mengikat rambutnya yang sedari tadi terurai.

"Gue laper, udah sore juga ... tadi gue lewatin jam makan siang."

"Cari penyakit aja deh, pantes jadi ngawur tadi, rupanya belum minum obat."

"Ngawur yang mana? Soal batal kontrak, gue mengatakannya secara sadar."

Eca beranjak dari tempat tidurnya, wanita itu benar-benar tidak mau membahas soal pernikahan kali ini. "Ayo ke dapur, aku suapin."

1
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
Ima Kristina
Yach udah tamat aja
Fareed Feeza: baca novel terbaruku kaka
total 1 replies
Ima Kristina
next
Ima Kristina
sudah hamil tua kok naik tangga kan bahaya Eva ....jalan2 biasa saja
Ima Kristina
Eca nurut dong sama Leo sudah tau suaminya cemburuan
Ima Kristina
Eca ngapain pedulikan papa Martin...yang penting Leo gak mempermasalahkan soal jenis kelamin....
Ima Kristina
Eca nurut dong sama suami takutnya kamu stres trus berpengaruh sama kehamilan kamu ....
Ima Kristina
Aku gak ngerti jalan pikiran papa Martin Leo kan anak satu-satunya tapi kok dimusuhin gak ada sayang sayangnya
Ima Kristina
lanjut kakaaa
Ima Kristina
kayaknya Martin hanya takut sama kakek
Ima Kristina
lanjut lanjut penasaran Kakaa
Ima Kristina
dasar Anna nenek sihir main ndusel suami orang saja
Ima Kristina
Anna adalah tipe ambisius harus mendapatkan apa yang dia mau
Ima Kristina
syukurlah akhirnya Leo dan Eca baikan
Ima Kristina
astaga Leo kenapa gak bilang aja kalau cemburu jadi Eca tahu kesalahannya dimana ....kayak ABG saja
Ima Kristina
salah paham lagi bikin gemess
lestari saja💕
bener kannnn
lestari saja💕
kolab deh entar
Ima Kristina
semuga masalah perusahaan segera teratasi dan ulet bulu harus dibasmi
Ima Kristina
ortunya Leo gak ada rasa bersalahnya begitu hadehhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!